Jangan lupa VOTE ya
Bagi Pangeran Serkan akhir-akhir ini adalah masa terkeras dalam hidupnya, kehilangan seorang ayah dan saudara dengan cara yang keji dalam waktu beruntun. Ibunya harus menjalani perawatan intensif setelah pemasangan tiga buah ring jantung. Kali ini Pangeran Serkan juga harus kembali kehilangan calon anak laki-lakinya dan mendapati istrinya yang terpuruk.Satu bulan berlalu sejak kehilangan calon bayi mereka, tapi kesedihan Anelies masih belum pupus. Setiap kali ingat bayinya yang sudah tidak ada maka air mata Anelies akan kembali merembas. Bantal tempatnya berbaring meringkuk sudah kembali lembab.Pasca kegugurannya satu bulan lalu, Pangeran Serkan membawa Anelies kembali tinggal di istana Zubair untuk mendapat pengawasan medis lebih intensif. Anelies tidak banyak beraktifitas, hari-harinya cuma dia habiskan di dalam kamar. Setelah kehamilannya yang terasa ajaib, dan tiba-tiba harus kehilangan dengan cara seperti ini, pastinya menjadi pukulan yang sangat berat untuk Anelies."Aku pula
Jantung Anelies masih berdegup kencang dan napasnya belum teratur, tapi tangannya sedang menggenggam dalam kepalan kaku. Sejak awal Anelies memang sudah curiga jika ada sesuatu yang sengaja diambil oleh Pangeran Albany dari kamar Pangeran Rasyid. Kilasan penglihatan tadi membuat Anelies semakin yakin jika Pangeran Rasyid memang dibunuh.Pangeran Serkan masih mendampingi ibunya yang baru turun dari podium pidato dan sebentar lagi bendera akan dinaikan ke tiang. Anelies terus memperhatikan Pangeran Albany, menatap pemuda itu tajam-tajam bahkan Anelies sengaja tidak berpaling ketika Pangeran Albany balas menatapnya. Pangeran Albany memiliki alis tebal dan mata tajam cekung persis seperti milik Pangeran Serkan, mereka identik dalam rentan usia berbeda.Pangeran Albany yang sadar sedang diperhatikan juga sengaja balas menangkap tatapan Anelies. Mereka tetap seperti itu sampai bendera istana kembali dinaikkan di ujung tiang. Tepat ketika semua orang serempak memanjatkan doa kesejahteraan tib
Omar kembali memutar video dari kamera CCTV di halaman istana untuk dia tunjukkan pada Pangeran Serkan. Tangan Pangeran Serkan terus mengepal dan rahangnya mengeras kaku."Ternyata bukan Selir Kumaira yang ingin memanfaatkan Tuan Jalal, tapi justru Tuan Jalal yang ingin memanfaatkan Pangeran Albany!" komentar Omar setelah ikut kembali menyimak videonya. "Tuan Jalal tetap sangat licik, kami bisa menangkapnya agar tidak punya kesempatan kabur.""Aku akan membawanya ke hadapan ibuku!" tegas Pangeran Serkan dengan nada dingin.Serkan memang sudah berjanji akan menyeret pembunuh Pangeran Rasyid ke hadapan ibunya. Walaupun Tuan Jalal sangat licik tapi Serkan tahu jika kelemahannya adalah kekuasaan.*****Siang itu juga Selir Kumaira datang mengunjungi istana Zubair untuk menghormati kembalinya Yang Mulya Seika ke istana. Selir Kumaira datang ditemani oleh Pangeran Albany, mereka di sambut oleh Yang Mulya Seika di aula khusus tamu di mana Yang Mulya Seika juga bisa menerima tamu laki-laki dan
