“Selama ini selalu habis tak berbekas karena Rosa, kan, Bang? Rosa yang berfoya-foya dan tak menjaga amanah. Sekarang, yang di samping Abang bukan Rosa. Coba lihat! Siapa sekarang yang di samping Abang, ha? Titian. Seorang gadis yang sederhana, baik, dan mencintai Abang juga anak-anak. Tuh, bapaknya udah negeliatin ke sini, ayo bangun, jangan samapi dia duluan yang mendatangi Abang, gak sopan!” bujuk Andre menyemangati Arfan.Spontan Arfan menegakkan tubuh, lalu berjalan tegap ke arah ayah Titian. Sang gadis mengiring di belakangnya dengan wajah was-was karena masih ragu dan takut.“Tian! Kau datang Boru?” sambut sang Ayah dengan mata berkaca-kaca.“Bapak,” sahut Titian langsung menyalam dan mencium tangan ayahnya dengan takzim.“Pak, maaf, saya …. bawa Dek Titian memantau toko ini, ta ta tapi, kami tidak hanay berduaan, kok. Ada supir ikut, jadi saya … saya ….” Arfan terbata-bata. Sikap kurang pede dan penakutnya tetap tak jua lekang.“Arfan, jadi ini yang namanya Arfan? Salam, Na
Last Updated : 2022-10-19 Read more