Beranda / Pernikahan / Titip Benih / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Titip Benih : Bab 21 - Bab 30

51 Bab

Sabotase DNA

Setelah kepergian pak Lukas, mbak Laras langsung berteriak memanggil namaku."Airin! Dimana kamu!" teriaknya dengan nada yang terdengar sangat marah Aku pura-pura tidak mengetahui apa yang sedang terjadi."Ada apa sich Mbak, kok teriak-teriak begitu." jawabku enteng."Apa maksudmu ha!" "Maksud apa? Aku gak ngerti yang Mbak ucapkan.""Kamu jangan berlagak tidak tahu!""lho! Aku memang tidak mengerti apa yang Mbak maksud, sedari tadi aku sibuk mengurus Yusuf." kilahku dengan wajah seolah-olah bingung."Kamu sengaja, memberikan video itu kepada pengacara itu. Apa kamu pikir dengan memberikan video itu kamu akan bisa memiliki Yusuf atau perusahaan. Jangan mimpi!""Video? Video apa sich Mbak?" tanya masih pura-pura tidak mengerti"Sudahlah Airin, perempuan mura**n seperti kamu itu pasti menggunakan cara kotor untuk mendapatkan sesuatu." ucapnya merendahkanku.Aku tersenyum mendengar kalimat itu terlontar dari mulut Mbak Laras."Kenapa kamu tersenyum? Kamu pikir aku tidak bisa mengetahui c
Baca selengkapnya

Kabur membawa Yusuf

Sudah satu minggu aku di kurung dalam kamar, walaupun aku di kurung, aku tetap tahu bagaimana perkembangan Mbak Laras dan mas Ikhsan.Mereka masih ngotot tidak mau mempertemukan aku dengan pak Lukas. Mbak Laras tetap dengan pendiriannya jika Yusuf adalah anak kandungnya.Pagi itu seperti biasa, Rina datang membawakan sarapan untuk ku. Karena selama aku dikurung Mbok Minah dilarang berinteraksi dengan ku.Sepertinya Mas Ikhsan maupun Mbak Laras sudah mulai curiga dengan kedekatan ku dengan Mbok Minah."Nyah. Tuan Ikhsan mau membawa Yusuf untuk pergi berjalan-jalan." ucap Rina dengan nada ketus."Tidak. Katakan sama mas Ikhsan jika aku melarangnya untuk membawa Yusuf." jawabku"Aduh, Nyonya! Coba jangan membuat semuanya menjadi rumit." "Kamu itu hanya pembantu disini, jadi jangan mengaturku.""Aduh, Nyonya tidak sadar diri ya! Saya memang pembantu, tapi pembantu terhormat. Dari pada Nyonya..." cibirnyaSebenarnya aku gedeg banget sama Rina, tapi karena aku ingin mengambil hatinya jadi a
Baca selengkapnya

Bersembunyi dipanti asuhan

Aku berpikir jika, aku bersembunyi di panti asuhan pasti akan sangat aman bagiku dan Yusuf. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa menemukanku disini dan mereka juga tidak akan berpikir jika aku bersembunyi ditempat seperti ini. Jadi aku akan sangat aman jika berada disini. "Sebenarnya masih butuh Dek, tapi disana tidak ada yang akan memberikan gaji Dek." jawab perempuan itu"Tidak digaji pun tidak apa-apa Bu, asalkan saya dan anak saya bisa tinggal disana." jawabku.mendengar jawabanku, perempuan paruh baya itu melihatku."Kenapa adek kok tidak mencari tempat tinggal saja?"tanyanya penasaran "Saya pikir akan lebih aman jika kami tinggal dipanti, Bu,"jawabku"Dek, sebenarnya ada masalah apa denganmu? sampai kamu ingin tinggal di panti?" tanyanya"Ibu benar, saya sedang mengalami masalah yang sangat rumit,"jawabku.Aku lalu duduk di sampingnya dan aku mulai bercerita tentang semua yang aku alami.Setelah mendengar semua ceritaku. Perempuan itu langsung memelukku."Dek... Besok Ibu
Baca selengkapnya

