Semua Bab MISTERI RINTIHAN DI RUANG KERJA SUAMIKU: Bab 51 - Bab 60

68 Bab

Bagian 8

Sepanjang perjalanan Aksan berhasil dibuat tak henti-hentinya memikirkan perkataan satpam itu, rumah Jelita yang menempatinya adalah sepasang suami istri muda? Apa dia salah dengar atau memang seperti itu. Dengan segera ia menelpon Jelita tapi tak ada jawaban, lalu ia teringat pesannya dan kejadian beberapa bulan yang lalu. Aksan menepi, ia mencoba mengulang setiap slide kehidupan bersama Jelita. Gadis itu, beberapa bulan yang lalu izin untuk pergi bersama orang tuanya ke luar kota dalam waktu satu bulan, bahkan Jelita jarang menghubunginya dan melarang Aksan menghubunginya alasannya karena ada acara keluarga yang bisa membuat marah jika Jelita main ponsel terus. Ketika pulang Jelita sedikit berubah, dia jadi lebih materialistis banyak meminta dan mengajak Aksan pergi kemana pun, kalau Jelita sudah menikah harusnya tak perlu seperti itu bahkan harusnya dia pergi menjauh perlahan dari kehidupan Aksan. Tapi sikap Jelita berbeda, lalu Aksan ingat dengan lelaki yang dia temui, Jelita se
Baca selengkapnya

Bagian 9

"Sudahlah bro, gak usah terlalu dipikirkan santai aja, kalau pun benar si Jelita sudah menikah dan bohongin kamu harusnya kamu bersyukur dong belum nikah sudah ketahuan. Iya kan?“Aksan terdiam mendengar ucapan Dani, disaat semua sudah membaik, Aksan sudah mulai merasakan kehidupan bebas di luar penjara, mencoba memperbaiki diri, hingga bertemu perempuan yang membuatnya jatuh hati semua yang dimintanya selalu dituruti bahkan tak peduli mamanya tak suka yang terpenting Aksan bahagia. Menjalin kasih setelah gagal menikah dengan Nilam, membuat Aksan tak ingin main-main dan mengulang kesalahan, tak pernah berbohong lagi dan serius, meski nyatanya perempuan yang dipacarinya itu tak pernah mau diajak serius hingga kecurigaan ini hadir dan mengacaukan semuanya. Kini Aksan segera memutuskan untuk mencari tahu semuanya setelah itu mungkin mengakhiri kisah ini akan lebih baik. Mungkin Tuhan sedang menghukumnya dengan tak mudah mendapat kembali pasangan, karena telah menyia-nyiakan mantan istr
Baca selengkapnya

Bab 10

Dari kejauhan Aksan melihat Nilam dan lelaki itu turun dari mobil, kemesraan mereka terus menjadi tontonan yang membuat hati Aksan dibakar cemburu, bagaimanapun akhirnya Nilam pernah menjadi bagian hidup Aksan yang sangat istimewa, mereka menjalani kehidupan yang sangat bahagia dan indah tapi siapa sangka ternyata Aksan menghancurkan hidupnya sendiri.Merasa tak terlihat apa-apa, Aksan mencari posisi yang bisa melihat pemilik rumah. Dan akhirnya, Aksan bisa melihat ke dalam rumah itu, tepatnya di bagian luarnya Nilam dan pasangannya itu masih berdiri mengetuk pintu. Tak lama seorang perempuan ke luar, Aksan menutup mulutnya menahan napas karena meski dia sudah yakin tapi tetap terkejut. "Namira," lirih Aksan. Benar saja dugaannya, yang ditemui Nilam adalah Namira, mereka tampak begitu dekat dan sangat akrab. Aksan mengamati dari jauh, lalu ingatannya melayang pada waktu yang telah dilewati, dua perempuan yang sangat berarti bagi hidupnya. Satu di antara mereka pernah sangat istimewa
Baca selengkapnya

