Bab 15 Kalung Mutiara"Ma, Dena berangkat dulu, ya." Dena sudah memakai gaun serupa kemben dengan panjang selutut, lalu dilengkapi dengan outer broklat sebagai penutup bagian atas. Terlihat cantik dan seksi memang, tubuh Dena sangat ideal. Tinggi semampai dan berat badannya proporsional."Naik apa, Na?" Pak Husein khawatir anak perempuan satu-satunya kenapa-napa. Terlebih, selama ini Dena belum pernah keluar makan malam dengan laki-laki. Papanya terlalu berharap Dena bisa dekat dengan putra sahabatnya yang tak lain adalah Ardi.Namun, sepertinya angan itu hanya sebuah fatamorgana. Asanya terputus setelah Dena meminta izin makan malam dengan koleganya yang dari Surabaya."Dena naik taksi, Pa, Ma. Janji deh, pulangnya nggak kemalaman.""Ya, hati-hati, Sayang." Bu Sinta dan Pak Husein melepas kepergian Dena dengan senang hati, walah ada sedikit kekhawatiran karena belum mengenal kolega yang dari Surabaya."Semoga Dena segera menemukan jodohnya ya, Pa.""Iya, Ma. Amin."Sepanjang perjalan
Terakhir Diperbarui : 2022-12-14 Baca selengkapnya