Home / Romansa / ME AND PRINCE / Chapter 551 - Chapter 560

All Chapters of ME AND PRINCE: Chapter 551 - Chapter 560

802 Chapters

BAB 54 CINCIN

BAB 54 CINCINSebuah cincin mainan plastik merah muda dengan permata berwarna pelangi di kelilingi bentuk kelopak bunga lucu diberikan Pangeran Husain kepada Jacob."Apa ini punya saudarimu?" Jacob bisa langsung menebak dan Husain bertepuk tangan.Tidak tahu kenapa Jacob merasa konyol karena kalah cerdas dari balita yang belum genap gigi depannya."Ini untukku?" Jacob bertanya lagi."Um ... Um..."Jacob tidak paham maksud Husain tapi dia menyimpan cincin mainan tersebut ke dalam kantong kemudian mengendong pangeran Husain untuk dia kembalikan pada pengasuhnya. Setelah mengembalikan Pangeran Husain Jacob baru sadar jika Harumi tidak ada di manapun, padahal semua orang sedang berada di luar termasuk Henry. Ayunan tempat Harumi biasanya duduk juga kosong. Mungkin Harumi sudah pergi, jantung Jacob langsung berdegup kencang cuma sekedar memikirkannya.Sepertinya Jacob sudah kelewat paranoid karena kemari ikut mendengar tawaran Dominic Rodriguez, Harumi bisa ikut bersama mereka kapanpun. M
Read more

BAB 55 PASANGAN MUDA

BAB 55 PASANGAN MUDASuara musik lembut sedang mengalun dari luar kamar, semua orang masih berkumpul di ruang keluarga. Jacob terus menggelung tubuh Harumi untuk dia ciumi di mana-mana. Harumi juga berbaring pasrah, membiarkan Jacob Lington mendapatkan apa saja yang dia inginkan. Mereka masih sama-sama muda, sama-sama minim pengalaman. Sentuhan sederhana saja sudah mampu menbuat dada terus berdebar. Jacob terus merambat turun, mengecupi ceruk leher Harumi sambil mulai menguraikan kancing teratas kemejanya. Harumi menegang gelisah tapi tetap pasrah. Tepat setelah menguraikan biji kancing ke tiga, tiba-tiba Jacob berhenti."Apa kau tahu siapa yang menyentuhmu?" Jacob takut Harumi mengira dirinya orang lain karena dia tidak dapat melihat.Harumi belum menjawab tapi mulai meraba dada Jacob, kemudian mendekat untuk menghirup aromanya dan mendongak lagi."Aku suka hadiah kucing yang kau bawa.""Kucing!" Jacob terkejut."Ibumu sudah bercerita.""Oh, Tuhan ..." Jacob langsung menjatuhkan d
Read more

BAB 56 KETAKUTAN

BAB 56 KETAKUTANHarumi Nakata sedang duduk seorang diri, melihat halaman samping rumah besar keluarga Lington dari balkon kamarnya. Hari masih pagi, cukup cerah tapi udaranya tetap sejuk. Ada danau sangat luas dan barisan perbukitan batu yang sedang terlihat sangat jelas di hari cerah. Baru kali ini Harumi bisa melihat semuanya, karena saat pertama kali dibawa ke rumah keluarga Lington, dunianya sedang gelap gulita. Harumi tidak pernah menyangkan jika dirinya bakal bisa kembali melihat birunya langit dan hijaunya dedaunan di bawah cerahnya matahari pagi. Warna paling sederhana sekalipun akan jadi sangat berharga ketika telah merasakan kehilangan. Sampai sekarang Harumi juga masih belum tahu siapa yang telah memberinya keajaiban. Harumi hanya diminta berjanji untuk menjaga rahasia, karena itu dia tetap harus berpura-pura buta. Sebuah persyaratan yang tadinya dia pikir gampang, ternyata sama sekali tidak mudah untuk dijalani. Apa lagi seumur hidup bisa jadi sangat panjang, Harumi mul
Read more

