"Ibu ti-dak rela Romi, ru-mah itu kenang-kenang-an dari ayah-mu. Ibu ti-dak rela Romi, ti-dak Rela." Bu Ratmi berkata sambil menangis tersedu.Sepertinya Bu Ratmi sangat terpukul, dengan semua itu. Ia terus menangis di pangkuanku, mungkin dia tidak menyangka, jika anak yang dibanggakannya malah menodongnya dari belakang."Kak Rendi, Ibu tidak rela, kalau rumahnya di jual. Jadi aku harap, Kakak bisa mengurungkan niat Kakak untuk menjual rumah tersebut. Karena uangnya juga tidak akan berkah, jika orang tua kita tidak meridhoinya, Kak. Aku mohon sama Kakak, jangan menjual rumahnya ya, Kak? Itu rumah banyak kenangan kita sewaktu kecil lho, Kak. Apa Kakak nggak sayang sama rumah itu? Lagian, apa Kakak nggak mikirin, kalau Ibu nanti mau tinggal dimana, jika rumahnya dijual. Aku bisa saja meminta Ibu untuk tinggal di rumah ini, tapi Kakak harus mikir dong apa Ibu mau tinggal di sini? Kakak juga harus memikirkan nasib Ibu untuk kedepannya," tutur Mas Romi panjang lebar, menasehati Kakaknya, s
Terakhir Diperbarui : 2023-01-07 Baca selengkapnya