Home / Romansa / Gairah Cinta sang Pewaris / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Gairah Cinta sang Pewaris: Chapter 261 - Chapter 270

384 Chapters

Bab 258 Bukan Kompleks Perumahan Biasa

“Tuan Adam, kita sudah sampai,” ucap sang sopir setelah menghentikan mobil. Ucapan sopirnya membuat Adam menoleh dan menatap ke luar jendela, pada sebuah gerbang kompleks perumahan mewah. Di saat ini, kening Adam terlihat membentuk kerutan dalam. ‘Jikalau Rosa memiliki rumah di tempat ini, kenapa dia masih tinggal bersama Sienna?’ tanyanya dalam hati, merasa sedikit bingung dan tidak tahu lagi harus berekspektasi apa terhadap alamat yang Rosa berikan. Tepat pada saat dirinya memikirkan hal tersebut, seorang penjaga bisa terlihat keluar dari pos yang berada di depan gerbang. “Mohon maaf, bisa tunjukkan kartu identitas Anda, tujuan kunjungan, dan tempat yang dituju?” tanya sang penjaga ketika sopir Adam menurunkan jendela. Matanya terlihat diselimuti kewaspadaan, jelas menangkap nomor polisi mobil yang berkunjung ini tampak asing. Julian melukis senyum profesional di wajahnya selagi menyerahkan kartu identitas miliknya kepada sang sopir untuk diteruskan kepada penjaga itu. “Kami kema
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more

Bab 259 Bagaimana Mungkin?

“Kenapa Rena bisa berada di tempat ini?!” Kala Julian mengutarakan pertanyaan tersebut, netra biru Adam menangkap satu sosok melangkah keluar dari sebuah rumah mewah di kompleks tersebut dan mengejar Rena. Wajah pria tersebut terlihat marah bercampur frustrasi, dia mencengkeram pergelangan tangan gadis itu dengan kuat, membuat Rena meringis. Adam yang sedari tadi membiarkan adanya celah pada jendelanya mendengar jelas sebuah perintah mengejutkan dari sang pria untuk Rena, “Kamu pulang ke Nusantara atau Kakak sendiri yang akan melemparmu ke sana!?” ‘Kakak?’ Julian yang juga bisa mendengar kalimat tersebut menautkan alisnya. ‘Bagaimana mungkin kakak Rena tinggal di—’ “Terus jalan,” titah Adam seraya menutup matanya, memotong pertanyaan dalam benak Julian. “Pak Adam, tidakkah lebih baik bagi kita untuk menyelidiki lebih jauh?” tanya Julian dengan wajah khawatir. Kalaupun dia memiliki hubungan yang baik dengan Rena, tapi kemunculan gadis tersebut di tempat ini membuatnya tak elak memi
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

Bab 260 Liontin Mawar

“Mommy! Mommy! Lihat, gambar Lili bagus, ‘kan?!” Seruan manis itu membuat Evelyn yang sedang menuliskan sesuatu mengalihkan fokusnya. Dia menoleh ke arah sang putri yang menunjukkan sebuah gambar dari krayon warna-warni. Hanya satu kali lihat, Evelyn langsung tahu apa yang telah Lili gambar. “Apa ini pesta pernikahan, Sayang?” tebak Evelyn dengan senyuman manis. Mata bulat Lili berbinar, lalu dia pun mengangguk penuh semangat. “Ini pernikahan Mommy dan Daddy besok! Ini Lili dan Liam, ada Om Julian, Kak Rena, Tante Elena dan Kakek Kusuma ….” Begitu banyak orang gadis kecil itu sebutkan sampai membuat Evelyn tertawa. Namun, tawa wanita itu terhenti kala mendengar putrinya menyatakan hal mengejutkan. “Dan, ada Kakek dan Nenek juga!” Evelyn tersentak, senyumnya sedikit bergetar. Dia pun bertanya, “Lili sedang bicarakan Kakek Henry dan Nenek Rosa, bukan? Lalu, siapa Nenek yang ini?” Jari telunjuk rampingnya menunjuk gambar yang Lili sebutkan sebagai Rosa. “Ih, bukan!” Lili menggeleng
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

