Jangan lupa ramaikan VOTE nya dan bantu promosiin cerita ini ke teman2 pembaca biar makin semangat aku akan dobel up lagi .LUV U
Pangeran Serkan langsung pergi untuk memeriksa brankasnya dan ternyata dia sudah kehilangan beberapa dokumen penting."Mustahil!" kaget Serkan.Mustahil bisa ada yang membuka brankas tersebut. Sistem sekuritinya sangat tinggi, hanya bisa dibuka oleh Serkan dan Pangeran Rasyid. Bahkan anak laki-laki ayahnya dari selir Kumaira juga tidak akan bisa dan siapapun yang telah membobol sistem keamanannya dia punya tujuan utuk mendapatkan tahta.Mungkin Serkan tidak masalah lagi dengan tahtanya, tapi bagaimana dengan Anelies. Anelies benar-benar bisa dipancung karena membunuh seorang raja. Serkan juga tidak akan bisa menyelamatkan Anelies jika kehilangan tahtanya.Satu-satunya cara untuk melindungi Anelies adalah dengan lebih dulu membongkar kejahatan Tuan Jalal dan kawan-kawannya. Termasuk Pangeran Albany yang sama sekali tidak bodoh. Bahkan Pangeran Albany berani langsung mencium Anelies untuk menguji jika gadis itu memang hanya wanita yang bisa dibeli di klub.Masalahnya sekarang Pangeran S
Hidup di lingkungan istana bisa jadi seperti perjudian yang diputar pada meja kasino besar. Sebuah perputaran yang sering tidak bisa diduga. Kadang bisa membawa kemenangan besar, tapi lebih sering merenggut banyak taruhan. Jika sebuah kemenangan terletak pada siapa yang paling terakhir bertepuk tangan, maka roda permainan mereka mungkin baru saja akan mulai diputar.*****Seharian itu Anelies tidak keluar sama sekali dari kamarnya, cuma meringkuk memikirkan nasibnya yang sedang menjadi pion kecil tersisih. Anelies merasa sedang menjadi pion yang ada di sisi paling tepi putaran, harus dilempar keluar demi sebuah kemenangan. Meski rasanya sedang sangat tidak adil, tapi dia juga tidak bisa egois untuk menahan diri bersama Pangeran Serkan.Anelies masih sangat mencintai Pangeran Serkan, tidak ada yang ingin berpisah tapi kondisi mereka tidak mengijinkan bersama. Kadang Anelies juga sering membayangkan, seandainya dia juga seorang putri raja seperti Putri Kalifa, mungkin hubungannya dengan
Anelies terbangun lesu di atas ranjang, Pangeran Serkan sudah tidak ada di sampingnya. Isi kepala Anelies seketika jadi mengambang, berharap pagi ini masih mimpi, karena ternyata dia tetap tidak pernah siap berpisah dari Pangeran Serkan.Anelies menarik pelan selimutnya untuk turun dari ranjang dan seketika pula terlihat jelas bagaimana berbagai jejak hisapan pria nampak bertaburan di sekujur tubuhnya. Anelies kembali meringkuk memeluk tubuhnya yang masih telanjang polos dengan tubuh gemetar. Anelies masih ingat bagaimana sepanjang malam Pangeran Serkan terus mengeram di atas tubuhnya. Rasanya pedih karena tidak ingin berpisah tapi tetap harus diakhiri. Patah hati pada seseorang yang masih sangat dicintai ternyata jauh lebih berat dari pada patah hati pada seseorang yang telah membuat sakit hati.Anelies masih sangat muda, baru pertama kali benar-benar jatuh cinta pada seorang pria. Mereka telah melalui banyak hari bersama, menjalin hubungan fisik yang sudah sangat dalam, dan melalui m