Firasat Anelies semakin tidak enak. Usaha Pangeran Albany untuk terus mendekatinya rasanya juga tidak wajar. Anelies ingat ucapan Pangeran Serkan jika pemuda itu sangat cerdas. Terlihat acuh tapi manipulatif.Harusnya Anelies sudah sadar sejak kali pertama Pangeran Albany menunggunya di depan pintu toilet. Saat itu Pangeran Albany langsung berani mengaku jika dirinya diperintah oleh ibunya untuk menggoda. Tidak ada pemuda bodoh yang bisa langsung mengungkapkan rahasia dengan percaya diri seperti itu. Pangeran Albany sangat percaya diri karena dia sudah tahu alur permainannya, dia bisa menakar kemampuan lawannya.Anelies baru sadar jika dirinya benar-benar naif hingga langsung percaya dengan alasan Pangeran Albany yang mengaku jatuh cinta pada putri Tuan Jalal. Pasti ada tujuan lebih besar yang sedang diinginkan Pangeran Albany. Persis yang diucapkan Pangeran Serkan ....'Pasti ada tujuan lebih besar dari seseorang untuk bekerja sama dengan musuh besarnya!'*****Pangeran Rasyid memang
Pangeran Serkan langsung pergi untuk memeriksa brankasnya dan ternyata dia sudah kehilangan beberapa dokumen penting."Mustahil!" kaget Serkan.Mustahil bisa ada yang membuka brankas tersebut. Sistem sekuritinya sangat tinggi, hanya bisa dibuka oleh Serkan dan Pangeran Rasyid. Bahkan anak laki-laki ayahnya dari selir Kumaira juga tidak akan bisa dan siapapun yang telah membobol sistem keamanannya dia punya tujuan utuk mendapatkan tahta.Mungkin Serkan tidak masalah lagi dengan tahtanya, tapi bagaimana dengan Anelies. Anelies benar-benar bisa dipancung karena membunuh seorang raja. Serkan juga tidak akan bisa menyelamatkan Anelies jika kehilangan tahtanya.Satu-satunya cara untuk melindungi Anelies adalah dengan lebih dulu membongkar kejahatan Tuan Jalal dan kawan-kawannya. Termasuk Pangeran Albany yang sama sekali tidak bodoh. Bahkan Pangeran Albany berani langsung mencium Anelies untuk menguji jika gadis itu memang hanya wanita yang bisa dibeli di klub.Masalahnya sekarang Pangeran S
Hidup di lingkungan istana bisa jadi seperti perjudian yang diputar pada meja kasino besar. Sebuah perputaran yang sering tidak bisa diduga. Kadang bisa membawa kemenangan besar, tapi lebih sering merenggut banyak taruhan. Jika sebuah kemenangan terletak pada siapa yang paling terakhir bertepuk tangan, maka roda permainan mereka mungkin baru saja akan mulai diputar.*****Seharian itu Anelies tidak keluar sama sekali dari kamarnya, cuma meringkuk memikirkan nasibnya yang sedang menjadi pion kecil tersisih. Anelies merasa sedang menjadi pion yang ada di sisi paling tepi putaran, harus dilempar keluar demi sebuah kemenangan. Meski rasanya sedang sangat tidak adil, tapi dia juga tidak bisa egois untuk menahan diri bersama Pangeran Serkan.Anelies masih sangat mencintai Pangeran Serkan, tidak ada yang ingin berpisah tapi kondisi mereka tidak mengijinkan bersama. Kadang Anelies juga sering membayangkan, seandainya dia juga seorang putri raja seperti Putri Kalifa, mungkin hubungannya dengan
Anelies terbangun lesu di atas ranjang, Pangeran Serkan sudah tidak ada di sampingnya. Isi kepala Anelies seketika jadi mengambang, berharap pagi ini masih mimpi, karena ternyata dia tetap tidak pernah siap berpisah dari Pangeran Serkan.Anelies menarik pelan selimutnya untuk turun dari ranjang dan seketika pula terlihat jelas bagaimana berbagai jejak hisapan pria nampak bertaburan di sekujur tubuhnya. Anelies kembali meringkuk memeluk tubuhnya yang masih telanjang polos dengan tubuh gemetar. Anelies masih ingat bagaimana sepanjang malam Pangeran Serkan terus mengeram di atas tubuhnya. Rasanya pedih karena tidak ingin berpisah tapi tetap harus diakhiri. Patah hati pada seseorang yang masih sangat dicintai ternyata jauh lebih berat dari pada patah hati pada seseorang yang telah membuat sakit hati.Anelies masih sangat muda, baru pertama kali benar-benar jatuh cinta pada seorang pria. Mereka telah melalui banyak hari bersama, menjalin hubungan fisik yang sudah sangat dalam, dan melalui m
