All Chapters of Membungkam Nyinyiran Mertua Dan Tetangga Dengan Kesuksesan: Chapter 101 - Chapter 110

137 Chapters

Bab 101

"Seperti yang kamu lihat lah, itu lagi dimainkan anak-anakku. Lagian cuma bunga doang kok, nggak ada artinya." Mbak Dewi menyahut ucapanku dengan begitu enteng."Ya ampun, Mbak, walaupun harga bunga itu nggak seberapa, tapi itu bungaku. Lagian juga kalau ditotalin semuanya, harga bunga-bunga itu jadi berapa? Pokoknya aku nggak mau tau, suruh anak-anak untuk menghentikan mencabuti tanamanku, kalau nggak aku yang akan memberi mereka hukuman." Aku meminta Mbak Dewi untuk menyuruh anaknya berhenti mencabuti tanaman bungaku."Ya ampun, Mira, dasar pelit bin merejit kamu itu. Anak-anak mainin bunga saja sampai mau di hukum, sadis amat kamu itu, Mira." Mbak Dewi bukannya menyuruh anak-anaknya menghentikan aktivitasnya, ini malah menyalahkan aku.Belum satu pun hari mereka berada di rumahku, tapi tingkahnya sudah membuat aku kleyengan. Apalagi kalau kami harus satu rumah? Bisa-bisa aku terkena penyakit darah tinggi, sebab setiap selalu ada saja yang membuat aku emosi. Aku pun memanggil kedua
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more

Bab 102

"Maaf aku harus berkata tegas sama kalian, sebab kalian semua sudah keterlaluan. Belum satu hari berada di rumahku, kalian selalu memancing emosiku. Padahal kalian jauh-jauh datang ke sini, buat menumpang padaku. Jadi aku tidak mau mentolerir lagi, apapun tentang kekuarga kalian," sambungku. Aku menambahkan ucapanku lagi, sebab mereka berdua juga yang membuat emosiku meledak. Mereka semua pun kaget, saat mendengar ucapanku barusan, termasuk Bu Ratmi mertuaku. Aku dari tadi sudah mencoba bersabar, serta mau menerima mereka dengan hati terbuka. Tetapi mereka malah merusaknya dengan perkataan dan perbuatan yang membuat aku terpancing emosi. Salah mereka sendiri, kenapa mereka mau berbuat seperti itu kepadaku. Karena sebenarnya bukan mauku, serta bukan sifatku berbuat tegas dan tega seperti ini, kalau memang tanpa ada sebab."Jadi maksud kamu, kami diusir dari rumahmu ini, serta tidak diperbolehkan tinggal di rumahmu yang ditempati Ibu? Kok kamu tega sekali sih, Mira. Padahal kamu tau,
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more

Bab 103

Bu Ratmi menjelaskan kepada Mbak Dewi dan juga Kak Rendi, kalau dirinya dan Mas Romi selalu berusaha, buat membantu mereka dengan cara membujukku, supaya aku memberi tumpangan tempat tinggal kepada mereka berdua. Bukan aku pelit atau perhitungan kepada mereka.Tadinya aku juga sudah menyetujuinya, hanya saja sikap dan tindakan mereka berdua melebihi batas wajar menurutku, makanya aku muak dan tidak mau mengizinkan mereka untuk menempati rumahku. Keenakan sekali mereka, lama-lama kalau terap dibiarkan, maka mereka akan lebih dari pada ini. Mereka akan meminta jantung, walaupun sudah dikasih hati. "Alah, Ibu pasti berbohong 'kan? Mana buktinya, kalau kalian memang membantuku? Buktinya sekarang Mira malah mengusir kami," ujar Kak Rendi. Ia bertanya kepada Ibunya tentang pembenaran ucapan Ibunya tersebut."Ibu 'kan sudah bilang sama kamu, Rendi. Mira seperti ini juga gara-gara kalian, yang selalu membuat emosi dia naik. Coba saja kalau kalian tidak membuat Mira kesal, mungkin kejadiannya
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

