Jangan lupa bantu VOTE untuk awal bulan harus mulai dari nol lagi
Perempuan memang mahluk yang suka ribut, itu sebabnya Serka tidak suka memiliki banyak wanita. Pangeran Serkan juga tidak habis pikir bagaimana notarisnya bisa berkelahi dengan Putri Kalifa di halaman istana untuk disaksikan banyak orang.Sungguh sebenarnya Serkan tidak mau berurusan dengan keributan para wanita. Tapi tidak ada yang berani melerai dan semua orang juga sudah ikut tahu jika kedua wanita itu sedang berkelahi untuk memperebutkannya."Apa yang kalian lakukan!" Pangeran Serkan benar-benar marah."Putri Kalifa yang memulai." Syarfi membela diri.Pangeran Serkan langsung menatap Putri Kalifa. "Mulai hari ini, tolong jangan datang lagi ke istana Zubair demi nama baik istana dan nama baik Anda, Putri Kalifa.""Aku hanya ingin mengunjungi, Bibi.""Ibuku sedang tidak bisa dikunjungi oleh siapapun!" Pangeran Serkan bicara dengan tegas."Terima kasih atas kebijakan Anda, Pangeran Serkan." Putri Kalifa segera mengucapkan salam kemudian permisi pergi.Entah apa yang dipikirkan Syarfi
Istana Zubair kehilangan dua anggota keluarga di tahu yang sama dan di waktu yang berdekatan. Pangeran Serkan menyatakan dalam pidatonya jika tahun itu akan menjadi tahun berkabung."Tidak akan ada perayaan dan bendera putih akan dikibarkan di halaman utama istana Zubair sepanjang tahu."Pangeran Serkan sendiri yang berdiri di atas podium, di depan pers untuk sekaligus berterimakasih atas semua dukungan bagi keluarganya."Penobatanku akan kembali ditunda sampai masa berkabung usai dan terimakasih untuk semua dukungan serta doa untuk keluarga istana."Siapapun yang telah mencelakai Pangeran Rasyid dia sudah sukses, bukan cuma berhasil mengulur penobatan Pangeran Serkan tapi juga mematahkan hatinya dalam duka yang begitu dalam. Pangeran Serkan sudah tidak terlalu perduli dengan penobatannya lagi, tapi dia bersumpah akan menuntut keadilan atas setiap nyawa keluarganya yang telah direnggut dengan keji.*****Setelah satu bulan yang menguras fisik dan emosi, akibat perubahan hormon di keha
Anelies segera ingat jika waktu itu Yang Mulya Seika meminta bantuan Sarah untuk mencarikan gadis perawan."Karen baru berumur sekitar sembilan belas tahun ketika keperawanannya dilelang.""Siapa yang melelangnya?" Anelies makin penasaran."Anda ingat dulu saya sempat bercerita jika pernah bekerja di klub?""Ya." Anelies mengangguk tidak sabar untuk menunggu cerita pelayannya.Sepertinya Sarah tidak begitu sadar dengan antusiame Anelies yang kepalanya langsung dipenuhi ribuan pertanyaan."Sebelum memutuskan bekerja di panti pijat dan rumah spa, dulu saya pernah bekerja sebagai penari di sebuah klub malam." Sarah bercerita dengan santai tanpa punya pikiran jika Anelies sedang coba mengali informasi."Saya pernah bekerja sebagai penari striptis di klub dewasa." Sarah baru terlihat agak malu ketika mengakui pekerjaannya, tapi jadi tidak mengherankan jika Sarah sangat pandai mengajari Anelies meliuk untuk menggoda pria."Ketika Yang Mulya Seika minta bantuanku untuk mencarikan gadis peraw
