Home / Urban / Lelaki Dua Wajah / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Lelaki Dua Wajah: Chapter 181 - Chapter 190

259 Chapters

Bab 181

"Minggir! Jangan menghalangiku!""Itu sangat berbahaya, Bung! Tunggu apinya padam dulu bila mau ke sana."Karel dan seorang warga bersitegang."Sabar, Bro! Semua aman terkendali."Merasa sangat mengenali suara orang yang baru saja berbicara seraya menepuk pundaknya, Karel memutar badan. Sorot matanya menuntut penjelasan.Kevin tersenyum kecil seraya mengangguk.Karel tak lagi nekat untuk menerobos masuk. Bukan perihal kerugian harta benda yang membuatnya begitu khawatir, melainkan jalan rahasia yang menjadi penghubung gubuk kecilnya dengan rumah utama.Senyum dan anggukan Kevin telah menghalau kekhawatiran itu."Sabar, Bung! Ini ujian," hibur salah satu warga yang tadi mencegah Karel. "Aku tidak keberatan kamu menginap di rumahku untuk sementara waktu."Tawaran lelaki yang terlihat sepantaran dengan dirinya itu menyentuh hati Karel. Ia merasa takjub mengetahui bahwa masih ada manusia berhati malaikat di tengah kekejaman dunia yang dikuasai para iblis.Karel tak menyahut. Fokusnya teral
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

Bab 182

"Anda yakin mau bawa mobil sendiri, Nona? Apa tidak sebaiknya diantar sopir saja?""Iya. Tidak perlu, Aunty. Aku baik-baik saja. Jangan khawatir!""Tapi, Nona ... bagaimana kalau ayah Anda mengetahuinya?""Apa Aunty lupa? Ayahku bahkan tak peduli apakah aku hidup atau mati."Nyonya Beth tersenyum kecut. Xela terlalu frontal mengekspresikan kekecewaannya pada sang ayah."Baiklah. Jika itu mau Anda, Nona. Jaga diri baik-baik!""Pasti!"Xela tak yakin apakah kehidupannya akan bisa berjalan dengan normal setelah Karel menjatuhkan talak padanya. Ia hanya tidak ingin terlihat lemah dan hancur."Eh, apa ini?"Xela kaget ketika mendapati sebuah amplop teronggok di atas lantai begitu ia membuka pintu untuk keluar.Ragu-ragu ia mengulurkan tangan untuk menjangkau amplop itu."Aunty!" jerit Xela, memanggil Nyonya Beth."Ya, Nona. Ada apa?" Nyonya Beth menghampiri Xela dengan wajah terlihat panik."Aunty tahu siapa yang menaruh amplop ini di depan pintu?"Nyonya Beth menggeleng. "Saya belum kelua
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

Bab 183

"Gila! Ternyata mantan mertuamu itu sangat licik, Bro!""Baru sadar?""Aku tahu dia menghalalkan segala untuk mencapai tujuan bisnisnya, tapi aku tak menyangka dia akan mengorbankan orang kepercayaannya menjadi kambing hitam. Padahal, semua bukti memberatkannya!" omel Kevin panjang lebar. Geram dengan kenyataan bahwa bukan Tuan De Groot yang mendekam di balik jeruji besi, melainkan Clark. Sementara Tuan De Groot hanya berstatus sebagai saksi."Aku sudah menduganya.""Apa?! Jadi, sejak awal kau sudah mencurigainya?""Hem!""Sialan! Kau membuatku terlihat bodoh."Karel menutup macbook miliknya. Ia memutar kursi, menghadap Kevin yang melangkah mendatangi meja kerjanya.Dia baru saja menyelesaikan artikel ilmiah tentang penelitian terbarunya. Tak seorang pun boleh mengetahui hasil penelitian tersebut sebelum dipublikasikan, walaupun itu Kevin.Karel menaikkan kedua kaki ke atas meja ketika Kevin mengabaikan kursi yang disediakannya dan lebih memilih untuk mengenyakkan bokong di sudut kana
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Bab 184