Bab 104

"Jadi maksud, Mbak Mira, semua ucapan yang di bilang Bu Nuni nggak bener?" tanya Sari kepadaku. "Bukan tidak benar, Sari, tetapi kurang tepat. Ada alasan, kenapa aku tidak mau menampung mereka dan malah menyuruh mereka pergi! Jadi yang dikatakan Bu Nuni, hanya garis besar yang diucapkan oleh Kakak iparku, tetapi ia tidak memberitahu Bu Nuni, seperti apa kejadian yang sebenarnya." Aku memberitahu Sari, kalau ucapan Bu Nuni bukannya salah, tetapi kurang tepat. "Oh, begitu! Terus yang sebenarnya itu seperti apa dong, Mbak? Coba Mbak ceritakan, biar kami nggak penasaran dan juga tidak salah paham." Sari memintaku, supaya aku memberi penjelasan versi aku sendiri.Aku pun menjelaskan sedetail mungkin, dari awal sampai akhir dan tidak ada yang aku tutupi. Aku juga menceritakan kehidupanku dulu, sebelum aku menjadi seperti sekarang ini. Aku menceritakan bagaimana mereka semua memperlakukanku, seperti seorang pembantu, bahkan menyuruh suamiku berpoligami. Aku bukannya mau menyebarkan aib kel
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

Bab 105

Bu Nuni pun terdiam, ia tidak menjawab pertanyaan Sari. Aku pun kembali berjalan menuju rumahku dan tidak mau peduli jago apa yang mereka bicarakan. Aku tidak mau banyak mengeluarkan tenaga, buat beradu mulut dengan mereka. Aku hanya tinggal menunggu waktu yang tepat, agar semua kebusukan iparku terbongkar.Karena aku yakin, kalau suatu saat nanti akan segera terdengar kabar dari mulut Bu Nuni. Jika apa yang dia ucapkan tadi padaku, tidak sesuai dengan kenyataan nantinya. Sesampainya di rumah, aku segera menyimpan belanjaanku, supaya segera di eksekusi oleh Mbak Juleha. Sedangkan aku menuju kamar Ibu mertua untuk memberitahu, kalau anak menantunya berada di rumah kontrakannya Bu Nuni. Aku memberitahu dia bukan karena mempunyai tujuan jahat atau bagaimana? Tetapi karena aku takut, jika Bu Ratmi mendengar kabar tidak enak dari orang lain tersebut, dengan versi yang berbeda, serta dengan penyampaiannya yang berlebihan. Jadi sebelum itu terjadi, aku memberitahunya terlebih dulu."Assal
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

Bab 106

"Iya, Bu, Mira juga tidak menyangka, kalau Kak Rendi dan Mbak Dewi akan berbuat seperti ini. Mereka melakukan semua ini, demi untuk melindungi diri mereka, supaya mendapat perhatian dari orang lain." Aku pun membenarkan apa yang diucapkan Ibu mertuaku barusan. "Mira, terus sekarang kita harus bagaimana?" tanya Bu Ratmi."Lebih baik nanti kita bicarakan dulu sama Mas Romi, setelah ia pulang kerja, ya Bu. Biar bagaimana pun, dia 'kan kepala rumah tangga di sini." Aku pun memberi jawaban, atas pertanyaan Bu Ratmi barusan.Bu Ratmi pun menyetujui pendapatku, setelah itu kami membahas hal lain. Setelah selesai aku pun keluar dari kamar mertuaku, sebab Ibu mertuaku terlihat sudah capek dan mau istirahat. Amsetekah keluar dari kamar Bu Ratmi, aku pun pergi ke toko kueku, yang baru saja di buka oleh karyawanku."Mbak Mira, Mbak sudah denger gosip hari ini belum?" tanya Lusi, saat aku menemuinya di dapur tempat pembuatan kue tersebut."Gosip apa sih, Lusi?" Aku balik bertanya kepadanya."Itu l
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

Bab 107

"Ada apa, Bu Nuni? Kok Ibu datang-datang mengancam keluarga Mbak Mira sih, memangnya kenapa, Bu? Apa yang mesti di pertanggung jawabkan sama dia?" Terdengar suara Lusi bertanya kepada orang, yang berteriak tadi, yang ternyata itu adalah Bu Nuni.Aku, Ibu, serta Mas Romi saling pandang, saat mendengar keributan yang terjadi di halaman rumahku itu. Kemudian kami pun segera keluar dari rumah, buat melihat apa yang sebenarnya terjadi di sana."Kenapa, Bu Nuni? Kok Bu Nuni berteriak-teriak memanggil kami seperti itu, memangnya ada apa, Bu?" Aku bertanya maksud dan tujuan Bu Nuni datang dan membuat keributan di tempatku saat ini."Akhirnya kalian semua pada keluar juga, setelah aku ancam. Aku tau kok kalian semua pasti takut 'kan, kalau rumah kalian aku rusak beneran?" Bu Nuni malah balik bertanya kepadaku."Iya, Bu, memangnya kenapa Ibu sampai mau merusak rumah aku?" tanyaku lagi.Aku benar-benar merasa penasaran, kenapa Bu Nuni datang-datang kerumahku, dengan keadaan yang semarah itu? Pad
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

