BAB 66 PASANGAN HIDUPSudah dua tahun Jacob Lington mulai bekerja di perusahan keluarganya dan satu tahun ini dia menjabat CEO untuk perusahan Lington yang berpusat di New York. Jacob sengaja memilih berada di New York karena ingin jauh dari Scotland. Sejak anak-anak Jacob memang tidak pernah betah berada di rumah keluarganya, ditambah berbagai memory yang makin tidak ingin dia ingat lagi. Meski demikian Brandon dan Lily tetap berharap suatu saat putra mereka akan pulang.Sebagai pemimpin keluarga Lington, kelak Jacob memang harus tinggal di Scotland. Tapi anak muda itu masih terlalu sulit untuk dibujuk. Brandon tidak ingin memaksa putranya karena telah belajar dari pengalamannya sendiri yang pernah tumbuh dalam tekanan nama keluarga. Namun Lily tidak berhenti berharap, semoga nanti dengan kerelaannya sendiri Jacob akan pulang."Jack!" Henry meletakkan satu botol anggur merah tua ke depan meja sepupunya. "Temani aku minum!"Henry juga langsung ikut bergabung duduk. Jacob memutar botol
BAB 67 HARI LIBURDalam satu pekan Harumi akan mendapatkan dua kali hari libur dengan hari yang tidak pasti karena toko bungan masih harus buka di hari minggu. Hari Libur Harumi harus bergantian dengan Andreas. Kali ini kebetulan Harumi mendapatkan libur tepat di hari Minggu. Biasanya akan Harumi manfaatkan untuk jalan-jalan bersama Jacob si kucing."Lihat sekarang kau punya tempat spesial!" Harumi memasukkan kucingnya ke dalam keranjang sepeda yang sudah dia tambah alas empuk."Kita akan pergi ke taman!"Harumi mengayuh sepeda merah muda barunya untuk berkeliling taman kota, menikmati udara pagi dengan langit yang sedang cerah. Kucing Harumi juga terlihat meringkuk tenang di dalam keranjang depan sepedanya. Sesekali Harumi mengajak kucingnya berhenti untuk mengambil foto. Harumi juga paling suka memposting foto-foto cantik untuk berbagi indahnya dunia dari jendela matanya.Harumi memposting status foto kucing abu-abunya di dekat pagar tanaman merambat yang sedang berbunga kuning cera
BAB 68 BERLIBURAnelies masih beristirahat di kamar ditemani anak-anak ketika Serkan kembali datang dengan membawa hadiah dalam kotak di hiasi pita cantik."Apa ini?" Anelies penasaran."Buka saja." Serkan mempersilahkan."Ayo Mimi ...!" Pangeran Husain ikut mengintip tegang."Cepat Mimi ...!" Putri Seika sudah tidak sabar."Mimi ... mimi ...!" Pangeran Habibi bertepuk tangan seperti pemandu sorak.Anelies langsung membuka kotak hadiahnya dengan semangat ribut dari anak-anaknya yang ikut penasaran. Serkan memang sering memberi hadiah seperti itu, tidak heran jika Pangeran Husain juga suka menirukan kebiasaannya."Wah, ini cantik sekali!"Anelies mendapatkan hadiah syal rajut, cuma syal biasa pada umumnya, sesuatu yang terlihat sepele tapi pasti artinya lebih dari itu. Dengan cuaca yang cenderung hangat Anelies tidak akan membutuhkan syal."Apa kita akan berlibur?" Anelies langsung menebak dengan cerdas maksud suaminya.Serkan tersenyum. "Ya, kita dan anak-anak!"Pasti mereka akan perg
BAB 69 KABURJacob sedang memimpin rapat direksi ketika tiba-tiba Henry menelpon. Jacob mengabaikan dua kali panggilan karena masih harus fokus pada pembahasan rencana divisi pengembangan yang harus dia setujui.Henry terus menelpon sampai Jacob harus mematikan ponselnya yang menganggu. Kadang Henry memang menjengkelkan karena tidak pernah sadar untuk jadi pria bertanggung-jawab. Entah sejak kapan Jacob mulai menjadi orang yang sangat disiplin, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kaku pada aturannya sendiri. Padahal dulu Jacob juga tidak kalah nakal dari Henry.Tepat di jam istirahat siang, Jacob baru kembali menghidupkan ponselnya dan Henry lagi yang langsung menelpon."Kenapa denganmu?" Karena kesal, Jacob langsung melempar suara ketus."Ponselku tertinggal di apartemenmu!"Kebiasaan Henry memang seperti itu, selalu meninggalkan barang di mana-mana sama seperti hobinya meninggalkan wanita."Ibuku akan menelpon ke nomor tersebut!" Henry masih panik. "Dia akan tahu aku berada di aparte
