"Dev, aku ingin mengatakan sesuatu," ucap Clara. Ia mengaitkan kedua tangannya dan memejamkan mata sejenak."Mau ngomong apa?" tanya Dev penasaran. Ia menaikkan sebelah alisnya.Clara terdiam, memandang manik mata milik suaminya yang nampak tulus. Ia bingung harus memulai semuanya dari mana. Tapi, ia harus segera mengatakan isi hatinya pada laki-laki itu sebelum semuanya semakin runyam."Kenapa malah bengong, Ra?" Devaro geleng-geleng kepala."Aku mau kita pisah."Deg!Apa? Berpisah? Nggak ada angin, nggak ada badai, tiba-tiba minta pisah. Devaro tak mengerti apa yang gadis itu pikirkan hingga ingin mengakhiri semuanya.Bebeapa detik kemudian ...."Hahahaha!""Kamu ngelawak, Ra? Please, bercandanya nggak lucu," ucap Dev. Ia geleng-geleng kepala. Tak habis pikir dengan istrinya itu."Aku serius, Dev," sahutnya mencoba meyakinkan."Cukup." Dev menghentikan pembicaraan yang sama sekali tak berguna itu. Ia meraih tangan Clara."Kamu nggak usah ngomong yang aneh-aneh, Sayang. Aku nggak aka
Read more