"Wah, sudah ramai sekali Bang!" ucap Asma takjub melihat orang-orang yang sudah berkumpul untuk menyaksikan acara peresmian di perkebunan teh milik keluarga Sangir."Ramai sekali, Bang!" Asma mengalihkan tatapannya pada lelaki yang duduk di samping kemudi. Lalu mengalihkan tatapannya ke arah kaca mobil, menatap pada pemandangan yang berada di luar mobil. Dentuman musik terdengar hingga ke dalam mobil tempat Asma berada.Wisnu membalas ucapan Asma dengan senyuman. "Ayo, Umi, Ran, kita turun sekarang!" ajak Wisnu setelah menghentikan mobil."Iya Nak Wisnu," balas Umi."Tunggu sebentar, Bu!" ucap lelaki yang duduk di bangku kemudi. Lelaki itu bergegas turun dan membukakan pintu mobil untuk Umi dan Asma."Biar aku yang bawa Akbar," ucap Wisnu mengulurkan tangannya pada Umi. Karena sejak berangkat balita berusia dua tahunan itu terlelap di dalam pengakuan Umi."Tidak usah, Nak, biar Umi saja tidak apa-apa," tolak Umi."Biar sama Umi saja tidak apa-apa Bang. Abang kan harus ada di acara itu
Read more