Rara berjalan menuju ruang rapat. Alarm di jam tangannya bergetar, dan itu membuatnya sedikit tergesa karena harus bertemu dengan Dewa lebih dulu. Hari ini ia harus memutar kepalanya lebih keras dari biasanya. Bagaimana tidak? Dalam satu rapat ia harus memenuhi tiga permintaan sekaligus, satu dari kepala desain, satu lagi wakil direktur, dan terakhir dari sang direktur. Bisakah ia melalu hari ini dengan lancar? Satu colekan di pundak kanannya berhasil membuat Rara berjingkat ke samping. Ia kaget bukan kepalang. "Astaga, Difa!! Kamu sedang patah hati ya? Pagi-pagi begini udah melamun aja," tegur Dewa, mengamati wajah Rara dengan seksama. "Jangan lupa! Kita ada rapat penting sebentar lagi. Jangan sampai kamu melamun lagi di sana nanti!" ujar pria itu melewati Rara, melangkah menuju ruang rapat yang tinggal beberapa langkah lagi. Rara hanya menyengir kuda. Ia meneruskan langkahnya, yang kemudian berubah menjadi berlari-lari kecil, mengejar Dewa. "Pak Dewa!" seru gadis itu. Langkah kak
Last Updated : 2023-09-06 Read more