Kehilangan seorang putri selama belasan tahun tentu rasanya sudah tidak tergambarkan. Kadang rasanya jadi sepeti ingin meraih cinta sejati yang terus berada di depan pelupuk mata tapi tidak pernah bisa dijangkau. Karena kerinduan, kecemasan, dan cinta seorang ayah terhadap anak perempuannya tetap tidak akan bisa teralihkan. Anelies akan selalu ada di dalam pikiran Jared, mengisi kecemasan di tiap helaan napasnya yang gusar, memicu adrenalin di setiap detak jantungnya yang sedang berlobang mengan.Seketika Jantung Jared kembali utuh saat akhirnya dapat memeluk sang putri. Jared masih mendekap Anelies erat-erat seolah gadis itu masih berumur dua tahun dan harus terus dijaga dengan lengan kokoh ketika sedang duduk di atas punggung kuda."Apa kau baik-baik saja?"Anelies mengangguk dalam pelukan Jared, tidak ingin dilepaskan. Anelies baru tahu jika pelukan seorang ayah ternyata rasanya tidak terhingga, hangat dan membuat dunia tenang."Kami selalu merindukanmu, selalu mencemaskanmu, dan se
Kehilangan seorang putri benar-benar bukan perkara mudah bagi ibu manapun. Selama ini Mara bukan cuma hidup dengan kerinduan, tapi juga dengan siksa ketakutan. Mara sering tidak berani berpikir, karena sedikit saja mengingat sang putri maka sebuah kemarahan hebat akan segera meledak dari dalam dirinya. Mara rela berubah menjadi monster keji untuk membantai semua yang berani mengusik putrinya. Jiwa seorang ibu pasti ingin melindungi anak-anaknya, mengelilinginya seperi perisai hingga tidak keberatan untuk mengorbankan nyawanya."Kau sangat cantik ..." Mara menangkup wajah lembut putrinya yang benar-benar sudah kembali dapat dia cium dan dia sentuh. "Kau baru berumur dua tahun ketika direnggut dari kami."Mara kembali berurai air mata dan Anelies sendiri yang kali ini menghapusnya."Aku sudah pulang dan aku akan selalu bersamamu, Mom."Mara mengangguk haru dengan napas tersendat isakan."Kami semua sangat merindukanmu ..."Hari itu semuanya berkumpul sampai Anelies kebingungan ketika di
Pertengahan musim semi di Hampton adalah musim yang mulai ramai dengan wisatawan sebelum mencapai puncaknya di musim panas nanti. Pantai-pantai publik akan semakin dipenuhi pengunjung, surganya makanan laut dan festival musim panas yang paling dinanti."Kuharap kau menyukai pantai?""Ya."Anelies menoleh pada Sky yang kemudian ikut duduk di sampingnya."Aku benar-benar tidak tahu jika kita akan jadi tetangga.""Aku juga baru tahu jika kau pernah menggigitku." Anelies menanggapi dengan lelucon.Sky ikut menggetarkan tawa dengan senyum cemerlang dalam cahaya redup menjelang petang."Sebenarnya aku pernah ingin mengajakmu kemari jika saja waktu itu kau tidak tiba-tiba menghilang." Sky menatap Anelies yang malah pilih berpaling ke hadapan ombak."Apa yang kau pikirkan?""Keluargaku." Anelies membuat pola garis di atas pasir menggunakan ujung kakinya kemudian lanjut bercerita. "Aku tidak pernah berpikir akan punya keluarga seperti ini, rasanya masih sangat menakjubkan untuk didapatkan sekal
"Kau sudah bangun?" Mara tersenyum menyambut pagi dengan putrinya yang cantik. "Kemari lah, ayo sarapan dengan adikmu.""Di mana Papa?" Anelies menghampiri meja Mara, kemudian mencium kedua adiknya satu-persatu."Dia berada di luar dengan Paman Jeremy."Mara mengambilkan potongan wafel ke piring Anelies."Kita akan pulang ke Kentucky siang ini."Anelies mengangguk dan tersenyum."Apa aku boleh ikut minta sarapan?"Tiba-tiba Sky sudah berdiri di ambang pintu dengan senyum khasnya yang cemerlang."Kemari lah!" Mara yang memanggil."Terimakasih." Sky langsung ikut duduk di samping Anelies."Kudengar kalian akan kembali siang ini?""Ya, Jared ingin kami segera kembali, tapi Geby masih akan tinggal untuk satu minggu lagi.""Apa aku boleh berkunjung?""Tentu, rumah kami selalu terbuka untukmu." Mara juga sangat menyukai Sky sebagai pemuda yang tampan dan sangat sopan.Anelies ikut terlibat dalam beberapa obrolan ringan, tapi tidak tahu kenapa rasanya tetap tidak tenang meskipun seharusnya d
