Beranda / Urban / Lelaki Dua Wajah / Bab 171 - Bab 180

Semua Bab Lelaki Dua Wajah: Bab 171 - Bab 180

259 Bab

Bab 171

"Bukan urusanmu!" Karel melewati Lewis dengan ekspresi acuh tak acuh."Berengsek!" Lewis murka dan spontan melayangkan bogem mentah pada Karel.Grep!Karel mencekal pergelangan tangan Lewis. Netra kelamnya menatap tajam dengan aura dingin yang mengintimidasi."Hanya karena aku diam dan kau terus melatih kemampuanmu, bukan berarti kau bisa seenaknya menindasku!" tegas Karel, memperkuat cekalan tangannya, membuat Lewis meringis."Sampai kapan pun, aku bukan tandinganmu!" imbuh Karel, dengan wajah yang berjarak kurang dari sejengkal dari muka bengis Lewis.Fiuh!Karel mengembus kening Lewis seraya membanting tangan lelaki itu.Enggan memperpanjang masalah yang hanya akan menghambat urusannya, Karel bergegas balik badan.Bugh!Tendangan Karel menghantam kaki Lewis ketika lelaki itu menyergapnya lantaran kesal dipandang remeh.Lewis melotot."Berhenti menggangguku atau aku tak akan lagi bermurah hati mengasihani selembar nyawa busukmu itu!" ancam Karel.Karel berlalu, tak lagi memedulikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-30
Baca selengkapnya

Bab 172

Karel mematung. Merasa serba salah melihat mendung yang menggantung di wajah Xela.Xela melangkah perlahan. "Katakan! Semua itu bohong, kan? Kamu ... cuma malu untuk mengakuinya. Iya, kan?"Suara Xela bergetar. Matanya berkaca-kaca, menahan bulir hangat yang ingin tumpah."Terserah Anda mau percaya atau tidak, Nona. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Sekaligus, aku ingin pamit. Maaf, kalau selama ini kinerjaku kurang memuaskan Anda. Permisi!"Karel tak mau repot-repot menunggu Xela mencerna kalimat perpisahan darinya. Tak pula tertarik untuk mengamati reaksi gadis itu. Ia melenggang pergi tanpa menoleh ke belakang."Aunty, apa maksud Deon bicara begitu?" tanya Xela, tak mengerti. Otak cerdasnya mendadak lemot dalam mencerna kata-kata Deon."Aku baru saja memecatnya!" umum Tuan De Groot dari puncak tangga."Apa?! Kenapa Ayah memecatnya? Aku nyaman dengan Deon, Ayah!""Xela, dia tidak bertanggung jawab!" sentak Tuan De Groot, berjalan menuruni tangga. "Apa kau tidak sadar? Sebulan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-30
Baca selengkapnya

Bab 173

"Mana? Tidak ada siapa-siapa di sini. Anda mungkin salah lihat, Nona!" keluh Nyonya Beth, merasakan nyeri pada pergelangan tangannya lantaran Xela nekad menyeret paksa dirinya untuk menyeberang jalan."Tadi ada kok, Aunty." Xela berputar-putar ke segala arah, mencari sosok yang ia yakini sebagai Karel, sang mantan suami.Lelah tak menemukan sosok yang sangat dirindukannya selama bertahun-tahun, Xela berjongkok, memeluk lutut."Kenapa aku harus selalu kehilangan orang kusayangi, Aunty? Kenapa?" lirih Xela, terdampar di ambang rasa putus asa."Mungkin tadi Anda hanya salah lihat, Nona. Mari kita pulang!" Nyonya Beth menarik lengan atas Xela untuk membantunya berdiri. "Kalau memang Anda masih berjodoh dengan Tuan Karel, suatu saat Tuhan pasti akan mempertemukan kalian. Sekarang kita pulang dulu ya, Nona! Anda butuh istirahat."Nyonya Beth merasa prihatin dengan Xela, kala wanita itu mencoba melupakan Karel dan membuka hati untuk pria lain, Tuan De Groot justru memisahkan Xela dari Deon.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-01
Baca selengkapnya

