Home / Romansa / Ketegaran Cinta Seorang Istri / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Ketegaran Cinta Seorang Istri: Chapter 111 - Chapter 120

148 Chapters

111. Mabuk

“Kau akan menemui Damar sekarang juga?” tanya Cinta sambil melangkah mendekati Tegar.“Ya,” jawab singkat Tegar.“Bagaimana dengan Bu Hesti? Aku harap kau tidak membuat masalah dengannya, karena itu bisa membuat keadaan semakin runyam.”“Damar sedang di luar, kami tidak bertemu di rumah.”Jarak semakin terpangkas hingga pasangan suami istri itu kini saling berhadapan dalam jarak yang sangat dekat. Tegar merapikan anak rambut yang menjuntai ke wajah Cinta dengan menyelipkannya ke belakang daun telinga. Dari sorot matanya, Tegar menangkap adanya rasa takut dan waswas yang sedang melingkupi hati sang istri.“Gar!”Cinta tidak tahu harus berucap apa lagi, dia sadar keadaan rumit yang saat ini sedang mereka hadapi tak lepas dari andilnya. Hingga begitu berat rasanya melepas kepergian Tegar untuk bertemu dengan Damar, seolah melepas sang suami ke medan perang.“Semua akan baik-baik saja, Ta! Percayalah!” ucap Tegar berusaha menenangkan hati Cinta sambil merapikan jaket parka yang dia gunaka
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

112. Permintaan Aneh

Dengan langkah tergesa-gesa seorang wanita paruh baya membuka pintu rumah keluarga Sanjaya. Betapa terkejutnya dia saat melihat sang majikan pulang dalam keadaan mabuk berat."Siapa Bi!" tanya Hesti sambil menuruni tangga"Den Damar, Nyonya!" Wanita paruh baya yang berprofesi sebagai ART itu tampak takut untuk memberi jawaban."Apa yang kau lakukan pada putraku?" tanya Hesti yang terlihat kaget dan sangat khawatir saat melihat Damar dalam keadaan tidak berdaya dan papah oleh Tegar."Di mana kamar Damar?" tanya balik Tegar yang terlihat sangat kepayahan memapah Damar yang sedang mabuk."Apa yang terjadi pada Damar?"Tanpa memberi bantuan sedikitpun Hesti justru terus mencecar Tegar, hingga membuat Tegar semakin kepayahan. Karena kebenciannya kepada Tegar yang sudah mendarah daging membuat Hesti mengabaikan keadaan Damar hanya untuk menyudutkan dan mencari-cari kesalahan Tegar."Di mana kamar Damar?" tanya Tegar sekali lagi dengan suara yang volumenya lebih tinggi dari sebelumnya.Amara
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

113. Ingin Kembali

Tegar terdiam mendengar permintaan Hesti, permintaan yang dia anggap sangat konyol. Permintaan yang sangat merendahkan kesakralan sebuah pernikahan, seolah pernikahan hanyalah sebuah permainan."Aku tahu tidak sulit bagimu untuk menceraikan Cinta karena pernikahan kalian baru sebatas pernikahan siri. Cukup dengan mengucap talak, selesai sudah hubungan kalian," ucap Hesti yang sedang berusaha membujuk agar Tegar menceraikan Cinta."Jangan paksa aku untuk melakukan kekonyolan itu!" balas Tegar yang menolak permintaan Hesti."Lepaskan cinta! Bukankah sekarang kau sedang menjalin hubungan dengan Lisa?""Apa?" tanya singkat Tegar, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar."Kamu dan Lisa itu pasangan yang sangat serasi, saat kalian berciuman di atas panggung terlihat sangat romantis. Jadi daripada kau menyakiti Cinta dengan menduakannya, sebaiknya kau melepaskan Cinta dan biarkanlah Damar yang membahagiakannya."Tegar sama sekali tidak menduga kebersamaannya dengan sang Ibu
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

