Home / Romansa / Terjebak Cinta CEO Duda / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Terjebak Cinta CEO Duda: Chapter 81 - Chapter 90

125 Chapters

S2 Bab 20 Persiapan

Bab 20 PersiapanHari ini, Dena diajak membeli beberapa barang untuk persiapan acara sakralnya dengan Rico. Terdengar tergesa-gesa, tetapi Dena memang tidak mau menunda mengingat usianya tidak muda lagi. Ia sudah memantapkan hatinya ke jenjang serius dengan kolega ayahnya itu."Kita kemana, Ric?" Dena bertanya pada Rico yang fokus menyetir. Selama dua hari Rico menyediakan waktu untuk Dena memesan baju ataupun perlengkapan lainnya. "Terserah kamu, Na. Mau ke butik khusus atau butik yang ada di mall?""Mall aja, Ric. Sekalian jalan-jalan nanti siapa tahu ada barang yang dicari.""Baiklah."Rico melajukan mobilnya menuju sebuah mall di kawasan Malioboro. Tidak sampai setengah jam mereka akhirnya masuk ke mall yang lumayan ramai karena menjelang sore. Biasanya banyak pengunjung yang datang setelah jam kerja selesai. Kebanyakan dari mereka akan melanjutkan jalan-jalan sambil menanti makan malam."Kita ke butik dulu aja, Ric. Habis itu bisa mencari barang lain sambil cuci mata," usul Dena
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

S2 Bab 21 Keraguan

Bab 21 KeraguanArdi berusaha tidak terpancing emosinya oleh ucapan yang disengaja Rico. Jelas-jelas Rico sedang melempar kail untuk mempermalukan dirinya."Selamat ya Nak Dena. Semoga diberi kelancaran acaranya. Kami juga diundang, kan?" Dena masih terpaku dengan ucapan Atdi sampai-sampai ia melamun. Terkejut karena Rico mengusap lengannya, Dena segera menguasai keadaan."Iya tante." Entah apa yang dipikirkan Dena, hanya kata itu yang keluar dari mulutnya."Pasti, tante. Kami akan mengundang khusus tante dan teman spesial Dena," ucap Rico dengan tatapan sinis mengarah ke Ardi."Maaf, kami harus pindah ke butik lain. Mama saya kurang berselera dengan motifnya. Ayo, Ma!" Ardi menggandeng mamanya. Mau tak mau wanita paruh baya itu menurut.Ardi mengira melepaskan itu mudah, ternyata kenyataan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan. Baru juga ketemu dengan Dena yang fitting baju, hatinya sudah dibuat terbakar api cemburu. Apalagi nanti jika ia harus menghadiri undangan pernikahan."Ar,
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

S2 Bab 22 Malam yang Suram

Bab 22 Malam yang SuramMalam romantis yang seharusnya menjadi kenangan bagi Dena seorang wanita yang mendamba cinta, justru menjadi malam suram. Ia tidak menyadari telah masuk ke dalam perangkap Rico. Laki-laki itu sudah tidak sabar untuk melampiaskan nafs* mengg*uli Dena. Wanita yang kesekian untuk ditaklukkannya."Akhirnya malam ini adalah akhir penantian panjang. Kamu wanita cantik sok jual mahal Dena. Saya adalah seekor serigala yang terpaksa berpura-pura menjadi domba agar bisa menangkap domba betina sepertimu."Rico menghempaskan tubuh Dena ke ranjang kingsize di kamarnya. Wanita itu sudah meronta-ronta merasakan tubuhnya menggeliat ingin disentuh. Rico tertawa penuh seringai, obat yang dimasukkan ke dalam minuman Dena langsung menunjukkan efeknya."Tunggu Sayang. Kamu sudah nggak sabar, ya?" Rico sudah melonggarkan kancing kemejanya. Jakunnya naik turun hanya dengan melihat reaksi tubuh Dena yang merasa kepanasan."Kamu masih kepanasan, ya? Saya sudah nyalakan remote ACnya, Na
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