Pangeran Serkan membawa helaian rambut yang dia temukan di tempat tidur Pangeran Rasyid untuk segera melakukan pengujian DNA. Pangeran Serkan curiga jika Tuan Jalal telah mengetahui keberadaan putra Pangeran Rasyid dan sedang memanfaatkannya untuk sebuah tujuan jahat."Sudah bisa dipastikan jika rambut tersebut adalah milik seorang wanita," Omar menyampaikan laporannya."Lacak siapa wanita itu!"Pangeran Serkan harus mencari tahu siapa ibu dari putra Pangeran Rasyid untuk bisa menemukan anak laki-lakinya. Walaupun Pangeran Serkan semakin yakin jika Tuan Jalal sudah mengetahui keberadaan anak itu, tapi bagaimana untuk bisa menguak fakta dari bibir licik Jalal.Tuan Jalal akan terus berkelit lagi seperti kemarin. Tidak akan berguna meskipun Serkan bisa tahu semua isi kepalanya, yang Serkan perlukan adalah bukti kongkret. Apa lagi Serkan tahu sekarang Tuan Jalal punya video Anelies yang bisa dia gunakan untuk menyerang balik. Satu-satunya jalan adalah menemuka ibu dari putra Pangeran Rasy
BAB 24 MARAHPutri Sofia benar-benar rewel dan merepotkan, dia menolak semua makanan yang sudah susah payah Faaza buatkan untuknya. Sudah dua malam Putri Sofia menolak makan dengan alasan mual. Faaz sama sekali tidak bisa tidur karena setiap malam dia harus menjaga Putri Sofia dengan sangat khawatir. Pagi ini Faaz semakin risau karena dia harus pergi bertugas sementara Putri Sofia belum kunjung membaik.Putri Sofia segera kembali pura-pura masih tertidur begitu mendengar Faaz sedang bicara di telepon. Putri Sofia mendengar Faaza sedang bicara dengan salah seorang pimpinannya. Nampaknya Faaza sedang coba meminta ijin untuk mengundur pemberangkatannya."Apa bisa aku ikut dalam pemberangkatan selanjutnya." Faaz terpaksa meminta penangguhan waktu karena Putri Sofia belum bisa dia tinggalkan."Saat ini kondisiku sedang kurang sehat." Faaz juga terpaksa berbohong agar mendapatkan ijin."Pemberangkatan pasukan selanjutnya satu minggu lagi, segera pulihkan dirimu agar kau bisa ikut berangk
BAB 23 AKAL LICIK YANG AKAN MEMBUAT MURKAEmillie adalah wanita yang cerdas, keras, dan tidak akan mungkin mau mengalah. Setelah perdebatan panasnya dengan Pangeran Al-Waleed, Emillie masih berani menatap tajam ke mata putra mahkota sombong itu dengan dagu terangkat."Aku mau pergi!" Emillie bicara tegas."Kau tidak boleh pergi!" Pangeran Al-Waleed balas menatap tajam pada wanita di hadapannya."Aku tidak perlu ijin darimu!" Emillie jelas bukan wanita yang bakal takut terancam meskipun dia cuma sendirian.Nampaknya Pangeran Al-Waleed semakin tertantang dengan wanita pemberani, pria tinggi besar itu tiba-tiba tersenyum."Bahkan kau belum memberitahu siapa namamu.""Cari tahu saja sendiri jika kau merasa hebat dan memiliki kuasa!" Emillie memberi tantangan."Oke!" Pangeran Al-Waleed masih mempertahankan seringai senyum tipis di wajahnya. "Kau boleh pergi dengan terhormat."Akhirnya Emillie dibolehkan pergi, tapi pastinya Pangeran Al-Waleed tetap tidak akan melepaskan begitu saja. Setela
