Home / Romansa / DILEMA DUA HATI / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of DILEMA DUA HATI : Chapter 81 - Chapter 90

195 Chapters

Bertemu Dia

Sultan tak lagi memikirkan bagaimana Naima. Sebab ia lihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa gadis itu baik-baik saja dan tidak kekurangan satu apa pun. Justru ia mendapatkan pengawalan ketat dari kakak iparnya. Hingga pemuda bergigi rapi itu akhirnya memutuskan untuk mencari jodoh wanita lain saja. Ia malas menunggu sesuatu yang tak pasti. “Semoga suatu hari nanti kau menemukan jodoh yang tepat, dan lebih baik daripada aku,” ucap pemuda itu sambil memakai baju.Ketegangan antara dua negara Balrus dan Syam memang semakin menjadi. Kadang kala salah satunya tertangkap sedang menyusup dan tentu saja berakhir dengan kematian. Terkadang pula bom ditemukan di tempat keramaian. Entah bagaimana cara mereka menyusup selalu saja ada yang terlewat. Seperti siang itu, ketika sebuah bom dengan daya ledak tinggi ditemukan di salah satu gedung pemerintahan. Di sana arsip semua perempuan tersimpan, petugasnya pun hampir 100% perempuan. Sultan pun diterjunkan di sana. Satu tim evakuasi diturunkan,
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Undangan Pernikahan

Naima menikmati hari-harinya sebagai guru TK. Ia tak lagi canggung dan berbaur dengan orang lain. Bahkan ketika harus berinteraksi dengan para orang tua dalam hal ini selalu diwakili oleh para ibu. Meski demikian setelah pulang dari bekerja gadis tersebut akan kembali lagi pada dunianya sendiri, di dalam rumah dan bermain bersama Sin juga San. Ia tahu diawasi oleh orang suruhan pamannya. Namun, ia hanya diam saja dan meminta dua serigalanya untuk tak sembarang menyerang orang, atau sanksi tegas akan diambil oleh Ali. Waktu demi waktu yang berjalan dalam kesendiriaan Naima hingga tak terasa pertukaran dari musim gugur ke musim panas tiba juga. Bersamaan dengan itu ia mendapat telepon dari Gu. Wanita bermata biru tersebut mengabarkan akan ada pernikahan di tempatnya, dan ia mengatakan bahwa rumah mendiang Dokter Yusuf juga Alana akan ditempati mengingat Naima lebih memilih tinggal di perbatasan. “Siapa yang menikah, Bibi, apa pernikahan kedua Paman?” tanya gadis berambut kemerahan it
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Surat Untuk yang Terluka

Jika Sultan dan Halimah sedang menikmati masa-masa manis bulan madu. Berbeda pula dengan Naima, di musim salju yang akhirnya tiba lagi, ia meringkuk ketakutan di dalam kamarnya. Ia tahan air mata agar tak menetes di pipi. Gadis itu teringat dengan peristiwa kelam di masa lalu, saat itu sangat dingin dan ia dijadikan bahan bakar untuk tubuh laki-laki. Pria itu pula kini tengah berdekap mesra dengan pasangan halalnya. Sementara Naima setengah mati berdamai dengan trauma sejak bertahun-tahun lalu tak pernah berhasil. Isak tangis yang ia tahan akhirnya pecah juga. Tidak ada orang lain di rumah tersebut selain dua serigala penjaga Sin dan San. Pendengaran mereka tajam, serigala kembar itu paham jika tuannya sedang bersedih. Mereka pun masuk dari belakang melalui pintu bagian bawah yang muat untuk ukuran tubuh mereka. Lalu berlari di mana tuannya sedang meringkuk. Mereka melakukan hal yang biasa dibuat oleh serigala. Yaitu menghangatkan tubuh satu sama lain sebagai penenang. Sin dan San b
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Sniper

