Bab 197"Korupsi, penjualan informasi ke perusahaan lain dan juga penggelapan dana pembangunan. Ternyata kamu telah bermain di belakang saya."Siti melotot tak percaya ketika mendengar penuturan calon suaminya. Bagaimana mungkin mantan suaminya itu bisa melakukan kejahatan sekeji itu?Sejak kapan Adi melakukan tindak korupsi?Bahkan saat Siti masih menikah dengan Adi, wanita itu hampir tak pernah mendapatkan nafkah secara benar karena Adi terus saja memberikan uangnya kepada Retno.Siti pikir gaji mantan suaminya dulu memang tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Tapi setelah mengetahui hal ini, Siti merasa yakin kalau semua yang telah terjadi adalah karma untuk Adi.Semua orang yang ada di aula pesta itu tampak terkejut. Bahkan Adi sendiri juga tak bisa mengatakan apapun setelah kebusukannya yang selama ini ditutupi terbongkar.Yayuk yang berada di kejauhan kini tampak bergetar menahan rasa takut. Wanita itu sadar bahwa sebentar lagi dia juga pasti akan diciduk.Rama yang mel
Bab 198Mata Rama tampak membulat dengan sempurna ketika mendengar penuturan Handi. Rasanya dia hampir tak percaya dan kini berbalik menatap istrinya dengan pandangan penuh tanda tanya."Yayuk … apa benar kamu memang menghianatiku? Dengan Adi yang notabenya adalah bawahanmu?"Saat itulah dia merasa yakin kalau istrinya memang telah bermain di belakangnya. Yayuk kini tampak sangat frustasi karena kebohongannya benar-benar terbongkar dan masalah perselingkuhannya juga diketahui oleh sang suami.Yayuk menggelengkan kepalanya dengan cepat. Awalnya dia merasa pasrah ketika tangannya diborgol. Tapi saat perselingkuhannya, Yayuk tak bisa diam saja ketika tahu pernikahannya sebentar lagi akan hancur."Mas, tolong jangan percaya dengan omong kosong mereka semua. Mana mungkin aku berselingkuh darimu, Mas?!"Kepala Rama terasa berdenyut nyeri. Dia bahkan kini tak peduli lagi dengan perkataan istrinya yang tengah mencoba untuk menjelaskan. Rasanya begitu sulit untuk menerima walaupun dia sendiri
Bab 199Suara derap langkah kaki seorang anak kecil yang berlarian kini menggema seluruh rumah. Siti yang tengah sibuk memasak sarapan itu tampak melongok sekilas untuk memastikan keberadaan anaknya."Putri lagi main sama Pak Handi, Mbak."Tiba-tiba saja, Sumi bersuara sambil tersenyum mengejek. Wajah Siti kini berubah sedikit merah. "Iya, Sum. Aku cuma ngecek aja," cicitnya."Ngecek atau pengen liat Pak Handi?"Lagi, Sumi menggoda Siti. Bahkan setelah acara pertunangan kemarin malam hubungan mereka berdua masih seperti kawan. Tak ada hal yang berubah di antara kedekatan Siti dan para rekan kerjanya di rumah ini. Sebelum bertunangan wanita itu sudah memberi tahu para rekan kerjanya untuk bersikap seperti biasanya.Walaupun Sumi dan Bi Yati awalnya merasa sedikit sungkan, tapi pada akhirnya mereka berdua setuju."Kamu itu lho sukanya godain orang melulu, Sum!"Bi Yati yang baru saja masuk sambil membawa keranjang belanja itu ikut bicara."Ah, Bibi pasti mau nyalahin aku, 'kan? Tenang
Bab 200"Mana wanita jalang itu?! Suruh dia keluar sebelum aku menghancurkan rumah ini!"Mata Siti tampak memulai dengan sempurna ketika melihat mantan ibu mertuanya kini tampak marah-marah di depan rumah Handi.Tapi satu hal yang pasti wanita paruh baya itu datang kemari tentunya untuk membahas soal putranya yang telah dijebloskan ke penjara.Retno yang melihat mantan menantunya itu telah keluar tanpa segan langsung melayangkan tatapan tajam."Siti! Kenapa kamu menjebloskan anakku ke penjara, hah?!"Napas Retno tampak memburu naik turun bersamaan dengan emosinya yang makin menggebu-gebu.Berbicara dengan seseorang yang kini tengah diselimuti dengan amarah hanya akan membuang waktu. Bahkan Tatang dan Dadang kini tampak kewalahan untuk menahan Retno.Siti menghela napas berat. Dia sudah menduga hal ini pasti akan terjadi.Handi meraih tangan Siti dan menarik wanita itu agar berdiri di belakangnya."Biarkan saja, dia pasti akan diam jika kita tak menggubris."Handi menatap lekat mata c
