Rumah Sakit."Dik," panggil Bang Rio setelah membuka netranya yang beberapa waktu lalu tertidur. Aku menyeka ujung mata, tanpa sadar ternyata aku ikut terlelap di sampingnya. Terlalu banyak hal yang harus aku pikirkan dari mulai penemuan Revo sampai kata-kata dokter juga keanehan-keanehan yang selama ini menjadi hal yang harus aku analisa. "Iya sayang, Rum di sini," jawabku mendekat kewajahnya. Kugenggam tangan berinfus itu, mentransfer kekuatan agar hatinya tenang. "Mama, mana?" tanyanya lemah. Betapa ia anak yang berbakti. Andai saja Bang Rio tahu seperti apa watak asli ibunya itu. Ah, aku tidak tega mengatakannya. Suatu hari Bang Rio akan melihat sendiri seperti apa Wanita yang ia anggap malaikat itu di belakangnya. "Tadi di sini, mungkin pulang sebentar, atau ke depan. Apa mau Rum cariin?" tawarku basa-basi. Tentu saja aku tidak akan memanggil nenek lampir itu untuk menjenguk suamiku. Aku juga belum tahu siapa di balik kejadian ini, bisa saja Gilang, Kinanti atau mamanya
Last Updated : 2022-11-28 Read more