Kehilangan seorang putri selama belasan tahun tentu rasanya sudah tidak tergambarkan. Kadang rasanya jadi sepeti ingin meraih cinta sejati yang terus berada di depan pelupuk mata tapi tidak pernah bisa dijangkau. Karena kerinduan, kecemasan, dan cinta seorang ayah terhadap anak perempuannya tetap tidak akan bisa teralihkan. Anelies akan selalu ada di dalam pikiran Jared, mengisi kecemasan di tiap helaan napasnya yang gusar, memicu adrenalin di setiap detak jantungnya yang sedang berlobang mengan.Seketika Jantung Jared kembali utuh saat akhirnya dapat memeluk sang putri. Jared masih mendekap Anelies erat-erat seolah gadis itu masih berumur dua tahun dan harus terus dijaga dengan lengan kokoh ketika sedang duduk di atas punggung kuda."Apa kau baik-baik saja?"Anelies mengangguk dalam pelukan Jared, tidak ingin dilepaskan. Anelies baru tahu jika pelukan seorang ayah ternyata rasanya tidak terhingga, hangat dan membuat dunia tenang."Kami selalu merindukanmu, selalu mencemaskanmu, dan se
238 KEPERGIAN ZONTUSSetelah suara retakan kubah magma disusul ledakan dahsyat, elang api keluar dari puncak gunung dengan langsung merentangkan sayap lebar. Tiap helai dari bulu elang raksasa itu berkobar jingga, wujudnya benar-benar mengagumkan. Gerald terus berdiri takjup karena tidak menyangka dirinya bakal menjadi saksi dari kebebasan elang api yang telah ribuan tahun bersemayam dalam belenggu. Elang api sudah terbebas, dia terbang lenyap ke angkasa. Saat itu juga Gerald langsung berlutut untuk pengorbanan rajanya. Gerald terus berlutut hingga gemuruh di pungcak gunung api itu kembali mereda tapi jantung Gerald tetap berdebar kencang.Sungguh Gerald juga masih gemetar melihat pengorbanan Zontus untuk meraka semua. Meski Gerald tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Tapi Zontus telah pergi membawa semua benda milik raja negeri Utara bersama tubuhnya, pedang perak, belati, permata bahkan darah milik raja tertua mereka.Setelah cukup tenang dan yakin semuanya telah usai, Ge
BAB 237 KING IN THE NORTH Sejak awal sudah benar tindakan Zontus dengan membekukan Latuza agar tidak mengacau, tapi dengan iseng Lana yang nakal justru membangunkannya. Kali ini giliran Gerald yang kembali mengacau karena tidak mau mendengarkan peringata Zontus untuk berheti ikut campur. Helena yang sudah berahasil lolos dari Latuza terpaksa harus ikut bertarung demi untuk menyeamatkan keturunannya.Mustahil jika Zontus tidak murka, peringatannya telah di abaikan dan sekarang tetap Zontus juga yang harus bertanggung jawab menyelesaikan semuanya segera. Zontus tidak memiliki pilihan lagi setelah melihayat Helena juga telah berkorban."Kalian telah mengacaukan segalanya!" Setelah berteriak lantang Zontus juga langsung melesat pergi dengan murka."Kupikir dia akan melenyapkan kita!" Theo yang bicara disisa atmosfer yang masih beku mencekamGerald juga masih syok karena dia pikir Zontus akan melenyapkan mereka bertiga, tapi ternyata tidak. Gerald, Jared, dan Theo sama-sama masih berd
