Home / Romansa / Gairah Cinta sang Pewaris / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Gairah Cinta sang Pewaris: Chapter 271 - Chapter 280

384 Chapters

Bab 268 Aku Milikmu, dan Kamu Milikku

“Apakah sang Adam Dean sedang merasa gugup?” Ucapan Evelyn menyadarkan Adam, dan pria itu pun tersenyum tak berdaya. “Melihat calon istriku begitu memukau, aku merasa sedikit sulit bernapas,” akunya dengan sangat jujur, membuat wanita di hadapan—yang awalnya berniat menggoda—malah berakhir dengan wajah bersemu merah. Kehangatan menyelimuti hati Evelyn, terlebih karena genggaman tangan Adam terasa mengamankan dirinya. Kegugupan yang sejujurnya juga sempat hinggap di hatinya seketika sirna di saat dia bersanding di sisi pria tersebut. Pertukaran kalimat sederhana itu mungkin tidak berarti bagi orang lain, tapi hal tersebut menguatkan keduanya. Acara berjalan lancar sesuai rencana; pendeta mengutarakan sejumlah hal terkait pernikahan, sedikit pengingat bagi dua orang yang akan segera mengemban hidup bersama, sampai pada akhirnya sumpah pernikahan pun harus terucap. Para tamu yang hadir berdiri seiring pengantin pria dan wanita berakhir saling berhadapan. Dengan netra birunya menatap l
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Bab 269 Cara Baru Menggodaku

“Ayo, bersulang untuk kedua pengantin!” “Evelyn, kamu sudah tahu ke mana Adam akan membawamu untuk bulan madu nanti?!” “Astaga, Adam. Berhenti bersikap begitu dingin. Kamu sekarang sudah menjadi suami orang!” Celotehan dan juga komentar dari sanak saudara yang menghadiri pesta pernikahan tidak berhenti terdengar. Seiring dua pengantin yang telah secara sah dinyatakan sebagai sepasang suami istri itu mengunjungi setiap meja dari tamu yang hadir, selalu ada percakapan mencengangkan yang membuat Adam serta Evelyn kelabakan. “Apa Liam dan Lili akan punya adik lagi?” “Satu? Dua? Oh! Atau mungkin kalian mau hasilkan satu tim sepak bola?” Canda dan tawa yang membuat kepala Evelyn sedikit berdengung itu terus terucap tanpa henti. Hal tersebut membuat ekspresi wanita yang awalnya tersenyum lembut itu mulai terlihat lelah. Menjelang pertengahan pesta, Adam pun berbisik, “Haruskah kita kabur?” Evelyn yang akhirnya mendapatkan kesempatan untuk kembali duduk di kursinya sedikit terkejut. “A
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Bab 270 Kebahagiaan (18+)

Catatan: Untuk yang menjalankan puasa, tolong jangan dibaca ya [sebelum buka? wkwk]. Pembaca disarankan bijak dalam memilih untuk lanjut membaca atau tidak. Author tidak bertanggung jawab atas batalnya puasa kalian wkwkwk. Mereka yang memutuskan lanjut, semangat. Author tulis ini pas setengah mabok, jadi nggak tahu bener ato nggak. Kalo nggak, jangan lupa tulis di komen, biar nanti direvisi #LOH!? ______________________________________________ “Evelyn, apa ini … cara baru menggodaku?” Mendengar pertanyaan itu dari bibir Adam, Wajah Evelyn terasa begitu panas. Dia mendorong pria itu menjauh dan langsung mendudukkan diri selagi menarik kembali jubah mandinya, menutupi tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalam berenda warna hitam dilengkapi dengan gaun merah muda tembus pandang. “Ini bukan ideku!” teriak Evelyn dengan sangat malu. “Aku hanya tidak menemukan pakaianku!” Tanpa berani menatap Adam, Evelyn memaki dalam hati siapa pun yang telah memindahkan barang-barangnya. Saat dia
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Bab 271 Terasa Lemas