Dimitri Alras—seorang penembak jitu asal Negara Balrus, dipanggil oleh seseorang dengan pangkat yang lebih tinggi daripada dirinya. Pemuda itu berusia 26 tahun dan merupakan satu anak didikan camp konsentrasi di atas Sultan juga Naima. Ia merupakan penembak terbaik di kesatuannya. Pernah membunuh sebanyak lima puluh tentara muslim, bahkan jarak tembaknya cukup jauh. Hampir dua kilometer ia bisa menembak dengan tepat. Ia belum menikah, sebab mencari gadis yang berbeda dari Balrus. Kebanyakan dari mereka memang cantik, tapi juga sangat mencintai uang. Tidak ada uang tidak ada cinta. Dimitri memasang sikap hormat, lalu atasannya memerintahkan untuk istirahat di tempat. Tidak hanya ia saja yang ada di sana. Selain pemuda dengan mata setajam serigala itu ada tiga orang lainnya. Dua di antaranya mata-mata dan salah satunya yang mengatur pergerakan mereka. Empat orang tersebut akan ditugaskan untuk menyusup ke Negeri Syam. Peperangan yang sudah sangat lama itu harus segera berakhir dengan k
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Kriteria Calon Suami

Naima pergi ke rumah sakit menggunakan bus selesai mengajar. Bibinya—Gulaisha Amira telah melahirkan anak kelima dengan selamat dan proses normal kemarin malam. Anak yang dilahirkan laki-laki lagi. Dengan membawa buah tangan gadis berambut kemerahan itu masuk ke ruangan di mana hanya ada ibu, bayi dan Maira saja. Ali sendiri akan menjemput istrinya ketika sudah diperbolehkan pulang, sebab ia harus menjaga rumah dan mengurus anak-anaknya yang lain. “Naima, sini, Sayang, Masuk.” Gu tahu siapa yang datang terlihat dari gesture gadis itu yang malu-malu. Padahal tidak ada orang lain di sana selain ia dan Maira. “Kak, mau coba gendong adik bayinya.” Maira menyodorkan adiknya pada Naima. “Eh, jangan, Kakak takut nantik adiknya jatuh.” Dua tangan Naima menolak menimang bayi yang masih terlelap itu. “Merawat bayi serigala saja kau berani. Seharusnya dengan adik bayi lebih berani lagi. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak menggigit.” Gu tidak menggunakan kerudung dan cadarnya di sana
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Tatapan Mata

“Dimitri. Katakan padaku, sudah berapa lama kau mangkir dari tugas? Kau terpikat dengan seorang wanita?” tanya seorang mata-mata lain yang muncul di belakang lelaki dengan tatapan mata tajam itu. “Iya, ada masalah?” Dimitri berbalik. Ia melihat seseorang tengah menodongkan pistol ke arahnya. “Kalau begitu tugasmu sudah selesai sampai di sini. Selamat tinggal, penkhianat.” Dor! Meleset, Dimitri masih sempat menghindar, lalu ia pun mengambil senapan kedap suara miliknya. Ia lesatkan beberapa kali ke arah lawannya. Mereka berdua baku tembak di dekat rumah Naima. Sama-sama menggunakan peredam suara hingga keributannya tidak terdengar oleh telinga manusia biasa. Namun, tidak dengan telinga dua serigala peliharaan Naima. “Sin, San. Kalian ke mana?” Naima ikut berlari ketika dua serigalanya bertingkah sangat aneh. Gadis itu tak menyadari bahwa ada kejadian menegangkan yang bisa saja merenggut nyawanya. San berhenti di balik pohon, giginya menggeram dan taringnya dipamerkan. Ia melihat d
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Secangkir Kopi

Dimitri tak sampai menjalani rawat inap karena lukanya, hanya perlu penanganan yang lebih baik dan setelah itu ia boleh pulang. Sambil menunggu kakinya sembuh ia berjalan menggunakan tongkat kembali ke rumahnya. Ingin sekali ia menemui Naima dan mengucapkan terima kasih, tetapi tubuhnya letih dan ia butuh istirahat. Penembak jitu tersebut merebahkan diri di kamarnya, hingga tak terasa waktu terus berputar dan malam pun tiba. Dimitri sendiri sekarang keyakinannya tak jelas. Menganut Islam tapi tak terhitung Muslim karena main-main saja, dan demi kepentingan sebagai penyusup dulu. Lalu pada keyakinannya yang dulu? Ia sendiri tak yakin apa yang pernah ia lakukan sebagai simbol memiliki Tuhan. “Pentingkah kita memiliki agama? Bukankan tanpa agama kita masih bisa hidup?” gumam lelaki itu di dalam kamar ketika tak bisa memejamkan mata lagi. Yang ia tahu kebanyakan di Negeri Syam penduduknya muslim. “Tapi yang aku tahu kau itu muslim taat seperti kebanyakan orang-orang di sini. Ah, sudahla
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Berlomba Dengan Waktu