BAB 57

BAB 57Serkan masih memperhatikan Pangeran Husain yang sedang membelai kepala Habibi ketika mendengar suara teriakan nyaring dari arah kamar Anelies."Mimi!" Husain langsung bangkit berdiri dengan insting sangat kuat jika bakal terjadi bencana.Serkan segera melesat berlari. Pangeran Husain ikut mengeja, bocah itu berlari sendiri tidak mau di gendong oleh Omar, bahkan Habibi yang tadi masih malas-malasan juga ikut berlari.Dalam sekejap seluruh istana Zubair ikut gempar, karena tak lama kemudian Serkan juga berteriak."Panggil dokter!"Yang Mulya Seika yang waktu itu sedang berada di ruang spa ingin ikut berlari keluar tapi tidak sengaja bertabrakan dengan pelayan wanita bercadar. Potongan buah segar yang dibawa pelayan itu dalam nampan jatuh berhamburan ke lantai."Aku tidak minta potongan buah!"Wanita bercadar itu langsung berpaling seperti gugup ketakutan."Siapa kau?" Yang Mulya Seika merasa tatapan wanita itu tidak asing."Tunggu, jangan pergi!" Yang Mulya Seika memberi perin
Read more

BAB 58 ANAK-ANAK

BAB 58 ANAK-ANAKMeski cuma terkilir dan lebam akibat perkelahian, Yang Mulya Seika tetap histeris mengetahui Selir Kumaira masih berhasil kabur."Tangkap dan langsung pancung wanita terkutuk itu!" Yang Mulya Seika memberi perintah pada Serkan. "Dia bukan cuma ingin membunuhku, dia juga ingin membunuh istri dan anak-anakmu!"Selir Kumaira memang bukan cuma berencana untuk membunuh Serkan, dia juga berencana memberi racun pada istri, anak-anak, serta ibu Serkan. Selir Kumaira ingin melihat Serkan menyaksikan kematian orang-orang yang dia cintai satu-persatu sebelum ajalnya sendiri."Aku bersumpah, tidak akan kubiarkan siapapun menyentuh keluargaku!" Serkan berlutut di depan pangkuan ibunya. "Maaf, karena aku sudah lengah menjaga ibu."Tidak perduli setinggi apapun gelar serta jabatannya, Serkan tetap seorang putra yang ingin berbakti pada ibunya."Kau dan anak-anakmu, bukan cuma harta bagiku, tapi juga harta untuk semua orang yang mencintaimu, semua masyarakatmu!"Yang Mulya Serkan memi
Read more

BAB 59

BAB 59"Husain ambilkan bolanya!" Pangeran Hamdan berteriak."Yup!" Husain langsung meloncat girang, berlari mengejar bola yang menggelinding masuk ke semak pagar.Meski cuma disuruh-suruh, Husain tetap sangat bersemangat karena merasa dilibatkan dalam permainan."Husain kenapa kau lewat pagar!" Pangeran Hamdan berteriak lagi.Sebenarnya ada jalan paving mengitari pagar tapi Pangeran Husain pilih langsung merangkak menembus pagar."Husain!"Teriakan Pangeran Hamdan sama sekali tidak Husain hiraukan karena menurutnya juga lebih seru merangkak di bawah pagar tanaman. Dari seberang balik pagar Selir Kumaira yang sudah menunggu juga dibuat terkejut dengan munculnya kepala bayi gendut yang langsung meringis padanya."Kenapa kau yang datang!"Walaupun sedikit kecewa karena bukan Pangeran Hamdan yang mengambil bola, tapi sama saja, bocah laki-laki bulat yang masih berliur itu juga harus dia lenyapkan agar tidak menjadi batu sandungan untuk Pangeran Yusuf mendapatkan tahta.Selir Kumaira buru
Read more

BAB 60 SELAMAT TINGGAL

BAB 60 SELAMAT TINGGALBesok Jacob akan kembali ke Oxford, studinya masih kurang tiga tahun lagi. Kali ini Jacob harus serius menyelesaikan pendidikan untuk bisa memperjuangkan hubungannya dengan Harumi. Jacob telah bersumpah tidak akan membiarkan siapapun berani merendahkan Harumi, meskipun gadis itu buta.Setelah makan malam, Jacob menyelinap pergi ke kamar Harumi. Jacob ingin memeluk kekasihnya sebelum dia pergi. Jantung Jacob terus berdebar, dia belum pernah merasa seperti ini cuma karena akan meninggalkan seseorang.Pintu kamar Harumi sudah tertutup, Jacob langsung masuk seperti kebiasannya, tanpa mengetuk dan tanpa permisi. Kamar Harumi terlihat sepi, tempat tidurnya juga masih rapi tapi Harumi tidak ada. Setelah melihat ke sekeliling, Jacob baru sadar bila pintu kamar mandi masih sedikit terbuka. Jacob melangkah pelan dengan hati-hati dan langsung terkejut. Jacob melihat Harumi sedang berdiri di depan cermin meja wastafel, persis seperti orang normal yang sedang bercermin."A
Read more

BAB 61 PERGI

BAB 61 PERGI"Nona Harumi tidak ada di kamarnya!" Seorang pelayan yang bertugas mengantar sarapan melapor pada Lily. "Saya menemukan ini di atas meja.""Berikan padaku!" Lily langsung merampas ketas tersebut untuk dia baca di depan Brandon.Harumi meninggalkan selembar tulisan tangan berantakan yang memang sengaja dia tulis dengan mata terpejam. Gadis itu mengucapkan terima kasih pada seluruh kebaikan keluarga Lington. Harumi berpamitan pergi dan minta agar mereka tidak perlu cemas. Harumi berjanji akan baik-baik saja, dia hanya tidak bisa terus tinggal bersama mereka.Tanpa terasa air mata Lily langsung menetes."Bagaimana dia bisa pergi sendirian?" Lily menoleh Brandon."Aku akan menghubungi Dom."Saat itu juga Brandon langsung menelpon Dominic Rodriguez."Bagaimana Harumi bisa pergi?" Ternyata Dom juga terkejut.Artinya Harumi benar-benar pergi sendiri."Kupikir kau yang menjemputnya!""Mustahil!" Dom juga langsung panik. "Aku akan segera kesana!"Harumi tinggal sebatang kara, dia
Read more

BAB 62 JALAL

BAB 62 JALALHampir lima tahun Jalal menuggu hukuman dari Serkan. Ternyata menunggu kematian yang tidak pasti jauh lebih menyiksa dari pada nasib Selir Kumaira dan putra-putranya yang mungkin telah berkumpul di neraka. Setiap kali para algojo datang ke sel, Jalal akan ketakutan sampai meringkuk gemetaran di sudut sel, berharap bisa sembunyi dari kematiannya yang dapat datang sewaktu-waktu.Ketika mendengar napi di sel lain yang berteriak untuk diseret keluar, maka Jalal baru akan sedikit melega. Artinya dia tidak akan mati hari itu. Setiap hari akan ada algojo yang datang ke sel, entah untuk sekedar memotong jari, lengan, atau bahkan kepala. Setiap hari pula Jalal selalu dicekam ketakutan mengerikan seperti itu."Pengecut!" ejek pria kulit hitam yang baru kemarin menempati sel di samping Jalal."Beraninya kau bicara seperti itu!" Jalal langsung melotot sambil berlagak gagah menunjuk dirinya sendiri. "Apa kau tidak tahu siapa aku?""Yang aku tahu setelah ini giliranmu, Tua Bangka!" Pr
Read more

BAB 63 MEMULAI HIDUP BARU

BAB 63 MEMULAI HIDUP BARUSetelah akhir hidup Selir Kumaira dan putra-putranya yang mengerikan ternyata Tuan Jalal justru meninggal dengan cara yang sangat sepele. Bahkan Jalal meninggal setelah tertawa puas atas kemenangannya, mungkin itu adalah kemenangan Tuan Jalal satu-satunya yang dia dapatkan dalam seumur hidup setelah semua rencana jahatnya tidak pernah berhasil."Tuan Jalal baru saja meningal karena jatuh terpeleset di dalam selnya." Omar menyampaikan berita yang cukup mengejutkan semua orang di istana."Kepala sipir akan mengirim jasadnya keluar pulau pengasingan." Omar melanjutkan laporannya pada Yang Mulya Serkan."Bawa jasadnya ke istana!" Perintah Serkan."Baik Yang Mulya."Setelah begitu banyak kejahatan, kebencian, dan permusuhan, ternyata Serkan tetap mengijinkan Tuan Jalal untuk dimakamkan di komplek makam istana, berdampingan dengan Tuan Husain dan ayah mereka. Serkan tidak ingin mewariskan dendam kebencian pada anak-anaknya.Istri serta anak-anak Tuan Jalal menguca
Read more
PREV
1
...
5455565758
...
81
DMCA.com Protection Status