BAB 70 KEJARHarumi baru selesai mengirim pesanan bunga ke rumah pelanggan di kawasan Princess Street, dia sudah bermaksud untuk pulang saat tiba-tiba dibuat syok melihat Jacob Lington sedang berada di jalanan gang yang hampir setiap hari Harumi lalui. Harumi bisa langsung mengenali putra keluarga Lington dengan sangat baik karena diam-diam masih sering mengikuti pemberitaan di media.Jantung Harumi berdebar hebat ketika balas di tatap dari jarak begitu dekat. Cuma satu hal yang langsung terpikir di kepala Harumi saat itu 'kabur!'Harumi segera berpaling dan berlari kembali ke dalam gang. Harumi melihat Jacob Lington mengejar. Dengan gerakan sangat lincah layaknya ninja wanita, Harumi langsung meloncati pagar batu yang tingginya hampir lima jengkal di atas kepalanya.Jacob yakin wanita yang sedang dia kejar juga baru berbelok, tapi bagaiman dia bisa tiba-tiba lenyap. Jacob kehilangan jejak di ujung gang satu arah karena arah yang lain buntu. Sore itu jalanan masih basah, agak licin set
BAB 71 SEMUA SYOKJacob syok luar biasa begitu menarik masker wanita yang menolongnya. Wajah yang telah sangat dia kenal. Setelah sekian tahun dan sulit untuk dilupakan."Ami!" seorang pemuda datang memanggil. "Aku mencarimu."Harumi menoleh pada Andreas."Ayo kita harus segera pulang!"Harumi juga langsung bangkit berdiri, menghampiri Andreas yang menyambut tangannya dengan genggaman erat dan mereka pergi bersama layaknya pasangan.Wanita itu benar-benar pergi, makin jauh hingga menghilang di ujung gang. Jacob masih belum bisa bergerak, otak, jantung, dan hatinya seolah juga ikut terhenti karena seharunya tidak begini. Namanya Ami, dia juga tidak buta.******'Ami' Jacob tetap tidak bisa berhenti memikirkan nama itu.Akibatnya Jacob tidak dapat memejamkan mata karena terus memikirkan sepenggal nama wanita yang dipanggil 'Ami'. Ami yang bisa melihat dengan baik dan tidak mengelai Jacob sama sekali.Karena tidak bisa tidur, Jacob kembali menghidupkan ponselnya. Dengan iseng Jacob men
BAB 72 JALAN BUNTU"Terimakasih untuk sepedanya." Harumi tersenyum mengucapkan terimakasih.Daisy terkejut mendengar gadis yang pernah dia tabrak di trotoar mengatakan tentang sepeda."Ya ...." Daisy Barker yang tadinya ingin melontarkan kata-kata kasar tiba-tiba ikut tersenyum ramah meski masih agak bingung."Sebenarnya tidak perlu kau ganti.""Oh, semoga kau suka sepeda penggantinya." Daisy mulai paham alur pembicaraan mereka, dia terus melanjutkan drama senyumnya yang ramah untuk mengorek informasi."Harganya juga terlalu mahal." Harumi masih merasa berlebihan."Tidak masalah." Daisy tersenyum lagi. "Aku sudah berjanji untuk menganti semua kerugianmu."Sebenarnya Daisy tidak tahu jika Brandon telah membeli sepeda mahal untuk wanita yang pernah dia tabrak. Parahnya sekarang Jacob Lington juga sedang coba mendekati wanita miskin dengan tiba-tiba rajin membeli bunga."Semoga kau suka sepedanya."Daisy Barker benar-benar brilian dalam menangani situasi. Harumi percaya gadis kaya itu ya
BAB 73 KUCINGKetika kembali ke kamar hotel, Jacob terkejut melihat Daisy sudah menunggunya duduk di ujung ranjang dengan pakaian seksi. Sebenarnya ini bukan kali pertama Daisy membuat kejutan macam itu dengan tiba-tiba menyusul ke kamar hotel. Biasanya Jacob juga akan langsung membalas dengan ciuman hangat."Apa aku mengejutkanmu, Sayang?" Daisy Barker tetap menyambut kekasihnya dengan senyum manis seolah sedang tidak ada maslah.Jacob masih belum bergerak, karena dia sama sekali sedang tidak berharap untuk disusul oleh siapapun. Sementara Daisy juga masih menunggu untuk di dekati, sekedar dipeluk atau di kecup, tapi kali ini tidak sama sekali. Wajar jika Daisy semakin curiga Jacob telah berselingkuh."Kau dari mana saja?""Membeli kucing." Jacob tidak berbohong dia menunjukkan keranjang kucing yang dia tenteng dengan tangan kanan."Oh, itu benar-benar kucing?" Daisy dibuat heran. "Kau juga membeli bunga, sekarang membeli kucing!""Untuk ibuku." Jacob masih sangat tenang dengan keboho
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija