BAB 74 KEMARAHAN JACOB LINGTON.Jacob keluar dari kamar mandi, melihat ponselnya masih tergeletak di meja nakas. Jacob tidak menaruh curiga sama sekali jika Daisy sudah membuka ponsel tersebut untuk mengintai jejak percakapan pesannya.Jacob belum berpakaian ketika buru-buru membuka status pesan.Belakangan ini Jacob semakin tidak bisa ketinggalan untuk melihat status pemilik sepeda merah muda. Rasanya, aneh agak menggelikan, tapi sepertinya Jacob memang sudah ketagihan. Padahal sampai detik ini Jacob belum pernah bertemu atau sekedar melihat wajah gadis yang telah dia beri hadiah sepeda. Mungkin seperti ini rasanya menyukai seseorang yang tidak bisa dia lihat. Sebuah pikiran tiba-tiba ikut terlintas dalam kepala Jacob Lington, dia teringat Harumi Nakata. .Tanpa sadar Jacob ikut melihat keluar jendela, jantungnya berdenyut hebat seperti nyaris terlepas. Jendela kamar Harumi terbuka kembali setelah sekian lama tidak ada yang berani menjamah kamar tersebut. Jacob segera berpakaian dan
BAB 75 PEMILIK SEPEDA MERAH MUDA.Ternyata beberapa hari ini Jacob juga mengutus anak buahnya untuk mencari tahu tempat tinggal gadis bernama Ami. Sebenarnya sore itu Jacob sudah mau pergi ke toko bunga untuk bertemu dengan pemilik sepeda merah muda, tapi tiba-tiba anak buahnya memberi kabar jika mereka telah menemukan rumah Ami."Aku sendiri yang akan ke sana!"Jacob melesat pergi dengan jantung berdebar hebat, dia tidak tahu jika saat itu Harumi juga sedang pulang buru-buru karena ingin segera kabur dari Edinburgh.Jacob yang sudah hampir setengah jam menunggu langsung menyergap Harumi yang baru masuk dari pintu depan. Tubuh Harumi tidak dapat berkutik karena langsung ditunggangi dengan posisi tertelungkup dan tangan dijerat ke belakang. Posisi mereka persis dengan kali pertama bertemu di pusat laboratorium keluarga lington, Jacob dapat mengunci tubuh Harumi dengan sangat cekatan."Beraninya kau kabur dariku!"Jacob juga berdesis marah.Karena Harumi tidak lekas bersuara, Jacob lang
BAB 76 TINGGAL BERSAMAHusain cuma menatap elang hitam yang terbang berputar-putar panik itu kemudian diam-diam memberi isyarat dengan jari telunjuk kecilnya di depan mulut agar diam."Hust ...!"Seketika elang besar tersebut langsung diam, menurut dengan patuh."Siapa pemiliknya?" Serkan menanyakan pemilik Elang hitam."Tim penyelamat menemukanya terluka di gurun.""Masih liar?""Ya, Yang Mulya.""Boleh aku memilikinya?""Oh, tentu Yang Mulya."******Jacob Lington benar-benar tidak mau pergi dari tempat tinggal Harumi, keras kepala tidak bisa ditentang."Apa kau mau tea?" Harumi coba menawarkan minuman agar Jacob berhenti terus menatapnya.Meski Jacob tidak menjawab apa-apa, Harumi tetap pergi untuk membuat teh panas, lebih baik dia menyibukkan diri di dapur dari pada duduk berhadapan dengan Jacob Lington yang tetap tidak mau pulang. Walaupun mereka pernah dekat, setelah sekian lama ternyata rasanya jadi sangat canggung."Cuacanya sedang dingin."Harumi kembali dengan membawa dua ca
