All Chapters of Membungkam Nyinyiran Mertua Dan Tetangga Dengan Kesuksesan: Chapter 121 - Chapter 130

137 Chapters

Bab 121

"Mira, alhamdulillah ya, kamu sudah pulang lagi ke rumah dengan sehat dan membawa cucu cantik buat Ibu." Bu Ratmi menyambutku, sambil meraih anak yang ada di gendonganku. "Iya, Bu, alhamdulillah," sahutku."Ya sudah, kamu makan dulu sana, biar si kecil sama Ibu. Kamu pasti lapar, sebab biasanya Ibu menyusui selalu saja lapar," perintah Bu RatmiIa begitu peduli kepadaku, aku bersyukur saat habis melahirkan seperti ini, banyak orang yang begitu perhatian dan juga menyayangiku."Iya, Mira, ayo makan dulu, buat Ibu yang meladeni kamu. Apa mau makanannya di bawa ke sini," tanya Ibu."Nggak usahlah, Bu, Mira makan di meja makan saga," sahutku.Aku pun kemudian berdiri dan berjalan menuju ruang makan. Aku menuruti apa yang diperintahkan Ibu mertua dan juga Ibu kandung aku sendiri. Sesampainya di ruang makan. Aku diladeni oleh Ibu, padahal aku sudah melarangnya.Aku meminta Ibu jangan meladeni aku, biar aku sendiri yang mengambil makanan tersebut. Semenjak aku melahirkan, nafsu makan aku me
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Bab 122

Aku pun merasa kaget, takut Ibu stok dan berakibat fatal untuk kesehatannya. Apalagi dia sudah pernah terserang struk dan Dokter meminta, supaya Ibu jangan diberikan kabar yang memicu stres."Iya, Bu, Mas Reyhan kecelakaan. Sekarang Mas Romi yang sedang mengurusnya," sahut Lusi."Ya Allah, terus bagaimana keadaannya sekarang?" Bu Ratmi bertanya. Tubuhnya gemetar, lalu Lusi pun segera menuntunnya ke sofa, supaya Bu Ratmi duduk untuk meminimalisir Bu Ratmi jatuh. Lusi juga mengambilkan minum hangat untuk mertuaku, kemudian menyuruh Bu Ratmi meminumnya."Bu ... Ibu tenang saja ya, insyaAllah semuanya baik-baik saja," bujukku."Iya, Mira, semoga saja. Mir, coba tolong kamu tanyakan kepada Romi, bagaimana kondisinya Reyhan saat ini? Terus Reyhan di bawa ke rumah sakit mana," perintah mertuaku."Iya, Bu," kataku.Aku segera mengambil handphone, yang aku simpan di dalam tas selempangku, yang kebetulan berada di sampingku. Aku pun segera mencari kontak Mas Romi kemudian meneleponnya. Bah
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Bab 123

Aku bertanya, ketika Mas Romi pulang dulu ke rumah. "Alhamdulillah, Dek, Mas Reyhan sudah sadar. Tapi ...," ucapnya menggantung, membuat aku yang mendengarkannya penasaran."Tapi apa, Mas, kamu jangan bikin aku penasaran dong?" Aku bertanya lagi kepada suamiku.Bagaimana tidak penasaran, jika mendengar perkataan Mas Romi yang seperti itu. Jujur aku merasa ingin segera mendengar apa maksud Mas Romi tersebut menjeda perkataannya."Jadi begini, Dek. Akibat kecelakaan yang menimpa Mas Reyhan, ia sekarang tidak bisa berjalan. Ia harus menggunakan kursi Roda, sebab kata Dokter Mas Reyhan mengalami struk, seperti yang dialami Ibu dulu. Tapi ia masih bisa bicara jelas, hanya kakinya saja yang tidak bisa bergerak," terang Mas Romi."Ya Allah, kasihan sekali dia itu ya. Terus dia datang ke sini bersama siapa? Apa yang menabraknya bertanggung jawab tidak, Mas?" Aku memberondong pertanyaan kepada suamiku."Dia datang sendirian, Dek. Istrinya Mbak Marsya tidak ikut, kata Mas Reyhan rumah tangga m
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

