All Chapters of Kubeli Suamiku Dari Keluarganya: Chapter 21 - Chapter 30

51 Chapters

Rencana Membalas

Aku akan pergi, terserah abang izin atau tidak," ucapku berlalu dari hadapannya.Entah mengapa kali ini aku sangat kecewa dengan Bang Rio, selama ini aku selalu patuh dan legowo saja. Aku menyimpan semua ketoksikan keluarga jahannam ini.Bahkan aku rela mengangguk ketika nenek lampir itu meminta uang pesangon kami, kali ini aku tidak akan diam. Tekadku bulat, kukepal tangan kuat, aku akan pergi dari rumah ini membawa dua anakku."Rumi!" Aku sama sekali tidak menggubris teriakan Bang Rio berulang.Yakin seratus persen, Mamanya sedang tersenyum melihat menantunya ini bertengkar dengan anak ATM--nya. _IL Setelah membereskan semua pakaian Rivo dan Alya ke dalam koper. Disaksikan netra Bang Rio yang berkaca-kaca. Kelopak itu ... aku tak tahan melihatnya. Kuat Rum! Kuat ... aku mensugesti diri sendiri. "Mah, tadi Rivo liat Onti Dini di rumah Om Gilang," lapor Rivo padaku tepat di depan Bang Rio. Berhenti sejenak memasukkan pakaian ke dalam koper. Sejurus kemudian aku tidak menghirau
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more

Hen, Kamu Kenapa?

""Pergilah, dan kembali bawa suamimu dari sini," ucap Paman Kinanti--Risno memelankan suaranya.Ternyata paman Kinanti sendri tidak mendukung kejahatannya. Benar, ternyata masih banyak orang baik di atas dunia ini. Buktinya adalah aku bertemu keluarga Kinanti yang Tidka menyukai kelakuan sari dan mendukungku. Berarti aku harus fokus. Mencari tahu latar belakang Bang Rio. Dan latar belakang ulah Tante Sari. Baiklah. Tunggu aku datang, Tante!* Tut Tut Tut. Aku mengetik nomor Bu Relon.Pemilik kontrakan yang sangat baik hati. "Assalamualaikum, Rum. Kamu di mana? Apa kabar? Gimana anak-anak? Sehat semuanya kan!" Belum menjawab salam Aku sudah di brondong pertanyaan demi pertanyaan dari bu Relon, ah jadi kangen.Bu Relon memang super baik hati. "Waalaikumsalam Bu? Rumi lagi di jalan balik ke rumah kita, kira-kira kontrakan Ibu masih ada yang kosong?" tanyaku tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Moodku saat ini sangat berantakan."Iya, Bu. Masih kosong ya, Bu? Alhamdulillah," lirih
last updateLast Updated : 2022-12-24
Read more

Godaan Selingkuh

Tiittt. Kedua kali rem berdecit. Kenapa sih dengan si Hen? "Berarti Mili sama Dini bakal ke sini, Rum?" Aku diam saja, tidak merasa ingin menjawab. * "Ini rukonya, Rum, kita sudah sampai." Aku turun sebelum Hen membukakan pintu untukku. Hen memang aneh, membuat aku sedikit takut, kepalang basah, aku harus tetap maju. Hanya perlu meningkatkan kewaspadaan, meskipun dia kawan yang amat baik buatku saat ini. Menatap takjub ruko di depan netra, Rivo sudah berlari duluan menyusul Hen yang berdiri di depan penjual eskrim. Tepat di kiri ruko tempat yang akan kami tempati. "Hen ini-- kan jalan protokol, besar lo sewa di sini," tanyaku ragu, terbayang algoritma yang akan terbang dari kepala. Hen tidak menggubris, ia lebih peduli menyuap es krim bersama Rivo. Memberi beberapa gorengan di piring, duduk santai di semen pembatas antar bangunan. "Enak, Mah. Mau gak?" Tawar Rivo padaku. Sedari dulu, aku bukan tipe penyuka es krim. Memilih duduk di kursi yang disediakan oleh penjua
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Sakit, Tuhan!