BAB 77 JACOB LINGTON"Siapa yang mengantarmu?" Andreas bertanya pada Harumi.Harumi harus berbohong, tidak boleh ada yang tahu jika dia sedang bersama putra keluarga Lington."Dia sepupuku, baru pertamakali ke Edinburgh, dia ingin berkeliling dengan sepeda."Andreas langsung percaya karena selama ini Harumi memang tidak pernah terlihat dekat dengan teman laki-laki."Sepertinya sepedamu kekecilan.""Biarkan saja." Harumi pura-pura tidak perduli. Jacob Lington memakai topi dan masker hitam plus hoodie, memang tidak ada yang akan mengenalinya. Tapi sebenarnya Harumi tetap cemas membiarkan Jacob bersepeda di sekitar kota.Jacob mengayun sepeda Harumi dengan santai, mengabaikan pandangan aneh dari orang-orang yang lalu lalang di sepanjang trotoar pertokoan. Jacob Lington berbadan tinggi besar sangat maskulin, benar-benar tidak cocok dengan sepeda Haruni yang kekecilan. Kaki Jacob juga terlihat kepanjangan saat digunakan untuk mengayuh pedal, belum lagi warnanya yang merah muda cerah. Pa
BAB 78 BERSAMA KEMBALIJacob sudah berdiri telanjang di bawah shower, membasahi sekujur tubuhnya sambil menunggu Harumi mendekat."Ayo, Ami ...!" Jacob memanggil sekali lagi agar dia segera bergabung.Karena Harumi tetap tidak bergerak, akhirnya Jacob sendiri yang datang dengan tubuh telanjang basah untuk langsung mengangkut wanitanya."Jack!" Harumi memekik terkejut."Meowww...!" Tapi malah kucingnya yang menyahut."Aku bisa berjalan sendiri!" Harumi meronta untuk diturunkan."Kau terlalu lama!""Tunggu sebentar!""Apa kau tidak takut jadi keriput dan tidak enak lagi?"Benar-benar pembicaraan yang tidak beradab. Jacob juga bukan tipe penyabar dia langsung buru-buru melepas pakaian Harumi sampai habis tak bersisa. Harumi tidak berani protes untuk ditelanjangi karena Jacob sendiri sudah telanjang dan mencuat kaku. Sungguh kepala Harumi mendadak pening, tiba-tiba dia takut untuk menghadapi kenyataan.Tubuh Harumi terlihat mungil untuk ukuran Jacob yang tingginya hampir dua meter. Mereka
BAB 79 MATA-MATAKucing Harumi lari ke bawah kolong ranjang, tidak mau keluar lagi gara-gara dihantam bantal oleh Jacob."Pus ... pus ... ayo kemari!" Harumi coba memanggil. "Pus ... pus ...!" Tapi kucing jantan gendut itu tetap tida mau mendekat."Kau membuatnya takut." Harumi menoleh Jacob."Mustahil!" Jacob ikut mengintip ke bawah kolong ranjang. "Kucingmu saja yang ribut dan suka ngambek.""Pus ... pus ...!"Harumi memanggil lagi tapi kucingnya malah makin mundur ke sudut. "Dia benar-benar takut denganmu.""Ayo keluar kucing manja!" Jacob langsung mengancam. "Atau akan kubongkar ranjangnya dan kau akan kubuang!"Jacob jelas bukan penyabar tapi Harumi tetap berusaha memanggil dengan tenang."Jack, ayo kemari ...."Begitu Harumi menyebut nama 'Jack' kucing jantan pencemburu itu langsung balas bersuara."Meowww....""Tunggu! siapa namanya?" Jacob langsung mengehentikan.Harumi juga langsung diam, takut untuk memanggil kucingnya."Ayo, panggil lagi!" Jacob menunggu utuk menantang Haru
BAB 80 AKAN DIBAWA PULANGLily dan Brandon datang ke Hampton untuk menghadiri acara amal oleh perusahan keluarga Edington. Di sana Lily bertemu dengan Geby dan Lizie. Sudah lama Lily tidak bertemu Lizie, mereka langsung terlibat obrolan menyenangkan mengenai anak-anak. Terakhir mereka bertemu pada pesta pernikahan putra Lizie sekitar dua taun yang lalu."Apa sekarang Sky menetap di Tokyo?""Ya, istrinya sedang hamil muda, belum bisa dibawa dalam penerbangan."Lizie menjelaskan kenapa putranya tidak bisa hadir."Apa Jacob tidak datang?" Lizie yang bertanya sambil melihat ke sekeliling karena seharusnya pemuda tampan itu akan sangat mencolok dengan tinggi badannya yang paling menjulang."Jacob sedang berada di Scotland.""Oh, aku ikut senggang mendengar putra kalian mulai betah berada di Scotland." Lizie juga tahu jika Jacob Lington bakal menjadi pemimpin keluarga Lington.Lily tidak sepenuhnya jujur, tidak juga sepenuhnya bohong karena dia tahu Jacob memang masih berada di Edinburgh tap
