YUK VOTE YA
"Aku masih bisa berjalan, Pangeran Serkan.""Lututmu terluka."Anelies tetap Serkan bopong keluar untuk dia bawa kembali ke kamar mereka. Semua orang ikut menyaksikan tindakan Pangeran Serkan, bukan cuma orang-orang yang ada di aula, tapi juga para pelayan di istana Zubair.Yang Mulya Seika masih tidak menyangka jika rencananya untuk menyingkirkan Anelies justru berbalik menyerangnya sendiri. Putri Kalfa juga masih tidak berani bergerak, dia syok dengan pembelaan Pangeran Serkan yang bisa begitu lantang hingga berani menentang ibunya."Mereka menangkap Bagheera." Anelies segera ingat dengan Bagheera yang tadi mereka jerat lehernya dan diseret."Dia akan segera di keluarkan." Serkan bicara sambil mengecup dahi Anelies.Anelies Serkan letakkan pelan-pelan di atas ranjang, dia beri beberapa tumpuk bantal untuk bersandar, kemudian menyingsingkan gaun panjang Anelies"Biar kuperiksa kakimu."Serkan segera melihat goresan luka di kedua lutut Anelies yang kemerahan, dia segera mengambil hand
Ada tiga tiang panji bendera di halaman istana Zubair, masing-masing adalah milik Tuan Husain, Pangeran Rasyid dan Pangeran Serkan yang merupakan garis suksesi keturunan langsung untuk tahta berikutnya. Bendera itu akan diganti setiap tahun tepat pada hari ulang tahun masing-masing, tidak akan diturunkan di lain hari kecuali pemiliknya meninggal.Terompet istana ditiup nyaring untuk memberi tahu semua orang jika ada anggota keluarga kerajan yang meninggal. Trompet tersebut juga merupakan trompet pusaka yang pada masa lampau digunakan oleh para leluhur mereka untuk memimpin pertempuran.Seluruh istana Zubair seketika gempar. Pangeran mereka yang telah koma selama dua puluh tahun telah meninggal. Acara penobatan untuk Pangeran Serkan juga harus kembali di tunda sampai nanti masa berkabung usai.*****Anelies sudah tidak sanggup ketika menyaksikan Pangeran Serkan terus menciumi kakaknya yang baru dibersihkan dari berbagai alat penopang kehidupan yang telah selama dua puluh tahun dia pakai
"Kematian Pangeran Rasyid dikarenakan jantungnya yang tiba-tiba gagal berfungsi tapi kami samasekali tidak menemukan adanya gangguan pada seluruh sistem alat bantu penopang kehidupannya, semuanya normal." Jelas tim dokter yang selama ini menangani Pangeran Rasyid secara intensif. "Kondisi Pangeran Rasyid juga masih terpantau stabil untuk satu minggu terakhir. Kami sudah menyertakan semua rekam medisnya pada penyelidik Anda, Pangeran Serkan.""Terima kasih atas bantuan Anda dan seluruh tim dokter untuk saudaraku." Serkan tetap mengucapkan terima kasih."Kepercayaan keluarga istana adalah kehormatan bagi kami, dan kehilangan ini juga kesedihan bagi kami semua." Sebagai kepala tim dokter kerajan, Profesor Yamin Kemal mengucapkan permohonan maaf serta belasungkawa mereka yang mendalam pada keluarga kerajan.Meskipun Pangeran Rasyid sudah koma selama dua puluh tahun tapi selama ini kondisinya sangat stabil. Hal itu semakin memperkuat dugaan jika Pangeran Rasyid memang sengaja di bunuh. S
BAB 102 ANAK PERTAMA YANG SPESIALSerkan harus lebih berhati-hati menjaga Anelies karena bisa jadi Pangeran Rasyid sengaja dicelakai karena ketahuan memiliki bayi laki-laki. Serkan pikir mungkin Pangeran Rasyid juga sengaja menyembunyikan bayi laki-lakinya untuk melindungi anak itu dari orang-orang yang pasti akan mengincarnya. Bayi yang belum sempat Pangeran Rasyid akui secara resmi karena dia lebih dulu celaka."Pasti Pangeran Rasyid ingin Anda menemukannya dan menjaganya!" Anelies sepakat dengan pemikiran Pangeran Serkan."Aku akan menemukan anak laki-laki itu!" Serkan bersumpah pada dirinya sendiri. "Aku juga akan membongkar semu dalang pembunuh keluargaku tanpa terkecuali!"Serkan menangkup wajah lembut Anelies. "Kalian adalah hartaku! akan kujaga dengan nyawaku!" Serkan terus bersumpah karena ternyata dia juga sedang melakukan hal yang sama dengan Pangeran Rasyid, melindungi putranya sampai ujung usianya. "Tidak akan kubiarkan siapapun menyentuh kalian!"Baru kali ini Anelies mer
"Pangeran Serkan kapan Anda bercukur?" Anelies baru bangun ketika meraba rahang suaminya yang sudah tidak terlalu tebal meski masih kasar."Hemmm ... Anda harum."Ternyata pria itu juga sudah mandi dan sangat segar. Tiba-tiba Pangeran Serkan jadi sangat enak, Anelies makin mendekat untuk menghirup dada suaminya yang beraroma lembut tapi tetap sangat maskulin, sangat nyaman untuk dihirup pagi-pagi."Aku akan membawamu pulang, mandilah dulu sebentar lagi Hulya akan mengantar sarapan.""Apa Anda akan pergi?" Anelies masih berada dalam pelukan Pangeran Serkan, menengadah menatap suaminya yang juga jadi terlihat semakin tampan. "Aku akan bertemu Omar untuk beberapa urusan dan akan kembali sebelum tengah hari."Anelies tahu Pangeran Serkan masih menyelidiki penyebab kematian Pangeran Rasyid yang masih dianggap tidak wajar."Anda akan mencari putra pangeran Rasyid?""Omar sudah mulai melacaknya.""Aku melihat Pangeran Albany keluar dari rung perawatan Pangeran Rasyid beberapa hari yang lalu
