All Chapters of Pernikahan Kontrak Yang Abadi: Chapter 11 - Chapter 20

113 Chapters

Bab 11. Dasar Ngebo

Hanzero membawa Arumi memasuki kamarnya. Rupanya benar kata Mama jika kamar ini sudah dirias layaknya kamar pengantin.Kamar dengan nuansa putih itu dihiasi dengan banyak bunga bertaburan,di penuhi dengan lilin lilin yang menyala menjadikan kamar ini sangat romantis bagi pasangan yang menikah sungguhan.Saat melangkahkan kakinya masuk, Arumi dibuat terkagum kagum. ' Ya ampun. Kamar ini benar benar dihias layaknya kamar pengantin. Ah…' Arumi tersenyum, untung Hanz tidak melihat sampai Arumi tersandar.'Stop Arumi! Kamu jangan terbawa suasana. Kamu menikah hanya karena hutang ingat itu!' Arumi memperingati dirinya sendiri.' Andai pernikahan ini beneran. Suasananya mendukung buat belah duren. Hehehe..' batin Hanz dengan tersenyum simpul tanpa ia sadari.Hanz berjalan mencari saklar untuk menyalakan lampu." Kamu mau istirahat apa bersih bersih dulu?" Tanya Hanz pada Arumi yang masih berdiri mematung."Rum!" panggil Hanz sekali lagi."Ah..ia ada apa tuan?" Tersadar dari lamunannya."Ke
last updateLast Updated : 2022-11-13
Read more

Bab 12. Hari Pertama di Rumah Mama

Arumi gelagapan pastinya. Cepat bergerak untuk bangun. Tapi tangan Hanzero malah melingkar ke pinggangnya dan menahan tubuhnya. Posisi Arumi berada tepat di atas tubuh Hanz dengan wajah yang hanya sejarak satu jari."Tu-Tuan.." Arumi mencoba memanggil dengan menahan tubuhnya dengan kedua tangannya."Emm.. Diamlah Sebentar saja." Matanya terpejam.Apa dia sedang bermimpi? Duga Arumi."Tuan… Lepas!" Arumi berusaha berontak."Emm.. Aku dingin." Hanz kembali mengigau. Malah menarik kepala Arumi agar di dadanya.Arumi bisa merasakan jantung pria itu berdebar sangat keras, sama hal dengan jantungnya saat ini. Arumi sekarang memukul mukul lengan Hanzero."Tuan.. Sadarlah!"Beruntung Hanz langsung terbangun dan membuka mata."Astaga!" Hanzero langsung melepaskan tubuh Arumi yang langsung bangun dan menjauh. Berdiri di sisi Ranjang dengan wajah begitu memerah.Hanzero bangun dan duduk. Mengusap wajahnya berkali kali lalu melirik Arumi yang menunduk."Ma-maafkan aku. Aku.. aku bermimpi. Sungguh
last updateLast Updated : 2022-11-16
Read more

Bab 13. Hadiah

Setelah kepergian Hanz.Arumi masuk kembali kedalam rumah.Arumi berjalan memasuki ruang tamu yang dimana Shela sedang memperhatikannya.Arumi tersenyum.Menyapa Shela"Selamat pagi Kak." ucapnya ramah."Hem!" Shela menjawab dengan nada di buat sesinis mungkin.Shela pura pura sibuk dengan Handphone nya." Em. Kak aku tinggal ke kamar Mama dulu ya. Tadi aku udah janji mau pijit kakai Mama lagi"' Em.cari perhatian sekali dia.Awas aja kalau sampe aku tau ke kamu bukan wanita baik baik. Aku tidak akan membiarkan kamu masuk lebih dalam kedalam kelurga ini' batin Shela yang masih ingin mencari tau tentang Arumi. Bukan tak menyukai Arumi hanya saja Shela berjaga jaga agar kejadian dengan Vanya tak terjadi lagi."Silahkan!" jawab Shela datar. Arumi berjalan menaiki anak tangga karena memang semua kamar berada di lantai atas. Kecuali kamar tamu dan kamar pelayang berada di lantai dasar.Sampai di depan kamar Mama.Arumi berhenti sejenak menenangkan detak jantungnya.Arumi gugup takut nanti Mama ber
last updateLast Updated : 2022-11-16
Read more

Bab 14. Kaget.