"Mana Xela?!"Suara Tuan De Groot menggelegar dan bergema memenuhi ruangan lantai dasar rumah besarnya.Entakan sepatu pantofel terdengar berat dan menakutkan.Nyonya Beth tergopoh-gopoh meninggalkan dapur.Aura mencekam dari kemunculan Tuan De Groot mendirikan bulu roma."N–Nona ... m–masih di toko, Tuan," sahut Nyonya Beth terbata-bata dengan jantung yang berdetak cepat.Tuan De Groot mengeluarkan ponsel. Dalam hitungan detik, suaranya menambah suram suasana di ruangan itu."Pulang sekarang!""Aku masih sibuk, Ayah."Tuan De Groot paling benci yang namanya penolakan, walaupun itu oleh putrinya sendiri."Aku beri kau waktu dua puluh menit atau tokomu akan tutup untuk selamanya!"Ultimatum itu terlalu kejam menurut Nyonya Beth. Ragu-ragu ia memberanikan diri untuk bertanya, "Apa yang terjadi, Tuan? Kelihatannya Anda sangat marah pada nona muda.""Kau! Bukankah kau yang selalu berada di samping putriku, hah? Apa saja kerjamu sampai tak tahu kelakuan putriku?!" Ekor mata Tuan De Groot m
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Bab 185

Gubraaak!Tuan De Groot menerjang pintu kamar Xela. Pada kali ketiga barulah pintu itu terbuka."Nonaaa!" Nyonya Beth menjerit histeris menyaksikan Xela tergeletak di lantai dengan tangan bersimbah darah.Entah iblis mana yang merasuki jiwa gadis itu hingga ia nekat ingin mengakhiri hidupnya.Tuan De Groot tegak mematung dengan tatapan kosong. Tak menyangka amarahnya pada sang putri akan berakhir tragis."Nona, bangun, Nona! Nona harus bertahan!" pekik Nyonya Beth, masih dengan nada panik.Seketika Tuan De Groot tersadar. Ia meraung. "Xelaaa!"Perasaan Tuan De Groot tak menentu kala lengan kokohnya membopong tubuh sang putri yang terkulai.Tak ia pedulikan pecahan vas bunga yang terbuat dari kaca itu ikut menggores lengannya. Rasa takut kehilangan Xela membuat Tuan De Groot mengutuk diri sendiri dalam hati."Buka pintunya cepat!" teriak Tuan De Groot pada sang sopir yang tak menduga akan terjadi insiden di rumah besar itu.Nyonya Beth masuk tergesa-gesa ke mobil seraya menenteng tas b
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more

Bab 186

Fiuh!'Hampir saja!'Karel mengembuskan napas lega setelah berhasil menapak mundur, bersembunyi ke balik dinding di persimpangan koridor antar ruangan rumah sakit."Pastikan tidak ada seorang lelaki pun masuk ke ruangan putriku selain dokter dan perawat!"Dengan kemampuan pendengaran jarak jauh yang dimilikinya, Karel menangkap titah tegas Tuan De Groot pada anak buahnya yang berjaga di dekat pintu ruang rawat inap Xela.Karel tidak tahu kenapa dia akhirnya bisa berada di Rumah Sakit itu. Ia hanya memacu motornya tanpa arah dan tujuan yang jelas ketika hatinya dilanda badai gelisah setelah menerima panggilan telepon dari Kevin."Eh, Sus!" panggil Karel, mencegat seorang perawat yang melintas di depannya."Ya? Ada yang dapat saya bantu, Tuan?" balas sang perawat dengan seulas senyuman ramah."Um, saya ... hanya ingin tahu kabar pasien yang baru saja Anda kunjungi," kata Karel, sedikit canggung mendapat tatapan menyelidik dari sang perawat. "Saya bukan orang jahat.""Anda sudah sangat d
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more

Bab 187

Kepulan asap putih membubung tinggi ke udara, diselingi suara desis halus yang berasal dari tiupan Tuan De Groot.'Bagaimanapun caranya, aku harus melenyapkan anak itu!' pikir Tuan De Groot, menatap nanar pada kegelapan bentang cakrawala.Berdiri di balkon kamarnya, Tuan De Groot membakar kehampaan sekitar dengan api amarahnya untuk Karel.'Bukankah seharusnya anak itu mati dua belas tahun yang lalu?'Puk!Telapak tangan Tuan De Groot menghantam pagar pembatas balkon dengan penuh emosi."Dokter sialan itu telah menipuku!" geram Tuan De Groot, mendongak dengan mata berkilat garang. "Aku akan buat perhitungan dengannya!"Keesokan harinya, ketika mentari sepenggalan naik, Tuan De Groot berdiri di samping mobil yang ia kemudikan sendiri.Di depannya terpampang merek klinik Sebening Hati. Perlahan Tuan De Groot mengayun langkah menuju pintu masuk."Selamat datang, Tuan!" sapa seorang petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk.Tuan De Groot mendengkus tak acuh. "Di mana ruangan Dokter Be
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

