“Setahu gue ini tempat umum, siapa saja bisa kan ke hotel ini? Dan bukan berarti gue janjian.” Sagara menjawab dengan tenang dan datar. Aidan menatap Sagara penuh selidik. “Permisi, Tuan Sagara sudah datang? Mari saya antar ke ruangannya,” ujar salah seorang pegawai hotel. “See?” ujar Sagara menatap Aidan datar. Pria itu lantas meninggalkan Aidan dan Dayana, ia mengikuti langkah kaki pegawai hotel menuju lift. Melihat Sagara pergi, Dayana pun hendak mengambil langkah. “Dayana, apa kamu sudah sarapan? Jika belum bagaimana jika kita sarap –“ “Sudah,” potong Dayana ia lantas berjalan menjauhi Aidan. “Dayana, kembalilah. Aku akan menghidupi seluruh kebutuhanmu, berhentilah bekerja.” Dayana berbalik, ia menatap dengan senyum meremehkan. “Apa? Coba ulang sekali lagi, Mas?” Aidan menatapnya sedih. “Ke mana ssaja mas selama ini? Baru sekarang mas minta ak
Read more