Bab 261 Bertemu Kembali

“Apa ada masalah?” Raffaele menyadari bahwa cara Rosa secara khusus menanyakan Daniel terdengar sedikit mencurigakan, jadi dia menjelaskan, “Mengesampingkan apa yang terjadi pada ibunya, tubuhnya juga tidak dalam kondisi terbaik, bukan begitu?” “Oh … ya.” Evelyn baru mengerti. “Adam berangkat pagi tadi untuk menjemputnya. Dia sempat bilang Daniel yang bersikeras pulang untuk menghadiri pernikahan walau tubuhnya masih cukup lemah.” Evelyn berbincang dengan Rosa dan Raffaele untuk setidaknya lima menit sebelum akhirnya sosok Liam turun dari lantai dua bersama Lili. Terlihat bocah itu memasang wajah datar kala menyapa kakek dan neneknya, membuat Rosa dan Raffaele cukup terkejut dengan betapa miripnya Liam dengan sang ayah. Namun, kala Raffaele memberikan Liam sebuah kotak kecil, hadiah perkenalan dirinya dan Rosa untuk bocah tersebut, wajah Liam diselimuti rasa penasaran yang mendalam. Saat netra birunya mendarat pada isi kotak tersebut, dia seketika terpukau. “Aku mendapatkan patung
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

Bab 262 Semuanya Palsu

*Beberapa saat lalu* “Apa ada sesuatu di wajahku?” tanya sebuah suara dari seorang wanita yang membuat Adam tak mampu mengalihkan pandangannya. Adam yang sekarang terduduk di ruang tamu kediaman megah Diandra hanya bisa menatap ke arah wanita tersebut dengan saksama. Pandangannya menyusuri setiap lekukan wajah wanita itu, mencoba mencari-cari kebenaran mengenai identitas sosok di hadapan. Semuanya sama, tidak ada yang berubah, terkecuali kerutan tipis yang menghiasi beberapa sisi wajah Diandra. Hal itu wajar saja, terutama mengingat kali terakhir Adam melihat wanita itu sudah lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Karena Adam tidak kian menjawab pertanyaannya dan hanya menatapnya dalam diam, Diandra pun menghela napas dan menuangkan teh di cangkir pria tersebut. Dia menyodorkannya ke arah sang putra dan berkata, “Minumlah, teh itu bisa menenangkanmu.” Adam melirik cangkir teh tersebut untuk beberapa saat, tapi dia tetap terdiam. Pandangan matanya menunjukkan kewaspadaan. Diandra t
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

Bab 263 Kamu Membenciku?

Sembari berdiri menghadap jendela taman kediaman Diandra, Adam hanya terdiam setelah menelaah penjelasan sang ibu. “Jadi, semua adalah rekayasa Ibu Mertua untuk menyelamatkan Ibu dari Helen dan keluarganya.” Kelopak matanya yang sempat tertutup pun terbuka, memamerkan netra birunya yang sedikit abu. “Dan aku … hanyalah pemeran sampingan yang melengkapi skenarionya. Tokoh yang membuat semua orang, termasuk Helen, percaya bahwa Ibu sungguh telah mati.” Kalaupun cara Adam berbicara terdengar tenang, tapi Diandra tahu ada kekecewaan dan rasa terkhianati dalam kalimat putranya itu. “Aku harap … kamu tidak menyalahkan Rosa, Nak.” Dia menundukkan kepalanya, menampakkan ekspresi malu dan bersalah. “Salahkan ibumu yang tidak berdaya ini karena tidak mampu untuk mempertahankan nyawanya sendiri.” Ucapan sang ibu membuat Adam mengalihkan pandangannya pada sosok Diandra. Tubuh ibunya yang dahulu sempat terlihat kuyu karena depresi terhadap pengkhianatan sang ayah tampak bugar dan bersinar. Hal it
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

Bab 264 Pembalasan Dendam Berakhir [End of S3]

“Aku sudah sangat muak.” Mata Henry sekejap membesar, terkejut dengan pernyataan keras sang istri. Namun, dia sungguh tak mengerti mengenai hal apa yang terus dia lakukan sehingga wanita itu menyatakan hal tersebut. “Apa yang kamu—” “Lihat, kamu bahkan tidak tahu kesalahanmu!” bentak Diandra. “Ini alasan aku membiarkanmu tersiksa untuk bertahun-tahun, tapi kamu tidak pernah belajar!” Manik wanita itu memancarkan kesedihan bercampur amarah mendalam. “Diandra, tenanglah, aku mohon. Aku tahu kamu membenciku, aku minta maaf, aku—” “Persetan dengan permintaan maafmu, Henry Dean!” balas Diandra dengan air mata mengaliri wajahnya. “Aku tidak memerlukan hal tersebut!” Air mata yang mengaliri wajah istrinya membuat hati Henry terasa begitu sakit. Dia tak mampu menahan emosi dan berujung meneteskan air mata. “Diandra, aku—” Tepat di waktu omongan Henry terpotong, Julian yang tengah berusaha menangkap bola lemparan Lili tanpa sengaja mendaratkan pandangan pada adegan di balkon lantai dua g
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