Bab 174

Karel menoleh sesaat, kemudian kembali meneruskan langkah."Tunggu, Karel! Aku tahu itu kamu!" jerit Xela, tertatih menyeret langkah kakinya yang terasa nyeri akibat tersandung tadi. "Jangan pergi! Kumohon ....""Anda salah orang, Nona!" Karel mendudu menaiki sepedanya, tak lagi menghiraukan panggilan Xela.Seulas senyum kepuasan terbit di wajah Karel. Mendengar Xela merengek untuk mencegah kepergiannya menghadirkan sensasi yang menyenangkan dalam diri Karel. Anehnya, sisi terdalam hatinya justru merasa perih ketika teringat wajah sendu Xela.Karel mengayuh sepedanya dengan perasaan dongkol. Jengkel pada kelemahan hatinya yang masih saja menyimpan kepedulian terhadap Xela.Ckiit!Sebuah mobil berhenti mendadak, menikung dan memotong laju sepeda Karel saat ia turun dari trotoar."Ternyata kau masih hidup, heh? Punya nyawa cadangan?" ejek salah satu dari tiga pria yang meluncur dari mobil dan mengepung Karel."Dia hanya beruntung, Big Bro!""Iya. Kali ini kita akan pastikan dia mati!"D
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-01
Baca selengkapnya

Bab 175

'Apa aku terlalu kasar ya pada Xela?' Karel dihantui rasa bersalah.Terakhir bertemu dengan Xela, ia melontarkan kata-kata pedas yang berhasil membobol bendungan air mata Xela."Pergi! Kau membuatku berada dalam masalah!" usir Karel dengan nada ketus."Bertahun-tahun aku kelimpungan mencari dan menunggumu. Aku merindukanmu, Karel. Apa salahku hingga kamu sangat membenciku?"Xela tak percaya rasa rindunya hanya bertepuk sebelah tangan. Padahal, ia sudah membayangkan betapa indah pertemuannya dengan Karel setelah melewati perpisahan panjang.Karel mendengkus. Semakin dongkol dengan sikap Xela yang dinilainya sok polos."Nona Muda De Groot memang tak pernah salah," sarkas Karel seraya menegakkan sepedanya. "Aku yang salah. Terlalu percaya pada cinta semu yang menipu. Pergilah! Aku tidak ingin lagi melihatmu."Hati Karel sakit saat mengucapkan kata-kata itu, tapi bayang kekejaman Tuan De Groot memaksanya untuk menelan rasa sakit itu."Tidak, Karel! Kamu ... masih suamiku. Walau kita hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-02
Baca selengkapnya

Bab 176

Karel mengabaikan Xela yang bersimpuh seraya memagut kakinya."Ya. Kau benar. Aku menyesal," lirih Karel, membuang pandang ke langit biru, menahan sebak di dada.Isak Xela terhenti. Ia menengadah dengan wajah semringah."Aku menyesal pernah jatuh cinta padamu," imbuh Karel, merampas binar cerah di mata Xela. "Jika aku bisa memutar waktu, aku berharap tidak akan pernah bertemu denganmu."Jleb!Sakit. Perihnya menikam jantung Xela hingga belitan lengannya pada kaki Karel spontan terlepas."A–apa aku tak seberharga itu di matamu?" lirih Xela, tergugu pilu.Karel menapak mundur. "Mencintai dan menikahimu adalah penyesalan terbesar dalam hidupku!" sentak Karel, menaiki sepedanya tanpa memedulikan Xela yang masih bersimpuh di atas trotoar. "Bodohnya aku yang percaya begitu saja pada wajah polos penipu ulung seperti dirimu. Minggir!"Xela mematung. Air matanya meluruh tanpa sedu sedan.'Penipu ulung! Penipu ulung!' Dua kata itu terus bergema di kepala Xela hingga ia tak lagi menyadari bahwa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-02
Baca selengkapnya

Bab 177

"Terima kasih, Dokter J! Saya senang sekali Anda bersedia menangani pasien VIP kami yang unik itu," cerocos Dokter Smith begitu Karel selesai melakukan operasi dan menemuinya di kantor."Tidak perlu berterima kasih, Dokter Smith. Aku sudah sepakat untuk membantu Anda selagi aku mampu dan ada waktu."Karel mengenyakkan pantat di atas sofa ruang kerja Dokter Smith, sekadar melepas lelah."Dokter kami telah lama menyarankan operasi, tapi pasien selalu menolak. Saat kondisinya semakin parah, dokter kami tak lagi berani mengambil tindakan.""Kenapa begitu? Bukankah dokter harus mengutamakan upaya penyelamatan terhadap nyawa pasien?" tanya Karel, heran."Kami sadar akan hal itu," sahut Dokter Smith. "Hanya saja, tidak mudah berhadapan dengan keluarga pasien. Untung saja saat pasien drop, ada salah satu dari keluarganya yang pernah mendengar tindakan Anda terhadap Tuan Julian."Karel hanya manggut-manggut."Oh ya, Tuan Julian baru-baru ini menghubungi saya. Mengundang Anda untuk menghadiri j
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-03
Baca selengkapnya