Bab 124

"Bu, kata Mas Romi, Ibu tunggu dia. Ibu jangan pulang sendirian karena dia yang akan mengantar Ibu," ungkapku."Iya, Nak, terima kasih. Sekarang Ibu mau sia- siap dulu ya, maafkan Ibu tidak bisa meladeni kamu karena adikku Meri juga membutuhkan kehadiran Ibu untuk menguatkan hatinya. Kamu yang sehat ya, Nak. Jaga anak-anak dengan baik," pesan Ibu."Ibu juga jaga kesehatan ya, tolong sampaikan maaf Mira untuk Meri. Karna Mira tidak bisa pulang kampung saat ini," pintaku.Ibu pun mengiyakan, kemudian ia masuk ke kamar untuk membereskan perlengkapannya. Karena Nadyra tidur, aku pun kembali menidurkannya di tempat semula. Lalu menemui Ibu, yang sedang beres-beres pakaiannya. "Mira, kenapa kamu ke sini? Anakmu mana," tanya Ibu."Nadyra tidur, Bu. Aku ke sini karena mau memberikan ini untuk Ibu," kataku sambil menyodorkan dua amplop kepada Ibu."Ini apaan, Nak," tanya Ibu.Ibu bukannya menerima apa yang aku berikan, tetapi ia malah bertanya kepadaku, sambil menatap wajahku intens."Bu, amp
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

Bab 125

"Iya, Nak, terima kasih. Kamu memang anak yang berbakti, semoga kehidupan rumah tanggamu semakin bahagia dan dalam keadaan baik-baik saja ya." Ibu mendoakan aku dengan begitu tulus, membuat aku merasa terharu mendengarnya."Terima kasih kembali doanya, ya Bu. Semoga Ibu dan Bapak panjang umur serta selalu bahagia," sahutku.Setelah itu aku membantu Ibu untuk membereskan pakaiannya, setelah selesai membereskan pakaian, kami berdua duduk di ruang keluarga untuk menunggu Mas Romi datang. Tidak berapa lama kemudian, Mas Romi pun datang bersama Ibu mertuaku."Mas, kok kamu pulang bareng Ibu, Mas Reyhan sama siapa di rumah sakit?" Aku bertanya kepada suamiku tentang keadaan Kakak iparku, jika Ibu pulang. "Mas Reyhan ada Mas Rendi, Dek. Ibu mau ikut ke kampung, mau takziah kepada Meri," sahut Mas Romi."Iya, Mira, Ibu mau pergi ke kampung. Kamu di rumah sama Juleha dulu, kalau perlu ajak Sekar nginep di sini, sebab Ibu sama Romi pasti nginep di sana," timpal Bu Ratmi.Ternyata Bu Ratmi pu
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

Bab 126

Setelah menelepon Sekar, aku menitipkan Nadyra kepada Mbak Juleha, sebab aku merasa lapar. Walaupun Nadyra sedang tidur, tapi aku merasa khawatir, jika tidak ada yang menunggunya. "Mbak maaf ya, aku merepotkanmu. Sebab kasihan Nadyra, jika tidak ada yang menunggunya," ucapku."Iya, Mbak Mira, nggak apa-apa kok. Pekerjaku juga sudah selesai kok. Jadi silakan saja, jika Mbak mau makan! Yang tenang ya, Mbak, makannya" sahutnya."Terima kasih, Mbak Juleha, aku makan dulu."Setelah pamit aku pun segera berangkat ke ruang makan, kemudian aku segera makan untuk mengisi perut, biar tenaga dan asiku pun lancar. ***"Mbak Sekar, alhamdulillah kamu sudah datang, aku merasa kesepian sekali soalnya. Biasanya rame ada dua Ibu dan juga Mas Romi yang sedang pada," ujarku merasa senang."Iya, Mira, maafkan Mbak ya karena baru datang. Tadi di toko rame sekali, kami bertiga bahkan merasa keteteran. Belum lagi yang pesan pakaian lewat online, kami benar-benar repot," ungkap Sekar."Baiklah, akan aku
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Bab 127