S2 Bab 23 Kena Getahnya

Bab 23 Kena getahnya."Bangun!" Amarah sudah merajai hati Dena. Sebuah kepalan tangan siap diayunkan saat laki-laki yang berjanji menikahinya justru mencuri start lebih dulu. Ia terbuai juga tertipu kata manis Rico."Bangun, br*ngs*k!""Ough. Hentikan, Na!""Astaghfirullah. Ardi?!" Mata Dena membukat sempurna saat melihat sosok yang dirindukannya semalam justru ada di depan matanya. Kemarahannya semakin memuncak setelah mengetahui kalau dirinya semalam bersama Ardi di kamar ini."Dasar brengs*k kamu, Ar. Kamu marah karena aku memilih Rico, bukan? Sampai-sampai kamu melakukan ini padaku, huh?!"Teriakan Dena diiringi isakan tangis memaksa Ardi mengembalikan kesadarannya secara sempurna. Ardi merasa tidak makan nangka justru kena getahnya. Bisa-bisanya Dena menuduhnya berbuat yang tidak-tidak."Na, dengarkan aku dulu!" Ardi terpaksa memegang kedua tangan Dena dengan erat. Dena memukuli dada Ardi yang tanpa selembar kain secara membabi buta."Kamu mau mengelak bagaimana lagi? Ini baju ka
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more

S2 Bab 24 Menyerah

Bab 24 Menyerah"Ardi yang memukulmu, Ric?""Ya. Dia nggak terima kita akan menikah." Rico pandai berakting. Kalau diberi nilai mungkin 80 dari seratus. Dena sudah termakan oleh omongan Rico. "Kenapa aku bisa di kamar bersama dengannya semalam?""Kamu mengeluh pusing mungkin kecapekan belanja. Saya mau mengambilkan obat untukmu di kamar. Tiba-tiba bangs*t itu meminta petugas membuka pintu kamar ini. Dia menghajar saya karena mengira saya melecehkanmu. Maaf, Na saya nggak bisa melawannya. Tenaganya lebih kuat," ucap Rico penuh penyesalan. Dalam hatinya Rico bersorak gembira melihat wajah sendu Dena bercampur amarah yang ditujukan kepada Ardi."Awas kamu Ardi!" Dena menggeram seraya mengepalkan tangan. Rico yang melihatnya justru tersenyum menyeringai. Ia mendekati Dena dan menepuk bahunya."Sudahlah, wajah cantikmu pudar karena amarah. Ayo saya antar pulang!" Mendengar teguran Rico Dena mengulas senyum. Gurat di keningnya pun perlahan menghilang."Bajuku?""Nanti kita mampir butik. N
last updateLast Updated : 2022-12-24
Read more

S2 Bab 25 Terjebak

Bab 25 Terjebak "Sepertinya aku nggak asing dengan wajah laki-laki itu. Tapi dimana ya? Aku pikir Dena mau menikah dengan Ardi. Kenapa jadi laki-laki itu. Ah, ya aku ingat laki-laki itu...." Hangga ternyata mengingat Rico salah satu pengusaha asal Surabaya. Laki-laki muda yang sukses dengan usahanya itu terkenal dengan kehidupan bebasnya. Ia pernah mendengar dari sesama kolega kalau Rico masih bujang dan tidak berniat menikah. Laki-laki itu memilih berpetualang dari satu wanita ke wanita lain yang mampu memuaskannya. "Apa aku salah menerka, ah mungkin itu Rico yang lain. Bisa saja namanya sama, kan?" guman Hangga lalu berkutat kembali dengan berkas di mejanya. Ia justru senang kalau Dena sudah move on darinya. Senja mulai menampakkan keindahannya, Hangga telah menginjakkan kaki di teras rumahnya setelah memarkirkan mobil. "Mas, kok sampai larut? Nggak seperti biasanya. Apa macet di jalan?" Swari sang istri yang tengah hamil trimester tiga menyambut kedatangan Hangga. "Iya, Sayan
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

S2 Bab 26 Trauma

Bab 26 Trauma Tidak perduli teriakan Dena, sosok bertopeng itu tetap memaksakan kehendaknya. Tangannya menyobek gaun yang dikenakan Dena dengan bringas. Bahkan menghujani wajah wanita yang ketakutan di bawah kungkungannya dengan ciuman bertubi-tubi. Perlawanan yang Dena berikan tiada arti. Orang itu menamparnya berkali-kali agar menuruti nafs* bej*tnya. Dena meronta dan menendang sekuat tenaga hingga membuat laki-laki itu terjungkal. Pelarian Dena hampir berhasil. Namun, laki-laki bertopeng itu meraih tubuhnya, lalu melempar ke lantai. Dena mengaduh dan mengerang kesakitan. Tubuhnya remuk menghantam lantai. Pun wajahnya bisa dipastikan memar karena pukulan. "Siapa kamu b*jing*n! Dasar br*ngs*k. Rico! Tolong aku!" Masih dengan sisa tenaga Dena meneriakkan nama calon suaminya. Namun, bantuan yang diharapkan tidak datang juga. Dena masih berusaha kabur dengan mencari benda apa saja yang bisa menjadi senjatanya. Vas bunga di meja pun disambarnya. "Jangan mendekat! Aku bisa memukulm
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