Yusuf sakit parah

Waktu berjalan begitu cepat kini usia Yusuf sudah menginjak satu tahun, akan tetapi sampai saat ini Yusuf belum juga bisa duduk atau berjalan, Yusuf hanya bisa tengkurap sambik berguling, jujur aku khawatir dengan perkembangan Yusuf.Malam itu entah mengapa tiba-tiba Yusuf badannya panas, nafasnya terlihat sangat sesak, aku sangat panik. Aku lalu meminta tolong Bu Wulan untuk mencarikan taksi untuk ku, aku akan membawa Yusuf ke dokter.Tanpa menunda lagi, aku pergi ke rumah sakit terdekat untuk memeriksakan kesehatan Yusuf.Begitu sampai rumah sakit, aku langsung berteriak meminta suster untuk segera membawa Yusuf ke UGD karena Yusuf terlihat sangat susah betul untuk bernafas.Bu Wulan terus menggegam tangan ku untuk memberikan dukungan kepada ku."Bu... aku takut jika terjadi sesuatu kepada Yusuf." ucapku sambil menangis"Na... berdoa, minta kepada Allah agar anak mu baik-baik saja."Aku menunggu dengan cemas, Dokter yang memeriksa Yusuf belum juga keluar.Setelah cukup lama menunggu
Baca selengkapnya

Kepergian Yusuf

Ketika aku akan membuka pintu, tanpa sengaja telinga ku mendengar pembicaraan Mbak Laras."Mas. kita harus sebisa mungkin membuat Yusuf sembuh.""Pasti sayang... mas akan berusaha sebaik mungkin untuk pengobatan Yusuf.""Iya Mas, karena Yusuf yang bisa buat aku menjadi pemilik perusahaan Papa.""Sayang... tolong jangan bahas itu saat ini, apa kamu tidak sedih melihat kondisi Yusuf?""Eeehhhmmm... sedih sich... tapi bagaimana ya Mas, mungkin karena Yusuf tidak lahir dari rahim ku jadi ya biasa aja gitu rasanya.""Sayang... tolong buka hatimu untuk Yusuf. bagaimana pun juga dia darah daging ku, sayangi dia seperti anak kandung mu.""Mas. Dia itu anak perempuan si**n itu, darahnya mengalir darah ko**r perempuan itu.""Tapi Yusuf adalah darah daging ku, jika kamu tidak bisa menerima Yusuf maka aku tidak bisa menceraikan Airin.""Mas! bukankah kamu sendiri yang berjanji kepada ku, jika Yusuf ketemu maka kamu akan menceraikan Airin.""Iya memang mas pernah berjanji, tapi jika kamu tidak bisa
Baca selengkapnya

Balas dendam

Kami semua sangat terpukul dengan Kepergian Yusuf.Mas Ikhsan meminta Yusuf di makamkan di sebelah orang tuanya.Setelah acara pemakaman Yusuf selesei. Kami pulang kerumah.Aku masih tidak percaya jika Yusuf pergi meninggalkan ku untuk selamanya.Aku menangis didalam kamar ku, Mbok Minah masih setia menemani ku dari kemarin."Nyah... ikhlaskan Yusuf, kasihan dia disana kalau Nyonya seperti ini.""Mbok! bagaimana aku bisa ikhlas? Yusuf yang membuatku bisa bertahan sampai dititik ini, tapi Tuhan mengambilnya dari ku.""Nyah... sabar ya... lebih baik nyonya berisitirahat, karena dari kemarin Nyonya tidak istirahat, mbok keluar dulu menyiapkan makan untuk Nyonya,""Aku tidak lapar Mbok.""Nyonya dari kemarin tidak makan, jika Nyonya begini terus nanti Nyonya bisa sakit.""Gak, Mbok, aku tidak mau makan, bagaimana bisa aku menelan makanan dalam kondisi seperti ini.""Nyah... Mbok tahu dan sangat mengerti perasaan Nyonya, tapi jika nyonya menyiksa diri seperti ini pasti Yusuf sedih disana."
Baca selengkapnya

Operasi wajah

Aku mutuskan untuk menjual semua aset ku.Setelah semuanya terjual, aku pergi ke Korea untuk merombak semua penampilan ku, dan sebagian uangnya aku gunakan untuk membuka usaha bersama Anita.Selama aku menjalani operasi plastik, Anita sendiri yang menjalankan usaha kami. Waktu berjalan begitu cepat, sudah enam bulan aku berada di Korea dan operasi ku semua berjalan lancar. Aku merubah bagian mata, rahang dan hidung.Aku sangat puas akan perubahan wajah ku, aku yakin tak akan ada yang bisa membuat mengenali ku sekarang.Jadi aku putuskan akan kembali pulang ke Indonesia, karena aku sudah tidak sabar untuk segera memulai aksi balas dendam ku kepada Mas Ikhsan dan Mbak Laras.Aku sudah mengabari Anita jika aku akan pulang.Setelah menempuh perjalanan sekitar tujuh jam dua puluh menit, akhirnya aku sampai di Indonesia.Setelah mengambil barang aku lalu menuju pintu keluar, Aku sudah melihat keberadaan Anita jadi aku langsung bergegas menuju kearahnya."Hai..." sapa ku, Anita melihat ku d
Baca selengkapnya