BAB 81 HARI YANG INDAHDi luar gerimis kembali turun setelah semalam sudah diguyur hujan deras. Suhu udara pagi yang turun drastis membuat malas bergerak. Harumi sudah bangun lebih dulu ketika Jacob baru menggeliat bangun dari posisi tertelungkup tanpa pakaian. Begitu membuka mata dan menggaruk rambut lebatnya yang berantakan, Jacob langsung meraih ponselnya di atas meja. Diam-diam Jacob masih suka mengikuti postingan status pesan milik Harumi. Jacob juga sengaja tetap tidak memberi tahu Harumi mengenai sepeda merah muda dan obrolan pesan mereka. Pagi ini Harumi memasang foto cangkir kosong bekas coklat panas yang tadi malam mereka habiskan berdua setelah lelah bercinta. Mereka bukan cuma berbagi cangkir, berbagi ranjang, dan berbagai sabun mandi, mereka juga bergi banyak rasa nikmat siang dan malam.Jacob memberi reaksi 'love' pada foto cangkir milik Harumi kemudian mengirim komentar.[Apa kau masih singgel?]Karena pesannya belum juga dibaca, Jacob segera bangkit dari tempat tidur
BAB 253 HARUS SEGERA DISELESAIKANZontus akan mengabulkan permintaan Mia sebagai hadiah ulang tahun. Zontus akan membebaskan Theo dari darah lycan. Zontus sudah setuju dan dia tidak mungkin mengingkari janjinya.Mia langsung bersemangat. Setelah bicara dengan Zontus, Mia langsung pergi menemui Gerald."Kita harus segera menemukan Theo!"Mia bicara di hadapan Gerald yang sedang duduk di perpustakaan bersama Emillie."Zontus sudah berjanji akan membebaskan Theo dari darah lycan asal kita membawa Theo ke hadapannya!"Gerald dan Emillie cukup terkejut mendengar Zontus mau membantu mereka."Kau serius?" Emillie bertanya dengan nada ragu. "Zontus bisa membersihkan darah lycan di tubuh Theo, atau Zontus malah akan melenyapkan nyawa Theo?"Emillie ragu jika mahluk seperti Zontus tidak mendendam pada pemuda yang juga suka mendekati wanitanya."Zontus tidak mungkin ingkar dengan janji serta ucapannya!" Mia sangat yakin. "Aku sangat mengenal Zontus!"Emillie menoleh Gerald untuk menunggu tanggap
BAB 252 MALAM TAHUN BARU BERSAMADari tepi hutan Helena melihat keluarga Jared dan Mara yang sedang berkumpul di meja makan malam. Semua anak-anak sedang berkumpul, Helena melihat mereka semua dengan dada ikut menghangat. Mara juga telah memaafkan Helena dengan kemurahan hatinya yang luar biasa.Mara dan Helena sama-sama seorang ibu, pasti mereka juga ingin yang terbaik bagi putri mereka. Helena telah memberitahu Mara jika suatu saat Zontus pasti akan kembali untuk menjemput Mia. Tidak ada yang dapat menghentikan Zontus, karena ratu negeri Utara memang hanya terlahir kembali untuk rajanya. Mara cuma minta pada Helena agar diberi waktu bersama Mia sebelum nanti Zontus mengambilnya.*******Ketika melihat Zontus datang, Mara langsung menjatuhkan semua gelas kristal yang sedang dia bawa. Mara sudah tahu Zontus akan datang menjemput Mia tapi dia tidak menduga akan secepat ini. Mara tidak tahu jika tujuan Zontus adalah Pangeran Husain. Sepanjang makan malam itu Mara terus diliputi rasa tak
