Home / Romansa / ME AND PRINCE / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of ME AND PRINCE: Chapter 91 - Chapter 100

801 Chapters

BAB 91 DIABAIKAN

Rasanya Anelies tidak ingin hari-harinya cepat berlalu. Hubungannya dengan Pangeran Serkan sedang sangat baik dan tenang. Anelies belum ingin kembali ke istana Zubair, kembali dihadapkan dengan Putri Kalifa dan ibu Pangeran Serkan yang selalu ingin menjauhkan Anelies dari putranya.Anelies tidak mau berpisah dari Pangeran Serkan dia tidak akan sanggup lagi. Tapi waktu mereka tinggal dua hari lagi untuk menikmati surga dunia yang masih seperti mimpi.Sebenarnya sangat wajar jika Anelies yang cenderung jadi ketergantungan pada Pangeran Serka. Anelies baru berumur delapan belas tahun, masih sangat muda, polos dan pria itu sudah membuat jejak begitu dalam padanya.Anelies duduk di lantai teras, memainkan pasir dengan kaki telanjangnya sambil sesekali memperhatikan Pangeran Serkan yang duduk di kursi. Sejak pagi pria itu terlihat sibuk bicara di telpon dengan Omar. Anelies cuma ikut menyimak tanpa berani berkomentar."Kami tetap belum bisa melacak keberadaan Karen." Omar kembali membawa b
Read more

BAB 92 BERBAGAI KEJUTAN

"Aku mencintaimu Pangeran Serkan ..."Anelies terus merengek dan Serkan langsung menghantamkan pinggulnya dengan lebih kencang. Anelies kembali tersengal-sengal, bergoncang-goncang seperti sedang disiksa, tapi rintihannya manis.Serkan sedang tidak stabil, menyetubuhi wanita sebagai pelampiasan sebenarnya bukan tindakan bijak, tapi ulah Anelies sendiri yang membuat Serkan hilang kesabaran. Serkan sudah tiga kali meledak di dalam tubuh wanitanya tapi kemarahannya belum juga mereda. Terakhir Serkan menghempaskan tubuhnya dengan jantung berdentam-dentam dan rongga dada masih seperti terbakar. Serkan harus berhenti karena tidak ingin terus lepas kendali dan berujung melukai Anelies yang masih sangat muda untuk mengimbangi kebutuhannya."Apa yang kau lakukan?" Serkan terkejut melihat Anelies belum tidur dan malah merangkak naik ke atas tubuhnya."Oh ...." Serkan langsung mengeram, Anelies kembali membangunkannya dengan kuluman. Bibir gadis muda itu sangat lembut hangat dan semakin pintar me
Read more

BAB 93 KEMBALI KE ISTANA ZUBAIR

Anelies memandangi foto dirinya dan George dengan perasaan haru bercampur kepedihan yang sulit untuk dia ungkapkan karena pria rupawan itu sekarang sudah tidak ada. Anelies tetap memiliki cinta untuk George."Dia satu-satunya keluargaku, cuma selembar foto ini yang aku miliki untuk mengenangnya.""Kami juga keluargamu." Christina kembali menawarkan pelukan. "Kami akan merindukanmu.""Pasti aku akan kembali ke sini untuk melihat bayi kalian." Anelies terus berjaji."Sampaikan lagi rasa terimakasihku pada sumimu."Aneleis hanya mengangguk."Tuan Muda sudah menunggu Anda." Seorang pengawal datang menghampiri Anelies yang masih berpamitan dengan kedua sahabatnya."Ya."Anelies memeluk Christinasekali lagi kemudian berjalan mengikuti pengawal yang menjemputnya.Pangeran serkan terlihat sedang duduk di beranda teras baru selesai bicara dengan Omar yang langsung permisi begitu melihat Anelies datang."Kau harus sarapan dulu."Pangeran Serkan menunggunya untuk sarapan. Aneleis segera ikut dudu
Read more

