Bibir Tania mengerucut melihat sosok yang ada di cermin. Merasa jika itu bukanlah dirinya. Bukan Tania yang bertubuh kurus. Ia merasa tubuhnya semakin lebar saja. Dan perutnya, juga semakin membesar setiap harinya. Terlihat seperti badut. Sama seperti yang pernah dikatakan oleh Alice. Tania menghela napas. Kemudian keluar dari kamar. Duduk-duduk di taman, melihat pemandangan bunga-bunga bermekaran di sana, karena hanya itu pekerjaannya setiap hari, selain makan dan tidur. Membantu para pelayan juga tidak diperbolehkan oleh Sera. Jadi tidak heran jika tubuh Tania semakin 'melar', karena pekerjaannya hanya bermalas-malasan.Tania berjalan ke arah sofa dan duduk di sana, karena kakinya terasa pegal. Ia membungkukkan punggung, berniat memijat kakinya tapi tangannya tidak sampai. Perut besarnya menghalangi."Nona, mau saya pijat kakinya?" Lyla tiba-tiba muncul, karena melihat kesulitan Tania. Menawarkan pijatan pada wanita itu.Karena memang merasa kakinya sangat pegal, Tania mengangguk,
Baca selengkapnya