"Kamu kok nggak pernah nanya tentang Rio sih, nggak pengen tahu kabar suami aku." Aku mencoba mencairkan suasana. Memalingkan wajah kembali membuka anak kunci kontrakan. Pengen sebenarnya Hen cepat-cepat pulang tapi aku takut dia tersinggung dengan perlakuanku. "Buat apa? Kan udah tau, tadi di mobil si Rivo cerita," sahut Hen tergelak. Aku mengerjit kening, emang Rivo cerita apa ya? "Oleh-oleh penganan tadi boleh dibawa masuk, ya, atau mau kamu bawa pulang lagi?" Akhirnya aku mengalihkan perbincangan. Entah kenapa aku merasa sangat tidak nyaman kali ini dengan Hen. "Bawa masuk aja, itu emang untuk Rivo." Hen mengambil oleh-oleh yang ia bawa, meraih tanganku lalu menaruh lubang plastik ke dalam lima jariku, tanpa sadar aku melepaskan dengan sedikit kasar, kaget atas apa yang ia lakukan. "Asiiik, makasih ya Om, Alya pasti suka, nanti Rivo bagi dua sama Alya." Rivo berlari kembali membuka mobil dan mengambil beberapa kue yang tadi juga diberikan Hen untuk dia. "Oh iya terima kas
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Ujian Cinta

Walau aku sepemikiran, tentu harus jelas semuanya, mengapa harus sekarang identitas Bang Rio seolah jadi bahan perbincangan, Setelah usianya matang, lulus kuliah, menikah, bahkan punya anak. Sangat tidak logis jika hanya karena saat ini Bang Rio pengangguran, serta merta semua seakan punya kepentingan membicarakan urusan pribadi suamiku itu. "Pas Tante balik ke Jakarta, Tante akan singgah ke rumah kamu, Rum. Pokoknya siapkan diri untuk kelanjutan kelicikan mereka." "Rum, paham, Tante," sahutku mengangguk, meski Tante Yuni tidak akan melihat anggukan kepala ini. "Segera, selagi Tante di sini, Rio masih aman, tapi ... Kelak kami berangkat ke Jakarta, bukan hanya ular berbisa yang akan menerkamnya, mereka semua akan berubah menjadi binatang tanpa rasa." Innalilahi ... Aku terdiam. Awas kalian, akan kupelihara singa-singa liar jika berani macam-macam dengan suamiku.Tanganku mengepal. Menahan endapan emosi yang memuncak untuk disalurkan. Meminum air putih--menenangkan diri, gegas men
last updateLast Updated : 2022-12-30
Read more

Masalah Baru

"Itu namanya cinta ambisi. Waktu dia patah hati--kamu menikah dengan Rio, Kinanti gelap mata dan rela ditiduri siapa saja. Ambisi cinta yang menutup hati." "Mengapa kamu tau semua? Kamu gak pernah ke kampung Bang Rio. Juga gak pernah kenal Kinanti? Atau itu hanya opini, prediksi yang bisa jadi iya bisa jadi tidak." "Rum, cinta buta sama ambisi cinta itu beda dengan cinta tulus. Cinta yang tulus akan membiarkan seorang yang ia cintai bahagia, dan melakukan segala cara jika yang ia cintai berada di posisi otewe terluka." Aku lagi-lagi terdiam. Ambigu kembali hadir. Antara aku dan Hen. "Mah, tadi papa Pici Rivo dari hape Bu Guru," adu Rivo setelah balik dari westafel. "Papa bilang apa, sayang." "Gak ada, cuma nanyain kabar, katanya kangen. Kemarin Alya ditelpon via Sania, sekarang Rivo ditelpon ke nomor gurunya. Lalu, Bang Rio menganggapku apa? Sehabis urut, dan terapi katanya mau menghubungi kembali. Karena ada panggilan masuk tiba-tiba. Sampai malam kutunggu, tidak ada panggilan
last updateLast Updated : 2023-01-01
Read more

Badai Cinta

"Mili kamu tega. Itu minuman untuk abangmu." Aku mendengar jelas suara itu dari seberang sebelum mengucap hallo. Suara khas Kinanti. Mengapa Kinanti ada di rumah? "Hallo." "Assalamualaikum, Kamu sehat?" Tumben banget Bang Rio formal begitu. "Ya, abang sehat?" "Alhamdulillah ya, Rum! kamu gak ingin jenguk abang?" tanyanya membuat sisi hati terdalamku merasa bersalah telah meninggalkan seorang suami. Tapi, semua harus aku lakukan. Membuang rasa tega itu demi keutuhan rumah tangga dan membongkar skandal selama ini yang mereka mainkan. "Sangat ingin," jawabku cepat. "Tapi, kehidupan dan masa depan anak kita lebih prioritas saat ini. Jika Rum bertahan di sana, atau bolak-balik ke kampung, kasihan Alya dan Rivo. Telinga, mata dan jiwa mereka akan terkontaminasi dengan akhlak adik-adik abang." "Rum, abang ... eh ... abang." Suara seakan tercekat. Kudengar helaan napas panjang. Aku yakin suamiku kacau, kurun sembilan tahun kami tak pernah bertengkar kecuali hanya salah paham bi
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Hampir Gagal

