All Chapters of Kau Buang Aku, Kunikahi Bosmu: Chapter 191 - Chapter 200

327 Chapters

Bab 191

Bab 191Handi beralih menatap sekretarisnya yang kini tengah sibuk. Pria itu sampai saat ini masih belum mengatakan tentang rencana pesta pertunangannya."Rosa," panggilnya.Wanita yang tengah menatap layar monitor itu tampak menoleh sekilas dan langsung berdiri dari tempat duduknya. Rosa segera menghampiri sang atasan."Iya, Pak. Apa ada sesuatu yang anda butuhkan?"Handi menggeleng pelan. "Nanti ada orang yang akan datang kesini. Tolong kamu bagikan sekalian undangan untuk pesta pertunangan ku," ujarnya."Baik, Pak. Saya akan sebarkan -- eh? Pak Handi akan bertunangan?!"Wajah Rosa tampak begitu terkejut karena wanita itu tahu dengan jelas sang atasan hampir tak pernah dekat dengan siapapun. Namun tiba-tiba pria itu mengumumkan akan mengadakan acara pertunangan."Iya, benar. Tiga hari lagi saya akan bertunangan."Rosa kembali melongo tak percaya walaupun wanita itu mendapat penjelasan dari atasannya. Rasanya dia masih saja belum percaya.Handi menghela napas berat saat melihat asist
Read more

Bab 192

Bab 192"Sudahlah, Bu. Adi itu capek karena baru saja pulang dari luar kota, Ibu harusnya bisa mengerti!"Mata Retno tampak membulat dengan sempurna ketika mendengar anaknya tiba-tiba berbicara dengan suara yang keras bahkan hampir saja membentaknya. Tak pernah sekalipun dia mendapatkan perlakuan buruk seperti itu."Apa-apaan kamu, Di?! Beraninya kamu membentak Ibu?!"Adi menghela napas berat. Pria itu hendak melayangkan protes kembali tapi tiba-tiba berhenti karena mendengar suara ponsel miliknya berdering nyaring.Pria itu tampak mengerutkan keningnya ketika mendapatkan telepon dari Rosa. Mau tak mau dia harus menjauh terlebih dulu dari ibunya agar bisa mengangkat telepon."Kita sudahi dulu, Bu. Ada telepon penting," kelakarnya.Walaupun masih merasa marah, Retno juga tak bisa berbuat apapun ketika mendengar anaknya berkata seperti itu. Dia membiarkan putranya itu terlalu pergi menjauh. Sedangkan wanita paruh baya itu kini memilih kembali duduk di sofa sambil menonton televisi meski
Read more

Bab 193

Bab 193Tanpa terasa waktu bergulir dengan cepat. Siti tampak duduk dan wanita itu kini tengah dirias. Di sampingnya ada sosok Sumi dan Bi Yati. Kedua wanita itu tampak memperhatikan Siti.Sedangkan Putri juga tengah dirias, walau memang dengan dandanan sederhana. Tapi gadis kecil itu sudah tampak seperti peri kecil.Tak perlu waktu lama riasan telah selesai. Siti menatap pantulan wajahnya tepat di cermin dan saat itulah dia tenanglah ketika melihat dengan jelas tampak cantik."Bibi nggak nyangka kalau kamu ternyata cantik banget, Ti. Kamu kayak bidadari," puji Bi Yati.Wajah Siti kini tampak merona setelah mendapatkan pujian. Bahkan Putri juga terlihat terpana ketika melihat tampilan ibunya yang begitu berbeda setelah dirias."Mbak, semoga acaranya lancar. Tenang aja, ya. Kita bakal awasi acara ini dari belakang." Sumi mengelus pelan tangan Siti.Sumi tahu dengan jelas kalau rekan kerjanya itu pasti kini tengah merasa was-was. Wajah Siti yang terlihat tegang sudah bisa menjelaskan se
Read more

