Karena merasa ia harus mempertahankan hubungannya dengan Devaro, Fida memutuskan untuk pindah kampus. Ia pindah ke Universitas Manura, di mana kekasihnya menempuh pendidikan hukum.Lagi pula, di tempat kuliahnya yang lama, sudah tidak ada harapan lagi. Beasiswanya dicabut hanya karena masalah personal. "Kira-kira, hari ini Devaro ke kampus nggak ya? Perasaan dari tadi aku keliling, tuh orang nggak nongol-nongol," kesalnya.Ia pun bertanya pada salah satu mahasiswi yang melintas di hadapannya."Eh, Mbak-mbak! Kamu tahu Devaro ada di mana nggak? Dia dari fakultas hukum.""Devaro yang wakil ketua BEM itu? Oh ... sepertinya tadi saya lihat ada di kantin sama temennya," jawabnya."Oh yaudah, makasih ya, Mbak," sahut Fida.Ia pun langsung menuju kantin. Berharap sang pujaan hati masih berada di sana. Karena ia ingin memperbaiki hubungannya yang tidak ada kejelasan.Bruukk!"Aw," ringis Fida. Ia memegangi lututnya yang terkilir."Kalau jalan lihat-lihat dong! Main nabrak aja, punya mata dip
Magbasa pa