Yuk ramaikan VOTE nya jik akalian suka cerita ini LUV U
Anelies segera ingat jika waktu itu Yang Mulya Seika meminta bantuan Sarah untuk mencarikan gadis perawan."Karen baru berumur sekitar sembilan belas tahun ketika keperawanannya dilelang.""Siapa yang melelangnya?" Anelies makin penasaran."Anda ingat dulu saya sempat bercerita jika pernah bekerja di klub?""Ya." Anelies mengangguk tidak sabar untuk menunggu cerita pelayannya.Sepertinya Sarah tidak begitu sadar dengan antusiame Anelies yang kepalanya langsung dipenuhi ribuan pertanyaan."Sebelum memutuskan bekerja di panti pijat dan rumah spa, dulu saya pernah bekerja sebagai penari di sebuah klub malam." Sarah bercerita dengan santai tanpa punya pikiran jika Anelies sedang coba mengali informasi."Saya pernah bekerja sebagai penari striptis di klub dewasa." Sarah baru terlihat agak malu ketika mengakui pekerjaannya, tapi jadi tidak mengherankan jika Sarah sangat pandai mengajari Anelies meliuk untuk menggoda pria."Ketika Yang Mulya Seika minta bantuanku untuk mencarikan gadis peraw
Usaha Yang Mulya Seika memberi istri yang lebih cantik dan lebih muda untuk suaminya memang telah berhasil untuk mengalahkan kesombongan Selir Kumaira. Selama ini Selir Kumaira selalu berbangga jika dirinya lebih dicintai oleh Tuan Husain meskipun cuma bisa menjadi selir. Tapi sejak kehadiran Selir Amina, Tuan Husain jadi lebih memanjakan istri mudanya."Jangan terlalu percaya dengan ucapan manis suamiku. Laki-laki tetap laki-laki, mereka akan tetap tergiur jika ada yang lebih cantik dan lebih muda, jangan terlalu berbangga dengan dirimu, kau hanya selir!" hina Yang Mulya Seika ketika berdiri di hadapan Selir Kumaira. "Kau tidak akan selamanya muda, tidak akan selamanya cantik, akan selalu ada yang lebih muda, lebih cantik, dan akan lebih dicintai oleh suamiku!""Aku tahu ini perbuatan Anda Yang Mulya Seika!" Selir Kumaira sangat murka dengan ejekan istri senior suaminya. Selir Kumaira merasa dibodohi dengan cara sangat licik.Karena tidak pernah bisa mengalahkan istri kedua suaminya,
Pangeran Serkan masih terlibat obrolan dengan Pangeran Sofyan dan paman-pamannya dalam ajang basa-basi para penguasa-penguasa kaya. Pikiran Pangeran Serkan sedang tidak tenang memikirkan Anelies yang belum juga kembali tapi Pangeran Serkan juga masih belum bisa meninggalkan obrolan.Salah seorang paman Pangeran Rasyid mengundang Pangeran Serkan utuk hadir dalam acara berkuda yang di adakan keluarganya minggu depan."Merupakan kehormatan jika Anda bisa ikut hadir dalam acara berkuda kami, Pangeran Serkan.""Ya, tentu dengan senang hati, Tuan Abdulah." Pangeran Serkan tersenyum ramah dengan etika yang sangat terjaga meski hubungan di antara mereka sebenarnya tidak pernah benar-benar cocok.Tuan Abdulah bin Salam adalah kakak tertua dari Selir Kumaira, semua saudaranya juga merupakan penguasa-penguasa kaya di tanah mereka. Maka jangan heran jika Selir Kumaira selalu berambisi untuk menjadi seorang ratu.Begitu mendapatkan kesempatan untuk kabur dari obrolan, Pangeran Serkan segera permisi