Bagian 11

"Tangerang, Mas?" tanyaku memastikan pada Mas Raditya dan dia kembali mengangguk. "Iya sayang, gak apa-apa kan?" tanyanya Aku mengangguk tegas, bagiku kemana pun dan dimanapun suamiku bertugas aku siap menemaninya. Tak ada keraguan untuk menemani suami berjuang mencari nafkah, meski harus ke ujung dunia sekali pun. Mas Raditya memelukku mengucapkan terima kasih atas kesanggupanku meninggalkan semua yang sudah aku capai disini demi untuk menemaninya bertugas di sana, sebagai istri seorang aparatur pemerintahan tentu aku harus selalu siap sedia menemaninya dimana pun kalau tidak bisa-bisa suamiku cari orang yang bisa menemaninya. Nyatanya perjuanganku itu tak diindahkan oleh Mas Raditya, saat aku menyusulnya ke sini, dia tengah bermain api dan menguji kesabaranku. Aku kecewa sungguh kecewa, kenapa seorang yang aku sangat percaya tega melakukan itu. Aku pikir Mas Raditya berbeda dari kebanyakan, lagi pula menikah dengannya sudah hampir lima tahun meski tanpa kehadiran buah hati kita
Baca selengkapnya

Bab 12

"Siapa perempuan itu, Mas? Siapa?" tanyaku dalam Isak tangis memekik. Tak ada jawaban dari lelaki itu, dia masih memelukku dan terus membanjiriku dengan ciuman di kepala dan kening. Aku semakin heran dan penasaran. Siapa perempuan itu?Mas Raditya malah menarik tubuhku dan memeluk begitu erat hingga tangisku kian menjadi. Mas Raditya bergeming, dia tak menjawab apapun, suaranya tak terdengar hingga membuatku kian larut dalam tanya yang tak bertemu jawabnya. Hening sejenak, hingga perlahan tangisku mereda. Tubuh kami pun entah kenapa menjadi lemas dan sudah terduduk saling memeluk. Setelah reda dan keadaan jauh lebih baik setelah aku menangis menumpahkan semua perasaan yang ada, Mas Raditya melepas pelukannya lalu ia mengangkat dagu dan menatapku."Maaf," lirihnya. Hanya kalimat itu yang meluncur dari bibirnya, satu kalimat yang lagi-lagi dapat membuatku kembali menangis. Kesalahan yang sudah dilakukannya sungguh fatal dan membuatku sangat begitu marah tak pernah menyangka Mas Radit
Baca selengkapnya

Bab 13

"Ada perlu apa?" tanya Raditya pada Aksan."Saya hanya ingin menyampaikan pada istri Anda, kalau Mama saya ingin sekali bertemu dengannya.""Untuk apa?" tanyanya lagi. "Namira, Mama ingin sekali bertemu denganmu. Jika kamu bersedia datanglah, bawa suami pun tak apa." Aksan berteriak, hingga Namira pun dapat mendengarnya. Raditya memperingatkan Aksan untuk tidak berteriak lalu memintanya pulang. Aksan tak melakukan perlawanan apapun, ia kembali menuju mobilnya dan meninggalkan rumah itu. Sepanjang perjalanan Aksan entah kenapa malah memikirkan Namira dengan suaminya itu, ada ketidak harmonisan yang dibaca Aksan, tapi melihat lelaki itu membuat Aksan mencoba sebisa mungkin harus menjauh. Hari ini cukup berat untuk Aksan. Dia mengetahui kabar buruk tentang Jelita, lalu bertemu Nilam dan Namira semua kenapa begitu datang bersamaan. Aksan menghela napas berat lalu mengusap wajahnya. Ia melihat sudah pukul satu siang, pantas saja sejak tadi perutnya berbunyi sepertinya cacing-cacing di
Baca selengkapnya

Bab 14

"Argh, sial." Aksan memukul setir berulang, meluapkan semua kekesalan yang dirasakannya, dia kini merasa lelaki paling bodoh di muka bumi. Bisa-bisanya begitu mudah tertipu dengan sikap perempuan yang hanya karena dia cantik lalu lupa kalau dia pun bisa licik. "Iya, mas. Aku sudah menikah. Dan ini adalah suamiku."Kalimat itu kembali terngiang jelas di telinganya, seketika hati Aksan hancur mendengar semua itu. Terjawab sudah kenapa Jelita tak mau dibawa ke rumah, selalu menolak diajak menikah ternyata memang benar dia sudah menikah dengan lelaki itu. Aksan terus meluapkan emosinya dengan kecepatan tinggi ia melajukan kendaraan hingga beberapa kali nyaris tabrakan tapi kelihaian Aksan dalam membawa kendaraan berulang kali membuatnya terhindar dari hal itu. Bayangan pertemuan dengan Jelita masih sangat terekam jelas. "Siapa lelaki ini?" tanya Aksan. Jelita belum menjawab, lelaki itu terus menggenggam tangan Jelita seolah memberikan kekuatan pada perempuan yang duduk di sampingnya
Baca selengkapnya