BAB 22 BICARA TENANG Begitu melihat Faaz kembali masuk ke dalam rumah, Putri Sofia bergegas keluar dari kamar, berlari menuruni anak tangga dengan tidak sabar untuk bertemu. Putri Sofia tersenyum menyambut Faaza yang baru masuk ke dalam rumah. Jantung Putri Sofia benar-benar terus berdebar hanya dengan saling berhadapan, bahkan gadis itu belum sempat mengungkapkan rasa terimakasihnya ketika Faaz bicara lebih dulu. "Aku harus mengantarmu pulang!" Faaz memberi tatapan serius. "Apa maksudmu?" Putri Sofia cukup terkejut tapi masih didominasi perasaan bingung. "Aku harus mengantarmu pulang ke Istana Zubair." Faaz cuma memperjelas tanpa memberi alasan. "Aku tidak mau pulang!" Seketika Putri Sofia menegakkan bahu. "Sampai kapanpun aku tidak akan mau pulang, aku tidak mau dipaksa menikah dengan Pangeran Al-Waleed!" "Kau akan menjadi seorang ratu, di sini bukan tempatmu!" Faaz terus mengingatkan. Putri Sofia menggeleng keras. "Aku tidak mau menikah dengan Pangeran Al-Waleed!" "A
BAB 21Emillie diberi tawaran oleh seorang putra mahkota. Tawaran yang seharusnya sangat menyenangkan bagi kebanyakan wanita. Pangeran Al-Waleed bukan cuma kaya raya, dia juga masih sangat muda, memiliki kekuasaan dan tampan."Akan kuberikan apapun yang kau inginkan asal kau mau patuh padaku!""Aku wanita bebas, bukan wanita yang dapat disimpan oleh laki-laki!" Emillie bicara tegas dengan tatapan tajam."Kau punya mata yang cantik." Pangeran Al-Waleed terus mengamati wanita di hadapannya. "Kau juga akan mendapat banyak hadiah."Emillie terus dibujuk agar mau dimiliki. Seandainya Lana tahu ibunya sedang dirayu, pasti dia sudah meledak histeris untuk merobohkan Istana Tamir beserta seluruh penghuninya. Sementara saat ini Emillie sedang berusaha menahan diri untuk mencari lebih banyak informasi."Aku bukan anak-anak yang dapat dibujuk dengan hadiah!" Emillie coba menantang. "Tapi aku akan sangat menyenangkan untuk pria yang juga bisa memberikan kehormatan tertinggi untukku!""Aku juga s
BAB 20 BERBAHAYAKondisinya benar-benar genting menegangkan, Putri Sofia dan Faaza bisa ketahuan jika Ramji berhasil membuka pintu."Aku curiga Faaza bukan memelihara kucing!"Semakin gawat, Ramzi mulai curiga. Putri Sofia reflek melotot syok, dia sangat takut ketahuan. Faaz segera menyentuh bibir Putri Sofia dengan jari telunjuk agar tenang."Tidak akan kubiarkan mereka menemukan mu!" Faaz bersumpah pada dirinya sendiri, kemudian pelan-pelan bangkit dari atas ranjang.Putri Sofia ikut bangkit duduk dengan membelai pinggangnya yang masih agak nyeri setelah terhimpit tidak dapat bergerak. "Kau mau ke mana?" Putri Sofia mendongak pada Faaza.Faaz terlihat berjalan mendekati jendela samping. Selain jendela yang menghadap halaman depan, posisi kamar Zahra yang kebetulan berada di sudut bangunan juga memiliki jendela menghadap ke halaman samping. Putri Sofia buru-buru berdiri untuk ikut melihat keluar jendela. Ada sebuah kolam renang yang cukup lebar di halaman samping."Aku akan melompa
BAB 19 TERTANGKAPSejak Emillie keluar dari taksi seorang diri, dia sadar ada beberapa mata memperhatikannya. Seorang wanita berkeliaran seorang diri memang sangat tidak lazim. Bahaya bisa mengancam wanita di mana saja, apa lagi bagi mereka yang masih sangat muda dan cantik. Ketika Emillie melintasi depan pertokoan dia tidak sengaja mendengar percakapan seorang pria melalui sambungan telpon.Dengan indra pendengaran mutan berdarah immortal, Emillie dapat mendengar suara paling pelan dari jarak lebih dari dua puluh meter. Seorang pria berkemeja hitam sedang melapor pada seseorang dalam sambungan telepon. Emillie sengaja berjalan mendekat seolah dia tidak sadar jika dirinya sedang di bicarakan dan tepat ketika Emillie melintasi di depan pria berkemeja hitam, sebuah kamera aktif di arahkan padanya. Foto Emillie tertangkap dengan jelas meskipun dia sedang memakai cadar.Sejak siang hari Emillie sadar jika dirinya terus di ikuti. Agar tidak mencurigakan Emillie pergi berbelanja fashion sep