"Baik, Bu. Saya akan meminta bantuan kepada para petugas ronda juga, supaya mereka membantu. Ibu di sana tetap tenang dan siaga saja ya, Bu. Kalau bisa telepon juga para tetangga, supaya bisa membantu," sahut petugas keamanan.Setelah itu telepon pun aku putus, sebab mau meminta bantuan ke yang lainnya. Aku pun teringat Lusi, aku pun segera meneleponnya dan meminta bantuannya, supaya ia meminta bantuan warga lainnya, agar bisa mengepung komplotan pencuri tersebut. Tidak lupa aku pun melaporkan semua yang terjadi di rumahku kepada pihak kepolisian, dengan bukti vidio warungku sedang di bobol. Setelah selesai meminta bantuan, aku pun membawa si kecil dan mengunci kamarku.Aku membangunkan Sekar dan Mbak Juleha, serta kedua anakku, yang merupakan penghuni rumahku, supaya mereka berhati-hati. Mereka semua pun kaget bahkan tidak percaya, dengan apa yang terjadi. Beruntung kamar mereka semua tidak di kunci, jadi aku bisa langsung masuk untuk memberitahunya secara diam-diam. Setelah semua
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

Bab 128

"Ini, Mbak, aku sedang melihat CCTV," sahutku."Lho kok, mereka seperti susah banget untuk membuka pintu. Mungkin mereka perampok amatiran," ujar Sekar.Ia mengira perampok tersebut seorang yang amatiran karena memang mereka belum berhasil membuka satu pintu pun. "Bukan amatiran, Mbak. Tapi aku yang memakai kunci ganda, dengan menggunakan kunci digital. Jadi walau mereka telah berhasil membobol kunci utama, mereka juga harus bisa membuka kunci cadangan. Lumayan untuk menghambat mereka, sampai polisi dan para warga datang menolong," terangku."Wih, ternyata rumah kamu memakai peralatan canggih ya," ucap Sekar."Iya, Mbak untuk antisipasi, tapi ternyata berguna juga," sahutku.Setelah itu kami semua pun melihat keadaan yang ada diluar sana, melalui handphoneku yang tersambung ke CCTV. Tidak berapa lama aku mendengar banyak orang yang berteriak serbu, kemudian banyak warga yang mengepung para komplotan perampok tersebut.Para perampok pun kaget, saat tau mereka semua sudah terkepung wa
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

Bab 129

"Mas pasti setuju dong, Dek, toh semuanya juga demi kebaikan keluarga kira juga," sahut Mas Romi."Ya sudah, masalah ini nanti kita obrolin lagi saja. Sekarang lebih baik kita makan sore dulu, pasti sudah pada laper kan," tanyaku.Kemudian kami pun pergi menuju ruang makan dan makan bersama. Empat minggu setelah kejadian perampokan di rumahku, Mas Rayhan pun dikabarkan sudah diperboleh dibawa pulang. Berhubung yang nabrak bertanggung jawab, jadi tidak perlu mengurusi administrasi lagi. Bahkan Mas Rayhan diantar pulang oleh orang yang menabrak tersebut. "Mas, alhamdulillah ya, Mas Rayhan sudah bisa pulang. Kebetulan kita mau syukuran kelahiran anak kita," ucapku."Iya, Dek, alhamdulillah. Ibu, Bapak dan Meri juga bisa hadir. Mereka sekarang sedang dalam perjalanan," sahut Mas Romi."Apa benar, Mas? Kapan Ibu memberitahu Mas," tanyaku.Aku merasa kaget, saat mendengar orang tua dan saudaraku mau datang. Ternyata mereka menyempatkan diri, supaya bisa hadir, di acara cukur akikah serta
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

Bab 130

"Ya sudah, Lus, suruh masuk saja ya," pintaku."Iya, Mbak siap," sahutnya.Setelah itu Lusi pun segera pergi untuk menyuruh orang, yang mencariku tersebut supaya masuk. Tidak berapa lama, Lusi bersama orang yang ingin bertemu aku itu pun masuk dan ternyata itu adalah Rani temanku."Rani, katanya kamu sedang di luar kota, tapi kok kamu sudah ada di sini?" Aku to the poin bertanya kepada Rani.Aku kaget bercampur heran, kenapa ia bisa berada di rumahku saat ini. Padahal tadi pagi saat aku telepon dia untuk mengundang dia, supaya datang keacaraku. Rani bilang, kalau ia sedang ada di luar kota. Makanya aku tidak percaya jika sekarang ia ada di hadapanku. Apa mungkin, pada saat pagi di telepon itu dia sedang mengerjai aku? Makanya sekarang ia sudah ada di hadapanku."Mira, kamu sudah kena prank yang aku buat. Aku memang sudah dari luar kota, tetapi sudah pulang dua hari yang lalu. Aku sengaja, bilang sedang diluar kota, sebab ingin memberi kejutan sama kamu. Dan ternyata kejutan aku berhas
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status