Semua Bab Kubeli Suamiku Dari Keluarganya: Bab 21 - Bab 30

51 Bab

Rencana Membalas

Aku akan pergi, terserah abang izin atau tidak," ucapku berlalu dari hadapannya. "Rumi!" Aku sama sekali tidak menggubris teriakan Bang Rio berulang. Yakin seratus persen, Mamanya sedang tersenyum melihat menantunya ini bertengkar dengan anak ATM--nya. _IL Setelah membereskan semua pakaian Rivo dan Alya ke dalam koper. Disaksikan netra Bang Rio yang berkaca-kaca. Kelopak itu ... aku tak tahan melihatnya. Kuat Rum! Kuat ... aku mensugesti diri sendiri. "Mah, tadi Rivo liat Onti Dini di rumah Om Gilang," lapor Rivo padaku tepat di depan Bang Rio. Berhenti sejenak memasukkan pakaian ke dalam koper. Sejurus kemudian aku tidak menghiraukan celotehan Rivo. "Mungkin sedang mengambil sesuatu, Vo. Bisa jadi ngajarin Rehan," jawabku agar Rivo tidak berpikir ke mana-mana. Kembali melanjutkan aktivitas. "Tapi, Ma. Sekarang Tante Kinan kan tinggalnya gak di situ. Tadi Rivo mau ngajak Rehan maen, eh pas Rivo masuk ada Onti Dini sama Om Gilang," tuturnya dengan raut bingung. Sangat paham
Baca selengkapnya

Hen, Kamu Kenapa?

"Sari itu punya rahasia besar yang tidak diketahui Rio, dan Santoso bukan tidak punya alasan buat poligami, walau aku tahu Yuni itu mantan pacarnya, suatu hari kamu akan tahu rahasia besar itu. Mana ada seorang wanita rela dipoligami kalo bukan karena sesuatu yang besar?" Aku tercenung. Apakah yang ada dalam pikiranku sama dengan Paman ini? Tunggu, Bang. Rumi akan kembali membongkar rahasia keluarga penjilat harta itu. * "Iya, Bu. Masih kosong ya, Bu? Alhamdulillah," lirih aku berucap menelpon Bu Relon. Pemilik kontrakan tempat aku dan Bang Rio dulu berjuang. Maafkan Rumi, Bang. Mungkin abang meragukan cinta Rumi, tapi tidak ada jalan lain selain ini agar kita bisa berkumpul lagi. Aku masih terngiang suara pengantar ojek itu, "rahasia Sari" begitu bunyinya. Kasihan suamiku jika yang ada dalam pikiran ini benar adanya, ingin rasanya segera mengadukan pada Bang Rio, tapi, aku takut. Takut lelaki itu justru mengira memfitnah keluarganya. Bang Rio bisa saja mengatakan aku berha
Baca selengkapnya

Godaan Selingkuh

Tiittt. Kedua kali rem berdecit. Kenapa sih dengan si Hen? "Berarti Mili sama Dini bakal ke sini, Rum?" Aku diam saja, tidak merasa ingin menjawab. * "Ini rukonya, Rum, kita sudah sampai." Aku turun sebelum Hen membukakan pintu untukku. Hen memang aneh, membuat aku sedikit takut, kepalang basah, aku harus tetap maju. Hanya perlu meningkatkan kewaspadaan, meskipun dia kawan yang amat baik buatku saat ini. Menatap takjub ruko di depan netra, Rivo sudah berlari duluan menyusul Hen yang berdiri di depan penjual eskrim. Tepat di kiri ruko tempat yang akan kami tempati."Hen ini-- kan jalan protokol, besar lo sewa di sini," tanyaku ragu, terbayang algoritma yang akan terbang dari kepala. Hen tidak menggubris, ia lebih peduli menyuap es krim bersama Rivo. Memberi beberapa gorengan di piring, duduk santai di semen pembatas antar bangunan. "Enak, Mah. Mau gak?" Tawar Rivo padaku. Sedari dulu, aku bukan tipe penyuka es krim. Memilih duduk di kursi yang disediakan oleh penjual gorenga
Baca selengkapnya

Sakit, Tuhan!