Bab 15

"Ma, Jelita sudah menikah diam-diam.""Apa?" Mama Aksan terlihat sangat terkejut mendengar ucapan Aksan, siapa yang akan menyangka hal itu bahkan Mama Aksan berharap Jelita bisa membahagiakan anaknya yang sudah menjelang kepala empat hidup sendirian meski memang sejak awal Mama kurang sreg tapi melihat Aksan bahagia saat menceritakan soal Jelita tentu saja membuat seorang ibu manapun akan mengusir egoisme dalam dirinya demi kebahagiaan sang anak. Selain itu Mama Aksan tak mau keliru lagi, dulu Aksan menikah dengan Nilam karena dijodohkan, karena Mama Aksan merasa Nilam perempuan tepat untuk menjadi istrinya, memang tak salah kehidupan mereka berjalan bahagia tapi ternyata Aksan memendam rasa pada adik iparnya, perempuan yang dinikahi kembarannya hingga penyekapan dan pernikahan sembunyi itu terjadi. Itu semua membuat Mama Aksan kian tersiksa. "Kamu sudah memastikannya?" tanya Mama. "Jelita sendiri yang bicara, Ma."Hancur sudah hati Mama Aksan kini, dia bisa membayangkan betapa sa
Baca selengkapnya

Bab 16

"Kemana Ma?" tanya Aksan saat melihat Mamanya tampak pergi buru-buru setelah terlihat menerima panggilan."Kamu masih di situ?" tanya Mama. "Aku lihat Mama angkat telepon lalu setelah kuperhatikan wajah mama kayaknya cemas banget, siapa ma?" tanya Aksan kembali. "Qonita bilang anaknya sakit, suaminya masih di luar kota. Mama akan bantu dia membawa anaknya ke rumah sakit," ucap Mama. "Biar aku antar Ma."Mama tak menolak lalu mereka pun pergi, sepanjang perjalanan mama Aksan terlihat kian cemas. Hubungan antara Mertua dan Menantu itu memang tak ada bekasnya, itu disadari oleh Qonita dan Mama Aksan keduanya masih saling berkomunikasi dan saling berkunjung, beruntung suami Qonita pengerti hingga paham akan hal itu apalagi Qonita itu ditinggalkan meninggal bukan cerai hidup. Tapi ada hal yang tak diketahui oleh suami Qonita bahwa Aksan pernah menikahi Qonita dengan sirih dan diam-diam, sengaja hal itu disembunyikan dari suaminya karena Mama Aksan gak mau suaminya Qonita nanti menjauhka
Baca selengkapnya

Bab 17

Perempuan itu segera menunduk dan pergi begitu saja, sementara Aksan masih terpaku pada perempuan yang barusan bertabrakan dengannya, tak terlihat jelas wajahnya tapi sepertinya Aksan begitu mengenali perempuan itu. Aksan segera menyadarkan diri dan menuju ruang pendaftaran, bagaimanapun Raja adalah anak Qonita mantan adik ipar sekaligus mantan istri sirinya. Lagipula mama Aksan masih sangat menyayangi Qonita dan masih menganggapnya seperti anak, hubungan keduanya masih dekat apalagi karena Qonita tak punya keluarga lain, selain Mama dan keluarga suaminya yang jauh di luar kota sana.Selesai melakukan pendaftaran, Aksan kembali ke IGD memberikan bukti pendaftaran lalu kembali menunggu Mama yang masih menemani Qonita bersama Raja. Suster melewati Aksan dan Aksan segera menghentikan langkah suster itu. "Sus, bagaimana kondisi keponakan saya?" tanya Aksan terpaksa mengakui Raja sebagai keponakannya kalau tidak dia bisa disangka bapaknya lagi. "Sejauh ini sudah ditangani dengan baik, p
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status