Rasakan si Adi mulai mati kutu deh!
Bab 196Handi meraih tangan Siti, alhasil wanita itu kini berbalik menatap Handi. Pria itu tampak tersenyum tipis seolah memberi kode pada wanitanya untuk tak lagi merasa sedih.Adi yang melihat hal itu sontak kembali merasa marah. Dia juga ingin mencari muka pada Handi dan membongkar semua kebusukan Siti.Handi kembali menatap semua tamu undangan yang kini kebingungan. Tanpa basa-basi dia pula menarik Siti."Baiklah, saya akan menjelaskan yang sebenarnya. Semua hal yang dikatakan Adi Sucipto, memang benar adanya. Calon istri saya adalah mantan istrinya. Seorang wanita yang telah dia selingkuhi dan diusir dari rumah. Bahkan Adi sendiri juga tidak menganggap anaknya. Adi ... saya benar, bukan?"Handi kini berbalik menatap Adi, begitu tajam dan juga lekat. Napas Adi tiba-tiba terasa sulit, dia bahkan merasa ada sebuah benda yang mengganjal di dalam tenggorokan.Bagaimana Handi bisa tahu sedetail itu? Batin Adi.Semua mata tamu kini beralih menatapnya dengan curiga, Adi sendiri bahkan me
Bab 197"Korupsi, penjualan informasi ke perusahaan lain dan juga penggelapan dana pembangunan. Ternyata kamu telah bermain di belakang saya."Siti melotot tak percaya ketika mendengar penuturan calon suaminya. Bagaimana mungkin mantan suaminya itu bisa melakukan kejahatan sekeji itu?Sejak kapan Adi melakukan tindak korupsi?Bahkan saat Siti masih menikah dengan Adi, wanita itu hampir tak pernah mendapatkan nafkah secara benar karena Adi terus saja memberikan uangnya kepada Retno.Siti pikir gaji mantan suaminya dulu memang tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Tapi setelah mengetahui hal ini, Siti merasa yakin kalau semua yang telah terjadi adalah karma untuk Adi.Semua orang yang ada di aula pesta itu tampak terkejut. Bahkan Adi sendiri juga tak bisa mengatakan apapun setelah kebusukannya yang selama ini ditutupi terbongkar.Yayuk yang berada di kejauhan kini tampak bergetar menahan rasa takut. Wanita itu sadar bahwa sebentar lagi dia juga pasti akan diciduk.Rama yang mel
Bab 198Mata Rama tampak membulat dengan sempurna ketika mendengar penuturan Handi. Rasanya dia hampir tak percaya dan kini berbalik menatap istrinya dengan pandangan penuh tanda tanya."Yayuk … apa benar kamu memang menghianatiku? Dengan Adi yang notabenya adalah bawahanmu?"Saat itulah dia merasa yakin kalau istrinya memang telah bermain di belakangnya. Yayuk kini tampak sangat frustasi karena kebohongannya benar-benar terbongkar dan masalah perselingkuhannya juga diketahui oleh sang suami.Yayuk menggelengkan kepalanya dengan cepat. Awalnya dia merasa pasrah ketika tangannya diborgol. Tapi saat perselingkuhannya, Yayuk tak bisa diam saja ketika tahu pernikahannya sebentar lagi akan hancur."Mas, tolong jangan percaya dengan omong kosong mereka semua. Mana mungkin aku berselingkuh darimu, Mas?!"Kepala Rama terasa berdenyut nyeri. Dia bahkan kini tak peduli lagi dengan perkataan istrinya yang tengah mencoba untuk menjelaskan. Rasanya begitu sulit untuk menerima walaupun dia sendiri