BAB 236 AKHIR PERTARUNGANDalam kondisi panik terdesak, Latuza langsung melesat ke arah Jared berdiri seorang diri tanpa senjata dan tanpa perlindungan. Meskipun Jared seorang mutan tapi dia tetap bukan lawan sepadan untuk Latuza yang memiliki kemampuan sihir hebat. Haya dengan tatapan mata saja, Jared seketika lupa cara untuk lari dan bergerak. Jared tetap berdiri seperti orang linglung ketika Latuza mendatanginya dengan sangat cepat tidak terduga."Jared!" Gerald berteriak lantang, tapi seperinya dia sudah terlambat.Latuza sengaja menyerang jared untuk mengalihkan perhatian Gerald sekaligus membalas kelancangan musuh-musuhnya. Jared sama sekli tidak menghindar dari serangan Latuza. Tepat ketika Latuza ingin menelan kepala Jared dengan mulut terbuka lebar, tiba-tiba sebuah gelombang tidak kasat mata menerjang tubuh Jared sampai terpental jauh."Wanita terkutuk!" Latuza berteriak melengking pada penyihir berambut merah yang tibatiba sudah berdiri di hadapannya.Jared yang baru terpe
BAB 235 BEKERJA SAMA MENJEBAK LATUZAAnelies dan Emillie sedang duduk di balkon istana membicarakan buku tua Brandon Lington yang masih hilang."Ternyata buku itu berisi kumpulan ramuan sihir yang sangat kuno." Emillie memberitahu Anelies. "Papa yakin, dalam buku itu juga terdapat ramuan sihir yang dapat membebaskan kami dari darah immortal."Anelies jadi membayangkan jika Emillie, Gerald, dan putri mereka bisa mendapatkan kehidupan normal."Sayangnya buku itu hilang." Anelies ikut menyesal. "Seandainya aku bisa melihat siapa yang mengambilnya.""Gerald mencurigai Latuza, karena itu juga sekarang papa dan Gerald sedang bekerja sama memburunya."Pangeran Husain yang diam-diam mendengar pembicaraan mereka tidak berani bicara meskipun dia tahu, buku tersebut sudah dibakar oleh Zontus. Zontus beralasan jika buku tua itu adalah benda terkutuk, harus dimusnahkan, agar tidak kembali menciptakan bencana. Sebenarnya Husain juga tidak mengerti dengan semua tindakan Zontus yang sulit diprediksi.
BAB 234 SEMAKIN DEKATBegitu melihat Lana yang duduk membeku di lantai, Mia langsung sadar siapa pelakunya, karena memang cuma Zontus yang dapat membekukan mahluk apapun yang dia mau."Zontus!" Mia berpaling cepat untuk melihat ke sekeliling kamar.Zontus terlihat sudah berdiri di ambang pintu balkon kamar. Seketika dada Mia berdebar hangat, meledakkan kelegaan luarbiasa meski mahluk yang tidak tahu sudah sangat dia rindukan itu sama sekali tidak memiliki ekspresi menyenangkan.Zontus tetap kaku, dingin dan suka semaunya sendiri. Mia juga masih belum mengerti kenapa dia bisa memiliki persaan berdebar pada mahluk seperti Zontus. Yang Mia tahu, merindukan seseorang tanpa kabar ternyata sangat tidak enak. Mia sudah tidak tahan, dia langsung berlari memeluk Zontus lebih dulu. "Jangan membuatku rindu!" Mia menenggelamkan wajah ke dada hangat Zontus untuk dia hirup dalam-dalam."Jangan membuatku marah!" Zontus balas memeluk erat."Jangan membuatku cemburu!" Kali ini Mia mendongak pada le
BAB 233 RINDU“Aku lapar …!”Seketika Jared langsung menginjak rem mobilnya dan kembali terdengar suara benturan dari punggung jok paling belakang.“Ao!” Kepala Lalan terbentur dan terpental dua kali “Ao!”“Apa yang kau lakukan di situ?” Jared menemukan Lana masih meringkuk di bagasi.“Aku ketiduran.” Lana beralasan.“Harusnya kau tidur di kamar, bukan di sini!” Jared tidak tahan untuk tidka melotot. “Aku mau ikut …” Lana merengek manja.“Kau tidak boleh ikut!” Jared tidak pernah membentak anakanak tapi kali ini pengecualian. “Jangan telpon papaku …!” Bahkan Lana tahu bila Jared akan melapor pada Gerald. Jared tidak mendengarkan rengekan Lana, saat itu juga dia langsung menelpon Gerald.“Hwaaaaa ….!!!” Lana menagis kencang. “Aku maua ikut! Hwaaaaa….!!!”*******Mia sudah berguling ke kiri, berguling lagi ke kanan tapi tetap tidak bisa tidur. Padahal kalau dihitung baru empat hari Zontus pergi, tapi rasanya sudah seperti tujuh abad bagi Mia yang menunggu tanpa kabar. Mia kembali men