Bab 265 Pengantin Wanita Sudah Siap

“Apa maksudmu penuh?! Bagaimana mungkin hotel besar seperti ini bisa penuh!?” Suara bentakan terdengar bergema di lobi hotel megah yang berada di tepi Pantai Selatan Capitol. Pemilik suara yang merupakan seorang wanita muda bertubuh ramping dengan dandanan tebal menuding sang resepsionis malang. “Panggil manajer kalian! Aku yakin dia akan tanpa ragu memberikanku satu hari lagi kalau mengetahui identitas kekasihku!” Resepsionis malang itu memasang wajah serba salah dan terus menunduk minta maaf. “Saya mohon maaf, Bu. Akan tetapi, seluruh kamar hotel kelas Permata telah penuh sampai dua malam berikutnya lantaran telah dipesan secara khusus untuk sebuah acara penting malam ini,” jelasnya sembari melirik rekannya yang berusaha menghubungi sang manajer. Namun, rekan tersebut menggelengkan kepala. “Manajer kami saat ini juga tengah sibuk mengurus masalah tersebut.” “Siapa orang yang bisa memesan seluruh kamar Permata hotel ini, hah?! Jangan bercanda!” bentak wanita menor itu dengan wajah
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

Bab 266 Munculnya Seraphina Dean

Malam itu, taman belakang Hotel Greymore dihiasi dengan kerlap-kerlip lampu dan lantunan lagu klasik yang menenangkan. Di dalam rumah kaca yang menyajikan pemandangan lautan malam yang indah, terlihat sejumlah tamu tengah menikmati pesta dengan berbincang selagi menunggu acara pernikahan putra pertama Keluarga Dean itu sepenuhnya dimulai. Tentunya, percakapan yang kurang menyenangkan telinga juga bisa terdengar. “Lihat anak kedua Henry, malang sekali dirinya,” ucap salah seorang tamu selagi melirik ke arah Daniel yang terduduk di kursi roda. “Kudengar dia mendapatkan luka itu dari ibunya sendiri, dan wanita itu berakhir masuk ke dalam rumah sakit jiwa,” sahut yang lain, menuang minyak pada api. “Dia dinyatakan gila setelah ditemukan menjadi dalang utama pembunuhan istri pertama Henry!” Gosip yang merambat dan semakin merajalela di antara tamu undangan pernikahan Evelyn-Adam malam itu membuat Rena mengepalkan tangannya. Gadis itu berbalik dan ingin melangkah menghampiri sejumlah tam
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

Bab 267 Kegugupan sang Adam Dean

“Apa kamu tertarik untuk ditusuk? Dengan begitu, kamu bisa tahu apakah kamu akan membenci penusuknya atau tidak, bukan?”Pertanyaan itu membuat sejumlah orang terkesiap, tapi tidak ada yang berani menggunjing Seraphina mengenai ucapannya. Semua tamu yang hadir masih memiliki hubungan keluarga dengan Keluarga Dean. Demikian, mereka tahu bahwa Seraphina adalah tuan putri di kediaman itu. Bahkan, Noah dan Henry sendiri saja tidak bisa melawan gadis itu!“Maaf, Bibi Sera, aku salah bicara!” ujar salah satu keponakan jauh Seraphina dan Henry itu seraya menutup setengah wajahnya dengan kipas.Seorang wanita menarik gadis itu ke belakangnya dan tersenyum canggung kepada Seraphina. “Sera, putriku masih begitu muda, aku mohon maafkan dia atas kelancangannya,” ujar wanita yang merupakan sepupu jauh Seraphina dan Henry dari keluarga Jenna.Dengan sebuah dengusan, Seraphina melemparkan garpu ke arah nampan seorang pelayan. “Jaga mulut putrimu dengan baik.” Dia menatap wanita itu dengan tatapan di
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status