Perempuan memang mahluk yang suka ribut, itu sebabnya Serka tidak suka memiliki banyak wanita. Pangeran Serkan juga tidak habis pikir bagaimana notarisnya bisa berkelahi dengan Putri Kalifa di halaman istana untuk disaksikan banyak orang.Sungguh sebenarnya Serkan tidak mau berurusan dengan keributan para wanita. Tapi tidak ada yang berani melerai dan semua orang juga sudah ikut tahu jika kedua wanita itu sedang berkelahi untuk memperebutkannya."Apa yang kalian lakukan!" Pangeran Serkan benar-benar marah."Putri Kalifa yang memulai." Syarfi membela diri.Pangeran Serkan langsung menatap Putri Kalifa. "Mulai hari ini, tolong jangan datang lagi ke istana Zubair demi nama baik istana dan nama baik Anda, Putri Kalifa.""Aku hanya ingin mengunjungi, Bibi.""Ibuku sedang tidak bisa dikunjungi oleh siapapun!" Pangeran Serkan bicara dengan tegas."Terima kasih atas kebijakan Anda, Pangeran Serkan." Putri Kalifa segera mengucapkan salam kemudian permisi pergi.Entah apa yang dipikirkan Syarfi
Istana Zubair kehilangan dua anggota keluarga di tahu yang sama dan di waktu yang berdekatan. Pangeran Serkan menyatakan dalam pidatonya jika tahun itu akan menjadi tahun berkabung."Tidak akan ada perayaan dan bendera putih akan dikibarkan di halaman utama istana Zubair sepanjang tahu."Pangeran Serkan sendiri yang berdiri di atas podium, di depan pers untuk sekaligus berterimakasih atas semua dukungan bagi keluarganya."Penobatanku akan kembali ditunda sampai masa berkabung usai dan terimakasih untuk semua dukungan serta doa untuk keluarga istana."Siapapun yang telah mencelakai Pangeran Rasyid dia sudah sukses, bukan cuma berhasil mengulur penobatan Pangeran Serkan tapi juga mematahkan hatinya dalam duka yang begitu dalam. Pangeran Serkan sudah tidak terlalu perduli dengan penobatannya lagi, tapi dia bersumpah akan menuntut keadilan atas setiap nyawa keluarganya yang telah direnggut dengan keji.*****Setelah satu bulan yang menguras fisik dan emosi, akibat perubahan hormon di keha
Anelies segera ingat jika waktu itu Yang Mulya Seika meminta bantuan Sarah untuk mencarikan gadis perawan."Karen baru berumur sekitar sembilan belas tahun ketika keperawanannya dilelang.""Siapa yang melelangnya?" Anelies makin penasaran."Anda ingat dulu saya sempat bercerita jika pernah bekerja di klub?""Ya." Anelies mengangguk tidak sabar untuk menunggu cerita pelayannya.Sepertinya Sarah tidak begitu sadar dengan antusiame Anelies yang kepalanya langsung dipenuhi ribuan pertanyaan."Sebelum memutuskan bekerja di panti pijat dan rumah spa, dulu saya pernah bekerja sebagai penari di sebuah klub malam." Sarah bercerita dengan santai tanpa punya pikiran jika Anelies sedang coba mengali informasi."Saya pernah bekerja sebagai penari striptis di klub dewasa." Sarah baru terlihat agak malu ketika mengakui pekerjaannya, tapi jadi tidak mengherankan jika Sarah sangat pandai mengajari Anelies meliuk untuk menggoda pria."Ketika Yang Mulya Seika minta bantuanku untuk mencarikan gadis peraw
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T
BAB 184 MENGURUS ANAK-ANAK Rasanya seperti mimpi buruk bagi Mia karena harus mengurus anak nakal seperti Lana untuk satu bulan lagi."Seenaknya saja kau meninggalkan anak di apartemenku hanya dengan satu koper pakaian!" Mia juga gemas dengan Emillie, karena tanpa minta persetujuan tiba-tiba meninggalkan Lana di tempat tinggalnya cuma dengan menyelipkan selembar kertas memo."Aku harus menjaga Anelies, semua ini sangat mendadak." Emillie berusaha menjelaskan kenapa dia tidak bisa membawa Lana ke Istana Zubair. "Aku tidak mau Lana mengacau di istana.""Jadi kau tidak pernah khawatir jika dia mengacaukan tempat tinggal ku!" Mia masih kesal."Aku ingin bicara dengan Lana." Emillie minta Mia untuk memberikan ponselnya pada Lana."Hai, Mom!" Lana melambai ceria sambil menggigit pizza."Ingat kau tidak boleh nakal di tempat Mia!" Emillie langsung mengingatkan semua peraturan yang harus dipatuhi oleh putrinya."Yes, Mon!" Lana juga terus mengangguk sangat manis."Jika kau pintar nanti kita a