Sinar matahari pagi yang menyirami bumi mengiringi laju motor Lintang. Ia tiba di depan ruang kerja Prof. Kathrina lima menit sebelum dosen yang selalu tampil modis itu datang.“Saya sudah oke, Lin. Data dan analisisnya sudah lengkap. Good job, dear.” Prof. Kathrina menyodorkan satu bendel kertas pada Lintang. Senyum puas terkembang sempurna di wajah cantiknya.“Alhamdulillah.” Lintang menarik napas lega lalu mempersembahkan senyum semanis cokelat hangat. “Makasih banyak, Prof.”“Kamu cek ke Pak Razi. Kalau beliau oke, kamu langsung saja minta waktu kosong beliau dan daftar ujian. Saya ngikut saja jadwal Pak Rozi. Yang penting, sebelum saya berangkat ke Jerman, kamu sudah ujian,” tambah Prof. Kathrina.“Tinggal dua minggu lagi, Prof,” ujar Lintang sedikit cemas ketika melihat buku catatan.“Makanya kamu segera janjian sama Pak Razi saja,” sahut Prof. Kathrina.Lintang mengangguk. Kebetulan hari ini ia sudah membuat janji dengan Dr. Razi.“Oke, sampai ketemu saat ujian. Siapkan present
Baca selengkapnya