Bab 194

Bab 194Adi sejak tadi masih memicingkan matanya ke arah Yayuk. Pria itu ingin berbicara sejenak dengan Yayuk. Sesekali dia mencari cara agar bisa mendekat dan secara kebetulan mendapatkan kesempatan."Sudah lama, Yuk?"Yayuk yang tengah melambaikan tangannya ke arah sang suami tampak terkejut ketika didekati oleh Adi. Tampaknya dia juga tak merasa senang setelah bertemu dengan Adi karena bagaimanapun hubungan mereka berdua kini sudah canggung."Kenapa kamu bersikap sangat ketus padaku?"Yayuk memutar bola matanya dengan malas setelah mendapat pertanyaan yang tak menyenangkan. Lagi pula dia juga tak memiliki alasan untuk berbicara lebih lama lagi dengan Adi. Pria itu pasti mendekatinya karena memiliki keinginan tertentu."Kalau kamu ingin tahu soal perkembangan pengajuan dana, aku nggak punya jawaban pastinya."Adi tersenyum tipis ketika mendengar penuturan Yayuk. Wanita itu telah berubah."Bukan itu yang ingin aku tanyakan, kok."Yayuk seketika menoleh sambil mengerutkan keningnya. "
Read more

Bab 195

Bab 195Yayuk berbalik menatap nyalang Adi. Tangan wanita itu kini terkepal erat bersamaan dengan amarahnya."Jangan asal bicara! Dia bukan pria seperti mu," desisnya.Adi terkekeh pelan. "Kamu terlalu percaya diri, Yayuk."Pandangan Adi beralih ke arah lain. Dilihatnya sosok Rama, pria itu tampak mendekat sambil membawa dua buah gelas minuman."See you, Sayang. Aku harap kita akan bertemu lagi."Adi berlalu pergi menjauh. Namun pria itu tetap saja mengawasi gerak-gerik Yayuk.Rama yang baru saja datang tampak bingung ketika melihat ekspresi wajah istrinya."Hei, kamu kenapa?"Yayuk menggeleng pelan. Mana mungkin dia jujur pada Rama?Entah mengapa kini hatinya diliputi perasaan bersalah. Bagaimanapun juga, Rama masih mau bertahan meski dia sampai kini belum bisa memberi keturunan. "Nggak apa-apa, Mas.""Beneran?"Yayuk mengangguk pelan. "Iya," balasnya singkat.Sebenarnya Rama ingin bertanya lebih jauh, tapi ternyata acara utama telah dimulai. MC acara tampak berbicara dan pintu ruang
Read more

Bab 196

Bab 196Handi meraih tangan Siti, alhasil wanita itu kini berbalik menatap Handi. Pria itu tampak tersenyum tipis seolah memberi kode pada wanitanya untuk tak lagi merasa sedih.Adi yang melihat hal itu sontak kembali merasa marah. Dia juga ingin mencari muka pada Handi dan membongkar semua kebusukan Siti.Handi kembali menatap semua tamu undangan yang kini kebingungan. Tanpa basa-basi dia pula menarik Siti."Baiklah, saya akan menjelaskan yang sebenarnya. Semua hal yang dikatakan Adi Sucipto, memang benar adanya. Calon istri saya adalah mantan istrinya. Seorang wanita yang telah dia selingkuhi dan diusir dari rumah. Bahkan Adi sendiri juga tidak menganggap anaknya. Adi ... saya benar, bukan?"Handi kini berbalik menatap Adi, begitu tajam dan juga lekat. Napas Adi tiba-tiba terasa sulit, dia bahkan merasa ada sebuah benda yang mengganjal di dalam tenggorokan.Bagaimana Handi bisa tahu sedetail itu? Batin Adi.Semua mata tamu kini beralih menatapnya dengan curiga, Adi sendiri bahkan me
Read more

Bab 197

Bab 197"Korupsi, penjualan informasi ke perusahaan lain dan juga penggelapan dana pembangunan. Ternyata kamu telah bermain di belakang saya."Siti melotot tak percaya ketika mendengar penuturan calon suaminya. Bagaimana mungkin mantan suaminya itu bisa melakukan kejahatan sekeji itu?Sejak kapan Adi melakukan tindak korupsi?Bahkan saat Siti masih menikah dengan Adi, wanita itu hampir tak pernah mendapatkan nafkah secara benar karena Adi terus saja memberikan uangnya kepada Retno.Siti pikir gaji mantan suaminya dulu memang tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Tapi setelah mengetahui hal ini, Siti merasa yakin kalau semua yang telah terjadi adalah karma untuk Adi.Semua orang yang ada di aula pesta itu tampak terkejut. Bahkan Adi sendiri juga tak bisa mengatakan apapun setelah kebusukannya yang selama ini ditutupi terbongkar.Yayuk yang berada di kejauhan kini tampak bergetar menahan rasa takut. Wanita itu sadar bahwa sebentar lagi dia juga pasti akan diciduk.Rama yang mel
Read more