BAB 94 PERGI KE LONDON

"Aku akan kembali sebelum penobatanku."Penobatan Pangeran Serkan tinggal satu minggu lagi dia harus menyelesaikan semua penandatangan kontrak kerjasamanya dengan Brandon Lington dan Loghan Global."Cukup jaga kesehatanmu, aku sudah mempersiapkan semuanya." Kali ini Serkan menyentuh perut Anelies. "Aku hanya ingin kau segera hamil."Pangeran Serkan harus bisa memiliki keturunan di tahun pertama karena itu dia hanya punya waktu tiga bulan untuk membuat Anelies hamil setelah penobatannya."Aku berjanji tidak akan membuat masalah!" Anelies mengangkat tangannya untuk bersumpah. "Aku akan selalu berada di timmu, Pangeran Serkan!"Tidak tahu kenapa semangat Anelies yang menggebu-gebu tiba-tiba membuat dada Serkan jadi menggetarkan tawa."Ya, kau memang harus selalu berada di dalam timku!" Serkan menarik tangan Anelies yang masih terangkat untuk dia cium.Hubungannya dengan Pangeran Serkan belakangan ini benar-benar membuat Anelies sangat bahagia hingga dia lupa dengan semua ketakutannya. A
Read more

BAB 95 TIDAK MAU KALAH

Syarfi pikir dirinya sudah benar-benar akan mati, kuda yang dia tunggangi bukan cuma gila tapi juga sanggup berlari seperti peluru sampai para pengawal yang mengejarnya semakin tertinggal jauh. Syarfi kembali menjerit ketika kuda jantan itu akan membawanya melompati anak sungai. Sudah pasti Syarfi akan terlontar jatuh seandainya saja Pangeran Serkan telat satu detik saja untuk menyambar tubuhnya.Syarfi belum berani membuka mata ketika merasakan lengan kokoh menjerat pinggangnya dengan rasa sesak dan sepertinya dia pingsan setelah itu.*****Cuma berselang beberapa jam aksi penyelamatan pangeran Serkan terhadap asistennya segera menjadi pemberitaan viral di berbagai media. Pangeran Serkan yang nekat membahayakan dirinya sediri dan hampir ikut celaka mendapatkan banyak pujian dan tentu saja langsung berhembus rumor mengenai hubungannya dengan sang asisten.Selama ini Pangeran Serkan memang tidak pernah mengekspos hubungannya dengan wanita manapun, karena itu isu kedekatannya dengan sang
Read more

BAB 96 PANIK

"Sarah! tolong aku!""Siapa saja tolong! pintunya terkunci!" tangan Anelies mulai lemas untuk menggedor pintu dan berteriak.Napas Anelies semakin sesak terbatuk batuk sementara matanya pedih. Anelies yakin jika ada yang sengaja mengunci pintunya dari luar dan entah Sarah pergi ke mana sampai tidak mendengar teriakannya. Anelies sudah nyaris pingsan tidak bisa berteriak lagi hingga berpikir mungkin dirinya akan mati ketika tiba-tiba sebuah lemari di sudut ruang spa tersebut diterjang dari luar.Anelies sudah bersimpuh di lantai, terkejut melihat sosok Bagheera yang sedang mengeram di antara kabut pekat. Singa jantan itu menyeramkan tapi tiba-tiba Anelies tidak keberatan untuk dijilat dan di cium mengunakan kumisnya.Bagheera terus mengeram seperti menyuruh Anelies untuk segera bangkit. Anelies mengangguk sambil menatap mata singa jantan itu kemudian ikut keluar mengikutinya. Anelies keluar hanya dengan memakai handuk lembab kotor dengan bekas minyak aroma terapi yang tadi digunakan Sar
Read more

BAB 97 PANGERAN SERKAN KEMBALI

Malam sudah larut ketika Serkan tiba. Anelies sedang tidur di kamarnya ditemani oleh Bagheera yang meringkuk di samping ranjang, Bagheera sama sekali tidak mau meninggalkan Anelies sejak kejadian tadi pagi. Pemandangan yang agak aneh jika mengingat sebenci apa Anelies pada kucing besar berkumis itu sebenarnya. Tapi Serkan tetap sangat lega setelah bisa melihat sendiri wanitanya yang masih utuh. Benar-benar mengerikan jika mengingat Anelies sedang berada di dalam bilik spa yang terbakar, jika gadis itu sampai celaka rasanya bakal bisa menghisap nyawanya Serkan untuk ikut serta.Anelies masih tertidur pulas setelah tadi kembali mendapatkan obat penenang dari rasa panik. Serkan mendekati wanitanya pelan-pelan mengecup dahinya yang lembut dan membelai pipinya yang hangat kemerahan seperti ceri berlapis satin, benar-benar sangat cantik. Alis tebal Anelies terlihat teduh ketika tidur dalam lelap, bibirnya rapat, cuma berkedut pelan ketika Serkan menyentuhnya dengan belaian bibirnya. Serkan
Read more