Pangeran Albany adalah pemuda yang sangat tampan, Anelies juga mengakui hal itu. Putra termuda dari Selir Kumaira yang tidak terlalu perduli dengan tahta yang diperebutkan oleh saudaranya, tapi dia seorang jenius. Mungkin karena kecerdasannya itu yang membuat Pangeran Albany cenderung acuh ketika merasa tidak sepemikiran dengan saudara-saudaranya. Tampan, muda, cerdas, dan menyukai wanita cantik.Anelies juga masih ingat ketika Pangeran Albany bisa sangat berani mengatakan sedang disuruh oleh Selir Kumaira untuk menggodanya. Tapi, Anelies tetap tidak menyangka jika Pangeran Albany akan begitu berani untuk menciumnya di bilik toilet. Walaupun tidak sampai ketahuan oleh Pangeran Serkan, Anelies tetap sangat takut dan merasa kotor sebagai seorang istri meski ciuman itu bukan keinginannya.Anelies benar-benar sedang tidak ingin melihat Pangeran Albany lagi, tapi mereka malah kembali bertemu di lorong istana dan Pangeran Albany langsung menariknya ke sebuah kamar kemudian mengunci pintu."A
Pangeran Serkan bersikeras agar Anelies dibawa ke rumah sakit istana Zubair untuk ditangani oleh tim dokter istana. Pangeran Serkan tidak bisa sembarangan mempercayakan istrinya.Anelies dibawa kembali ke istana Zubair dengan mengunakan helikopter. Anelies masih terus merintih kesakitan dan Pangeran Serkan ikut bersimbah darah. Anelies mengalami pendarahan hebat sementara perutnya juga terus mengejang."Aku sangat takut, Pangeran Serkan...""Tenanglah, mereka akan segera menolongmu." Serkan terus memeluk Anelies."Ini sakit ...""Aku akan selalu bersamamu!" Serkan terus menguatkan Anelies yang merintih dan menangis.Rasanya Pangeran Serkan juga tidak tega melihat istrinya seperti itu."Pangeran Serkan, ada beberapa hal yang ingin kami bahas dulu dengan Anda."Dokter yang tadi sudah melakukan pemeriksaan awal kembali untuk memanggil Pangeran Serkan. Anelies semakin takut karena yakin ada yang sedang tidak beres."Aku sangat takut ..." Anelies tidak mau ditinggalkan."Tenanglah, kau aka
Bagi Pangeran Serkan akhir-akhir ini adalah masa terkeras dalam hidupnya, kehilangan seorang ayah dan saudara dengan cara yang keji dalam waktu beruntun. Ibunya harus menjalani perawatan intensif setelah pemasangan tiga buah ring jantung. Kali ini Pangeran Serkan juga harus kembali kehilangan calon anak laki-lakinya dan mendapati istrinya yang terpuruk.Satu bulan berlalu sejak kehilangan calon bayi mereka, tapi kesedihan Anelies masih belum pupus. Setiap kali ingat bayinya yang sudah tidak ada maka air mata Anelies akan kembali merembas. Bantal tempatnya berbaring meringkuk sudah kembali lembab.Pasca kegugurannya satu bulan lalu, Pangeran Serkan membawa Anelies kembali tinggal di istana Zubair untuk mendapat pengawasan medis lebih intensif. Anelies tidak banyak beraktifitas, hari-harinya cuma dia habiskan di dalam kamar. Setelah kehamilannya yang terasa ajaib, dan tiba-tiba harus kehilangan dengan cara seperti ini, pastinya menjadi pukulan yang sangat berat untuk Anelies."Aku pula
Jantung Anelies masih berdegup kencang dan napasnya belum teratur, tapi tangannya sedang menggenggam dalam kepalan kaku. Sejak awal Anelies memang sudah curiga jika ada sesuatu yang sengaja diambil oleh Pangeran Albany dari kamar Pangeran Rasyid. Kilasan penglihatan tadi membuat Anelies semakin yakin jika Pangeran Rasyid memang dibunuh.Pangeran Serkan masih mendampingi ibunya yang baru turun dari podium pidato dan sebentar lagi bendera akan dinaikan ke tiang. Anelies terus memperhatikan Pangeran Albany, menatap pemuda itu tajam-tajam bahkan Anelies sengaja tidak berpaling ketika Pangeran Albany balas menatapnya. Pangeran Albany memiliki alis tebal dan mata tajam cekung persis seperti milik Pangeran Serkan, mereka identik dalam rentan usia berbeda.Pangeran Albany yang sadar sedang diperhatikan juga sengaja balas menangkap tatapan Anelies. Mereka tetap seperti itu sampai bendera istana kembali dinaikkan di ujung tiang. Tepat ketika semua orang serempak memanjatkan doa kesejahteraan tib