Bab 198

Bab 198Mata Rama tampak membulat dengan sempurna ketika mendengar penuturan Handi. Rasanya dia hampir tak percaya dan kini berbalik menatap istrinya dengan pandangan penuh tanda tanya."Yayuk … apa benar kamu memang menghianatiku? Dengan Adi yang notabenya adalah bawahanmu?"Saat itulah dia merasa yakin kalau istrinya memang telah bermain di belakangnya. Yayuk kini tampak sangat frustasi karena kebohongannya benar-benar terbongkar dan masalah perselingkuhannya juga diketahui oleh sang suami.Yayuk menggelengkan kepalanya dengan cepat. Awalnya dia merasa pasrah ketika tangannya diborgol. Tapi saat perselingkuhannya, Yayuk tak bisa diam saja ketika tahu pernikahannya sebentar lagi akan hancur."Mas, tolong jangan percaya dengan omong kosong mereka semua. Mana mungkin aku berselingkuh darimu, Mas?!"Kepala Rama terasa berdenyut nyeri. Dia bahkan kini tak peduli lagi dengan perkataan istrinya yang tengah mencoba untuk menjelaskan. Rasanya begitu sulit untuk menerima walaupun dia sendiri
Read more

Bab 199

Bab 199Suara derap langkah kaki seorang anak kecil yang berlarian kini menggema seluruh rumah. Siti yang tengah sibuk memasak sarapan itu tampak melongok sekilas untuk memastikan keberadaan anaknya."Putri lagi main sama Pak Handi, Mbak."Tiba-tiba saja, Sumi bersuara sambil tersenyum mengejek. Wajah Siti kini berubah sedikit merah. "Iya, Sum. Aku cuma ngecek aja," cicitnya."Ngecek atau pengen liat Pak Handi?"Lagi, Sumi menggoda Siti. Bahkan setelah acara pertunangan kemarin malam hubungan mereka berdua masih seperti kawan. Tak ada hal yang berubah di antara kedekatan Siti dan para rekan kerjanya di rumah ini. Sebelum bertunangan wanita itu sudah memberi tahu para rekan kerjanya untuk bersikap seperti biasanya.Walaupun Sumi dan Bi Yati awalnya merasa sedikit sungkan, tapi pada akhirnya mereka berdua setuju."Kamu itu lho sukanya godain orang melulu, Sum!"Bi Yati yang baru saja masuk sambil membawa keranjang belanja itu ikut bicara."Ah, Bibi pasti mau nyalahin aku, 'kan? Tenang
Read more

Bab 200

Bab 200"Mana wanita jalang itu?! Suruh dia keluar sebelum aku menghancurkan rumah ini!"Mata Siti tampak memulai dengan sempurna ketika melihat mantan ibu mertuanya kini tampak marah-marah di depan rumah Handi.Tapi satu hal yang pasti wanita paruh baya itu datang kemari tentunya untuk membahas soal putranya yang telah dijebloskan ke penjara.Retno yang melihat mantan menantunya itu telah keluar tanpa segan langsung melayangkan tatapan tajam."Siti! Kenapa kamu menjebloskan anakku ke penjara, hah?!"Napas Retno tampak memburu naik turun bersamaan dengan emosinya yang makin menggebu-gebu.Berbicara dengan seseorang yang kini tengah diselimuti dengan amarah hanya akan membuang waktu. Bahkan Tatang dan Dadang kini tampak kewalahan untuk menahan Retno.Siti menghela napas berat. Dia sudah menduga hal ini pasti akan terjadi.Handi meraih tangan Siti dan menarik wanita itu agar berdiri di belakangnya."Biarkan saja, dia pasti akan diam jika kita tak menggubris."Handi menatap lekat mata c
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
33
DMCA.com Protection Status