"Aaaakh!"Jerit kesakitan melengking dari bibir Karel, mengusir burung-burung yang bertengger di dahan paru-paru kota.Kawanan burung itu terbang berhamburan bersamaan dengan menggelapnya dunia dalam pandangan Karel.Pendengaran Karel masih sempat menangkap kekehan tawa kemenangan dari gerombolan si wajah sangar, sebelumnya akhirnya, semesta benar-bebar diselimuti oleh warna hitam.Saat Karel membuka mata, ia mendapati dirinya berbaring di atas ranjang, dalam kamar tidurnya."Kenapa aku bisa di sini?" lirih Karel, mengerjap berulang kali. "Apakah ini hanya mimpi?""Tentu tidak, Little Bro! Kau berada di kamarmu."Sahutan dari sebuah suara yang tidak asing memutar leher Karel ke arah pintu. Senyuman lebar terbit di wajahnya. Namun, sedetik kemudian ia meringis. Bibirnya terasa nyeri akibat tarikan sudut bibirnya."Dave?" ujar Karel, tak percaya. "Apa aku sedang berhalusinasi?""Efek racun itu memang bisa membuatmu berhalusinasi, bahkan terlihat seperti orang gila," sahut Dave, berjalan
Terakhir Diperbarui : 2022-10-28 Baca selengkapnya