BAB 251 BERKUMPULJulie memandikan anjing hitam yang dia bawa pulang dari pemakaman dengan mengunakan air dari selang di halaman."Ayo berputar lagi!" Julie memberi perintah. "Biar kubersihkan kaki kirimu!"Theo terus berputar patuh mengikuti perintah Julie yang sedang menggosok bulunya dengan busa sabun mandinya yang harum."Ingat nanti malam adalah malam tahun baru, kau harus bersih!"Julie juga terus mengajak Theo bicara. "Bibiku baru meninggal dua bulan lalu, sekarang aku juga sendirian."Theo bersuara lirih sambil menggosokkan hidung ke lengan Julie."Terima kasih." Ternyata Julie paham dengan maksud anjing hitam itu untuk bersimpati.Sebenarnya Julie juga tidak memiliki teman bercerita. Selama ini Julie hanya sibuk bekerja dan mengurus bibinya yang sakit-sakitan."Aku keringkan bulumu dulu baru kau bisa makan."Julie buru-buru masuk ke dalam rumah untuk mengambil handuk dan pengering rambut."Ayo kemari!" Julie memanggil dari teras.Theo segera berlari mendekat utuk dikering
BAB 250 MENJADI ANJINGMenjelang malam akhir tahun, hujan terus turun seolah tanpa jeda, begitu pagi agak cerah Julie buru-buru pergi keluar dengan pikup tuanya. Hari masih pagi, Julie berniat pergi mengunjungi makam kedua orang tuanya sebelum malam pergantian tahun.Ketika sampai di pemakaman, Julie terkejut melihat seekor anjing jenis serigala berbulu hitam legam sedang meringkuk di samping makam ayahnya. Sepertinya anjing kurus itu sudah berada di sana sejak hujan semalam, bulunya terlihat kotor kumal oleh percikan tanah lumpur basah."Hai apa kau lapar?"Julie bertanya pada anjing kurus yang terlihat lemah dengan perut cekung."Kau tidur dan kehujanan di sini?"Kebetulan Julie sedang membawa roti isi sisa sarapannya yang belum habis untuk dia ulurkan. Theo yang sudah sangat lapar langsung mengigit roti isi daging asap yang terasa sangat lezat luar biasa setelah beberapa hari tanpa makan. Theo makan dengan lahap dari tangan Julie yang juga sama sekali tidak merasa jijik atau takut
BAB 249"Apa Theo tidak ikut?" Mara baru ingat untuk menanyakan Theo karena Mia cuma datang sendirian."Theo sedang sibuk Mom." Mia terpaksa berbohong."Padahal kemarin dia berjanji akan ikut." Mara nampak kecewa.Seharusnya Mia memang pulang bersama Theo. Tapi sepertinya Theo sedang ingin balas tidak datang. Akhirnya Mia pulang sendiri."Anak muda itu sudah sangat baik, dia selalu menjagamu." Mara terus mengagumi Theo.Sampai di sini, ternyata Mia juga baru sadar jika tidak mudah untuk menjaga persahabatan dan asmara. Kadang harus ada yang mengalah atau lebih dipilih, meskipun sama-sama tidak ada yang buruk."Theo adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki."Mia mempertegas kata 'sahabat' untuk Theo, meski untuk sekarang Mia juga belum bisa menyebut nama Zontus. Zontus masih pergi, Mia belum bisa memberitahu siapapun bila Zontus masih hidup. Zontus sedang menyelesaikan semua urusannya dan tidak ingin kembali diganggu. Yang pasti Zontus juga sedang berjuang keras untuk mereka sem
BAB 248 SEORANG IBUMia berjanji akan memberikan kesempatan pada Helena untuk menjadi ibu yang baik, asal dia mau menemui Mara dan mengakui semua kesalahannya dengan jujur.Di sore hari yang dingin awal musim beku, Helena kembali datang ke tanah peternakan untuk bertemu Mara Clark. Kali ini Helena dan Mara sedang berdiri berhadapan di depan daun pintu yang baru terbuka."Aku ingin bicara denganmu."Helena merasa telah melakukan banyak kejahatan pada Mara Clark. Sekarang Helena harus mengakui dengan jujur dan meminta maaf meskipun mungkin Mara tetap tidak akan memaafkan."Hanya di antara kita berdua dan aku berjanji tidak akan menghapus ingatanmu."Sebenarnya Helena pernah beberapa kali menculik Mara Clark dan menghapus ingatannya mengunakan sihir."Apa kau Helena?" Mara bertanya dengan tubuh masih berdiri kaku karena terkejut."Ya." Helena mengangguk dengan senyum.Dalam pandangan Mara, Helena benar-benar sangat cantik dengan rambut merah seperti milik Anelies dan terlihat masih sanga