BAB 98 DIADILI

"Apa Anda sudah merasa lebih baik Nona Syarfi?" tanya dokter yang kembali memeriksa Syarfi pagi ini."Aku masih pusing untuk bangun." Syarfi berpura-pura memijit keningnya sendiri yang seolah nyeri. "Sepertinya aku perlu beristirahat beberapa hari lagi."Dokter wanita itu mengarahkan senter kecil ke pupil mata Syarfi untuk melihat apa pasien mengalami dehidrasi."Seharusnya akan segera membaik, mungkin Anda hanya masih mengalami trauma. Nanti akan kami jadwalkan kunjungan psikiater.""Sepertinya aku juga mual." Tiba-tiba Syarfi berpura-pura ingin muntah.Syarfi benar-benar sedang pandai berakting demi melanjutkan dramanya yang belum ingin buru-buru pulang. Syarfi terus berpura-pura ingin muntah untuk mengundang simpati dokter dan perawat yang menanganinya karena apapun sedang bisa menjadi gosip hangat."Apa Anda ingin minum?" Kedua perawat yang menangani Syarfi ikut panik."Tolong panggilkan pengawal Pangeran Serkan!""Maaf Nona, sudah tidak ada pengawal.""Mereka berjaga di luar!" Sy
Read more

BAB 99 BENAR-BENAR TERJADI

"Aku masih bisa berjalan, Pangeran Serkan.""Lututmu terluka."Anelies tetap Serkan bopong keluar untuk dia bawa kembali ke kamar mereka. Semua orang ikut menyaksikan tindakan Pangeran Serkan, bukan cuma orang-orang yang ada di aula, tapi juga para pelayan di istana Zubair.Yang Mulya Seika masih tidak menyangka jika rencananya untuk menyingkirkan Anelies justru berbalik menyerangnya sendiri. Putri Kalfa juga masih tidak berani bergerak, dia syok dengan pembelaan Pangeran Serkan yang bisa begitu lantang hingga berani menentang ibunya."Mereka menangkap Bagheera." Anelies segera ingat dengan Bagheera yang tadi mereka jerat lehernya dan diseret."Dia akan segera di keluarkan." Serkan bicara sambil mengecup dahi Anelies.Anelies Serkan letakkan pelan-pelan di atas ranjang, dia beri beberapa tumpuk bantal untuk bersandar, kemudian menyingsingkan gaun panjang Anelies"Biar kuperiksa kakimu."Serkan segera melihat goresan luka di kedua lutut Anelies yang kemerahan, dia segera mengambil hand
Read more

BAB 100 DUKA

Ada tiga tiang panji bendera di halaman istana Zubair, masing-masing adalah milik Tuan Husain, Pangeran Rasyid dan Pangeran Serkan yang merupakan garis suksesi keturunan langsung untuk tahta berikutnya. Bendera itu akan diganti setiap tahun tepat pada hari ulang tahun masing-masing, tidak akan diturunkan di lain hari kecuali pemiliknya meninggal.Terompet istana ditiup nyaring untuk memberi tahu semua orang jika ada anggota keluarga kerajan yang meninggal. Trompet tersebut juga merupakan trompet pusaka yang pada masa lampau digunakan oleh para leluhur mereka untuk memimpin pertempuran.Seluruh istana Zubair seketika gempar. Pangeran mereka yang telah koma selama dua puluh tahun telah meninggal. Acara penobatan untuk Pangeran Serkan juga harus kembali di tunda sampai nanti masa berkabung usai.*****Anelies sudah tidak sanggup ketika menyaksikan Pangeran Serkan terus menciumi kakaknya yang baru dibersihkan dari berbagai alat penopang kehidupan yang telah selama dua puluh tahun dia pakai
Read more
PREV
1
...
89101112
...
81
DMCA.com Protection Status