"Maafkan Rum, Bang. Rum harus melanggar titah abang. Ini semua demi kebaikan kita bersama, demi keutuhan rumah tangga kita. Demi masa depan anak-anak kita nantinya. " Aku menyeka ujung mata. Tak pernah terpikir sebelumnya, rumahtanggaku yang adem, nyaris tanpa konflik. Bang Rio yang selalu menjadi suami siaga, ayah terbaik untuk dua buah hati kami. Kini kami bagai dipaksa memakan buah simalakama. Siapa yang harus aku minta tolong selain Hen. Tidak ada. Mau tidak mau aku harus mengetik pesan pada Hen. Tidak ada jalan lain lagi. (Hen, kirim aku duit dua digit. Sekarang!) (Siap! Princess. Untuk kamu aku selalu ada) balasnya dengan cepat. Seolah Hen menunggu pesanku di kolom aplikasi hijau itu. "Kalian tunggu saja pembalasannku, Tante, Kinanti?" tawaku mengiring langkah kaki keluar dari kamar. Sempat kudengar Bang Rio terduduk lalu terisak. "Andai bisa memilih, abang ingin kamu sabar menghadapi mama dan tinggal di sini! andai bisa memilih, Abang ingin kamu merawat Abang sampai sem
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

Mulai Mengurai

Aku menaikkan alis. Kembali ke dalam rumah. Tadi anaknya bertamu sekarang emaknya. Lucu sekali dunia ini. Semoga saja tengah malam nanti si Kinanti gak ikut nongol ke sini. Kalau dia nekad datang aku geprek pakai cobek. Tante Yuni dan Om Santoso santai sekali berduaan umbar kemesraan di kampung. Tentu saja, ternyata selama ini Tante Sari biang keladi memisahkan Tante Yuni dan Om Santoso. Bertahun lamanya fitnah itu menyebar. Sampai Om Santoso akhirnya memilih move on belajar mencintai Tante Sari. Bang Rio hadir sebagai pemancing anak karena sekurun waktu tak ada tanda tanda Tante Sari akan hamil, karena disinyalir dari beberapa berita update kalo Tante Sari tak kunjung hamil sebab Om Santoso akan menceraikannya. Pantas saja jarak umur Dini lumayan jauh dari Bang Rio. Tidak sabar aku mau bertamu dengan keluarga Om Budiman, aku juga akan bertemu Mister Martin. Pengacara kawakan dari kecamatan. Mengapa belum datang juga?Sedikit demi sedikit rahasia ini telah terpecahkan, sebenarn
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

Aksi Sang Istri

"Kak ... tunggu!" ucap Dini terbata. Aku yang sudah melangkah beberapa jauh menoleh ke belakang. Ada apa lagi kan uangnya sudah kukirim. "A-au ingin bercerita sedikit, Kak. Aku tahu Kakak mau pergi ke rumah Om Budiman, tapi ini penting ... aku sangat berterima kasih karena Kakak mau menolong kami, sebagai ucapan terima kasih aku akan bercerita apa yang aku ketahui." "Katakan apa yang kamu tahu, Din?" tanyaku menatap matanya serius. Aku tidak ingin meninggalkan momen ini, momen di mana aku melihat dua anak manusia tukang zina ada di depan mataku, dan aku yakin mereka berdua pasti ada di balik kejadian peristiwa naas yang dilalui oleh suamiku dan ketika aku tahu siapa biang keladinya, aku tidak akan tinggal diam. Mereka semua akan ku habisi satu persatu tekadku bulat.Satu yang harus aku list dari analisa prioritas untuk mengetahui kejadian. Ada apa tiba-tiba malam ini Dini dan Gilang begitu kompak mendatangiku? dengan dalih hanya untuk meminjam duit, rasanya mustahil mereka tidak pun
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status