Bab 178

"Anda terlalu memandang rendah orang lain, Pak! Satu kata dariku, maka seluruh rumah sakit di kota ini akan menolak untuk mengobati istrimu!"Karel jadi geram melihat keangkuhan lelaki itu. Sungguh lelaki yang tak tahu diri. Sedang terjepit saja dia bersikap sombong, apalagi berada di posisi atas. Dia pasti akan bersikap lebih semena-mena terhadap orang lain.Rasa iba Karel saat mendengar rengekan lelaki itu tadi menguap tak berbekas."Mimpi!"Karel menyeringai di balik maskernya. "Bersiaplah!"Karel mengetikkan pesan tepat di muka Berg. Sebenarnya ia tidak tega untuk mempermainkan hidup seorang pasien. Ia hanya ingin memberi Berg sedikit pelajaran.Tidak lama setelah Karel menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku, gawai di genggaman Berg menjerit."D–dad, perawat memaksa untuk memindahkan mommy," lirih suara seorang gadis melapor panik. "Bagaimana ini?""A–apa?! T–tidak mungkin!"Kedua lutut Berg mendadak lemas. Ponselnya pun terempas. Mata tuanya melotot tak percaya pada Karel."K–
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-03
Baca selengkapnya

Bab 179

"Tuan, saya sudah mengerahkan tenaga ahli untuk menurunkan berita tersebut, tapi—""Kalian gagal?!" potong Tuan De Groot berang. "Ahli seperti apa yang kau bayar, hah?! Menurunkan berita itu saja tidak bisa! Cari pakar IT yang mumpuni, jangan pencandu game online yang berkedok ahli IT!""B–baik, Tuan!"Kena damprat di usia dewasa sungguh tak mengenakkan. Daripada mendengar umpatan dan makian lebih lama dari Tuan De Groot, lebih baik cepat-cepat kabur."Aaargh! Kenapa tidak ada yang berjalan mulus!" gerung Tuan De Groot, mengepalkan tangan dengan erat.Tok! Tok!Clark masuk tanpa menunggu respons dari Tuan De Groot.Tuan De Groot menoleh. Menatap sinis pada amplop cokelat yang berada dalam genggaman Clark."Apa kau juga datang dengan membawa berita buruk?""Maaf, Tuan!" Clark meletakkan amplop itu di atas meja kerja Tuan De Groot.Tuan De Groot mengulurkan tangan, meraih amplop tersebut dengan gerakan lesu.Matanya melotot, memindai satu per satu helaian foto yang menghuni amplop itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-04
Baca selengkapnya

Bab 180

"Bos, kami berhasil menggali informasi tentang Nyonya Besar," lapor Red dengan suara terdengar antusias.Karel yang masih menempelkan ponsel di telinga terdiam sejenak.'Aish, bisa-bisanya aku melupakan kasus itu!' maki Karel dalam hati, menyadari bahwa dirinya sudah cukup lama mengabaikan sebuah kasus yang diselidikinya."Katakan!" pinta Karel kemudian."Dugaan Anda benar, Bos.""Hah? Kau yakin, Red? Punya bukti valid?"Ia harus memastikan kebenaran tersebut sebelum mengambil tindakan terhadap Nyonya Besar. Jangan sampai salah sasaran. Sebab, jika memang identitas orang tersebut sesuai dengan kecurigaannya, maka penyelesaiannya tentu tidak mudah. Ia akan berhadapan dengan orang besar."Yakin, Bos! Kami juga mendapatkan bukti rekaman suara dan video. Semua telah saya kirim ke email Anda.""Oke. Thanks!"Karel menyeruput kopinya hingga tandas. Minuman berwarna hitam pekat tersebut terasa jauh lebih nikmat daripada sebelumnya.Suasana kafe yang semula terasa sedikit membosankan, mendada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
26
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status