Omar kembali memutar video dari kamera CCTV di halaman istana untuk dia tunjukkan pada Pangeran Serkan. Tangan Pangeran Serkan terus mengepal dan rahangnya mengeras kaku."Ternyata bukan Selir Kumaira yang ingin memanfaatkan Tuan Jalal, tapi justru Tuan Jalal yang ingin memanfaatkan Pangeran Albany!" komentar Omar setelah ikut kembali menyimak videonya. "Tuan Jalal tetap sangat licik, kami bisa menangkapnya agar tidak punya kesempatan kabur.""Aku akan membawanya ke hadapan ibuku!" tegas Pangeran Serkan dengan nada dingin.Serkan memang sudah berjanji akan menyeret pembunuh Pangeran Rasyid ke hadapan ibunya. Walaupun Tuan Jalal sangat licik tapi Serkan tahu jika kelemahannya adalah kekuasaan.*****Siang itu juga Selir Kumaira datang mengunjungi istana Zubair untuk menghormati kembalinya Yang Mulya Seika ke istana. Selir Kumaira datang ditemani oleh Pangeran Albany, mereka di sambut oleh Yang Mulya Seika di aula khusus tamu di mana Yang Mulya Seika juga bisa menerima tamu laki-laki dan
BAB 6 KACAUSudah hampir setengah jam Putri Sofia masuk ke dalam toilet dan sampai sekarang belum keluar. Penata makeup dan gaun yang tadi bersabar menunggu akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu toilet."Putri Sofia!"Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam."Putri Sofia, apa Anda baik-baik saja?"Tetap tidak ada jawaban, mereka semua mulai cemas. Dua orang yang lain ikut mengetuk pintu, memutar handel dan mendorong."Pintunya terkunci dari dalam!"Mereka panik."Panggil pengawal!"Salah satu dari mereka berlari keluar untuk memangil pengawal sementara yang lain terus berusaha menggedor pintu toilet sambil memanggil nama Putri Sofia berulang-ulang. Benar-benar tidak ada jawaban dari dalam, mustahil jika mereka semua tidak cemas ketakutan, apa lagi Putri Sofia sudah hampir setengah jam di dalam kamar toilet.Tiga orang pengawal wanita tiba, mereka langsung mencongkel daun pintu kamar mandi untuk didobrak paksa."Oh, Tuhan!"Mereka semua syok, Putri Sofia sudah tidak ada di d
BAB 5 PANGERAN AL-WALEEDPangeran Al-Waleed adalah putra mahkota dari kerajaan besar super kaya raya. Selain berparas tampan, Pangeran Al-Waleed juga sangat di segani sebagai politisi muda brilian. Raja Haleed berharap putra mahkotanya segera bisa menikahi putri Yang Mulya Serkan. Mereka sama-sama memiliki harapan besar untuk bisa menjalin kekeluargaan.Tahun ini usia Pangeran Al-Waleed dua puluh delapan tahun, sudah cukup matang untuk menikah dan memiliki keturunan. Selisih usia sepuluh tahun antara Pangeran Al-Waleed dengan Putri Sofia tidak akan jadi soal, Pangeran Al-Waleed masih sangat muda dan luar biasa tampan. Pria yang jauh lebih dewasa justru akan lebih tenang untuk menghadapi Putri Sofia yang masih sangat muda dan manja."Apa saya boleh masuk Pangeran?" Suara Abdul mengetuk daun pintu kamar Pangeran Al-Waleed dari luar."Masuklah."Abdul adalah pengawal kepercayaan raja Khaleed yang sekarang juga dipercaya untuk mendampingi putra mahkota. Setelah mendorong daun pintu untu
