BAB 60 SELAMAT TINGGALBesok Jacob akan kembali ke Oxford, studinya masih kurang tiga tahun lagi. Kali ini Jacob harus serius menyelesaikan pendidikan untuk bisa memperjuangkan hubungannya dengan Harumi. Jacob telah bersumpah tidak akan membiarkan siapapun berani merendahkan Harumi, meskipun gadis itu buta.Setelah makan malam, Jacob menyelinap pergi ke kamar Harumi. Jacob ingin memeluk kekasihnya sebelum dia pergi. Jantung Jacob terus berdebar, dia belum pernah merasa seperti ini cuma karena akan meninggalkan seseorang.Pintu kamar Harumi sudah tertutup, Jacob langsung masuk seperti kebiasannya, tanpa mengetuk dan tanpa permisi. Kamar Harumi terlihat sepi, tempat tidurnya juga masih rapi tapi Harumi tidak ada. Setelah melihat ke sekeliling, Jacob baru sadar bila pintu kamar mandi masih sedikit terbuka. Jacob melangkah pelan dengan hati-hati dan langsung terkejut. Jacob melihat Harumi sedang berdiri di depan cermin meja wastafel, persis seperti orang normal yang sedang bercermin."A
BAB 61 PERGI"Nona Harumi tidak ada di kamarnya!" Seorang pelayan yang bertugas mengantar sarapan melapor pada Lily. "Saya menemukan ini di atas meja.""Berikan padaku!" Lily langsung merampas ketas tersebut untuk dia baca di depan Brandon.Harumi meninggalkan selembar tulisan tangan berantakan yang memang sengaja dia tulis dengan mata terpejam. Gadis itu mengucapkan terima kasih pada seluruh kebaikan keluarga Lington. Harumi berpamitan pergi dan minta agar mereka tidak perlu cemas. Harumi berjanji akan baik-baik saja, dia hanya tidak bisa terus tinggal bersama mereka.Tanpa terasa air mata Lily langsung menetes."Bagaimana dia bisa pergi sendirian?" Lily menoleh Brandon."Aku akan menghubungi Dom."Saat itu juga Brandon langsung menelpon Dominic Rodriguez."Bagaimana Harumi bisa pergi?" Ternyata Dom juga terkejut.Artinya Harumi benar-benar pergi sendiri."Kupikir kau yang menjemputnya!""Mustahil!" Dom juga langsung panik. "Aku akan segera kesana!"Harumi tinggal sebatang kara, dia
BAB 62 JALALHampir lima tahun Jalal menuggu hukuman dari Serkan. Ternyata menunggu kematian yang tidak pasti jauh lebih menyiksa dari pada nasib Selir Kumaira dan putra-putranya yang mungkin telah berkumpul di neraka. Setiap kali para algojo datang ke sel, Jalal akan ketakutan sampai meringkuk gemetaran di sudut sel, berharap bisa sembunyi dari kematiannya yang dapat datang sewaktu-waktu.Ketika mendengar napi di sel lain yang berteriak untuk diseret keluar, maka Jalal baru akan sedikit melega. Artinya dia tidak akan mati hari itu. Setiap hari akan ada algojo yang datang ke sel, entah untuk sekedar memotong jari, lengan, atau bahkan kepala. Setiap hari pula Jalal selalu dicekam ketakutan mengerikan seperti itu."Pengecut!" ejek pria kulit hitam yang baru kemarin menempati sel di samping Jalal."Beraninya kau bicara seperti itu!" Jalal langsung melotot sambil berlagak gagah menunjuk dirinya sendiri. "Apa kau tidak tahu siapa aku?""Yang aku tahu setelah ini giliranmu, Tua Bangka!" Pr
BAB 63 MEMULAI HIDUP BARUSetelah akhir hidup Selir Kumaira dan putra-putranya yang mengerikan ternyata Tuan Jalal justru meninggal dengan cara yang sangat sepele. Bahkan Jalal meninggal setelah tertawa puas atas kemenangannya, mungkin itu adalah kemenangan Tuan Jalal satu-satunya yang dia dapatkan dalam seumur hidup setelah semua rencana jahatnya tidak pernah berhasil."Tuan Jalal baru saja meningal karena jatuh terpeleset di dalam selnya." Omar menyampaikan berita yang cukup mengejutkan semua orang di istana."Kepala sipir akan mengirim jasadnya keluar pulau pengasingan." Omar melanjutkan laporannya pada Yang Mulya Serkan."Bawa jasadnya ke istana!" Perintah Serkan."Baik Yang Mulya."Setelah begitu banyak kejahatan, kebencian, dan permusuhan, ternyata Serkan tetap mengijinkan Tuan Jalal untuk dimakamkan di komplek makam istana, berdampingan dengan Tuan Husain dan ayah mereka. Serkan tidak ingin mewariskan dendam kebencian pada anak-anaknya.Istri serta anak-anak Tuan Jalal menguca
BAB 64 TETAP AKAN TERTANGKAPHarumi jatuh tersungkur ke trotoar dengan pergelangan kaki nyeri luar biasa. Seorang wanita muda, cantik, keluar dari dalam mobil."Aku akan ganti rugi semuanya!"Saat itu kondisi Harumi masih tersungkur di trotoar, tidak segera ditolong untuk berdiri, dia cuma ditawari ganti rugi."Bantu dia jangan cuma berdiri!" tegur pejalan kaki yang buru-buru membantu Harumi."Bawa dia ke rumah sakit, aku yang akan menanggung semuanya dan ganti rugi!" Daisy malah memberi perintah. Gadis cantik itu tetap tidak mau menolong karena khawatir gaun mahalnya kan ikut kusut."Hai! kau pikir kau siapa?" Pejalan kaki lain yang ikut melihat kejadian itu ikut tidak terima."Aku harus buru-buru ke pesta!""Kau hampir membunuh orang masih mau berpesta!" Daisy terus di lawan."Panggil saja polisi, biar nona kaya ini tidak seenaknya!"Para pejalan kaki di depan pertokoan Princess Street iku mendukung dan mulai berkerumun."Sudah aku tidak apa-apa!" Harumi tidak mau ribut. "Aku masih