"Kamu kok nggak pernah nanya tentang Rio sih, nggak pengen tahu kabar suami aku." Aku mencoba mencairkan suasana. Memalingkan wajah kembali membuka anak kunci. "Buat apa? Kan udah tau, tadi di mobil si Rivo cerita," sahut Hen tergelak. "Oleh-oleh penganan tadi boleh dibawa masuk, ya, atau mau kamu bawa pulang lagi?" "Bawa masuk aja, itu emang untuk Rivo." "Asiiik, makasih ya Om, Alya pasti suka, nanti Rivo bagi dua sama Alya." Rivo berlari kembali membuka mobil dan mengambil kue. "Oh iya terima kasih, Rum, udah nerima hadiah dari aku, pulang dulu, besok datang ke sana untuk pengecekan semua perbelanjaan sparepart seperti barang-barang yang lainnya juga nanti aku catat semuanya, kamu besok ada juga di sana, kan?" "Harus donk. Semua debt en kredit, bukannya bendahara wajib membuat laporan." Aku tertawa menanggapi keseriusan Hen menjalani kerjasama ini. "Insya Allah aku bisa sekalian juga ngenalin kamu dengan Deni dan Dery Didin, anak-anak PPL yang aku bilang tadi, kita bisa ber
Baca selengkapnya

Ujian Cinta

Walau aku sepemikiran, tentu harus jelas semuanya, mengapa harus sekarang identitas Bang Rio seolah jadi bahan perbincangan, Setelah usianya matang, lulus kuliah, menikah, bahkan punya anak. Sangat tidak logis jika hanya karena saat ini Bang Rio pengangguran, serta merta semua seakan punya kepentingan membicarakan urusan pribadi suamiku itu. "Pas Tante balik ke Jakarta, Tante akan singgah ke rumah kamu, Rum. Pokoknya siapkan diri untuk kelanjutan kelicikan mereka." "Rum, paham, Tante," sahutku mengangguk, meski Tante Yuni tidak akan melihat anggukan kepala ini. "Segera, selagi Tante di sini, Rio masih aman, tapi ... Kelak kami berangkat ke Jakarta, bukan hanya ular berbisa yang akan menerkamnya, mereka semua akan berubah menjadi binatang tanpa rasa." Innalilahi ... Aku terdiam. Awas kalian, akan kupelihara singa-singa liar jika berani macam-macam dengan suamiku.Tanganku mengepal. Menahan endapan emosi yang memuncak untuk disalurkan. Meminum air putih--menenangkan diri, gegas men
Baca selengkapnya

Masalah Baru

"Itu namanya cinta ambisi. Waktu dia patah hati--kamu menikah dengan Rio, Kinanti gelap mata dan rela ditiduri siapa saja. Ambisi cinta yang menutup hati." "Mengapa kamu tau semua? Kamu gak pernah ke kampung Bang Rio. Juga gak pernah kenal Kinanti? Atau itu hanya opini, prediksi yang bisa jadi iya bisa jadi tidak." "Rum, cinta buta sama ambisi cinta itu beda dengan cinta tulus. Cinta yang tulus akan membiarkan seorang yang ia cintai bahagia, dan melakukan segala cara jika yang ia cintai berada di posisi otewe terluka." Aku lagi-lagi terdiam. Ambigu kembali hadir. Antara aku dan Hen. "Mah, tadi papa Pici Rivo dari hape Bu Guru," adu Rivo setelah balik dari westafel. "Papa bilang apa, sayang." "Gak ada, cuma nanyain kabar, katanya kangen. Kemarin Alya ditelpon via Sania, sekarang Rivo ditelpon ke nomor gurunya. Lalu, Bang Rio menganggapku apa? Sehabis urut, dan terapi katanya mau menghubungi kembali. Karena ada panggilan masuk tiba-tiba. Sampai malam kutunggu, tidak ada panggilan
Baca selengkapnya

Badai Cinta

"Mili kamu tega. Itu minuman untuk abangmu." Aku mendengar jelas suara itu dari seberang sebelum mengucap hallo. Suara khas Kinanti. Mengapa Kinanti ada di rumah? "Hallo." "Assalamualaikum, Kamu sehat?" Tumben banget Bang Rio formal begitu. "Ya, abang sehat?" "Alhamdulillah ya, Rum! kamu gak ingin jenguk abang?" tanyanya membuat sisi hati terdalamku merasa bersalah telah meninggalkan seorang suami. Tapi, semua harus aku lakukan. Membuang rasa tega itu demi keutuhan rumah tangga dan membongkar skandal selama ini yang mereka mainkan. "Sangat ingin," jawabku cepat. "Tapi, kehidupan dan masa depan anak kita lebih prioritas saat ini. Jika Rum bertahan di sana, atau bolak-balik ke kampung, kasihan Alya dan Rivo. Telinga, mata dan jiwa mereka akan terkontaminasi dengan akhlak adik-adik abang." "Rum, abang ... eh ... abang." Suara seakan tercekat. Kudengar helaan napas panjang. Aku yakin suamiku kacau, kurun sembilan tahun kami tak pernah bertengkar kecuali hanya salah paham biasa, kel
Baca selengkapnya

