{Benarkah pertemuan dan perpisahan hanya berjarak satu senti?} "Cantik?" tanya Yava. "Relatif," jawabnya singkat, namun pandangannya masih tertuju kearah wanita yang menari lincah di atas panggung itu. "Lo kenal?" imbuhnya sambil meletakkan sisa rum di atas bar table. "Mau tidur sama Dia mah, nggak perlu kenalan," pungkas Yava meremehkan. "Trus?" desaknya masih dengan rasa penasaran yang mengganjal hati. "Gampang..., tinggal booking aja. Bisa harian, mingguan, bulanan, atau tahunan, tapi Dia nggak mau ada ikatan," tutur Yava seolah tahu seluk beluk pelacur yang sedang dibahas malam itu. "Ikatan, maksudnya?" "Itulah istimewanya. Silakan cari tahu sendiri kenapa Dia nggak mau ada ikatan!" "Satu lagi, Dia juga nggak mau ada yang ngontrak waktunya seumur hidup!" jelas Yava sebelum berjalan menuju pintu keluar, disusul dengan sahabatnya yang masih menyimpan sejuta pertanyaan itu. ***Waktu itu malam pergantian tahun, pesta seakan tak pernah usai. Semua orang telah menikmati akhir
Baca selengkapnya