Gilang segera beranjak dari duduknya. Ia berjalan tergesa menuju meja Daniar. Sekretaris bosnya itu menyunggingkan senyum mengejek pada Gilang, lelaki yang beberapa menit lalu menerima pesan singkat darinya. “Apa maksud kamu?” Gilang membungkukkan badannya, menumpukkan kedua telapak tangannya pada meja kerja Daniar. Belum sempat Daniar menjawab, matanya sudah menatap tajam ke belakang Gilang, memberi kode pada Gilang kalau ada seseorang di belakangnya.“Gilang, ke ruangan sebentar...” Pak Prio, atasan Gilang menepuk pundaknya dan memberi kode masuk ke ruangan. Gilang segera bangkit dari posisinya, setelah melirik tajam ke Daniar dengan sorot tidak suka, lalu bergegas masuk ke ruangan atasannya. “Nanti kita bicarakan lagi,” desis Gilang sebelum meninggalkan meja Daniar. Tak sampai lima belas menit, Gilang sudah keluar dengan membawa tugas yang diberikan atasannya. “Taraaa!” dengan senyum mengembang, Daniar menampilkan cincin bermata berlian di jari manisnya. Langkah Gilang sonta
Terakhir Diperbarui : 2022-11-03 Baca selengkapnya