“Erna memberitahuku tentang kegiatan di hari Ayah, makanya aku datang.” Arman menjelaskan tanpa kuminta. Ya, saat menerima informasi kegiatan hari ini, aku sedang marahan sama Arman, jadi gengsi mau minta tolong dia untuk datang.“Ayo, Ran!” Arman menggamit satu tangan Rania. Jadi sekarang, tangan kanan Rania digandeng Galang, sementara tangan kirinya digandeng Arman.“Pak, kita ke kantor.” Aku memberi kode pada Galang agar ia segera ke mobil. “Saya datang lebih dulu,” katanya menoleh pada Arman.“Tapi saya pamannya, saya yang harus menggantikan tugas ayahnya.”“Tanya saja pada Rania, mau ditemani siapa masuk kelas.” Galang tetap tidak mau kalah."Udah, Pak, ayo. Biar Rania dengan pamannya," bisikku pada Galang. Sementara Rania nampak bingung, ia menoleh pada Arman dan Galang bergantian."Ran, mau sama Om, kan?" Galang membungkukkan tubuhnya di samping Rania, tak peduli dengan ucapanku barusan."Ayo, Ran, ikut Paman!" Arman menarik pelan tangan Rania agar ikut bersamanya."Kita ... m
Terakhir Diperbarui : 2022-12-25 Baca selengkapnya