Usaha Yang Mulya Seika memberi istri yang lebih cantik dan lebih muda untuk suaminya memang telah berhasil untuk mengalahkan kesombongan Selir Kumaira. Selama ini Selir Kumaira selalu berbangga jika dirinya lebih dicintai oleh Tuan Husain meskipun cuma bisa menjadi selir. Tapi sejak kehadiran Selir Amina, Tuan Husain jadi lebih memanjakan istri mudanya."Jangan terlalu percaya dengan ucapan manis suamiku. Laki-laki tetap laki-laki, mereka akan tetap tergiur jika ada yang lebih cantik dan lebih muda, jangan terlalu berbangga dengan dirimu, kau hanya selir!" hina Yang Mulya Seika ketika berdiri di hadapan Selir Kumaira. "Kau tidak akan selamanya muda, tidak akan selamanya cantik, akan selalu ada yang lebih muda, lebih cantik, dan akan lebih dicintai oleh suamiku!""Aku tahu ini perbuatan Anda Yang Mulya Seika!" Selir Kumaira sangat murka dengan ejekan istri senior suaminya. Selir Kumaira merasa dibodohi dengan cara sangat licik.Karena tidak pernah bisa mengalahkan istri kedua suaminya,
Pangeran Serkan masih terlibat obrolan dengan Pangeran Sofyan dan paman-pamannya dalam ajang basa-basi para penguasa-penguasa kaya. Pikiran Pangeran Serkan sedang tidak tenang memikirkan Anelies yang belum juga kembali tapi Pangeran Serkan juga masih belum bisa meninggalkan obrolan.Salah seorang paman Pangeran Rasyid mengundang Pangeran Serkan utuk hadir dalam acara berkuda yang di adakan keluarganya minggu depan."Merupakan kehormatan jika Anda bisa ikut hadir dalam acara berkuda kami, Pangeran Serkan.""Ya, tentu dengan senang hati, Tuan Abdulah." Pangeran Serkan tersenyum ramah dengan etika yang sangat terjaga meski hubungan di antara mereka sebenarnya tidak pernah benar-benar cocok.Tuan Abdulah bin Salam adalah kakak tertua dari Selir Kumaira, semua saudaranya juga merupakan penguasa-penguasa kaya di tanah mereka. Maka jangan heran jika Selir Kumaira selalu berambisi untuk menjadi seorang ratu.Begitu mendapatkan kesempatan untuk kabur dari obrolan, Pangeran Serkan segera permisi
Pangeran Albany adalah pemuda yang sangat tampan, Anelies juga mengakui hal itu. Putra termuda dari Selir Kumaira yang tidak terlalu perduli dengan tahta yang diperebutkan oleh saudaranya, tapi dia seorang jenius. Mungkin karena kecerdasannya itu yang membuat Pangeran Albany cenderung acuh ketika merasa tidak sepemikiran dengan saudara-saudaranya. Tampan, muda, cerdas, dan menyukai wanita cantik.Anelies juga masih ingat ketika Pangeran Albany bisa sangat berani mengatakan sedang disuruh oleh Selir Kumaira untuk menggodanya. Tapi, Anelies tetap tidak menyangka jika Pangeran Albany akan begitu berani untuk menciumnya di bilik toilet. Walaupun tidak sampai ketahuan oleh Pangeran Serkan, Anelies tetap sangat takut dan merasa kotor sebagai seorang istri meski ciuman itu bukan keinginannya.Anelies benar-benar sedang tidak ingin melihat Pangeran Albany lagi, tapi mereka malah kembali bertemu di lorong istana dan Pangeran Albany langsung menariknya ke sebuah kamar kemudian mengunci pintu."A
Pangeran Serkan bersikeras agar Anelies dibawa ke rumah sakit istana Zubair untuk ditangani oleh tim dokter istana. Pangeran Serkan tidak bisa sembarangan mempercayakan istrinya.Anelies dibawa kembali ke istana Zubair dengan mengunakan helikopter. Anelies masih terus merintih kesakitan dan Pangeran Serkan ikut bersimbah darah. Anelies mengalami pendarahan hebat sementara perutnya juga terus mengejang."Aku sangat takut, Pangeran Serkan...""Tenanglah, mereka akan segera menolongmu." Serkan terus memeluk Anelies."Ini sakit ...""Aku akan selalu bersamamu!" Serkan terus menguatkan Anelies yang merintih dan menangis.Rasanya Pangeran Serkan juga tidak tega melihat istrinya seperti itu."Pangeran Serkan, ada beberapa hal yang ingin kami bahas dulu dengan Anda."Dokter yang tadi sudah melakukan pemeriksaan awal kembali untuk memanggil Pangeran Serkan. Anelies semakin takut karena yakin ada yang sedang tidak beres."Aku sangat takut ..." Anelies tidak mau ditinggalkan."Tenanglah, kau aka
