Mengenal Guntur selama satu minggu membuat Juda serasa kembali ke masa-masa SMA, saat ia baru pertama mengenal rasa suka terhadap lawan jenis. Ia begitu bersemangat setiap memulai hari—bahkan di hari Senin yang sangat ia dan sebagian besar orang benci—menunggu-nunggu pesan ucapan selamat pagi dari Guntur, mengobrol sebentar sebelum berangkat ke kantor. Awalnya, Juda tidak terlalu yakin. Namun, mengingat ia tidak punya banyak waktu menjelang acara reuni yang tinggal seminggu lagi dan juga berkat Ema yang gigih mendorong dan menyemangati, Juda mau tidak mau meyakinkan diri bahwa tidak ada salahnya untuk bertemu dengan Guntur setelah beberapa kali laki-laki itu mengajaknya bertemu. Hari ini, sepulang ia dari tempat kerja, Juda datang ke tempat yang ia dan Guntur sepakati untuk bertemu. Juda tiba lima belas menit lebih awal dari janji yang mereka sepakati. Di sebuah kedai kopi—yang tidak hanya menyuguhkan kopi, tetapi juga makanan yang menggugah selera—yang cukup terkenal. Sore itu tida
Baca selengkapnya