Uhuk, aku hampir tersedak. Akhirnya obrolan kami balik lagi ke Arman.“Kalau menurut Bulik sama Paklik ya nduk, Arman itu anak yang baik,” ucapnya lalu meneguk teh hangat yang sudah terhidang di atas meja.“Iya, Paklik aja sebenarnya pengen jodohin Nak Arman sama Tiara,” timpal Paklikku, usai menelan sepotong pisang goreng.“Ah ide bagus itu Paklik, sepertinya mereka serasi.”“Tapi dia senengnya sama kamu e..” kata-kata Paklek membuat wajahku menghangat.“Ah Paklik ini tau dari mana?”“Tanpa dia bilang pun udah keliatan dari sikapnya ke kamu nduk, kamu aja kali yang pura-pura ngga ngerti,” kali ini Bulik yang bicara.“Iyo lagian tadi dia bilang terus terang kok di depan kita ya Bu, setelah tak dedes, cuma dia ndak enak aja, mau ngelamar kamu, takutnya kamu masih dalam kondisi sedih karena baru kehilangan suami.”Aku menghela napas. “Nadia… kepengen berkumpul dengan mas Arya lagi di surga Bulik, Paklik. Kalau Nadia menikah lagi, nanti...”Bulik mengelus pundakku, “Bulik paham maksudmu
Last Updated : 2022-12-28 Read more