‘Evelyn, aku yakin dirimu akan menemukan kebahagiaan. Percayalah dan teruslah berjuang.’ Kelopak mata Evelyn terbuka seiring dirinya teringat kalimat yang pernah diucapkan satu orang itu. Hal tersebut mengizinkan manik hitam segelap malamnya menikmati pemandangan mempesona di hadapan. Dada bidang yang dilengkapi dengan otot liat itu tengah memberikannya kehangatan, lengkap dengan sepasang tangan kekar yang melingkupi tubuhnya dengan sebuah pelukan dan berfungsi sebagai bantalan bagi kepalanya. Pandangan Evelyn pun perlahan terangkat, menatap wajah rupawan Adam yang begitu tenang ketika tertidur di sebelahnya. Alis hitam tebal milik pria itu terlihat tajam, hidung mancungnya tinggi, tidak lupa bibir tipisnya juga tampak menggoda. Ditambah dengan rahang tegasnya yang memukau, keseluruhan penampilan pria tersebut memang sungguh menawan hati. Tangan Evelyn terjulur, menyentuh lembut wajah Adam. Jari-jarinya menyusuri wajah pria tersebut dengan hati-hati, mulai dari dahi, alis, turun ke
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

Bab 272 Fokus Padaku

‘A-apa yang—' Evelyn terkejut dengan kondisi tubuhnya. Kakinya bergetar dan pinggulnya terasa nyeri. Mungkinkah tadi malam mereka segila itu sampai-sampai dirinya berakhir seperti ini?! “Tidak bisa berdiri?” tanya suara di belakang Evelyn. Wanita itu menoleh cepat dan menatap Adam yang terlihat memasang wajah terhibur, satu tangan pria itu menopang kepalanya. “Apa tadi malam terlalu berlebihan untukmu?” goda pria itu. “J-jangan sembarangan bicara!” sahut Evelyn ketus, berusaha menutupi rasa malunya. “A-aku bisa. Hanya terkejut saja lantainya begitu dingin,” jawabnya, berbohong. “Begitukah?” Adam memperhatikan wanita tersebut dengan tenang, tapi pancaran matanya terkesan mengejek. “Akan tetapi, lantai kamar ini dilapisi karpet. Bagaimana bisa dingin?” Menyadari hal tersebut, wajah Evelyn sontak merona. Dia baru tersadar dengan betapa konyol dan bodohnya kebohongan yang baru saja terucap. Melihat wajah sang istri, Adam pun tertawa rendah. Pria itu mendudukkan diri dan meraih jubah
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

Bab 273 Kejahilan

“Bisa kulihat pengantin baru kita menghabiskan malam mereka dengan begitu maksimal.” Itu adalah hal pertama yang Evelyn dengar begitu dirinya melangkah ke area sarapan hotel. Dia menatap ke depan, pada sang ibu yang terduduk di sebelah Raffaele. Lili dan Liam juga sudah siap di sana bersama dengan orang tua dan kedua kakek Adam. Terlihat Sera dan Elena tertawa geli karena komentar Rosa. Di sebelah mereka, Julian dan Daniel hanya tersenyum tak berdaya. Hal ini membuat Evelyn tahu mengenai apa yang pastinya dibicarakan oleh orang-orang sebelum dirinya dan Adam datang. “Ini semua karenamu!” desis Evelyn sembari menyikut pinggang Adam. Wajahnya terlihat merona merah, sangat malu karena dirinya berakhir telat satu jam akibat ‘tindakan’ Adam. Adam melingkarkan tangannya di pinggang Evelyn dengan santai, lalu membalas, “Terlambat atau tidak, mereka tetap akan bereaksi sama.” Dia tersenyum tipis dan berbisik, “Siapa yang tidak tahu apa yang kita lakukan di malam yang lalu?” “Tidak tahu ma
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Bab 274 Balasan yang Setimpal

“Gaun malam apa yang kalian bicarakan?” Selagi Adam bertanya dengan wajah gelap, Evelyn mengernyitkan dahinya, memiliki gambaran mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Sudah jelas bahwa insiden gaun malam tembus pandang itu memiliki hubungan dengan Elena dan Sera. Namun, dia tidak berniat ikut campur dan membiarkan Adam menyelesaikan hal ini sendiri. Lagi pula, pria itu sudah berjanji, bukan? “Aku kira dia akan senang,” bisik Elena kepada Sera. “Tapi, kelihatannya dia marah besar,” sahut bibi kecil Keluarga Dean itu kepada keponakannya. Keduanya sibuk menundukkan kepala untuk menghindari tatapan Adam. Karena tidak ada yang menjawab dan suasana semakin lama menjadi semakin suram, Daniel pun memutuskan untuk buka suara, “Kak Elena menukar pakaian tidur Kak Evelyn dan menyembunyikan semua pakaiannya yang lain.” Elena terbelalak dan bertanya, “Kenapa kamu tahu?!” Dia yakin kalau hanya dirinya dan Sera yang mengetahui hal ini. Sebuah senyuman tak berdaya terlukis di wajah Daniel. “Bag
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Bab 275 Ada yang Salah dengan Dom