114. Permintaan Tegar

Aroma masakan yang menguar menyelinap ke indra penciuman Aura membuat istri Damar itu terbangun dari tidurnya. Kembali Aura teringat masa lalunya bersama Tegar, tidak bisa dipungkiri jika indra penciumannya sangat akrab dengan aroma masakan seperti ini.Aura bergegas bangun lalu melangkah menuruni tangga. Sebuah pemandangan yang belum pernah Aura lihat sebelumnya, sejauh sepengetahuannya selama ini sang kakak tidak bisa memasak. Tetapi kali ini Aura melihat cinta terlihat begitu terampil memasak di dapur. Ingin rasa hati Aura mengetahui apa yang sedang dimasak oleh sang kakak. Tetapi Aura mengurungkan niatnya dan menghentikan langkahnya, saat matanya menangkap pemandangan ya begitu mengiris hatinya. Cemburu bercampur iri tumbuh subur di hati Aura saat ini, saat menyaksikan kebahagiaan dan betapa romantisnya hubungan Cinta dan Tegar. Tidak bisa dipungkiri jika sampai saat ini rasa cinta untuk Tegar belum sepenuhnya lenyap dari hati Aura, apalagi kehidupan rumah tangganya bersama Damar
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

115. Mari Bahagia Bersama

Adnan tertawa lebar mendengar permintaan Tegar hingga membuat pengunjung lain mengalihkan perhatiannya ke arah pria yang berprofesi sebagai pengacara itu. Lisa pun hanya memperhatikan karena tidak tahu apa yang membuat pria di hadapannya itu tertawa.“Kalau kamu satu kantor dengan Cinta, saya yakin kalian tidak akan bekerja,” ucap Adnan dibarengi senyum menyeringai seolah-olah mengejek Tegar. “Yang ada gempa sepanjang hari,” lanjut Adnan dengan nada menyindir.Hesti mulai mengetahui arah pembicaraan dua pria di hadapannya. Dengan saksama Hesti memandang wajah tampan Tegar yang sangat mirip dengan lelaki yang dahulu menabur benih di rahimnya. Putranya yang dulu dia tinggalkan saat masih kecil, kini sudah tumbuh dewasa dan sedang kasmaran.Hesti menundukkan kepalanya menghapus air mata yang lancang menetes dengan tiba-tiba saat kenangan kebersamaan dengan Dharma Sanjaya menghampiri. Pria yang begitu lembut dan penuh kehangatan yang tak lain adalah atasan di masa lalu, sosok yang mengena
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

116. Menunggu Kabar Baik

“Kau yakin, kita akan makan di sini?” tanya Cinta yang masih tidak percaya saat Tegar mengajaknya memasuki sebuah restaurant mewah.Untuk pertama kalinya, Cinta dan Tegar melakukan makan malam mewah di sebuah restaurant. Setelah Tegar bekerja, Cinta merasa secara finansial mereka mengalami kemajuan yang cukup berarti, setidaknya mereka kini dalam rekening Cinta sudah ada dana mengendap sebagai tabungan, dan sedikit uang dia sisihkan dalam bentuk surat berharga untuk investasi.“Sesekali tidak masalah menikmati hasil kerja keras kita. Hari ini kita merapel banyak perayaan,” jawab Tegar sambil mempererat belitan tangannya di pinggang ramping sang istri.“Memang apa yang harus kita rayakan, Gar?” Tawa renyah mengiringi tanya yang dilontarkan oleh Cinta.“Ada banyak, Ta! Syukuran renovasi rumah, aku dapat pekerjaan, gaji pertamaku, kita juga belum merayakan pernikahan kita.”Senyum yang merekah di bibir Tegar lenyap begitu saja saat menyaksikan wajah sendu Cinta. Pria berkulit sawo matang
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

117. Sikap Aneh Aura

“Pulang sendiri? Di mana Mas Tegar?” cecar Aura saat melihat Cinta pulang sendiri. Cinta hanya menganggukkan kepala dengan perlahan, merasa ada yang mengganjal di hatinya. Tanpa menjawab salam yang diucapkan oleh Cinta, bahkan tidak menanyakan bagaimana sang kakak yang telah bekerja seharian, Aura justru lebih dahulu menanyakan keberadaan Tegar, suaminya. “Dia ada urusan penting, sepertinya tidak akan pulang sampai beberapa hari ke depan.” “Urusan apa?” tanya Aura yang memperlihatkan wajah kecewanya. “Dia baru mulai kerja, jadi banyak hal yang harus dia kerjakan dan pelajari. Dulu dia sampai hampir sebulan tidak pulang untuk mempersiapkan pembukaan cabang baru Mulia Abadi Mebel.” Tidak ada kebohongan dari penjelasana yang baru saja Cinta berikan kepada Aura. “Sebagai istri kita harus memberi dukungan dan semangat kepada suami agar mereka bisa bekerja dengan baik. Apalagi di saat pekerjaan mereka sedang menghadapi banyak masalah,” sambung Cinta sekaligus menasihati adiknya. “Aku
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

