Home / Urban / Lelaki Dua Wajah / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Lelaki Dua Wajah: Chapter 91 - Chapter 100

259 Chapters

Bab 91

Karel menghela napas panjang. 'Kasihan sekali wanita itu!'Setelah kartu hitam miliknya berpindah tangan, Karel berbalik. Menghampiri si mata bulat.Wanita itu sedang memungut isi tasnya yang berserakan dengan air mata berlinang.Saat semua orang berlalu meninggalkan dirinya, ia tak mampu membendung air mata lantaran patah hati.Terlepas siapa pun yang mengucapkan kata putus, berakhirnya jalinan cinta tetap saja meninggalkan jejak luka pada kedua belah pihak.Karel membantu wanita itu mengumpulkan barang yang tercecer. "Wanita sebaik Anda berhak mendapatkan lelaki yang lebih baik," hibur Karel seraya memasukkan sebuah jepit rambut ke dalam tas.Hatinya terenyuh saat menyaksikan wanita itu menyeka bulir air mata yang jatuh ke pipi."Mari!" Karel mengulurkan tangan untuk membantu wanita itu berdiri."Aku bukan orang jahat," ujar Karel meyakinkan saat dilihatnya wanita itu ragu-ragu menerima uluran tangannya.Melihat pancaran ketulusan di mata Karel, wanita itu akhirnya menerima uluran ta
last updateLast Updated : 2022-11-06
Read more

Bab 92

"Hehe ... sering-sering saja menugaskan aku untuk belanja, Bro!" kekeh Kevin. "Lumayan dapat barang gratisan!"Belum sempat Karel menyahuti guyonan Kevin, Xela dan si nona pirang telah mencegat langkahnya sembari menadahkan tangan.Karel mengulurkan paper bag yang ditentengnya. "Ini, Nona!"Kevin melakukan hal sama pada si nona pirang. Sementara sang manajer menyerahkan barang milik wanita bermata bulat.Tiga mobil meninggalkan pelataran parkir Sheira Jewels secara beriringan, kemudian berpisah ketika tiba di persimpangan.Berkali-kali Karel curi-curi pandang pada Xela dari pantulan kaca spion tengah. Wanita itu duduk termangu dengan tatapan kosong."Lagi ada masalah, Nona? Dari tadi kok bengong terus?" goda Karel, tersenyum nakal.Xela tak mendengar candaan Karel. Tatapannya masih fokus pada jalanan yang seakan berlari mengejar mereka."Hati-hati, Nona! Tidak baik sering melamun. Ayam tetangga saya mati lo gara-gara bengong." Karel terus berusaha mengajak Xela bicara.Tiba-tiba Xela
last updateLast Updated : 2022-11-07
Read more

Bab 93

"Tuan, apa yang terjadi dengan nona muda?""Di mana kamarnya?" Karel balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan wanita paruh baya itu."Sini! Sini!"Karel mengekori wanita paruh baya yang menuntun langkahnya, naik ke lantai dua. Tiba di kamar Xela, ia membaringkan gadis itu perlahan-lahan."Tuan, nona muda kenapa?""Nyonya Beth, dia tidak apa-apa. Hanya tadi sempat ketiduran dan sepertinya masih sangat mengantuk," sahut Karel setelah meraba kening Xela. "Oh ya, badannya juga agak panas. Kompres saja dan biarkan dia istirahat! Apa akhir-akhir ini dia kurang tidur? Dia terlihat seperti kekurangan darah.""Nona memang sering mengalami gangguan tidur semenjak ...." Nyonya Beth terdiam, tak meneruskan kata-katanya."Sejak kapan?""Oh, anu ... saya lupa persisnya, Tuan."Karel tahu Nyonya Beth sedang menyembunyikan sesuatu, tapi sudahlah, dia tidak berhak memaksa wanita paruh baya itu untuk menceritakan segala hal tentang Xela."Saya pamit, Nyonya.""I–iya. Terima kasih, Tuan.""Tidak perlu b
last updateLast Updated : 2022-11-07
Read more

