“Saya teriak kalau bapak macam-macam ya,” ujar Bella terus meronta dari kurungan Randi. Pria itu menyungging senyum di wajahnya tatapan mata pria itu tertuju pada bibir merah Bella. “Coba saja, ruangan ini kedap suara bukan? Dan di lantai ini hanya ada kita berdua.” Bella merutuki kebodohannya, wanita itu terus memikirkan cara untuk lepas dari pria di depannya. Bella lantas tersenyum ia berkata, “Memangnya bapak mau sama saya?” Randi lagi-lagi tertawa sebelah tangannya bergerak mengusap dagu Bella, sejujurnya tubuh wanita itu meremang merasakan kulitnya tersentuh telapak tangan Randi. “Kenapa tidak?” Randi mengikis jarak, ia merasa di atas angin, Bella berpura-bura memejamkan mata. Namun, saat bibir Randi hampir menyentuh bibirnya Bella menginjak kaki Randi dengan high heelsnya membuat pria itu menjerit dan melepaskan kurungannya.
Read more