“Aku bilang akan memberikan balasan yang setimpal. Karena aku senang dengan hasilnya, memberikannya hadiah adalah balasan yang cukup, bukan?” Ucapan Adam membuat Rosa tertawa keras, sedangkan Noah menganggukkan kepalanya, bangga lantaran sang cucu sepertinya menerima didikannya dengan baik dan benar. Berkebalikan dengan mereka, Henry dan Ardi hanya bisa menggelengkan kepala. Manik hitam Evelyn menyapu sekilas pemandangan sekeliling, bagaimana semua orang di sekitarnya tampak bahagia dengan cara mereka masing-masing. Kalaupun memang dirinya cukup menjadi korban, tapi hal tersebut bukanlah masalah besar. Lagi pula, mampu melihat kebahagiaan terpancar di wajah orang-orang ini adalah suatu hal yang sangat berharga untuknya. ‘Terlebih … setelah semua hal yang telah kita lalui,’ batin Evelyn dalam hati. Selagi mereka berbincang dan sarapan yang telah dipesan mulai dihidangkan, Evelyn menyadari bahwa ada sejumlah hal yang kurang. “Di mana Kakak?” tanya Evelyn ke arah sang ibu. ‘Rena juga
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

Bab 276 Aku Minta Pertanggungjawaban [Rena x Dominic]

“Aku—” Tidak sempat Dominic menyelesaikan ucapannya, dia membeku. Hal tersebut tertangkap oleh Evelyn yang langsung mengikuti arah pandang kakaknya itu. Terlihat sosok Rena melangkah masuk ke dalam ruangan dengan kemeja putih dan celana panjang berwarna hitam, masih tampak profesional seperti Julian. Yah, mungkin itu karena keduanya masih dalam kondisi sedang ‘bertugas’. Setelah menyapa semua orang dengan senyuman dan anggukan kepala, Rena menghampiri Evelyn. “Nyonya, untuk hari ini, aku ingin mengambil izin,” ucapnya seraya merendahkan punggungnya untuk berbisik kepada sang atasan. “Apakah itu memungkinkan?” Di saat Rena sibuk berbicara dengan sang istri, Adam menangkap mata Dominic tidak terlepas dari sosok asisten pribadi Evelyn itu. Hal tersebut membuat matanya memicing penuh kecurigaan, terlebih saat dia menangkap pancaran mata kesulitan dari sang kakak ipar. ‘Apa sungguh … tidak ada apa pun di antara mereka?’ batin Adam. Dia mengalihkan pandangan pada Rena. ‘Terlebih karena
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

Bab 277 Menurutmu, Apa yang Terjadi?

“Ada yang aneh,” ucap Evelyn dengan tenang seiring dirinya melangkah masuk ke dalam ruang ganti ruangan hotelnya. Dia menanggalkan kalung dan gelangnya sebelum kemudian meletakkannya di atas meja rias. “Hari ini Kakak tidak bersikap seperti biasanya.” Benak Evelyn mencoba mengingat jelas cara sang kakak berbicara hari ini, begitu tidak alami, seakan pria tersebut memiliki beban pikiran tertentu. Kalaupun kalimat Dominic masih pedas seperti biasanya, tapi pemilihan kata dan ekspresi pria itu terlihat diselimuti ketidaktenangan. “Dia bahkan sama sekali tidak bereaksi terhadap candaan Anita terkait hotelnya.” Evelyn mulai meraih gaun pantainya, berniat untuk mengganti pakaiannya sebelum menemani dua buah hatinya pergi. “Mengingat dia sangat bangga dengan hasil kerja kerasnya, itu adalah hal yang aneh.” Kemudian, tubuh Evelyn membeku. Dia mengingat bagaimana pembahasan mengenai Rena memantik aura dingin dari sang kakak. Tidak hanya itu, cara pria tersebut menarik Rena pergi dari restora
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status