BAB 247 DIMAAFKANMia adalah putri yang telah lama sangat Helena nantikan kehadirannya di tengah rasa kesepian. Helena rela melakukan banyak dosa keji demi bisa memiliki seorang anak. Tapi Helena tetap bernasib malang, bayi perempuannya menolak untuk dia lahirkan. Mungkin Mia memang tidak mau lahir dari ibu penyihir dengan darah immortal terkutuk."Kau akan pergi kemana?" Tiba-tiba Mia bertanya. "Kau tidak punya keluarga lagi selain kami, Ibu."Napas Helena langsung seperti tersendat dan jantungnya berdebar kencang karena mendengar dirinya baru disebut 'ibu' oleh Mia. Tubuh Helena gemetar, air mata haru meluncur deras tak tertahan. Setelah sekian lama Helena hanya bisa melihat Mia dari kejauhan, memperhatikan gadis itu dari balik semak dan rimbun pepohonan, kali ini Mia benar-benar sedang berdiri menatapnya tanpa rasa marah atau jijik."Apa aku boleh memelukmu?"Bahkan Helena harus bertanya hanya untuk memeluk putri yang telah dia kandung selama dua puluh lima tahun. Mia masih berdi
BAB 246Di luar gerimis kembali turun, atmosfer pagi terus meredup setelah matahari juga kembali tertutup awan. Udara lembab seolah enggan bergerak, menghambat segala aktifitas dengan dingin menusuk tulang."Zontus...." Mia menggeliat dalam pelukan lengan besar yang ingin terus mendekapnya."Oh ..." Mia berpaling ke kanan dengan sisa napas tersengal. "Ah...!" bibirnya langsung kembali tertangkap.Suara decak basah dan desakan napas maskulin memburu bercampur dalam keributan intim yang meningkat panas di atas ranjang. Zontus terus melumat kasar tapi tetap belum juga terpuaskan. Setiap kali Mia berusaha luput berpaling, Zontus akan segera menangkapnya lagi dengan lebih keras, mencekal rahang lembutnya agar diam untuk di desak dan dihisap.Mia menyukai rasa bibir Zontus yang maskulin kasar, tapi juga sangat lembut membuai. Entah bagaimana, padahal mereka cuma sekedar berciuman tapi rasanya nyawa Mia siap untuk ikut dia berikan. Tubuh Mia merinding gemetar, Zontus sangat besar dan kuat, s
BAB 245 DIBEBASKANZontus melompat ke dalam kawah magma yang sedang bergolak. Zontus sudah tahu jika tubuhnya tidak akan hancur, karena darah Zontus bisa lebih panas dari magma dari prut bumi. Zontus telah menelan darah paling murni dari raja negeri Utara yang bisa membakar lebih panas dari api neraka. Jenis sihir apapun tidak akan dapat lagi menyentuh tubuh Zontus.Begitu masuk ke dalam sumur magma, Zontus langsung berenang, menyelam sampai dalam hingga dia menemukan jasad elang api. Tubuh elang raksasa itu masih utuh di dasar dapur magma. Zontus segera mencabut pedang perak dari punggungnya dan seketika luapan magma ikut bergolak dan bergemuruh."Aku adalah rajamu!" Zontus siap menebaskan pedang perak besarnya. "Hanya aku yang bisa membangkitkan mu atau meleburkan tubuhmu hingga lenyap!"Suara gemuruh dan letupan magma mulai meluap sampai ke puncak gunung."Aku akan membangkitkan mu dan membebaskan mu dari segala belenggu, tapi kau hanya boleh patuh padaku!"Zontus mengayunkan pedan