BAB 65 HADIAH MERAH MUDAWalaupun sudah pernah beberapa kali bertemu dengan Mrs. Lington pada acara di London, tapi memang baru kali ini Daisy Barker di ajak berkunjung ke rumah besar keluarga Lington yang berada di Scotland.Keluarga Lington menempati sebuah komplek kastil megah menakjubkan. Semua bagian dari komplek kastil bersejarah itu masih sangat terawat dengan baik, mulai dari kolam air mancur raksasa dan pagar-pagar tanamannya juga masih dipertahankan persis seperti berabad-abad silam.Lily menyambut kedatangan Jacob dan Daisy dengan pelukan hangat."Aku dengar kau mengalami kecelakan?" Lily menatap cemas pada gadis cantik yang dibawa putranya."Daisy tidak sengaja menabrak pesepeda di dekat trotoar." Jacob yang menjawab."Oh Tuhan, bagaiman dengan orang yang kau tabrak?" Lily tetap cemas mendengar ada korban."Dia hanya mengalami lecet ringan dan sudah dibawa ke rumah sakit." Kali ini Daisy sendiri yang menjelaskan. "Hanya sepedanya yang mengalami kerusakan.""Sudah aku ditin
BAB 66 PASANGAN HIDUPSudah dua tahun Jacob Lington mulai bekerja di perusahan keluarganya dan satu tahun ini dia menjabat CEO untuk perusahan Lington yang berpusat di New York. Jacob sengaja memilih berada di New York karena ingin jauh dari Scotland. Sejak anak-anak Jacob memang tidak pernah betah berada di rumah keluarganya, ditambah berbagai memory yang makin tidak ingin dia ingat lagi. Meski demikian Brandon dan Lily tetap berharap suatu saat putra mereka akan pulang.Sebagai pemimpin keluarga Lington, kelak Jacob memang harus tinggal di Scotland. Tapi anak muda itu masih terlalu sulit untuk dibujuk. Brandon tidak ingin memaksa putranya karena telah belajar dari pengalamannya sendiri yang pernah tumbuh dalam tekanan nama keluarga. Namun Lily tidak berhenti berharap, semoga nanti dengan kerelaannya sendiri Jacob akan pulang."Jack!" Henry meletakkan satu botol anggur merah tua ke depan meja sepupunya. "Temani aku minum!"Henry juga langsung ikut bergabung duduk. Jacob memutar botol
BAB 67 HARI LIBURDalam satu pekan Harumi akan mendapatkan dua kali hari libur dengan hari yang tidak pasti karena toko bungan masih harus buka di hari minggu. Hari Libur Harumi harus bergantian dengan Andreas. Kali ini kebetulan Harumi mendapatkan libur tepat di hari Minggu. Biasanya akan Harumi manfaatkan untuk jalan-jalan bersama Jacob si kucing."Lihat sekarang kau punya tempat spesial!" Harumi memasukkan kucingnya ke dalam keranjang sepeda yang sudah dia tambah alas empuk."Kita akan pergi ke taman!"Harumi mengayuh sepeda merah muda barunya untuk berkeliling taman kota, menikmati udara pagi dengan langit yang sedang cerah. Kucing Harumi juga terlihat meringkuk tenang di dalam keranjang depan sepedanya. Sesekali Harumi mengajak kucingnya berhenti untuk mengambil foto. Harumi juga paling suka memposting foto-foto cantik untuk berbagi indahnya dunia dari jendela matanya.Harumi memposting status foto kucing abu-abunya di dekat pagar tanaman merambat yang sedang berbunga kuning cera
BAB 193 BUKAN SIHIRSetelah Kai dan Mia pergi, Henry langsung bicara pada Livie."Teman Mia sangat aneh, aku curiga mentalnya tidak sehat!""Kulihat Tom sangat baik!" Livie malah membela Zontus. "Dia tidak minum alkohol, sangat disiplin menjaga Mia yang ceroboh dan kelihatannya Tom bukan tipe pemuda yang suka membual atau memamerkan kekayaan keluarganya!""Kenapa tidak sekalian kau sebutkan dia sangat tampan, sampai membuat para wanita tidak sadar dengan potensi psikopatnya!""Jangan berlebihan!" Livie menegur kecurigaan Henry."Akui saja, kau juga membela pemuda itu karena dia sangat tampan!"Livie langsung berhenti untuk menatap Henry."Sepertinya kau dan Kai hanya sedang cemburu!""Pemuda itu cuma ingin menguasai Mia, kenapa kau tidak bisa melihatnya!"******Mia pulang berdua dengan zontus, Lana tidak ikut mereka lagi karena Lana akan menginap di tempat Kai selama tiga malam. Seharusnya cukup melegakan bagi Mia, dia tidak harus mengurus keponakan nakal selama tiga hari. Tapi men
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T