Telunjuk Satya menyentuh panel hijau dan membuka pesan teratas.“Kamu pastikan dulu suamimu kasih izin sebelum pergi, Lin.” Sebuah pesan dari Prof. Kathrina masuk ke ponsel Lintang. Kedua alis Satya saling bertaut. Sigap telunjuknya menggeser layar ponsel, menelusuri jejak pesan Lintang dan dosennya. Satya menarik napas panjang ketika nama Sangihe disebut dan Lintang akan pergi ke sana dalam waktu dekat. “Termasuk beasiswamu, izin dulu sama suami kamu, baru daftar.” Lagi pesan dari Prof. Kathrina masuk. “Walaupun kamu sudah diterima di Wageningen dan nanti dapat beasiswa, kalau suami kamu nggak setuju, ya, nggak usah berangkat.” Sangihe.Wegeningen.Dua kata itu mendadak memenuhi kepala Satya. Setelah sempat termangu karena tidak menyangka istrinya punya banyak proyek, ia menutup ruang percakapan Lintang dan Prof. Kathrina setelah merekam pembicaraan mereka dalam memori. Esok, ia akan menanyakannya pada Lintang. Telunjuk Satya kembali menggeser layar, mencari siapa saja yang serin
Read more