Arpha berjalan memasuki kantor dengan sejuta pesonanya.Banyak para karyawan yang mengagumi bos dan asistennya itu. Karena memang wajah mereka yang tampan dan juga mempesona tapi mereka sangat tegas dalam hal apapun.Kini Arpha memasuki lift menekan tombol angka lima dimana ruangan CEO.Tring..Tak butuh waktu lama pintu lift terbuka.Arpha keluar,berjalan menuju ruangan Hanz.Tak perlu waktu lama untuk Arpha sampai di ruangan Hanz.Tok..Tok.."Masuk!" teriak Hanz dari dalam.Arpha membuka pintu,melangkahkan kakinya memasuki ruangan Hanz."Ini tuan. Handphone keluaran terbaru yang tuan pesan" Arpha menyimpan paper bag di atas meja kerja Hanz.Hanz meraih paperbag. Mengeluarkan isinya.Satu buah ponsel keluaran terbaru sudah ada di tangannya.Hanz tersenyum puas.' Arumi pasti senang dengan hadiah ini' batinya. Tanpa Hanz sadari bibirnya mengulas seutas senyum."Kau memang hebat Arpha selalu mengerti apa yang aku mau!" Ucap Hanz menepuk nepuk pundak Arpha." Terimakasih tuan.""Em.kamu boleh
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

Bab 15. Seperti Hantu.

"HAaaaaaaaa" Arumi berteriak. Dengan spontan Arumi memegang dadanya dengan satu tangan dan tangan yang yang sebelahnya memegang handuk bagian bawahnya.Hanz yang mendengar teriakan Arumi pun ikut terkejut.Hampir saja ia loncat karena kaget.Tanpa bicara Arumi berlari masuk kembali ke kamar mandi." Astaga untung saja tapi cepet liat,kalau enggak!" Arumi bergidik ngeri membayangkan tadi jika buka handuk di hadapan Hanz. Kesal. Tentu!Dengan cepat Arumi mengenakan pakakiannya.Berbeda dengan Hanz.Ia tersenyum smirk melihat reaksi Kayla.' Em.padahal tadi pemandangnya indah.Coba dia gak balik badan pasti_' Hanz geleng geleng kepala saat pikirannya mulai liar."Wah pasti pencak silat nih dia nanti. Mending kabur ah…!" Hanz berbicara sangat pelan mungkin yang bisa hanya dia sendiri. Sebelum pintu kamar mandi terbuka Hanz segara bagun dan buru buru berjalan keluar.Setelah memastikan berpakian lengkap Arumi yang sudah kesal ingin sekali mengomeli Hanz.Arumi dengan cepat membuka pintu kamar
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

Bab 16. Terimakasih.

"Tuan….!" Arumi mengepalkan tangannya.Yang di dalam kamar mandi tertawa tawa senang. Sambil memikirkan alasan apa nanti jika Arumi benar benar pencak silat.Arumi sudah mondar mandir menunggu Hanzero keluar dari kamar mandi. Ingin menuntut keadilan dari pria yang sudah menyerobot bibirnya.Terdengar pintu dibuka, Hanzero melangkah keluar dengan wajah tanpa bersalah. Malah tersenyum manis kepada Arumi.Arumi juga mendekat tanpa menunggu Hanzero berganti dahulu."Apa yang kau lakukan tadi Tuan? Anda sudah melanggar Perjanjian kita!" Ucap Arumi dengan menahan kesal."Perjanjian yang mana?" Tanya Hanz, masih dengan wajah polos."Pernikahan kita hanya kontrak Tuan. Anda pasti ingat. Anda bilang tidak akan merugikan saya dan tidak akan menuntut apapun selain hanya untuk berpura pura mencintai Tuan.""Hem, iya. Aku baru ingat. Kalau begitu maafkan aku. Tadi aku, aku khilaf. Kamu menggemaskan sih. Maafkan aku ya?" Hanz memasang wajah memelas sekarang.Sedangkan Arumi mengerucutkan bibirnya ta
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

Bab 17. Melewati Batas terlarang.

Bab. 17. Menyebrang Area terlarang.Lama Hanzero termenung di belakang punggung Arumi, hingga akhirnya dia pun terlelap.Tengah malam Arumi terbangun, merasakan sesuatu yang menindih tubuhnya seperti malam kemarin. Dia membuka mata untuk memastikan. Wajah tampan itu terlelap seperti tanpa beban. Hampir saja Arumi berteriak. Namun tiba tiba ia mengurungkan niatnya.Wajah tanpa beban tapi sebenarnya penuh tekanan. Arumi mengamati wajah itu dengan seksama, lalu menarik tubuhnya untuk duduk. Dia masih mengamati wajah itu. Sebenarnya laki laki itu pria baik dan lembut. Bodoh sekali wanita yang sudah mengkhianatinya.Tanpa sadar Arumi tersenyum. "Andai pernikahan ini bukan kontrak." Arumi mulai berperang dengan khayalannya. Mungkin dia akan menjadi wanita yang beruntung.Tangan Arumi bergerak tanpa kendalinya, menyentuh rahang pria itu membuat si pemilik bergerak karena merasakan sentuhan. Arumi cepat menarik tangannya.Hanz membuka mata dan tiba tiba duduk. "Astaga! Maafkan aku. Aku , aku
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

Bab 18. Jebakan Mama.