Bagi Pangeran Serkan akhir-akhir ini adalah masa terkeras dalam hidupnya, kehilangan seorang ayah dan saudara dengan cara yang keji dalam waktu beruntun. Ibunya harus menjalani perawatan intensif setelah pemasangan tiga buah ring jantung. Kali ini Pangeran Serkan juga harus kembali kehilangan calon anak laki-lakinya dan mendapati istrinya yang terpuruk.Satu bulan berlalu sejak kehilangan calon bayi mereka, tapi kesedihan Anelies masih belum pupus. Setiap kali ingat bayinya yang sudah tidak ada maka air mata Anelies akan kembali merembas. Bantal tempatnya berbaring meringkuk sudah kembali lembab.Pasca kegugurannya satu bulan lalu, Pangeran Serkan membawa Anelies kembali tinggal di istana Zubair untuk mendapat pengawasan medis lebih intensif. Anelies tidak banyak beraktifitas, hari-harinya cuma dia habiskan di dalam kamar. Setelah kehamilannya yang terasa ajaib, dan tiba-tiba harus kehilangan dengan cara seperti ini, pastinya menjadi pukulan yang sangat berat untuk Anelies."Aku pula
BAB 282 ANAK-ANAK MEREPOTKANSetelah hampir setengah hari Zontus menunggu, akhirnya Mia kembali pulang. Mia baru masuk melalui pintu depan dan langsung berjalan menghampiri Zontus dengan langkah cepat."Aku ingin punya anak darimu!" Mia bicara sambil berkacak pinggang persis gaya Lana. "Baru kau boleh pergi!""Uhk!" Zontus langsung batuk tersedak."Apa kau makan keripik kentangku lagi?"Sungguh ini pertama kalinya Zontus tersedak setelah ribuan tahun lamanya dan Mia malah menuduhnya menghabiskan stok keripik kentang."Kau tidak bisa minta anak dariku!" Zontus langsung melotot pada Mia."Tapi aku sangat ingin bayi!" Mia serius dengan keinginan anehnya.Mia pikir memiliki bayi segampang batuk atau bersin, padahal dia sendiri masih sering banyak ulah seperti bocah rewel."Aku ingin satu saja darimu!""Percayalah, anak-anak itu nakal, merepotkan, kau tidak akan suka!" Zontus sudah pernah punya anak, dia tidak akan mau lagi. "Lihat kau juga terus ribut dengan putri kakakmu!""Aku tidak
BAB 281 SITUASI SULITKetika Kai mengajak Zontus untuk bicara berdua, ternyata dia langsung bisa menebak jika Zontus sedang menyembunyikan rahasia."Aku sangat menghargai semua kerelaanmu untuk keluargaku, dan aku tahu yang sedang kau lakukan bukan cuma sekedar ikut duduk di meja makan bersama kami."Kai menatap ke manik mata Zontus yang seketika mengelap pekat."Kau bisa bercerita padaku!" Kai bukan cuma menawarkan diri sebagai pendengar, dia juga ingin mengambil tanggung jawab sebagai kakak laki-laki bagi Mia."Aku tidak sehebat yang klian pikirkan." Baru kali ini Zontus mengakui kelemahan dirinya. "Aku takut tidak dapat memenuhi janjiku untuk Mia.""Apa kau akan meninggalkan adikku?" Kai kembali langsung menebak."Aku sudah tahu mengenai cawan ramuan sihir yang bisa membebaskan kalian semua dari kutukan panjang."Kai terkejut, tapi juga ikut mendapat harapan. "Kau sudah menemukannya?""Cawan itu adalah tubuhku!" Zontus balas menatap Kai Loghan."Apa maksudmu?" Kai mendadak cemas.