Bab 199Suara derap langkah kaki seorang anak kecil yang berlarian kini menggema seluruh rumah. Siti yang tengah sibuk memasak sarapan itu tampak melongok sekilas untuk memastikan keberadaan anaknya."Putri lagi main sama Pak Handi, Mbak."Tiba-tiba saja, Sumi bersuara sambil tersenyum mengejek. Wajah Siti kini berubah sedikit merah. "Iya, Sum. Aku cuma ngecek aja," cicitnya."Ngecek atau pengen liat Pak Handi?"Lagi, Sumi menggoda Siti. Bahkan setelah acara pertunangan kemarin malam hubungan mereka berdua masih seperti kawan. Tak ada hal yang berubah di antara kedekatan Siti dan para rekan kerjanya di rumah ini. Sebelum bertunangan wanita itu sudah memberi tahu para rekan kerjanya untuk bersikap seperti biasanya.Walaupun Sumi dan Bi Yati awalnya merasa sedikit sungkan, tapi pada akhirnya mereka berdua setuju."Kamu itu lho sukanya godain orang melulu, Sum!"Bi Yati yang baru saja masuk sambil membawa keranjang belanja itu ikut bicara."Ah, Bibi pasti mau nyalahin aku, 'kan? Tenang
Bab 200"Mana wanita jalang itu?! Suruh dia keluar sebelum aku menghancurkan rumah ini!"Mata Siti tampak memulai dengan sempurna ketika melihat mantan ibu mertuanya kini tampak marah-marah di depan rumah Handi.Tapi satu hal yang pasti wanita paruh baya itu datang kemari tentunya untuk membahas soal putranya yang telah dijebloskan ke penjara.Retno yang melihat mantan menantunya itu telah keluar tanpa segan langsung melayangkan tatapan tajam."Siti! Kenapa kamu menjebloskan anakku ke penjara, hah?!"Napas Retno tampak memburu naik turun bersamaan dengan emosinya yang makin menggebu-gebu.Berbicara dengan seseorang yang kini tengah diselimuti dengan amarah hanya akan membuang waktu. Bahkan Tatang dan Dadang kini tampak kewalahan untuk menahan Retno.Siti menghela napas berat. Dia sudah menduga hal ini pasti akan terjadi.Handi meraih tangan Siti dan menarik wanita itu agar berdiri di belakangnya."Biarkan saja, dia pasti akan diam jika kita tak menggubris."Handi menatap lekat mata c
Bab 201"Kurang ajar kamu, Siti! Mentang-mentang sekarang kamu sudah jadi terkenal dan banyak uang berani bersikap seperti ini? Ha ... awas saja! Ibu pastikan kamu akan menyesal!"Siti menatap tajam sosok mantan Ibu mertuanya itu sambil menggelengkan kepalanya perlahan. Bahkan ketika diajak bicara secara baik-baik, Retno tak pernah mau mendengarkan sama sekali.Siti juga merasa lelah karena pagi harinya kini harus berdebat dengan seseorang yang bahkan tak sepantasnya ada di tempat ini."Terserah Ibu mau bilang apa."Pandangan Siti beralih menatap Dadang dan Tatang secara bergantian. "Mang, tolong ajak mantan ibu mertuaku itu keluar dan jangan buat keributan. Kalau masih ngeyel, jangan sungkan panggil satpam komplek.""Siap, Neng!"Tatang dan Dadang segera bicara dengan Retno. Namun nampaknya wanita paruh baya itu semakin tak terima. Buktinya sekarang dia malah melayangkan tatapan tajam pada Siti."Aku harap hidupmu hancur, Siti! Kamu akan menderita!"Siti mengatupkan bibirnya rapat-r
Bab 202Retno baru saja sampai di kantor polisi. Wanita paruh baya itu tanpa memasang wajah kesal karena dia tidak berhasil berbicara dengan Siti. Bahkan dia juga masih merasa terkejut dengan kenyataan bahwa mantan menantunya itu telah menjadi sukses.Retno perlahan berjalan masuk ke dalam kantor polisi. Wanita itu segera mengutarakan niatnya untuk bertemu dengan Adi.Setelah diperintahkan untuk menunggu selama beberapa waktu, Adi tanpa keluar didampingi oleh salah satu sipir. Mereka berdua kini ditinggalkan di ruangan yang cukup tertutup."Ibu? Gimana, Bu? Udah bicara sama Siti? Dia mau bantuin aku, 'kan?"Retno tampak memicingkan matanya ketika mendapatkan pertanyaan konyol dari putranya. Jangankan mendapat bantuan, Siti bahkan terlihat begitu sombong berhasil memasukkan mantan suaminya ke dalam penjara."Kamu ngarepin apa, Di? Ibu sudah datang ke sana dan hasilnya nihil. Siti sama sekali nggak mau membantu kamu!"Mata Adi tampak membulat dengan sempurna. Pria itu menggelengkan kepa