BAB 4 DELAPAN BELAS TAHUNSelain Pangeran Hamdan dan Pangeran Habibi, Yang Mulya Serkan juga memiliki seorang putra tampan yang mulai beranjak remaja. Tahun ini usia Pangeran Husain sudah menginjak empat belas tahun, pemuda tampan itu terlihat sedang fokus membaca buku filsafat di perpustakaan istana. Semakin tumbuh dewasa, Pangeran Husain semakin mirip dengan Brandon Lington yang diam-diam suka menekuni buku filsafat serta sejarah.Nampaknya Pangeran Husain semakin penasaran dan terus penasaran dengan asal mula kemampuan spesialnya. Husain merasa perlu mengetahui sumber energi terbesar dalam dirinya untuk dapat dia kendalikan dengan sempurna. Pangeran Husain telah berjanji akan membantu Zontus terlepas dari darah immortal, mereka harus berhasil, tidak boleh gagal lagi.Pangeran Husain masih fokus memahami kalimat filsafat yang sangat ambigu mengenai para leluhur kerajan dan tiba-tiba datang pengganggu tidak di undang."Husain lihat ini!" Pangeran Habibi datang untuk pamer. "Aku berf
BAB 3 KEMENANGANFaaz berhasil menjadi juara pertandingan berkuda untuk piala Putra Mahkota dengan total hadiah sepuluh juta dolar. Kemenangan yang masih terasa seperti mimpi. Faaz berhasil mengalahkan atlet-atlet ternama lainya termasuk Pangeran Yusuf. Begitu Faaz turun dari atas punggung kuda, beberapa wartawan langsung datang mengerumuninya untuk wawancara."Apa yang ingin kau sampaikan untuk kemenangan menakjubkan ini?""Ini adalah mimpi, saya masih kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang saya rasakan ini." Faaz gugup menghadapi pertanyaan media. "Aku ingin berterima kasih pada kedua sahabatku!"Faaz langsung merangkul Ahmed dan Ramzi untuk ikut berfoto di hadapan kamera para wartawan."Tanpa mereka aku tidak akan berdiri di arena ini!" Faaz terus berbangga pada kedua sahabatnya. "Aku sangat beruntung!""Kau akan mendapatkan sepuluh juta dolar, apa rencanamu setelah ini?"Antusiasme para wartawan tidak kalah menggebu dengan hadirnya juara baru dari seorang anak muda yang
BAB 2 PUTRI SOFIASebagai putri dari raja kaya raya, sejak kecil Putri Sofia telah hidup di tengah kemegahan serta kemewahan Istana Zubair, selalu jadi yang paling cantik dan disayang oleh Yang Mulya Serkan. Karena kecantikannya Putri Sofia tidak pernah diperbolehkan pergi ke sekolah umum, meski demikian Putri Sofia tetap mendapatkan pendidikan privat dari guru-guru terbaik. Sekarang Putri Sofia telah tumbuh menjadi gadis cantik jelita yang cerdas, sopan dan tetap sangat dimanja.Karena Putri Sofia tidak pernah bergaul di luar lingkungan istana, lingkungan pergaulan yang sempit membuat Putri Sofia diam-diam mengagumi sepupunya sendiri sejak mereka masih anak-anak. Hanya Pangeran Yusuf yang selalu paling tampan di mata Putri Sofia. Putri Sofia tidak pernah perduli dengan perjodohannya dengan Pangeran Al-Waleed.Belum ada yang tahu mengenai rencana perjodohan Putri Sofia dengan Pangeran Al-Waleed, seharusnya Putri Sofia sendiri juga belum tahu seandainya dia tidak diam-diam menguping pe
BAB 1 Al-FAAZATiga orang pemuda terlihat sedang berkuda mengelilingi perbukitan tandus, mereka berlomba untuk memacu kaki kuda masing-masing sekencang mungkin. Persaingan semakin keras dan sengit begitu memasuki putaran ke dua. Sejak putaran awal kuda Arab berbulu perunggu yang terus melesat di barisan paling depan, terus meluncur seperti peluru berkaki empat. Jantung ikut berdebar keras, darah ikut mengalir panas bercampur luapan api adrenalin. Setelah tiga kali putaran, kuda perunggu tetap jadi yang terdepan hingga kedua rekannya meledakkan teriakan."Faaz kau hebat!" Ahmed berteriak sampai serak"Kau harus ikut pertandingan tahun ini!" Ramzi ikut memberi semangat pada kawannya yang tidak pernah terkalahkan dalam berkuda."Aku bukan penunggang kuda profesional." Faaz melompat turun dari atas punggung kuda untuk menghampiri kedua rekannya Ramzi dan Ahmed."Aku yakin kau bisa menjadi juara! Kau memiliki kemampuan alami, dari darah dan jantungmu! Kau bisa mengalahkan para profesional