Bab 108

"Iya, Mira, ternyata kamu benar, kalau Kakak iparmu itu orangnya semau sendiri. Terus Ibu mesti bagaimana? Ibu bingung ditagih sana sini, padahal Ibu nggak ngutang. Ibu mohon ya, Mira. Kamu bantu Ibu, buat melunasi hutangnya Dewi. Kalau uang simpanan Ibu yang habis, kamu nggak usah ganti. Anggap saja itu sebuah konsekuensi yang Ibu dapatkan. Tapi kalau masalah hutang ke yang lain, Ibu mohon ya, Mira. Kamu bantu Ibu," pinta Bu Nuni.Bu Nuni juga sampai memohon kepadaku, supaya aku mau membantu membayarkan hutang iparku tersebut. Mbak Dewi memang keterlaluan, sudah menumpang masih saja meminjam uang, dengan nama orang yang memberi tumpangan sebagai jaminannya."Bu Nuni, tolong maafkan semua kesalahan anak dan menantu saya ya, Bu Nuni. Karena akibat ulah mereka, kini Ibu yang menjadi susah susah," pinta mertuaku."Iya, Bu Ratmi, sama-sama. Aku juga minta maaf, Bu, sebab ini juga terjadi karena salahku, yang tidak mau mendengarkan ucapan Mira." Bu Nuni memaafkan Bu Ratmi, ia juga memint
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

Bab 109

Aku bertanya kepada suamiku, sebab tidak biasanya dia hanya diam seperti itu. Biasanya dia akan menjadi yang terdepan untuk mengatasi masalah keluarganya. Tapi tadi dia hanya diam saja, dia cuma menjadi pendengar saja, tanpa mau berkata apa-apa. "Nggak apa-apa kok, Dek. Mas diam itu karena Mas merasa yakin, kalau kamu mampu menanganinya sendiri. Mas percaya dengan kemampuannya, Dek," ujar Mas Romi memberi alasan atas kediamannya tersebut "Oh, jadi seperti itu, aku kira kenapa kamu seperti ini. Kalau memang seperti itu, ya sudah nggak apa-apa kok. Aku pikir kamu mendadak sariawan, Mas, hingga memuat kamu mendadak diam membisu tanpa mau berbicara," ujarku, sambil mesem."Mira, kamu ini bisa saja," ucap mertuaku sambil terkekeh.Mungkin menurutnya, ucapanku ini lucu, sehingga membuat mereka tertawa. Tapi aku juga bahagia, sebab bisa melihat mereka tertawa dan memberi mereka energi positif dengan cara tertawa."Bu, kalau seperti ini ceritanya, berarti Kak Rendi dan anak istrinya sudah
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

Bab 110

"Kak Rendi, Mbak Dewi, ya Allah ternyata kalian yang kecelakaan ini. Mas ... Mas Romi itu Kakakmu, Mas," setuju."Pak, Bu, ayo tolong mereka, bawa mereka berdua ke angkotku, mereka adalah keluargaku," pintaku.Aku begitu terkejut saat mengetahui, kalau yang kecelakaan itu adalah Kakak iparku."Oh, jadi yang hampir mencuri mobilku adalah keluarga kamu, ya Mbak?" Seorang pria setengah baya berkata kepadaku, kalau ternyata dia adalah orang yang hampir menjadi korban pencurian Kakak iparku."Maafkan mereka, ya Pak. Karena kelakuan mereka Bapak hampir menjadi korban, tetapi aku minta kepada Bapak buat memaafkan mereka ya, Pak. Karena mereka telah berniat jahat kepada Bapak, mereka kini membayar mahal kelakuannya." Aku memohon kepada si Bapak, buat memberi maaf kepada Kakak iparku itu. Si Bapak pun memaafkan perbuatan Kakak iparku, yang hampir membuatnya rugi. Kami pun membawa Kak Rendi dan Mbak Dewi, serta kedua keponakanku menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, kedua Kakak ipar
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status