“Mungkin, tetapi saat ini aku lebih mengedepankan rasa kemanusiaan. Kau tahu aku tak mau dia bernasib sama dengan ….” Sagara tak sanggup melanjutkan ucapannya, semua kenangan dan memori terputar di kepalanya bak bianglala. “Oke, setelah ini apa tugasku? Sepertinya dia pria kaya? Apa perlu aku merebut hartanya?” tanya wanita itu menatap Sagara penuh tanya dengan senyum licik. “Tidak perlu, harta yang ia punya tak sebanyak miliku, Flo.” Wanita yang dipanggil Flo itu hanya tersenyum tipis, ia kemudian meminta Sagara menyalakan mesin mobil dan segera mengantarkannya kembali ke kantor. Sepanjang jalan, Flo tak henti-hentinya meminta untuk bertemu dengan Dayana secara langsung. Ia ingin melihat sendiri betapa wanita itu kuat dan tangguh menghadapi Aidan selama 1 tahun menikah. Sayangnya, Sagara melarangnya sampai sidang putusan selesai disampaikan. *****&n
Read more