BAB 297 EXSTRA PARTTIGA TAHUN KEMUDIANMia melihat keluar halaman melalui jendela kamar, dia melihat induk rusa dan kedua anaknya. Mia baru sadar jika kedua anak rusa tetap anak-anak setelah tiga tahun berlalu. Rusa-rusa itu adalah mahluk sihir, mahluk sihir peliharaan Putri Eluise yang sama sekali tidak berubah setelah sekian abad berlalu dan pemiliknya telah melupakannya. Dunia benar-benar tidak berjalan sebagimana mestinya buat mereka.Mia beralih memperhatikan telapak tangannya di bawah pantulan sinar jingga matahari pagi yang sedang cerah. Mia melihat aliran darah kebiruan dibalik kulit punggung telapak tangannya. Manusia memiliki aliran darah hangat berdenyut hidup. Hidup artinya tumbuh, terus berubah dan pasti akan menua. Seharusnya Mia bersyukur dengan segala keistimewaan manusia yang terus bersikeras ingin Zontus pertahankan seperti itu.Mia masih memperhatikan urat nadi di punggung telapak tangannya ketika kemudian melihat Zontus berjalan di halaman. Zontus sedang memetik a
BAB 296Sepulang dari pesta pernikahan Theo dan Julie, Mia yang baru berganti pakaian menyusul duduk di samping Zontus. Zontus terlihat baru menghidupkan layar laptopnya ketika Mia mulai bicara."Sepertinya aku setuju dengan saranmu mengenai bayi tabung."Zontus terkejut mendengar Mia tiba-tiba kembali membahas mengenai bayi tabung."Papaku juga berasal dari hasil inseminasi buatan yang dibekukan dan ditanamkan pada rahim wanita lain beberapa tahun kemudian setelah James Loghan lahir. Papaku dan James Loghan sebenarnya adalah hasil iseminasi buatan dari satu sel telur, sama seperti Gerald dengan Nathan, mereka kembar identik tapi tumbuh di rahim wanita berbeda."Mia menceritakan semua hal yang tadi baru dia dengar dari Aron Loghan. Niat awal Mia, sebenarnya cuma ingin curhat pada Aron tentang keinginan Zontus mengenai bayi tabung. Awalnya Mia mengeluh sedih, tapi ternyata Aron justru sangat mendukung hingga memberikan banyak contoh nyata dari orang-orang di dekat mereka."Sepertinya
BAB 295 MENDAPATKAN KELUARGASetelah mengucapkan janji pernikahan, Theo memakaikan sebuah cincin berlian cantik di jari manis Juli."Terima kasih karena telah menyelamatkanku dari dunia gelap tanpa masa depan. Terimakasih kasih telah hadir dengan hatimu yang penuh cinta tanpa batas." Theo mencium pengantin cantiknya di hadapan semua tamu.Semua yang tahu perjalanan Theo bersama Julie pasti akan terharu melihat Theo berani menentang keluarganya untuk nekat menikahi Julie. Gerald dan Emillie juga datang ke pernikahan Theo, mereka duduk dalam satu meja bersama Mara, Mia dan Zontus. Mara juga ikut sangat bangga melihat Jared berjalan mendampingi Julie. Julie yang telah hidup sebatang kara kali ini akan ikut mendapatkan banyak keluarga."Oh, dia sangat manis." Mara menitikkan airmata haru ketika mendengar Theo menyebut nama Julie sebagai istrinya.Suara tepuk tangan dan ucapan selamat serempak bergemuruh dari para tamu yang ikut berbahagia. Cuma Mrs. Haris yang sama sekali tidak mau memb