"Hem.. baiklah." Hanz melepaskan pelukan mereka. Memegang kedua pipi Arumi dan menatap lekat kedua mata istrinya."Berjanji lah padaku, mulai detik ini untuk tidak berpikir macam macam pada pernikahan kita. Aku suamimu dan kau istriku. Kita akan bersama sampai ajal yang memisahkan kita. Berjanjilah Arumi. Kau mau?"Arumi tidak bisa menjawab selain mengangguk beberapa kali."Ah, baiklah. Kalau begitu istirahat lah. Aku akan mandi dahulu."Hanzero beranjak, sebelum ke kamar mandi dia memungut kertas yang sempat di remas oleh Arumi tadi. Hanzero membuka kertas itu dengan hati hati. Membawa kertas yang kusut itu ke meja dan merapikannya dengan telapak tangan.Dia melirik Arumi yang memperhatikan tindakannya.Hanzero hanya tersenyum, lalu berjalan ke arah lemari, menyimpan kertas itu disana."Jika suatu saat kau membutuhkannya. " Ucap Hanz kembali menoleh pada Arumi.Arumi hanya diam saja, ada rasa malu di dalam hatinya. Siapa dia? Kenapa tidak tau terimakasih sudah diperlakukan seperti in
Last Updated : 2022-12-30 Read more