"Mas Ryan?" sapaku saat melihat Ryan sedang ada di belakang. "Sama siapa?" tanyaku memperhatikan sisi kiri dan kanannya."Sendiri aja. Maklum, belum punya kenalan daerah sini," jawabnya. "Kalau gitu, gabung sini aja. Kebetulan kita lagi makan siang," tawarku sambil tersenyum. "Memang boleh, ya? Apa ... yang lain gak keberatan?" Mas Ryan nampak ragu. Aku menatap Fara. Ia pun mengangguk. Sementara Hanan, datar tanpa ekspresi. "Tentu saja tidak. Orang kita tetanggaan," jawabku. "Oke, kalau gitu. Aku gabung, ya," timpalnya sambil menarik kursi dan mendudukinya. "Hai Ilham. Masih ingat sama Om?" Mas Ryan menatap Ilham yang masih menikmati es krimnya. "Om yang anterin Ilham sama Bunda ke rumah nenek, kan?" tebak Ilham. "Ya, benar. Om juga, kan, rumahnya di depan rumah nenek Ilham," jawab Mas Ryan. "Oh, iya. Ilham suka lihat," timpal Ilham. "Oh, iya, Mas, kenalkan ini Fara, adikku," tuturku sambil memegang lengan Fara. Mereka pun saling bersalaman sambil mengatakan nama masing-masi
Terakhir Diperbarui : 2022-12-05 Baca selengkapnya