BAB 280Julie sudah tidak perduli dengan seluruh pakaiannya yang koyak compang-camping, dia terus berontak menyerang Theo sekuat tenaga. Julie masih terlalu sinting dan sangat marah. Bayangkan saja siapa yang tidak bakal gila mengetahui dirinya telah diculik, disekap, dan sekarang ikut terinfeksi darah monster."Lepaskan aku!" Julie meronta keras dari pelukan Theo. "Kau monster! Kau membuatku jijik!""Aku tidak punya pilihan." Theo terus berusaha menenangkan. "Aku tidak mau kehilanganmu!""Aku lebih pilih mati!"Julie berteriak histeris sampai Theo harus kembali menjatuhkan nya ke atas ranjang untuk dia terkam."Tatap aku dan jangan pernah mengucapkan kalimat seperti itu!" Theo menjerat tubuh Julie dengan kuat. "Aku berdosa padamu, kau boleh marah dan menghukum ku tapi jangan pergi."Julie melihat tubuhnya didekap erat, terus marah dan jijik tapi tidak dapat bergerak."Jangan tinggalkan aku." Theo menenggelamkan wajahnya ke dada Julie dengan napas bergetar panas. "Hanya kau yang aku m
BAB 279"Aaaaaaaaaaaaaaaa...!"Julie berteriak, meraung dan mulai berusaha mencakar tubuhnya sendiri dengan gila. Julie sedang tersiksa oleh ledakan dahsyat dari dalam pembuluh darahnya yang panas terbakar. Otak Julie sedang tidak bekerja karena binatang buas lebih peka dengan insting liar.."Aaaaaaaa...!" Julie menyentak lengannya yang mulai berurat hitam dan perlahan ditumbuhi bulu perak."Aaaaaaaaa...!!!"Rasanya sangat gila ketika Julie harus melihat sekujur tubuhnya mulai berubah menjadi mahluk menjijikkan. Rasanya panas terbakar seperti kulit yang dikupas mengunakan api."Lepaskan rantainya!" Julie berdesis dengan giginya yang mulai ditumbuhi taring."Aku tidak bisa!" Theo justru mengencangkan rantai di kaki Julie agar dia tidak berusaha meloncat menendang dinding."Ini sangat sakit!!!" Julie menjerit. "Aku mau mati!!!"Sungguh kematian terasa jauh lebih baik daripada siksaan darah terkutuk."Lepaskan aku!" Julie berusaha mencakar tenggorokannya sendiri.Theo segera cekatan me
BAB 278 HARUS BERJUANG KEMBALI MENJADI MANUSIAIngat ketika peristiwa Anelies berteriak sampai membuat seluruh kaca jendela pecah dan lantai retak. Anelies bisa sangat tidak terkendali, bahkan dia pernah sangat murka melihat Serkan ditikam dan dia juga berteriak hingga membuat Pangeran Albany jatuh pingsan, hilang ingatan.Selama ini Serkan selalu mengamati keistimewaan Anelies dan sepertinya Pangeran Husain juga mewarisi kemampuan dari ibunya. Ketika Husain berteriak seluruh energinya iku keluar tidak terkendali. Beruntung Serkan segera sadar jika pengendalian seluruh tubuh manusia tetap berasal dari otaknya."Husain!" Serkan berteriak lantang. "Kendalikan dengan pikiranmu!"Ketika Husain terus melawan dengan berteriak, justru energinya semakin tumbuh besar tidak terkontrol. Begitu Husain memusatkan konsentrasi untuk memberi perintah, seketika desingan keras itu langsung mereda, petir dan hujan di luar tiba-tiba juga ikut lenyap.Pangeran Husin jatuh pingsan, tapi Serkan yakin putra