BAB 232 MEMBURU LATUZALatuza berhasil kabur dari kejaran bocah immortal nakal. Tapi seandainya Lana tidak sambil keberatan memanggul batang pohon besar, mungkin bocah lincah itu bakal lebih cepat dari pada ular wanita berekor panjang. Akhirnya Lana pulang kerumah dengan kesal dan sekujur tubuhnya belepotan hitam bekas jelanga.Jared terpaksa membersihkan tubuh kotor Lana dengan selang air di halaman. Jared sama sekali tidak tahu jika Lana baru berkelahi dan mengejar ular wanita di tengah huta."Dengar, kau tidak boleh mencuri korek api dari kantong Paman Gerik lagi!" Jared mengosok pipi hitam Lana sambil terus dia beri banyak peringatan. "Tidak boleh asal membakar daun kering!""Aku sudah meniup apinya sampai padam." Lana tidak memberitahu jika yang dia bakar bukan cuma sekedar daun kering, tapi satu batang pohon besar."Bermain api di musim panas sangat berbahaya, kau bisa benar-benar terbakar sampai tidak punya rambut dan bulu mata!" Jared menakut-nakuti Lana."Rambutku tidak bisa
BAB 231 LATUZA VS LANALatuza kembali mendatangi musuhnya satu-persatu, menelan mereka seperti mangsa lezat untuk menambah kekuatan sihir agar menjadi mahluk terkuat. Semakin hebat kemapuan penyihir yang berhasil Latuza telan, maka akan semakin hebat pula kemampuan sihir yang dia dapatkan. Bukan hal mustahil jika Latuza bisa benar-benar menjadi tak terkalahkan.Latuza sedang berdiri di pinggir garis hutan tanah keluarga Clark yang sudah tidak memiliki pelindung. Dari kejauhan Latuza memperhatikan bocah wanita kecil dengan rok tutu merah muda sedang bermain seorang diri di halaman, kaki kecilnya terlihat asik melompat bermain percikan air dengan sepatu booth merah.Latuza tidak menduga bakal kembali melihat anak imortal itu di tanah keluarga Clark. Anak immortal yang juga memiliki kemampuan membangunkan Latuza dari sihir beku milik Zontus. Sebuah kemampuan luar biasa tidak terduga dan bisa jadi mangsa sangat bergizi. Tapi, walaupun terlihat seperti mangsa menggiurkan, bocah nakal adala
BAB 230Latuza semakin berulah, dia telah berani menyerang Helena dan masih akan terus mendatangi musuh musuhnya yang lain."Ular terkutuk!" Lengan Zontus mengepal keras dengan otot meregang kencang.Latuza dan para lycan telah mengusik rajanya. Sepertinya Zontus memang harus segera melenyapkan para pembangkang.Zontus pergi ke Timur, mendatangi istana megah milik keturunan Raja Husain. Sama halnya seperti darah para raja yang telah diberkati, selama berabad-abad, keturuan Raja Husain memiliki garis darah yang terus terjaga. Sampai tiba-tiba keturunan terakhirnya menikahi wanita berambut merah dan melahirkan bocah laki-laki pembuat onar.Pangeran Husain baru melangkah masuk ke dalam kamarnya, ketika dibuat berjingkat terkejut karena melihat sosok Zontus yang tegap tinggi menjulang sudah menghadangnya."Ikut denganku!" Zontus memberi perintah tegas."Aku tidak boleh pergi dari istana!" Pangeran Husain menggeleng. "Baba akan marah!"Bagi Zontus, Pangeran Husain adalah biang masalah kare