118. Amarah Cinta

“Ajaklah cinta ke sini, aku bisa kembali ke kontrakan atau mungkin tinggal di ruko,” ucap Janmo sambil menikmati kopi pahit bersama Tegar. “Tidak usah bingung cari alasan, bilang saja seperti biasa, inventaris dari kantor.”Janmo sadar diri, jika selama ini telah ikut menikmati segala fasilitas mewah pemberian dari Hesti yang semestinya diperuntukkan untuk Tegar. Sehingga saat Tegar sepertinya sedang membutuhkannya, kapan pun Janmo harus keluar dari apartemen tersebut dia sudah siap.“Bukan itu masalahnya ….” Tegar menggantung kalimatnya, meskipun sudah sejak kecil hidup bersama dengan Janmo, tetapi untuk masalah rumah tangganya, Tegar masih enggan untuk berbagi.“Masalahmu banyak sekali?” tanya Janmo dengan nada satir untuk menyindir Tegar yang selalu dilingkupi masalah.Tegar hanya membalas dengan senyum yang menyeringai seolah menertawakan dirinya sendiri. setelah membuang napas kasar, Tegar meraih kopinya lalu menyesapnya pelan sambil mengirup wangi aroma kopi.“Kalau jadi pindah,
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

119. Terbongkarnya Rahasia

“Apa benar yang baru saja aku dengar?” tanya Damar dengan sorot mata tajam yang tertuju pada Cinta yang kini berdiri tepat di hadapannya.Cinta dan Aura kini saling beradu pandang, tidak berani untuk memberi jawaban atas pertanyaan yang baru saja Damar lontarkan.“Jadi anak yang kau kandung adalah anak Tegar?” Damar langsung merangsek memasuki rumah dan menghampiri Aura yang berdiri terdiam dengan raut wajah ketakutan. “Dan kau tahu semua itu, Ta?” sambung Damar mengalihkan pandangannya ke arah Cinta.Napas Damar terlihat tidak beraturan karena menahan amarah yang hampir meledak. Pria itu merasa selama hidupnya telah dipermainkan, bahkan oleh Cinta dan Tegar, orang yang dia cintai dan sayangi.“Aku bisa jelaskan semuanya, ini hanya sebuah kesalahpahaman saja,” jawab Cinta sekenanya dan berusaha setenang mungkin saat menghadapi Damar.“Apa yang ingin kau jelaskan, Ta! Aku sudah mendengar semua.”Wajah yang semula garang kini berubah sendu seolah memendam luka yang begitu dalam. Kata-k
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

120. Hari yang Berat

Dengan langkah lebar dan tergesa-gesa, Tegar menyusuri gang sempit menuju rumah Cinta. Suara tangis Cinta terus mengganggu pikirannya, yang ada di benak Tegar saat ini hanya ingin segera bertemu dengan sang istri dan memastikan jika dia baik-baik saja.Ternyata pintu rumah tidak terkunci, tetapi saat Tegar akan mendorong pintu seperti ada yang mengganjal sehingga pintu tidak bisa di buka dengan mudah. Betapa terkejutnya Tegar saat melihat badan Cinta yang berada di balik pintu dalam keadaan tergeletak.“Cinta!” seru Tegar sambil mendorong pintu dengan perlahan karena tidak ingin menyakiti tubuh sang istri.Tegar bergegas mengangkat tubuh Cinta yang tergeletak tak berdaya menuju ke kursi panjang berada di ruang tamu. Dengan hati-hati Tegar membaringkan tubuh Cinta lalu diambilnya kain selimut yang ada di laci untuk menjadi penganjal kaki sang istri. Sambil memeriksa denyut nadi di leher, Tegar memanggil nama sang istri dengan lembut.“Cinta!”Suara lenguhan menjadi respon pertama Cint
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status