BAB 277 SEMUA BISA HANCURYang Mulya Serkan baru keluar dari ruang baca, awalnya Serkan tidak merasa ada yang aneh meskipun lorong istana terlihat lengang. Ketika Serkan masuk ke dalam kamar ternyata Anelies juga sudah tertidur di sofa dengan masih memangku gelas. Anelies tidak pernah tertidur di di sofa. Saat itu juga Serkan langsung melihat keluar jendela dan yakin melihat, kilat cahaya dari jendela kamar Pangeran Husain."Husain!"Serkan berlari ke kamar putranya, mendobrak pintu sampai meledak terpental. Serkan melihat Zontus sudah berada di dalam perisai berdesing."Hentikan!" Serkan berteriak.Zontus belum siap, tubuhnya bisa benar-benar hancur."Husain!" Serkan memberi perintah pada putranya agar berhenti."Aku tidak bisa menghentikannya!" Ternyata Husin juga telah lepas kendali.Kondisinya sudah sangat kacau, sangat berbahaya karena jika perisai itu meledak, maka seisi Istan Zubair juga akan ikut lenyap."Masuk ke dalam kepalanya dan hentikan!"Serkan memberi perintah agar Hus
BAB 276 SANGAT CEROBOHPemberitaan mengenai orang hilang terus memenuhi berbagai media masa dunia. Beberapa petinggi negara dan selebriti terkenal ikut menghilang tanpa jejak. Berbagai rumor penculikan alien dan sekte sesat menimbulkan kegaduhan. Penjagaan di setiap perbatasan negara ikut diperketat untuk segala antisipasi penyelundupan."Kau sudah berada di New York?" Gerald menelpon Emillie."Ya, kami baru sampai dua jam lalu."Emillie dan Lana masih berada di apartemen Mia."Ingat jangan pulang ke Utara sebelum aku kembali!" Gerald memperingatkan Emillie."Ya, Lana juga masih ingin berlibur di New York bersama papa.Selama di New York, Emillie akan menginap di hotel keluarga Haris bersama Jared dan Mara yang sudah lebih dulu tiba."Apa kau sudah menemukan Jejak Theo?""Aku baru sampai di perbatasan Kanada."Melalui jalur lintas darat memang memakan waktu, tapi Gerald bisa sekaligus mencium jejak lycan. Ada beberapa rombongan besar lycan yang menuju ke Utara melalui jalur lintas da
BAB 275Julie sudah melihat mahluk yang menerkamnya berubah menjadi monster, benar-benar monster dengan taring dan cakar. Sebagai manusia awam yang juga hidup di dunia normal, mustahil jika Julie tidak ketakutan."Apa sebenarnya yang kau inginkan dariku?" Julie memberanikan diri untuk bertanya. "Untuk apa kau mengikatku seperti ini?"Theo yang semula menerkam tubuh Julie dengan lengan kokoh keras, perlahan melembut rileks tapi kepalanya masih menempel di dada."Kau harus bersamaku, kau tidak boleh pergi." Theo mengangkat kepalanya untuk menatap ke manik mata Julie."Aku tidak akan menyakitimu, aku akan menjagamu!" Theo mengucapkan kalimat itu sebagai sumpah."Tapi kau mengurung dan mengikatku seperti binatang?" Julie balas menatap tajam."Karena kau ingin kabur!" Theo bicara tegas. "Kau tidak boleh pergi dariku!""Kenapa aku?" Julie jadi penasaran. "Kenapa aku yang kau tangkap?""Aku menyukaimu!" Theo tidak berbohong. "Aku harus menjagamu!"Tidak ada yang buruk dari pernyataan Theo. T
BAB 274 BELUM TERKENDALIJared dan Mara datang ke New York untuk ulang tahun Mia. Meskipun terlambat dua hari tetap tidak mengurangi sedikit pun kebahagiaan Mia. Sayangnya Emillie dan Lana belum bisa ikut, tapi akan menyusul besok lusa."Mom!" Mia langsung memeluk Mara."Selamat ulang tahun Sayang..." Mara mencium kedua pipi Mia."Hadiah untukmu!" Jared yang membopong bingkisan hadiah besar dengan pita merah muda."Papa!" Mia memeluk Jared sampai kakinya terangkat tinggi."Kau sudah besar dan berat!"Jared pura-pura mengeluh ketika menggendong putri kecilnya dalam pelukan. Jared membawa Mia berputar seperti anak-anak yang tidak pernah besar."I love you Papa!" Mia memeluk erat leher Jared sambil dia kecup rahangnya.Kadang rasanya Jared masih tidak rela putrinya tiba-tiba tumbuh dewasa dan sekarang telah memiliki kehidupan sendiri."Dimana Zontus?" Mara yang bertanya."Dia pergi." Akhirnya Mia mengajak orangtuanya duduk dan mulai bercerita.Mia bercerita mengenai semua ramuan sihir y