Bab 203Rumor Adi yang tersirat kasus korupsi ternyata sudah menyebar ke telinga semua orang. Retno berjalan ke rumahnya dengan pandangan heran ketika melihat tatapan menusuk dari orang-orang."Pantes aja gayanya hedon, ternyata anaknya yang korupsi di perusahaan.""Nggak nyangka banget, padahal kelihatannya orang baik-baik.""Baik dari mananya? Dulu Siti keliatan menderita banget pas masih sama Adi. Putri juga diculik. Heran! Kok ada orang sejahat itu!"Bisik-bisik para tetangga itu telah sampai di telinga Retno. Mata wanita paruh baya itu kini membela dengan sempurna setelah sadar bahwa perbuatan anaknya telah diketahui oleh semua orang.Padahal Retno telah berniat untuk menyimpan hal ini rapat-rapat karena kejadian penangkapan tak terjadi di rumahnya. Namanya tanya dia salah kaprah, rumor bisa menyebar kapan saja dalam jangka waktu yang begitu cepat seperti virus berbahaya.Dengan langkah yang semakin cepat, Retno langsung masuk ke dalam rumahnya. Wanita itu segera membanting pintu
EndingAdi berlari sejauh mungkin ketika pria itu menyadari ada sebuah mobil yang sejak tadi mengikutinya dari belakang."Sial! Masa aku gagal lagi?!"Putri terlihat sangat ketakutan dan gadis kecil itu juga kelelahan karena sejak tadi ditarik dengan paksa oleh Adi. Mereka berdua terus berlari tanpa memperhatikan apapun.Handi menginjak pedal gasnya dan mengemudikan mobilnya jauh lebih cepat dari biasanya ketika melihat sosok Adi. Kemarahan yang ada di dalam hatinya itu semakin memuncak ketika melihat pria itu menarik anaknya."Aku nggak akan pernah melepaskanmu Adi!" Dengan cepat, dia langsung mengerem mobilnya ketika berada tepat di hadapan Adi dan berhasil menghadangnya.Adi terjatuh karena terkejut. Begitu juga dengan Putri. Handi tanpa basa-basi langsung keluar dari mobilnya, dia berjalan mendekat dengan perasaan yang begitu marah."Kamu sudah sangat keterlaluan dan melewati batas dari kesabaranku, Adi. Kamu sudah berani mengusik keluargaku!"Adi tercengang dan merasakan nyalinya
Bab 326Setelah Eva berhasil diamankan oleh polisi, Siti berlalu pergi untuk menemui mantan ibu mertuanya. Wanita itu telah mendapatkan kabar dan juga bukti begitu banyak dari sang suami bahwa sebenarnya orang-orang terdekatnya terlibat soal anaknya yang menghilang.Siti tak ingin diam saja. Selama suaminya kini berjuang untuk menemukan anaknya, dia akan menangkap orang-orang yang terlibat dari masalah ini.Sumi dan Bi Yati yang ikut menemani juga merasa kaget karena Siti terlihat begitu berubah seolah menjadi wanita lain."Mbak," panggil Sumi dengan perasaan yang sedikit takut.Siti tampak menoleh sekilas dan wanita itu tersenyum tipis seolah memberikan kode bahwa dia baik-baik saja."Ti, Bibi harap masalah ini segera selesai dan Putri bisa ditemukan dalam keadaan yang baik-baik saja."Siti menganggukkan kepalanya perlahan. "Aku juga berharap begitu, Bi. Aku tidak akan diam saja jika ada satu luka di kulit Putri."Hanya butuh waktu sekitar 10 menit saja hingga wanita itu sampai tepat