Ali mengunjungi Sultan. Dua lelaki beda generasi itu sedang sibuk membicarakan masalah Naima, perihal siapa itu Haidar dan Dimitri. "Sekalipun dia kafirun, kalau sudah taubat pasti akan mengganti namanya," ucap Sultan."Dia pria yang ditolong oleh Naima, tertembak di perbatasan. Alasan penembakan tidak diketahui karena korban mati diterkam serigala. Jadi kita tak tahu harus bertanya pada siapa. Aku mengkhawatirkan temanmu itu. Dia perempuan sendirian di sana walau punya dua penjaga tangguh." Ali memilih berbicara di luar rumah. Sebab tak enak hati dengan Halimah, takut memicu pertengkaran suami dan istri. "Dia tak pernah mengakui aku sebagai temannya, Kak. Sepertinya dia sangat membenciku walau sampai sekarang aku tak tahu apa salahku." "Tolong pahami dia. Ada luka dalam di hatinya, jadi, ya ... begitulah. Sudahlah kau pikirkan saja istrimu. Kalau bisa kau cari tahu siapa itu Haidar dan Dimitri. Aku takutnya mereka mata-mata yang menyusup lalu Naima jadi korban lagi." "L
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Bom Waktu

“Aku bersungguh-sungguh ingin meminang Naima menjadi istriku, Kapten Ali,” ucap Dimitri memberanikan diri di depan ayah angkat gadis pujaan hatinya. Ia tahu lelaki di depannya bukanlah orang sembarangan. Mereka berasal dari camp yang sama. Bedanya Ali sudah taubat dan Dimitri biasa-biasa saja, tidak menganut Islam tapi juga tidak punya agama lain. Ayah Maira hanya bisa memandang lelaki itu dari ujung rambut sampai ujung kaki saja. Senang karena ada yang menganggap Naima tidak aneh, waswas karena sampai sekarang belum juga ditemukan siapa sebenarnya Dimitri atau Haidar. “Namamu sebenarnya Dimitri atau Haidar?” tanya Ali. “Saat masih menjadi kafirun Dimitri, saat sudah muallaf Haidar,” jawab penembak jitu tersebut. “Lalu mengapa Naima lebih suka memanggilmu Dimitri?” “Karena aku butuh waktu lama untuk melepas nama pemberian kedua orang tuaku. Dan lagi pula Naima lebih mengenalku sebagai Dimitri. “Lebih mengenal? Apa kalian pernah menjalin hubungan di belakangku?” Ali mengintrogasi
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Kehilangan

Bagian 90 Kehilangan Sultan berjalan menjauh dari arah Ali, Naima, juga Dimitri. Ia enggan terlibat dalam pembicaraan tersebut. Sebab ia sudah tahu jenis perbincangan apa yang akan terjadi. Adik Gu tak menyukainya. Ia yakin Dimitri atau Haidar menyimpan sebuah rahasia besar, hanya saja ia belum tahu apa kenyataannya. Cap abadi di pergelangan tangan mereka berdua menjadi saksi bisu. “Entah kau yang jahat, atau aku yang pernah jahat,” gumam Sultan melepas semua baju khususnya. Wajah dan rambut itu basah karena keringat yang menetes setiap kali menjinakkan bom. Ia kemudian menghidupkan motornya, lalu berjalan lurus menuju rumah. Halimah ia tinggalkan sendirian, istrinya masih betah berbaring di ranjang karena harus bed rest atas perintah dokter. Kandungan wanita itu katanya lemah setelah keguguran beberapa bulan lalu. Sultan menepikan motornya, rumah mendiang orang tua Firdaus mereka tempati daripada dibiarkan kosong begitu saja. Lelaki bergigi rapi itu memasuki rumahnya, kemudian me
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status