“Ngapain lagi dia kemari?”Bisikan-bisikan dari para karyawan, membuat Reva mendengus dalam hati. Tatapan para karyawan juga seperti menandakan tidak suka kepada dirinya, namun genggaman tangan Roy pada tangannya membuat Reva menjadi sedikit tenang.“Jangan pedulikan perkataan mereka, anggap saja dia hanya hantu,” ujar Roy, membuat Reva sedikit tersenyum.Reva dan Roy pun masuk ke ruangan Roy, Reva pun sangat kagum melihat ruangan Roy yang semakin bagus dan indah.Semua barang di ruangan Roy, tertata debgan sangat rapi. Bahkan tidak ada debu disana.“Ruangan ini sudah sangat bagus ya, pak,” ujar Reva, masih menatap ruangan tersebut.Roy terkekeh, mendengar perkataan Reva. “Sudah jangan memanggil saya dengan sebutan, Pak. Kan kamu bukan karyawan saya, panggil saja nama saya,” ujar Roy. “silahkan duduk, kalau mau minum dikulkas sana ada banyak minuman. Kamu bisa pilih apa yang kamu mau.”Reva mendudukan bokongnya di sofa besar. “Sangat tidak sopan, jika saya memangil dengan nama,” ujar
Read more