Sekilas Mama udah bisa membaca apa yang terjadi dengan melihat gelagat Hanzero. Mama nampak tersenyum gemes melihat tingkah Mereka, lalu melenggang pergi begitu saja.Mama berjalan angkuh, walau sambil pura pura pincang, terlihat dia memegang dadanya sendiri. Ada rasa bahagia ketika menatap Putranya berada satu kamar dengan Wanita. Ya, meskipun Mama sudah tau dan Shela beberapa hari ini sudah memastikan jika pernikahan mereka hanyalah sebatas kontrak.Bahkan Mama sudah tau , bagaimana kronologisnya Arumi bisa menerima tawaran Hanzero.Ada rasa terimakasih dalam hati Mama, karena Arumi sudah menyelamatkan nama baik mereka. Ada rasa Kasihan saat tau bagaimana masa lalu Arumi yang nampaknya tidak baik baik saja. Namun disisi lain, terselip rasa sedih di hati Mama. Pernikahan mereka hanya Kontrak!Mama rupanya mulai menaruh harapan pada Arumi.Persetan dengan semua itu. Mama jatuh cinta pada Arumi dari pertama bertemu. Dan mungkin Mama akan mempertahankan menantu sandiwaranya itu. Bila pe
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

Bab 19. Lulus Ujian.

Gadis itu masih berdiri terpaku sambil mendekap koper. Sejenak dia tersadar lalu buru buru berjalan keluar. Menaruh dahulu paku dan palu untuk mengunci pintu kembali tanpa melepaskan koper itu dari tubuhnya. Selesai, dia segera beranjak meninggalkan gudang selepas menyambar paku dan palu.Arumi masih dengan jantung berdegup melangkah ke kamar Mama."Arumi… Kamu menemukan Pakunya?" Tanya Mama melirik Arumi tapi tidak begitu peduli dengan koper yang di bawa gadis itu."Iya Ma." Arumi mengangguk, meletakkan Paku dan Palu di atas meja. Mama sedikit bingung kok Arumi tidak segera memasang Foto malah menaruh palu itu?Arumi mendekati Mama. Langkahnya sedikit gemetaran."Ma.. Arumi menemukan ini." Katanya seraya mengacungkan koper dengan dua tangannya.Mama memperhatikan itu dengan tanda tanya."Itu apa?" Tanya Mama."Mama coba periksa deh isinya. Arumi tadi tidak sengaja menyenggol koper ini dari dalam lemari saat hendak menutup lemari sesudah menemukan Pakunya. Koper ini jatuh dan isinya b
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

Bab 20. Khayalan Mama.

Masih saja terdengar gelak canda tawa dari kamar Mama. Sepertinya Shela juga sudah bergabung di sana beberapa saat yang lalu.Selesai makan siang tadi, Shela ikut menguntit di belakang bokong Mama rupanya, saat mendengar Mama kembali mengajak Arumi ke kamarnya. Akhirnya tiga wanita itu saling mengobrol hangat. Obrolan yang hanya seputar tentang wanita. Fashion dan tentunya Skincare dan hal hal sepele lainnya.Biasalah, meskipun hal sepele seperti itu kalau bagi para wanita menjadi topik paling menyenangkan untuk dibahas. Tak pandang umur sepertinya. Antara Mama dan Shela pun tidak ada yang bertanya aneh aneh pada Arumi. Sedikit pun. Mereka sengaja, ingin menciptakan kenyamanan untuk Arumi. Sepertinya begitu.Mama melirik jam yang sudah bergeser dari angka dua belas."Rumi. Sebaiknya kau ke kamar dan beristirahat lah." Suruh Mama pada Arumi."Mama tidak apa apa ini ditinggal?" Tanya Arumi ragu ragu."Tidak apa apa. Ada kak Shela yang menemani bukan?" Jawab Mama.Shela tersenyum pada Ar
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status