Bab 188

"Bos, ada seseorang yang meminta kami untuk menyelidiki Dokter Joseph dan Anda. Apa yang harus kami lakukan?""Oh ya? Siapa? Kau telah menyetujui permintaannya?"Hening sejenak."Katakan saja, Red! Aku tidak akan marah padamu ataupun anak buahmu," ujar Karel, menyadari keraguan lawan bicaranya dari ujung telepon."Itu, Bos ... T–Tuan De Groot.""Huh? Kau yakin orang itu benar-benar Tuan De Groot?""Yakin, Bos! Seluruh warga di kota ini mengenali wajahnya, tak terkecuali saya.""Ya sudah. Terima saja!""Hah?! Serius, Bos?""Iya. Sayang kalau sampai kau melepaskan tangkapan besar," kekeh Karel. "Pastikan saja dia membayar mahal untuk jasamu!""T–tapi, Bos ... A–Anda sungguh tak keberatan kami melaporkan semua hal tentang Anda?""Tentu saja aku keberatan!" tegas Karel, membuat Red mengernyit bingung tanpa sepenglihatan Karel."Aduh, Booos ... mana yang benar? Boleh atau tidak?""Red, aku memintamu untuk bekerja sesuai dengan permintaan Tuan De Groot, bukan menyediakan semua data tentang
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

Bab 189

"Ada apa ini? Apa kalian tidak sadar sedang berada di mana, hah?!""M–maaf, Tuan. S–saya hanya sedang mencoba menghalangi seorang penyusup."'Cih! Penyusup! Aku datang secara terang-terangan dibilang penyusup,' omel Karel dalam hati.Mengenali suara pria yang baru saja menghardik mereka, Karel berbalik. Ia sedikit membungkuk dengan memegang hampers berisi buah di depan badannya."Apa kabar, Tuan? Maaf, jika kedatanganku membuat Anda tidak nyaman. Aku tidak bermaksud untuk mengganggu," ujar Karel, bersikap ramah. "Aku tak sengaja mendengar Nona Xela dirawat dan akan segera pulang. Jadi, aku menyempatkan diri untuk menyapa."Walau telah memecat Karel dari pekerjaannya, Tuan De Groot tidak bisa membenci mantan sopir dan pengawal pribadi putrinya itu."Menyingkirlah! Deon ingin menemui Xela."Pengawal yang berjaga di pintu ruangan Xela segera menepi. Mereka merasa tidak asing dengan nama yang disebutkan oleh Tuan De Groot.Semenjak direkrut oleh Lewis, mereka sering kali mendengar rekan k
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

Bab 190

"Tumben mengajakku bertemu! Mulai merasa bosan dengan hidupmu yang monoton?"Bersandar pada bagian depan mobil sport-nya yang seakan menyongsong ombak, Karel tersenyum tipis. Melempas pandang pada deburan ombak yang menggila. Akhir-akhir ini perputaran dan kecepatan cukup tinggi."Bukan itu," sahut Karel, tak menoleh pada sosok Jay yang mengamati wajahnya dengan lekat."Aku belum pernah melihatmu seperti ini. Karel yang aku kenal adalah sosok yang tegas dan cepat mengambil keputusan. Apa yang menyebabkan dirimu tampak, maaf, agak tertekan dan penuh keraguan. Ya ... bisa dikatakan ... terlihat tidak terlalu percaya diri."Jay menunjuk titik kecil yang mengambang pada permukaan air laut. "Lihat ke sana! Kau tak ubahnya seperti potongan sampah plastik itu sekarang, terombang-ambing diempas gelombang kebimbangan.""Matamu masih saja jeli, seperti dulu. Aku lelah." Karel menunduk, menyembunyikan senyuman getir."Aku sudah pernah bilang, bukan? Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan jiw
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
26
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status