Menjebak Ikhsan

Mas Ikhsan mulai sering datang ke apartemen ku di jam makan siang.Aku tidak terlalu merespon mas Ikhsan agar dia tidak berpikir jika aku terlalu mu*a*an.Mas Ikhsan sepertinya sudah mulai menaruh perasaan terhadap ku, karena dia sekarang mulai peduli dan perhatian dengan ku."Ra... mas boleh nginap di sini?""Ha! nginap? tidak mas, kita ini belum menikah.""Mas berjanji tidak akan menyentuh mu.""Mas... aku masih trauma dengan kejadian waktu itu, sampai sekarang pun mas belum memberikan keputusan.""Mas sedang memikirkan cara agar mas bisa segera menikahi mu.""Kapan? bagaimana jika aku hamil mas?""Bagus dong kalau sampai kamu hamil.""Bagus bagi Mas, tapi musibah untuk ku.""Jangan bicara seperti itu Ra... Mas pasti akan menikahi mu.""Mas! jujur aku tidak percaya dengan apa yang kamu ucapkan, karena baru kenal saja kamu sudah menodai ku. Jadi bukti kan kepada ku jika kamu memang serius dengan ucapan mu.""Dengan cara apa, Mas harus membuktikan kepada mu?""Belikan aku rumah dan mob
Baca selengkapnya

Laras sakit hati

Mbak Laras pergi meninggalkan kami dengan derai air mata.Sedangkan mas Ikhsan langsung memeluk ku dan mengajakku kembali masuk kedalam rumah.Mas Ikhsan tidak peduli dengan Mbak Laras, Dia sibuk membujukku agar aku tidak pergi meninggalkannya."Ra... ayo kita masuk, mas berjanji tidak akan menyakiti hati mu lagi.""Bener, mas tidak akan menyakiti aku lagi?""Iya... mas janji."Lalu aku mau diajak masuk olehnya.Setelah di dalam rumah, Rina mengatakan jika kamar ku sudah siap.Tapi karena niatku memang ingin membuat rumah tangga mereka seperti neraka, maka aku meminta mas Ikhsan melakukan sesuatu untuk ku."Mas... aku tidak mau tidur di kamar ini." rengek kuMas Ikhsan terlihat nampak sedikit bingung mendengar ucapan ku."Terus kamu mau tidur dimana?""Aku mau tidur di kamar utama..." "Tapi... Ra... kamar itu adalah kamar ku dan Laras. Tidak mungkin kamu ikut tidur di kamar itu bertiga.""iiiihhhh... Mas! aku tidak mau tidur sama Mbak Laras! aku mau tidur cuma sama kamu. Jadi suruh Mb
Baca selengkapnya

Ikhsan curiga

Mas Ikhsan sangat terkejut mendengar ucapan ku, dia langsung menepikan mobilnya dan menatap tajam kearah ku."Ra... siapa kamu sebenarnya?" tanyanya menyelidikAku langsung bersikap biasa seolah tidak terjadi apa-apa."Maksud mas apa?""Kamu tahu dari mana jika aku memberikan perusahaan kepada Laras, seingat ku, aku belum cerita kepada mu mengenai hal itu." ucapnya"I-itu... asisten Mbak Laras yang bercerita." jawab ku berbohong. Biar saja aku menjadikan Rina kambing hitam."O... Mas pikir..." ucapnya dengan wajah lega"Memang ada apa mas? apakah ada sesuatu yang mas sembunyikan dari ku? sehingga mas takut." jawab ku"Ti-tidak ada apa-apa. Mas hanya takut kamu salah faham saja." jawabnya.Setelah itu mas Ikhsan menyalakan lagi mesin mobilnya.Kami berputar-putar mencari warung bakso, Sebenarnya aku tidak terlalu suka makan bakso tapi agar terlihat benar-benar menyidam jadi mau tidak mau aku harus mencari sesuatu yang sekiranya sedikit berbeda.Setelah sampai di warung bakso, aku hanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status