Bab 94

"Tapi apa?" Xela menunggu kelanjutan kata-kata Karel.Karel deg-degan. Detak jantungnya tak berirama dan kian menggila seiring terciptanya keheningan di antara mereka.Setelah cukup lama bergulat dengan kebimbangan, Karel memberanikan diri untuk meraih jemari Xela. "Xela, saat ini aku hanya mampu memberikan batu tak berharga ini padamu, tapi ... aku janji, suatu saat nanti, aku akan memberimu batu permata yang asli."Xela tertawa renyah. "Memangnya bisa? Permata itu mahal lo. Ini saja sudah cukup kok. Aku senang, karena kamu yang memberikannya!"Ego Karel sebagai lelaki tertantang mendengar candaan Xela. "Bisa! Aku akan bekerja keras untuk itu!"Karel menghela napas panjang dan dalam. Ada nyeri yang berdenyut di hatinya. Kenangan itu membuat kelopak matanya terpejam.Dia telah membuktikan janjinya pada Xela, tetapi semua itu sia-sia. Permata biru yang ia berikan pada Xela hancur di tangan orang lain.Sama seperti cintanya yang lebur di tangan Tuan De Groot. Tanpa terasa, dua bulir hang
last updateLast Updated : 2022-11-07
Read more

Bab 95

Karel merapikan penampilannya sejenak, sebelum melangkah masuk ke gedung tempat berlangsungnya acara."Pelayan! Sini!" panggil seorang lelaki muda, melambai pada Karel.Merasa dirinya bukan pelayan, Karel mengabaikan panggilan itu. Matanya jelalatan mencari keberadaan Dave dan Joe."Heh, Pelayan! Kamu budek ya? Dari tadi dipanggil, bukannya datang, malah bersikap tak acuh. Kamu mau dipecat?"Karel masih sibuk mencari sosok Dave dan Joe di antara wajah-wajah asing dalam ruangan itu.Bugh!Tiba-tiba sebuah bogem mentah menghantam perutnya, setelah tubuhnya lebih dulu diputar ke belakang.Karel meringis. Mencoba mengontrol rasa sakit di perutnya, lalu menatap nyalang pada lelaki yang menyerangnya."Apa Anda tidak tahu tempat apa ini? Aku tidak mengenal Anda, kenapa Anda menyerangku secara membabi buta?""Sampah! Kamu mengabaikan panggilanku, tapi masih merasa tak bersalah, hah?! Cuma jadi pelayan rendahan saja sombong!"Karel tersenyum miring. "Anda salah paham. Aku bukan pelayan. Aku ju
last updateLast Updated : 2022-11-08
Read more

Bab 96

"Aku tidak tertarik untuk mengenali orang yang tidak penting," sahut Karel, acuh tak acuh.Terus terang, dia belum pernah melihat lelaki itu di rumah Tuan De Groot.Karel berpaling kepada penjaga keamanan. "Apa sekarang aku boleh menempati tempat dudukku?" tanya Karel, masih bersikap sopan pada sang petugas keamanan.Petugas keamanan tersebut menoleh pada lelaki yang mengaku sebagai asisten pribadi Tuan De Groot.Karel dapat melihat bias kebimbangan berpijar dalam bola mata lelaki itu. Di satu sisi, berseberangan dengan orang-orang Tuan De Groot dapat mendatangkan bencana. Di sisi lain, mengabaikan pemegang undangan khusus tersebut juga bukan hal yang baik."Baiklah! Aku akan mengambil keputusan sendiri. Permisi!" tukas Karel, tak ingin menunggu respons dari sang petugas keamanan lebih lama.Namun, baru saja Karel melangkah, tubuhnya limbung. Rupanya, asisten pribadi Tuan De Groot telah menjegal langkahnya.Tak sengaja tangan Karel menarik taplak meja saat dia mencoba untuk berpegang
last updateLast Updated : 2022-11-08
Read more

Bab 97

"T–tidak usah, Tuan. Hanya kotor sedikit. Masih bisa dicuci," tolak si lelaki pemberang.Keberingasannya menghilang begitu melihat betapa lembut perlakuan Dave pada Karel.Seluruh dunia tahu siapa Dave Carter. Dia adalah salah satu tangan kanan penguasa militer yang dilantik hari ini.Sebelah alis Karel terangkat menyaksikan perubahan sikap si pemberang itu berbalik arah hingga seratus delapan puluh derajat."Katakan saja, Tuan! Aku tidak ingin menyimpan rasa bersalah pada Anda," desak Karel.Kalaupun lelaki itu bersikeras menolak, setidaknya ia telah menunjukkan kesungguhannya."Aaah, tidak perlu, Tuan. Sungguh!""Paman, kenapa Paman menolak? Sudah sewajarnya pelayan yang ceroboh itu mengganti kerugian Paman," protes asisten Tuan De Groot. "Di—""J–jangan dengarkan dia, Tuan!" Lelaki pemberang itu membekap mulut keponakannya seraya tersenyum canggung pada Karel."Anda yakin, tidak mau menerima uang ganti rugi dariku?" tanya Karel, memastikan keputusan si pemberang."I–iya, Tuan."Asi
last updateLast Updated : 2022-11-09
Read more