Bab 201"Kurang ajar kamu, Siti! Mentang-mentang sekarang kamu sudah jadi terkenal dan banyak uang berani bersikap seperti ini? Ha ... awas saja! Ibu pastikan kamu akan menyesal!"Siti menatap tajam sosok mantan Ibu mertuanya itu sambil menggelengkan kepalanya perlahan. Bahkan ketika diajak bicara secara baik-baik, Retno tak pernah mau mendengarkan sama sekali.Siti juga merasa lelah karena pagi harinya kini harus berdebat dengan seseorang yang bahkan tak sepantasnya ada di tempat ini."Terserah Ibu mau bilang apa."Pandangan Siti beralih menatap Dadang dan Tatang secara bergantian. "Mang, tolong ajak mantan ibu mertuaku itu keluar dan jangan buat keributan. Kalau masih ngeyel, jangan sungkan panggil satpam komplek.""Siap, Neng!"Tatang dan Dadang segera bicara dengan Retno. Namun nampaknya wanita paruh baya itu semakin tak terima. Buktinya sekarang dia malah melayangkan tatapan tajam pada Siti."Aku harap hidupmu hancur, Siti! Kamu akan menderita!"Siti mengatupkan bibirnya rapat-r
Bab 202Retno baru saja sampai di kantor polisi. Wanita paruh baya itu tanpa memasang wajah kesal karena dia tidak berhasil berbicara dengan Siti. Bahkan dia juga masih merasa terkejut dengan kenyataan bahwa mantan menantunya itu telah menjadi sukses.Retno perlahan berjalan masuk ke dalam kantor polisi. Wanita itu segera mengutarakan niatnya untuk bertemu dengan Adi.Setelah diperintahkan untuk menunggu selama beberapa waktu, Adi tanpa keluar didampingi oleh salah satu sipir. Mereka berdua kini ditinggalkan di ruangan yang cukup tertutup."Ibu? Gimana, Bu? Udah bicara sama Siti? Dia mau bantuin aku, 'kan?"Retno tampak memicingkan matanya ketika mendapatkan pertanyaan konyol dari putranya. Jangankan mendapat bantuan, Siti bahkan terlihat begitu sombong berhasil memasukkan mantan suaminya ke dalam penjara."Kamu ngarepin apa, Di? Ibu sudah datang ke sana dan hasilnya nihil. Siti sama sekali nggak mau membantu kamu!"Mata Adi tampak membulat dengan sempurna. Pria itu menggelengkan kepa
Bab 203Rumor Adi yang tersirat kasus korupsi ternyata sudah menyebar ke telinga semua orang. Retno berjalan ke rumahnya dengan pandangan heran ketika melihat tatapan menusuk dari orang-orang."Pantes aja gayanya hedon, ternyata anaknya yang korupsi di perusahaan.""Nggak nyangka banget, padahal kelihatannya orang baik-baik.""Baik dari mananya? Dulu Siti keliatan menderita banget pas masih sama Adi. Putri juga diculik. Heran! Kok ada orang sejahat itu!"Bisik-bisik para tetangga itu telah sampai di telinga Retno. Mata wanita paruh baya itu kini membela dengan sempurna setelah sadar bahwa perbuatan anaknya telah diketahui oleh semua orang.Padahal Retno telah berniat untuk menyimpan hal ini rapat-rapat karena kejadian penangkapan tak terjadi di rumahnya. Namanya tanya dia salah kaprah, rumor bisa menyebar kapan saja dalam jangka waktu yang begitu cepat seperti virus berbahaya.Dengan langkah yang semakin cepat, Retno langsung masuk ke dalam rumahnya. Wanita itu segera membanting pintu
Bab 204Selepas melaksanakan ibadahnya, Siti segera melipat mukena serta sajadah dan meletakkan kedua benda itu ke atas meja. Seperti biasanya dia pasti akan mengambil istirahat sekitar 1 jam sebelum kembali bekerja.Walaupun Handi sudah memutuskan bahwa dia tak perlu lagi bekerja di rumah ini, Siti tetap saja merasa tak enak hati karena wanita itu sampai saat ini masih belum sah menjadi istri Handi.Siti juga ingin membiasakan diri dengan ketua rekan kerjanya meski hubungannya saat ini dengan sang majikan telah berubah."Oh, iya. Aku belum cek akun sosmed. Editor bilang novelku lagi dipromosikan lagi."Tangan Siti terulur pelan untuk mengambil ponselnya. Wanita itu dengan segera membuka akun sosmednya. Tapi tiba-tiba senyumannya lenyap ketika melihat sebuah postingan yang begitu mengejutkan.[Sebagian pasti belum tahu soal hal ini. Cerita yang dibuat author ini isinya sampah karena dia fitnah keluarganya sendiri demi nikah sama pria yang lebih kaya! Mau buktinya? Ikutin aja akunku, b