BAB 18 KUCING"Meowww....""Kau memelihara kucing?""Kakakku yah memelihara kucing, bukan aku!" Faaz kembali mempertegas dengan alibi agar meyakinkan. "Aku jarang pulang, biasanya Fatima yang akan selalu datang memberi makan.""Berarti Fatima akan datang?" Mata Ramzi langsung berbinar."Saat aku di rumah, aku yang memberi makan."Seketika Faaz menenggelamkan ke bagian Ramzi yang sudah sempat berbunga-bunga."Ah, sayang sekali kekasihku Fatima tidak akan datang.""Sebaiknya kalian menginap di hotel kota, aku serius, rumahku masih gelap tanpa listrik sampai besok lusa!" Faaz juga terus berusaha membujuk Ahmed dan Ramzi agar tidak berlama-lama berada di rumahnya."Kau kira kami takut gelap!" Ramzi yang membalas. "Aku akan tetap menginap disini, kita sahabat disaat terang dan gelap!""Wahahaha...!!!" Ramzi menambahkan kelakar tawa untuk kalimat terakhir yang puitis.Gawat bila kedua rekan Faaza benar-benar menginap. Putri Sofia bisa kelaparan di dalam kamar. Faaz harus segera mencari akal
BAB 17 PUTRI SOFIA BERSEMBUNYIGerald dan Emillie mulai mencari jejak Putri Sofia dari hotel kerajaan tempat malam gadis muda itu menghilang. Gerald masih bisa mencium aroma Putri Sofia di sekitar kamar hotel hingga ke ruang laundry. Tapi mendadak aroma Putri Sofia menghilang di sekitar halaman parkir."Jejaknya sudah lenyap!" Gerald yang memiliki penciuman paling tajam bahkan sudah tidak dapat mencium jejak apapun. "Putri Sofia kabur di saat hujan deras, kemungkinan karena itu jejaknya telah lenyap!""Sepertinya Putri Sofia pergi bersama sebuah mobil!" Emillie yang selalu paling cerdas dan jeli di antara putri-putri Jared. "Siapa saja yang datang dan pergi malam itu?"Saat itu juga, Gerald dan Emillie segera mencari tahu semua daftar tamu yang hadir di acara ulang tahun Putri Sofia dan Pangeran Hamdan. Sebenarnya acara ulang tahun tersebut cuma mengundang keluarga inti, seharusnya tidak ada yang perlu dicurigai. Selebihnya adalah pengawal istana yang berjaga ketat."Pangeran Al-Walee
BAB 16 TAMU TIDAK TERDUGAAbdul kembali memberi laporan pada Pangeran Al-Waleed."Sepertinya memang ada yang aneh dan mencurigakan, Pangeran." Abdul menjelaskan informasi yang baru dia dapat dari mata-matanya. "Biasanya setiap akhir pekan dalam satu bulan Putri Sofia akan berkunjung ke resort pantai keluarga istana untuk mengunjungi Yang Mulya Seika. Akhir pekan ini Putri Sofia tidak terlihat datang. Seandainya Putri Sofia benar-benar sakit, seharusnya Yang Mulya Seika juga akan pergi untuk mengunjungi cucu kesayangannya. Tapi dalam satu pekan ini Yang Mulya Seika juga tidak terlihat keluar dari resort sama sekali."Pangeran Al-Waleed semakin yakin jika memang sedang ada yang disembunyikan oleh Yang Mulya Serkan. Janji seorang raja bukan perkara main-main, bila Yang Mulya Serkan sampai ingkar mengenai Putri Sofia, masalah tersebut pasti akan menimbulkan ketegangan dalam hubungan politik kedua negara mereka."Tetap jalankan rencanaku!" Pangeran Al-Waleed bicara tegas di hadapan Abdul.