Bab 98

"Jay, Dave!"Hannie mendatangi dua orang yang sedang asyik berbincang di bawah panggung. Pakaian dinas wanita itu telah berganti dengan baju semi formal."Ada apa?" tanya Jay. "Mukamu sangat tidak bersahabat."Hannie mengenyakkan pantat di atas kursi. Bergabung dengan kedua pria lajang itu. "Kalian pembohong! Kalian bilang murid kesayangan ayahku akan datang. Mana?""Ada kok. Dia duduk di barisan paling depan tadi," terang Dave."Sekarang mana? Sudah pulang? Kupastikan kalian akan mendapat hukuman berat jika membiarkan hal itu terjadi!""Siap, Jendral! Itu tidak akan terjadi!""Jay!" Hannie mendelik.Sudah berulang kali ia memperingatkan Jay untuk tidak memanggilnya seperti itu bila tidak sedang menjalankan urusan kedinasan."Maaf, lupa!""Perlu suntikan khusus?" celetuk Dave."Dalam acara seperti ini masih sempat memikirkan suntikan? Ck! Penggila kerja!" semprot Karel dari belakang Dave.Hannie spontan tegak begitu mengenali Karel. Terlebih saat matanya memindai penampilan Karel. Teba
last updateLast Updated : 2022-11-09
Read more

Bab 99

Drrt! Drrt!Gawai di saku celana Karel bergetar. Ia mendorong kursi ke belakang, lalu bangkit "Tunggu sebentar! Jangan ke mana-mana! Kalian berdua berutang penjelasan padaku!"Karel melesat pergi, menghindari suara berisik dari obrolan beberapa kelompok tamu yang tersisa dengan menyingkir ke dekat jendela."Halo, Instruktur Lennon!" Bagaimana kabar Anda?" sapa Karel, melonggarkan kerah baju agar sejuknya semilir angin dapat mengeringkan peluh yang membasahi lehernya.Karel sedikit dihinggapi rasa bersalah. Semenjak tiba di Penna, dia belum sempat menghubungi guru seni bela dirinya itu."Kehidupan orang tua ini semakin membosankan," keluh Instruktur Lennon dari seberang telepon. "Satu per satu kalian menghilang dari hidupku. Yang lebih menyedihkan lagi, kalian seakan telah melupakanku. Aku kesepian."Karel meringis. Ia merasa tertohok dengan sindiran Instruktur Lennon."Bukan seperti itu, Instruktur—""Ya, ya. Kalian sibuk. Benar, kan?" potong Instruktur Lennon. "Aku mengerti. Aku jug
last updateLast Updated : 2022-11-09
Read more

Bab 100

"Dia bisa jaga diri, Hannie. Jangan terlalu berlebihan!" tegur Jay."Oh ya? Jaga diri dengan diam saja saat ditindas dan dipermalukan di depan umum?"Karel menyeringai kecut menerima tatapan tajam dari Dave dan Jay."Kalau kau tahu dia orang yang selama ini diceritakan ayahmu, apa yang akan kau lakukan saat itu? Menghajar mereka semua?" Jay tersenyum menggoda sembari menaikturunkan alisnya pada Hannie.Seketika wajah Hannie merona merah. Ia baru sadar akan keteledorannya, yang secara gamblang memperlihatkan emosi."Kau beruntung sekali, Little Bro!" Dave menepuk pundak Karel. "Hannie hanya mengenalmu dari cerita ayahnya, tapi lihat ... dia tidak terima kau diperlakukan dengan buruk. Ck! Kau memang aneh. Jelas-jelas hidup mapan, tapi lebih memilih jadi anak jalanan yang selalu dihujat dan dipandang sebelah mata. Apa kau tidak lelah?""Itu jalan ninjaku untuk mencapai tujuan. Jangan cemaskan aku!"Karel merasa tidak nyaman terlalu lama duduk dalam satu meja dengan Hannie. Kedudukannya d
last updateLast Updated : 2022-11-10
Read more
PREV
1
...
89101112
...
26
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status