Hampir Gagal

"Maafkan Rum, Bang. Rum harus melanggar titah abang. Ini semua demi kebaikan kita bersama, demi keutuhan rumah tangga kita. Demi masa depan anak-anak kita nantinya. "Aku menyeka ujung mata. Tak pernah terpikir sebelumnya, rumahtanggaku yang adem, nyaris tanpa konflik. Bang Rio yang selalu menjadi suami siaga, ayah terbaik untuk dua buah hati kami. Kini kami bagai dipaksa memakan buah simalakama.Siapa yang harus aku minta tolong selain Hen. Tidak ada. Mau tidak mau aku harus mengetik pesan pada Hen. Tidak ada jalan lain lagi. (Hen, kirim aku duit dua digit. Sekarang!) (Siap! Princess. Untuk kamu aku selalu ada) balasnya dengan cepat. Seolah Hen menunggu pesanku di kolom aplikasi hijau itu."Kalian tunggu saja pembalasannku, Tante, Kinanti?" tawaku mengiring langkah kaki keluar dari kamar. Sempat kudengar Bang Rio terduduk lalu terisak. "Andai bisa memilih, abang ingin kamu sabar menghadapi mama dan tinggal di sini! andai bisa memilih, Abang ingin kamu merawat Abang sampai sembuh da
Baca selengkapnya

Mulai Mengurai

Aku menaikkan alis. Kembali ke dalam rumah. Tadi anaknya bertamu sekarang emaknya. Lucu sekali dunia ini. Semoga saja tengah malam nanti si Kinanti gak ikut nongol ke sini. Kalau dia nekad datang aku geprek pakai cobek. Tante Yuni dan Om Santoso santai sekali berduaan umbar kemesraan di kampung. Tentu saja, ternyata selama ini Tante Sari biang keladi memisahkan Tante Yuni dan Om Santoso. Bertahun lamanya fitnah itu menyebar. Sampai Om Santoso akhirnya memilih move on belajar mencintai Tante Sari. Bang Rio hadir sebagai pemancing anak karena sekurun waktu tak ada tanda tanda Tante Sari akan hamil, karena disinyalir dari beberapa berita update kalo Tante Sari tak kunjung hamil sebab Om Santoso akan menceraikannya. Pantas saja jarak umur Dini lumayan jauh dari Bang Rio. Tidak sabar aku mau bertamu dengan keluarga Om Budiman, aku juga akan bertemu Mister Martin. Pengacara kawakan dari kecamatan. Mengapa belum datang juga? Kembali aku teringat dengan Tante Sari. Sampai Bang Rio had
Baca selengkapnya

Aksi Sang Istri

Jadi Din ... sebelum duitku buat kalian aku cuma mau nanya sama kamu Dini dan Gilang. Ini punya siapa?" Tunjukku pada jarum suntik serum penetral "bisa" yang aku temukan dalam mobil Kinanti. Bukankah waktu itu sopirnya Gilang. Mata Gilang terbelalak kaget. Ia tampak Shock aku mengeluarkan serum dari dalam tas."A-aku tau itu, Kak. " ucap Dini terbata."Katakan apa yang kamu tahu, Din?" tanyaku menatap matanya serius. Aku tidak ingin meninggalkan momen ini, momen di mana aku melihat dua anak manusia tukang zina ada di depan mataku, dan aku yakin mereka berdua pasti ada di balik kejadian peristiwa naas yang dilalui oleh suamiku dan ketika aku tahu siapa biang keladinya, aku tidak akan tinggal diam.Mereka semua akan ku habisi satu persatu tekadku bulat.satu yang harus aku list dari analisa prioritas untuk mengetahui kejadian. Ada apa tiba-tiba malam ini Dini dan Gilang begitu kompak mendatangiku? dengan dalih hanya untuk meminjam duit, rasanya mustahil mereka tidak punya duit termasuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status