Bab 325Handi dan Selina telah masuk ke rumah dan mendapati keadaan yang begitu berantakan. Mereka lantas berkeliling untuk mencari bukti lebih banyak.Handi menemukan seragam sekolah anaknya dan pria itu bisa yakin bahwa wanita yang sempat memberikan informasi itu tak berbohong sama sekali.Selina menghela napas perlahan. "Maaf, Pak. Sepertinya karena tindakan saya yang terlalu ceroboh, Adi jadi kabur begitu saja dan membawa semua bukti-buktinya."Handi terdiam. Tiba-tiba saja dia mendengar suara ponsel yang berdering.Dua orang yang tengah ada di dalam ruang tamu itu tampak menoleh dengan terkejut. Mereka kini berusaha untuk menemukan ponsel yang berdering karena sadar itu bukan milik dari mereka masing-masing.Selina menyingkirkan salah satu bantal dan menemukan ponsel. Dia sadar kalau ini adalah milik Adi."Pak, saya menemukannya! Ini ponsel milik Adi dan sepertinya karena terburu-buru dia jadi meninggalkannya."Handi dengan cepat langsung merebutnya. "Ini ... darimana dia bisa me
Bab 324Handi telah sampai di tempat yang baru saja dikatakan oleh sosok wanita misterius. Dia juga telah menghubungi pihak kepolisian untuk ikut datang.Pria itu bergegas turun sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar. Padahal sosok wanita itu mengajaknya bertemu di tempat ini, tapi dia tak melihat sosoknya sama sekali."Apa jangan-jangan wanita itu hanya berbohong dan mencoba untuk mengecohku?"Dia merasa takut kalau informasi yang sempat didengarnya itu hanyalah palsu dan membuatnya jadi terkecoh hingga tak jadi pergi ke kantor polisi.Handi mengusap wajahnya dengan kasar. Dia merasa kesal dan berniat untuk kembali masuk ke dalam mobilnya. Tapi sayup-sayup telinganya mendengar suara rintihan seorang perempuan. Dia lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling lagi dan memicingkan matanya ketika melihat sosok wanita yang ada di kejauhan tergeletak di jalanan."Itu ... Hah? Jangan-jangan itu dia!"Tanpa basa-basi sedikit pun dia langsung berlari mendekat. Dilihatnya sosok wanita ya
Bab 323Selina dengan cepat langsung pergi keluar meski rencana awalnya tak berhasil. Tapi wanita itu akan tetap berusaha untuk menyelamatkan Putri.Wanita itu bergegas pergi ke salah satu tempat yang cukup sepi agar bisa menelepon dengan nyaman.Wanita itu meraih salah satu ponsel rahasia miliknya dan langsung mencoba untuk menelepon seseorang. Cukup lama hingga panggilannya itu akhirnya diangkat."Halo, siapa ini?""Pak, saya yakin anda tahu. Beberapa kali saya mencoba untuk mengirimkan bukti-bukti mengenai kejahatan Adi dan Yayuk.""Kamu ...""Ya, benar. Tapi ada hal lain yang jauh lebih penting. Putri, anak anda diculik."Mata pria yang ada di ujung telepon sana tampak terbelalak kaget. Dia yang tengah mengemudikan mobilnya itu sontak langsung mengerem secara mendadak."Bagaimana kau tahu soal anakku yang diculik?" Tak bisa dipungkiri saat ini dia merasa sangat curiga.Selina menghela napas berat. "Ini tak penting sama sekali. Tapi saya tahu di mana keberadaan Putri dan jika Bapa
Bab 322Handi bergegas meraih jaketnya setelah pria itu mendapatkan panggilan penting dari pihak kepolisian.Siti yang tengah duduk itu sontak langsung menatap suaminya dengan tatapan heran."Mas, kamu mau pergi ke mana?"Pria itu tampak menoleh dan diam sejenak. "Mas akan pergi ke kantor polisi karena tadi baru saja mendapatkan panggilan dan katanya ada sedikit titik terang mengenai keberadaan Putri."Mata Siti seketika terbelalak lebar setelah mendengar penjelasan suaminya. "Apa benar, Mas? Kalau begitu aku juga ikut denganmu."Pria itu dengan cepat langsung menggelengkan kepalanya. "Kamu di rumah aja, Ti. Biar Mas yang akan menyelesaikan semua masalah ini."Pri itu tahu dengan jelas kalau kondisi tubuh istrinya sedang tak baik-baik saja sebab wanita itu terus saja memikirkan berbagai kemungkinan buruk mengenai Putri. Dia tak ingin membuat suasana jadi jauh lebih buruk.Siti merasa sedikit kecewa karena takut ijinkan untuk ikut pergi ke kantor polisi. Namun wanita itu juga tak bisa