S2 Bab 27 Penolong

Bab 27 PenolongDi sekitar Bukit bintang Arka dan Reyhan tengah memarkirkan motor mereka. Reyhan yang membonceng segera turun dan melepas helm. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar rumah makan yang berjajar di sepanjang jalan bukit bintang.Bukit bintang adalah salah satu wisata jogja bisa dibilang tempat untuk santai yang berada di perbatasan antara Bantul dan gunung kidul, tepatnya berada di pinggir jalan jogja-wonosari, sekitar 1 jam perjalanan dari Malioboro.Diatas lereng bukit dibangun warung-warung dan cafe yang menghadap langsung ke arah kota jogja siap menyambut wisatawan yang ingin menikmati suasana di bukit bintang. Mereka bisa menikmati kerlip lampu kota Yogya dari atas hingga serupa bintang-bintang di cakrawala."Ar, itu ada ramai orang mengerubungi apa?" Reyhan penasaran mendengar riuh penjual kaki lima di sekitar kafe. "Ayo kita lihat!" Ia berniat mengajar Arka mendekat."Nggak usah Rey. Nanti kalau orang berantem, kita malah kena sasaran," usul Arka. Namun Reyhan tetap
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

S2 Bab 28 Kemarahan

Bab 28 KemarahanArdi merasa tidak tenang setelah mendapat info yang setengah-setengah dari adiknya semalam. Gegas ia meminta izin papanya untuk pulang lebih awal. Ardi meninggalkan sang papa bersama sopir dan tim sosial dari kantor. Ia memilih naik ojek melaju dari lereng Lawu Karanganyar menuju kota Yogya. Tidak dihiraukannya udara dingin yang menusuk tulang, Ardi ingin cepat sampai di rumahnya untuk melihat kondisi Dena. Subuh, ia meminta warga setempat yang berprofesi sebagai tukang ojek untuk mengantarnya."Mas, bisa lebih cepat, nggak?" pinta Ardi terkesan memaksa."Maaf, Mas. Saya tidak berani menambah kecepatan lagi. Saya takut celaka. Masih ada anak istri di rumah yang menunggu kepulangan saya membawa uang," ungkap sang driver ojek jujur. Ardi tertampar mendengarnya. Benar saja, ia gegabah mengikuti kemarahannya yang tidak beralasan. Ia beristighfar memohon ampunan Rabbnya. Sebuah doa tidak lupa dipanjatkannya untuk keselamatan dirinya juga ayahnya yang masih bertugas serta D
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

S2 Bab 29 Dugaan

Bab 29 DugaanBrukk.Tubuh Dena limbung, tetapi tidak terasa sakit. Seseorang telah menahan tubuhnya dari terantuk ke lantai. Wajah Dena menoleh ke arah sosok penolongnya. Ketakutan melanda saat wajah keduanya saling bersitatap."Ka..kamu...""Dena, apa yang terjadi?" Ardi menangkap tubuh Dena yang bergetar hebat."Jangan sentuh aku! Tolong pergi! Tolong jangan sakiti aku!" Tangisnya meledak seiring Ardi merengkuh bahunya. Ardi berusaha menenangkan Dena yang meronta seolah ketakutan karena ia mendekatinya."Na, aku hanya ingin menolongmu. Ayo aku bantu berdiri. Kamu mau ke apartemen, kan?"Dena tergugu di hadapan Ardi yang merentangakan tangan, tetapi tak sanggup mendekapnya dalam pelukan. Ia takut Dena salah paham padanya. Memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan tepatnya.Namun, Dena justru menyandarkan kepalanya di dada bidang Ardi. Ia terisak membuat Ardi trenyuh. Reflek tangan Ardi mengusap rambut Dena untuk menenangkan. Lift pun naik ke lantai apartemen Dena.Bunyi lift berdenti
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status