Bab 321Siti menoleh ke arah suaminya dengan cepat. "Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang, Mas?""Tenang dulu." Pria itu lantas mengulurkan segelas air putih pada istrinya. Siti dengan cepat langsung meminumnya, namun dia tetap saja merasa khawatir."Mas, kita nggak mungkin diam saja seperti ini. Apa yang diinginkan oleh penculik? Uang? Berapa banyak? A-aku punya uang jadi--""Stop, Siti!" Wanita itu langsung diam. Dia yang tadinya tengah merasa sangat kebingungan itu kini perlahan mulai menangis. Dia benar-benar hampir gila karena masalah ini.Handi dengan cepat langsung memeluk agar bisa menenangkannya."Ti, tenang ... kita akan cari solusinya sama-sama."Baik Sumi, Bi Yati, Tatang dan Dadang bisa merasakan kesedihan yang begitu mendalam di sepasang suami istri ini.Padahal mereka belum lama menikah namun telah dipertemukan oleh banyak masalah yang berat dan juga rumit.Setelah merasa istrinya sedikit tenang, pria itu langsung melepaskan pelukannya. Dia kembali beralih menatap
Bab 320Siti melipat mungkin ada juga sajadahnya setelah wanita itu selesai menunaikan salat. Matanya terlihat begitu sembab karena sampai sore ini pun masih belum ada kabar mengenai keberadaan anaknya.Namun dia tak ingin larut dalam kesedihan dan wanita itu akhirnya memutuskan untuk turun ke lantai bawah. Dia tak mungkin membuat orang-orang di rumah ini merasa khawatir terus menerus padanya.Perlahan wanita itu mulai menapaki tangga setelah keluar dari kamarnya. Tapi entah mengapa dia merasakan atmosfer yang cukup berbeda seolah-olah semua orang yang ada di rumah ini tengah merasa tegang.Siti mengerikan pening ketika melihat sosok suaminya kini berada tepat di ruang tamu. Sumi dan Bi Yati juga ada di sana. Bahkan Tatang dan Dadang juga secara kebetulan berada tepat di dalam rumah."Ada apa ini?"Suara Siti telah berhasilkan mengejutkan semua orang dan mereka kini terlihat sangat kikuk.Siti semakin merasa heran, dia mendekat sambil mengerutkan keningnya."Kok malah pada diem aja? A
Bab 319Selina membuka pintu kamarnya dan benar saja, pria yang tak lebih dari benalu itu kini masih tertidur lelap seolah dia tak pernah melakukan kesalahan apapun.Selina menghela napas berat. Apa dia tak sadar kalau belum memberi makan anaknya sendiri?Dia masih tak menyangka karena ada sosok ayah yang begitu tega seperti Adi.Namun marah-marah seperti ini juga tak ada gunanya sama sekali karena pria itu tak mungkin mau mendengarkannya. Dibandingkan harus meluangkan waktu untuk marah-marah, dia memutuskan untuk segera pergi ke lemari bajunya dan mencari pakaian yang pas dikenakan Putri.Cukup lama dia berkutat untuk mencari pakaian, namun tiba-tiba saja ada seseorang yang memeluknya dari belakang dan berhasil membuatnya terpekik kaget."Kamu kaget, ya?" suara berat seorang pria telah berhasil menggetarkan gendang Selina.Wanita itu kini tampak tersenyum kikuk. "Ah, Mas ... kamu kenapa malah ngagetin aku, sih?"Adi hanya diam. Pria itu merasa seolah-olah berada di awan karena memili